Senin, 17 Januari 2011

Menikmati Metamorfosis Kota Tambang Ombilin, Sawahlunto






Sawahlunto: Menjadi kawasan penambangan batubara pertama di Indonesia, Sawahlunto memamg kini tak potensial lagi. Dengan berbagai fasilitas eks tambang dan kondisinya, kini Sawahlunto justru disulap menjadi potensi wisata.

Wartawan Sinar Harapan berkesempatan diajak meninjau objek wisata tersebut bersama wartawan lainnya dalam kunjungan jurnalistik pecan lalu oleh PT Bukit Asam (PT BA). Berikut laporannya.

Kota Sawahlunto, Sumatra Barat, sepertinya menjadi magnet bagi daerah ini selain Bukit tinggi. Lokasi bekas galian tambang batu bara ini memang menjadi trade mark kota berpagar bukit itu. Pemerintah Kota Sawahlunto dan PT Bukit Asam (PTBA) sejak 2003 lalu mengemas bekas lokasi pertambangan menjadi daerah tujuan wisata.

Selain turis-turis domestik, turis-turis mancanegara dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam banyak yang tertarik datang ke sana. Di tempat wisata tambang itu memang banyak objek yang menarik untuk dikunjungi.

Kini, memang objek wisata ini terus menggeliat. Menurut Wakil Walikota Sawahlunto Erizal Ridwan, kalau saat dibuka wisatan hanya berkisar 1.500/tahun, kini mencapai 680.000 wisatawan/tahun



Kota Sawahlunto merupakan salah satu kota di Sumatera Barat yang pembangunannya bersentuhan langsung dengan pemerintah kolonial Bulanda. Hal itu ditandai dengan aktifitas penambangan yang sudah berlangsung sejak pemerintahan kolonial itu.

Bukti kuat keterlibatan kolonial dalam perkembangan pembangunan Kota Sawahlunto adalah peninggalan bangunan-bangunan bersejarah yang mencapai ratusan unit. Bahkan, beberapa bangunan itu sudah dijadikan Pemko Sawahlunto sebagai tempat museum, kantor pemerintah dan beberapa situs kebudayaan. Kota ini juga merupakan salah satu kota yang terletak di kawasan Bukit Barisan serta memiliki riwayat pertumbuhan kota yang berbeda dengan kota-kota lainnya di Sumatera.

Melihat kandungan batubara yang dimiliki bumi Sawahlunto mendorong para ahli untuk melakukan penelitian lanjutan. Diawali pada tahun 1858, Ir.G.De Groet menemukan deposit batubara di daerah Timur Danau Singkarak, di sekitar sungai Ombilin. Kemudian penyelidikan dilakukan oleh Ir.WH. De Greve dan Opzechter kals-hoven di tahun 1867 hingga mencapai Kota Sawahlunto. Penyelidikan yang lebih seksama dilanjutkannya oleh Ir. R.D.M. Varbeck.

Potensi ekonomi yang begitu besar inilah yang membuat bangsa Belanda tidak ragu-ragu untuk menanamkan modal sebanyak 5,5 juta golden untuk investasi pemukiman pekerja tambang dan fasilitas perusahaan tambang Ombilin tahun 1887. penambangan dimulai 1892.

Kota bekas industri tambang batubara ini pulalah yang pertama ada di Indonesia. Bahkan hingga sekarang masih memiliki jati diri sebagai gemeentelijk resort (penetapan sebagai Gemeente 1918) yang masih bisa dirasakan dan dilihat pada waktu pertama kali memasuki kota berbentuk kuali ini.
Berjarak 94 km dari Padang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat, Sawahlunto bisa dicapai dalam waktu sekitar 3 jam.

Kota Sawahlunto, sendiri bisa dicapai dengan jalan darat sepanjang 6 km dari Muaro Kalaban (jalan pintas Sumatera Barat). Disamping itu juga bisa dicapai dengan lori wisata (di stasiun kereta api Muaro Kalaban) yang akan menghantar para wisatawan melalui "lubang kalam/terowongan" sepanjang 800 meter yang pengerjaannya selesai pada tanggal 1 ]anuari 1894 lalu.

Menurut GM Sawahlunto, Harun Alrasyid Tahun 1990, luas daerah penambangan mencapai 15.000 ha. Sejak 2003 tambang terbuka (Tamka) ditutup dan luas KP diciutkn hanya 3.950 ha di Sawahlunto dan Sawahlunto Sijunjung. Tenaga kerja yang tadinya berkisar 900 hanya tersisa 245 orang.

Produksi saat ini 5.000 ton/tahun hanya untuk pasokan PT Semen Padang. Bisnisnya, kini hanya tambang dalam (Tamda), dan sewa jasa pelabuhan Teluk Bayur.

Objek

Salah satu objek wisata di Sawahlunto ialah gedung pusat informasi sejarah dan kebesaran pertambangan Ombilin atau Info Box. Konon, gedung itu dulunya merupakan tempat bersantai para pekerja tambang untuk melepas penat setelah seharian bekerja. Selain sebagai tempat rekreasi, ketika kegiatan pertambangan masih berlangsung, gedung tersebut juga kerap digunakan sebagai tempat pertemuan karyawan. Gedung itu kemudian dialihfungsikan menjadi perumahan karyawan pada 1970-an.

Tak jauh dari Info Box terdapat lubang mirip gua. Lubang yang dikenal dengan sebutan Lobang Mbah Soero itu merupakan eks tambang batu bara bawah tanah. Nama Mbah Soero diambil dari nama mandor yang “berkuasa” ketika aktivitas pertambangan masih berlangsung. Bagi wisatawan, objek tersebut terbilang menarik dan mampu memberi pengalaman tersendiri. Betapa tidak, wisatawan mesti menyusuri lubang sepanjang 200 meter yang berada pada kedalaman 258 meter di bawah permukaan laut.

Setiap wisatawan yang masuk ke Lobang Mbah Soero seakan-akan merasakan atmosfer sebagai pekerja tambang pada masa lalu. Apalagi para pengunjung juga mesti mengenakan seragam pekerja tambang yang telah disiapkan oleh pengelola objek wisata tambang.

Keadaan lubang yang gelap ditambah dengan bunyi deru roda pengangkut bahan tambang yang berjalan di atas lubang menjadikan pengunjung larut dalam suasana yang mengasyikan. Dari sekitar 800 meter lorong tersebut, kini yang bisa dinikmati sekitar 200 meter. Beberapa lorong masih ditutup. Di sepanjang lorong yang berliku terdapat beberapa bagian yang digunakan untuk menghindar ketika ada lori batubara lewat. Juga ada lobang yang diperkirakan tempat menempatkan tumbal. Ketika pertama dibuka beberapa tahun lalu, menurut penjaga lobang Mbah Soero, Soerono, ditemukan banyak kerangka manusia.



Di dalam lubang tersebut juga kerap terdengar suara tetesan air yang bersumber dari mata air. Karenanya, suasana di lubang pertambangan itu tak ubahnya suasana gua yang banyak dijumpai di berbagai wilayah di Indonesia. Sebenarnya ada cerita menarik di balik Lobang Mbah Soero tersebut. Konon, Mbah Soero adalah seorang mandor yang memPunyai ilmu kanuragan sangat tinggi, tegas, dan taat beragama. Tidak heran jika dia sangat disegani oleh para pekerja tambang. Dulu, para penambang yang bekerja di lubang Mbah Soero itu dikenal sebagai orang-orang rantai atau hukuman.

Nah, cerita itulah yang kemudian menjadi salah satu daya tarik wisatawan. Ketika memasuki lokasi tambang bawah tanah itu, para wisatawan tidak perlu khawatir merasa kepanasan. Pasalnya, di dalamnya telah dilengkapi lampu penerangan dan alat pendingin ruangan, sehingga suasana pertambangan tempo dulu itu pun terasa nyaman dan sejuk. Soerono, pendamping wisatawan mengatakan untuk dapat menikmati wisata Lobang Mbah Soero, pengunjung dikenai tiket masuk sebesar 8.000 rupiah per orang.

Biasanya, tambah Soerono, pengunjung ramai pada musim liburan atau hari-hari besar nasional. “Pada hari-hari biasa wisatawan yang datang berkisar 20 hingga 30 orang, namun jumlah itu akan meningkat pada musim liburan,” papar dia

Goedang Ransoem

Objek lainnya yang bisa dinikmati adalah Museum Goedang Ransoem yang terletak di Kota Lama Sawahlunto (Kelurahan Air Dingin, Kecamatan Lembah Segar). Lokasi ini merupakan bekas dapur umum yang dipergunakan pemerintah kolonial untuk memenuhi kebutuhan makan para pekerjanya, baik pekerja tambang, rumah sakit maupun 'Orang Rantai' (pekerja tambang yang diambil dari orang-orang tahanan Belanda dari berbagai daerah di Indonesia).

Begitu juga dengan koleksinya, tidak terlepas dari peralatan memasak yang serba "raksasa" untuk menienuhi kebutuhan makan buruh yang mencapai ribuan orang itu. Dulunya, dapur umum ini menghasilkan 65 pikul nasi setiap harinya yang diberikan kepada ribuan pekerja tambang.

Peralatan memasak yang dipergunakan berukuran besar yang terbuat dari campuran besi dan nikel dengan bahan bakar batubara. Untuk menghasilkan uap panas, di komplek dapur umum ini juga tersedia tungku pembakaran batubara (power stroom). Ukuran satu periuk masak (vans disebut ketel) memiliki tinggi 80 cm dengan diameter mencapai 148 cm.

. Selain Info Box dan Lobang Mbah Soero, objek wisata lain yang menarik untuk dikunjungi ialah Goedang Ransom. Dahulunya tempat itu merupakan dapur umum untuk menyuplai makanan bagi para pekerja tambang dan rumah sakit.

Menut sejarahnya, para juru masak di dapur umum itu setiap harinya memasak nasi dengan menghabiskan beras sebanyak 4 ton. Karenanya, tidak heran jika di tempat itu terdapat pula dua wajan berukuran besar, berdiameter sekitar 1,5 meter. Menurut Soedarsono, Kepala Museum Goedang Ransom, seluruh barang yang tersimpan di tempat itu masih asli dan tidak mengalami perubahan. Setidaknya barang-barang itu bisa pula menjadi bukti kebesaran dan kejayaan pertambangan Ombilin pada masa lalu.

“Di Goedang Ransom terdapat pula beberapa ruangan yang fungsinya berbedabeda. Ada dapur umum, power stoom, steam generator yang masih terawat, pabrik es, dan rumah potong hewan, semuanya masih tersimpan rapi,” ujar dia.

Untuk mencapai Goedang Ransum, pengunjung tidak perlu menggunakan kendaraan dari Lobang Mbah Soero karena jaraknya memang cukup dekat. Dengan berjalan kaki, tempat itu bisa ditempuh hanya dalam waktu sekitar lima menit. Di sepanjang jalan menuju Goedang Ransom, wisatawan dapat menikmati berbagai benda kerajinan dari batu bara dan kerajinan khas Sawahlunto.Apabila berminat, wisatawan pun dapat membelinya.

Setelah berpuas diri menikmati suasana Goedang Ransum, pengunjung bisa meneruskan perjalanan ke Museum Kereta Api. Pada masa lalu, kereta api merupakan mode transportasi andalan untuk mengangkut batu bara. Di museum itu tersimpan beberapa peralatan kereta api kuno yang digunakan pada masa lalu. Oleh karena itu tidak heran jika museum tersebut kerap dikunjungi para peneliti dan pelajar yang ingin mengetahui seluk beluk perkeretaapian di Indonesia.

Perjalanan ke Museum Kereta Api dari Goedang Ransum memakan waktu 10 menit dengan mengendarai mobil atau mobil wisata yang berpintu dan berdinding terbuka.

Tempat lain yang tidak boleh dilewatkan adalah Taman Satwa Kandi. Lahan seluas 380 hektare itu merupakan bekas galian tambang terbuka yang kemudian direklamasi menjadi tempat wisata. Di Taman Satwa Kandi, pengunjung bisa melihat tingkah polah aneka jenis satwa sekaligus juga menjajal keberanian dengan ber-road race atau mengikuti pacuan kuda. (sh/muhamad nasir)








Tugu Tambang menggambarkan suasana penambangan zaman kolonial
2. Pintu masuk Lubang Mbah Suro yang memberikan atmosfer tambang.
3. Suasana di dalam Lubang Mbah Suro
4. Museum Gudang Ransum, menyimpan koleksi berbagai fasiltas masak ala
tambang
5. Alat masak raksasa yang dulu digunakan memasak ransum untuk pekerja
tambang

Diduga, Pemasangan Bendera Sea Games Diwarnai Penyimpangan

Palembang:


Beredarnya imbauan Gubernur Sumsel melalui Dispora Sumsel soal pemasangan bendera Sea Games di instansi dan kantor-kantor di wilayah Palembang mengindikasikan terjadi penyimpangan.


Karenanya, pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Palembang segera mengusut dana SEA Games XXVI 2011 Palembang.

Kepala Kejari (Kajari) Palembang Yuspar mengatakan, pihaknya segera menyelidiki apakah dana SEA Games XXVI 2011 di Palembang tersedia atau tidak. ”Ini suatu gejala, makanya kami segera lidik. Kejari akan telusuri dan memonitor anggaran SEA Games, baik fisik ataupun nonfisik,” kata Yuspar Jumat (14/1).

Hal yang membuat pihak Kejari segera melakukan penyelidikan berawal dari datangnya proposal ke Kantor Kejari, Senin (11/1). Lembar pertama surat bernomor 487/3241/Dispora/2010 dan tanggal surat 15 November 2010 itu menggunakan kop surat Gubernur Sumsel dan langsung ditandatangani Gubernur Sumsel,Alex Noerdin.

Surat tersebut berisikan instruksi pemasangan bendera SEA Games dan bendera negara peserta SEA Games di halaman kantor masing- masing instansi.Untuk keseragaman bentuk dan ukuran bendera, dapat dikoordinasikan dengan Dinas Pemuda dan Olahraga Sumsel (cq sdr M Umar Syarif SSTP MSi).

Sementara lembar kedua berisikan spesifikasi barang, mulai jenis paket bendera SEA Games XVII, yang terdiri dari 12 bendera, yakni bendera SEA Games,bendera RI, dan 10 bendera negara peserta, dengan ukuran bendera 120 x 180 meter dan bahan saten.

Kemudian, harga Rp1.750.000 (harga tanpa tiang). Sedangkan, harga tiang ukuran 4meter Rp200.000 perbatang dan ukuran 3 meter seharga Rp150.000 dengan bahan pipa. Pemasangan bendera diusahakan 1 meter jarak antara satu bendera lainnya. Lembar kedua ini ditandatangani Dra Fuji Meliani dengan cap nama yang bersangkutan serta dicantumkan nomor kontak person Fuji Meliani.

Yuspar menuturkan, kebetulan oknum yang mengantarkan surat tersebut diterima langsung dirinya.

Setelah membaca dua lembar dari surat itu,Yuspar menyatakan ketidaksetujuannya.
”Kami kan belum tahu apakah itu memang dari Gubernur atau nama Gubernur yang dimanfaatkan. Kalau semua instansi dinyatakan harus membeli bendera itu, lantas ke mana anggarannya. Jika memang Gubernur tidak bikin surat itu,pembuat surat edarannya bisa ditangkap,”tandasnya.

Kecurigaan Yuspar semakin kuat ketika dia mencoba menghubungi nomor ponsel atas nama Fuji Meliani.

”Saat saya hubungi, yang bersangkutan malah berkata hal ini jangan dipermasalahkan dan jangan besar-besarkan, kan aneh,”tukasYuspar.

Terpisah, Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Umar Syarif menuturkan, pihaknya memang mengedarkan surat imbauan pemasangan bendera SEA Games tersebut. Hanya,edaran itu diperuntukkan pada dinas/instansi, BUMN, BUMD tingkat provinsi.

”Kalau untuk Kota Palembang tidak. Mungkin surat itu sudah melebar dan harusnya edaran itu sudah selesai pada minggu ketiga Januari ini,”tuturnya. Terlebih, bentuk surat tersebut hanyalah imbauan dan tanpa ada pemaksaan apa pun. ”Memang kami juga melihat gejala ke arah pemanfaatan dan pemaksaan sudah ada.Tapi sekali lagi, surat itu dilihat stempelnya.Kalau benar terjadi,silakan laporkan ke kami”katanya.

Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Sumsel Robby Kurniawan menegaskan, Gubernur Sumsel Alex Noerdin tidak pernah mengeluarkan surat edaran tersebut. Namun, dia mengakui, Dispora Sumsel pernah mengeluarkan surat edaran ke dinas dan instansi swasta di Sumsel. ”Berdasarkan keterangan Kepala Dispora, surat edaran itu berisi dalam rangka menyemarakkan Sumsel sebagai tuan rumah SEA Games XXVI, seluruh instansi pemerintah, swasta,dan perbankan di Sumsel harus memasang bendera peserta SEA Gamesdi depan kantor mereka,”ungkap Robby kemarin.

Tak hanya itu,Dispora juga menawarkan bantuan yang sifatnya tak wajib jika ada instansi swasta atau pemerintah dan perbankan ingin memesan bendera peserta SEA Games beserta tiangnya. ”Biayanya kalau tidak salah hanya sekitar Rp1,5 juta,” jelasnya. (sir)

Sniper Disiapkan Kawal Atlet Sea Games

Palembang:

Sniper (penembak itu) dari Polda Sumsel dan Kodam II Sriwijaya disiapkan kawal seluruh atlet dan ofisial kontingen SEA Games.

Demikian terungkap dalam rapat koordinasi lingkup deputi III penyelenggaraan SEA Games XXVI 2011 di ruang rapat Bina Praja Pemprov Sumsel Jumat (15/1)

Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Torkis P Siahaan yang memimpin tersebut mengatakan, personel pengawal khusus ini merupakan personel pilihan. “Orang-orangnya harus pilihan, terutama yang memiliki kemampuan berbahas Inggris dan menembak. Jumlahnya akan kita bahas lagi, ya paling satu atau dua orang untuk atlet dan official, diharapkan nanti berasal dari satuan Intelkam, baik Polda ataupun Kodam II. Mereka mulai bertugas saat para atlet atau ofisial tiba di bandara, naik bus, sampai mengantar ke wisma atlet,” ujar Torkis.

Selain pengawal atlet, pihaknya juga menyiapkan personel khusus untuk mengamankan wisma atlet. Personel ini akan diambil dari personel provos atau Polisi Militer TNI. “Sedangkan untuk pengamanan VVIP dan lainnya, merupakan kewenangan Kodam dan Paspampres karena sudah masuk kategori ring I pengamanan,” terangnya. Selanjutnya, terhitung sejak rapat awal ini,para kepala bidang dan seksi masing-masing dipersilakan melakukan rapat lanjutan.

Antara lain mulai melakukan penyusunan petunjuk pelaksanaan teknis lapangan sementara, sampai memilih para anggota bidang dan seksinya sesuai prosedur berlaku.”Prioritaskan orangorang yang masuk bidang pengamanan adalah yang memiliki kemampuan berbahas Inggris dan tembak,” tegas Torkis. Termasuk, sebelum rapat lanjutan pada Selasa (25/1), lanjut dia, kabid-kabid sudah bisa membuat gambaran kebutuhan anggaran sementara, guna mendukung tugas dan fungsi mereka masing-masing.

”Mengenai berapa besarannya, silakan disusun dengan baik, dan nanti semuanya disampaikan kembali di rapat berikutnya,”tegasnya. Asisten III Bidang Kesra Pemprov Sumsel, Aidit Aziz menambahkan, petunjuk pelaksanaan awal terkait tugas bidang masing-masing, sangatlah penting.” Ya walau kami tahu ini hanya untuk pengamanan lokal, tapi sangat penting sekali. Kalau semua sudah siap, kami tinggal mela-kukan koordinasi saja dengan panitia di pusat, baik bidang pengamanan maupun bidang lainnya,” ungkapnya.

Terakhir dia mengingatkan, bahwa ini event internasional, yang akan hadir dari 11 peserta SEA Games, ditambah lima kepala negara lain. (sir)

Venues Tenis Pertama Rampung




Sea Games XXVI


Palembang:

Lapangan Tenis merupakan salah satu Venues Sea Games di Sumsel yang akan rampung pertama kali dibanding venues -venues lain yang saat ini terus dalam proses pembangunan. Hal itu dikemukakan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Minggu (9/1) di sela-sela acara Dialog Interaktif yang digelar oleh Lembaga Penyiaran Publik (LPP) TVRI Jakarta. Dialog yang dipandu Pembawa Acara Wardahnia dan Tantri Murdopo ini berdurasi 30 menit dengan tajuk Selamat Pagi Nusantara. Selain Gubernur Sumsel, TVRI juga menghadirkan Ketua KONI Sumsel Mudai Madang dan Ketua KADIN Sumsel Ahmad Rizal.




Dikatakan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin yang saat itu didampingi Kabag Penerangan dan Pemberitaan Thontowi dan Kabag Penyaringan Informasi Halawani, untuk Lapangan Tenis diperkirakan akan rampung 100 persen pembangunanya pada bulan April mendatang, sedangkan untuk Venues Atletik pada bulan mei dan bulan Juni diperkirakan untuk Lapangan Tembak serta disusul penyelesaian Venues lainnya.

Sedangkan untuk Venues yang terakhir kali selesainya adalah Kolam Renang yang diperkirakan akan selesai 100 persen sekitar bulan Juli atau Agustus dan untuk kolam Renang ini merupakan Kolam yang terbaik di Asia, dan target 3 bulan menjelang Sea Games seluruh Venues selesai bisa tercapai. "Insya Allah 3 bulan sebelum Sea Games seluruh Venues yang kita bangun di Jakabaring akan selesai," ujarnya.

Selanjutnya masih menurut Gubernur biaya yang terserap untuk Rehab dan Pembangunan Venues baru di Kawasan Olah Raga Jakabaring hingga saat ini hampir mencapai 2 Trilyun rupiah dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan hanya mengeluarkan kurang dari 5 persen dari APBD selebihnya adalah dana APBN, BOT, CSR dan hibah, karena Menurutnya APBD Sumsel tetap difokuskan untuk kesejahteraan Rakyat diantaranya melalui Program Sekolah Gratis, Berobat Gratis dan Bantuan Hukum Gratis.

Pada bagian lain Gubernur H Alex Noerdin menjelaskan untuk sarana Penunjang Sea Games lainya seperti Hotel menurutnya di Sumatera Selatan hingga kini memiliki 4.700 kamar Hotel dari Kelas Melati hingga bintang lima dan saat ini masih terus dibangun Hotel baru. Sedangkan untuk para Atlet peserta Sea Games akan ditampung di Wisma Atlet yang berada di kawasan Jakabaring Sport City.

Menjawab pertanyaan pemanfaatan Sarana Olah Raga usai Sea Games Gubernur menegaskan,
Jakabaring ini nantinya akan dijadikan Pusat Pembinaan Olah raga Nasional bahkan menurutnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan hingga tingkat Regional bahkan Internasional. Pada bagian akhir Gubernur Alex Noerdin memberikan apresiasi kepada Pemirsa atas dukunganya untuk Sumsel sebagai Tuan Rumah Sea Games. Hal ini penting sebagai pemacu bagi Pemerintah Provinsi dan Masyarakat Sumsel agar Pelaksanaan Sea Games di Sumsel akan terselenggara dengan baik.

"Jadi Kami mohon dukunganya kepada Masyarakat Indonesia umumnya dan Sumsel khususnya agar dalam pelaksanaan Sea Games ini Sumsel dapat memenuhi Target tri sukses" harapnya.

Sementara itu Ketua KONI Sumsel Mudai Madang menjelaskan ada 21 Cabang Olah Raga yang akan dipertandingkan di Sumsel tetapi pihaknya hingga saat ini menyiapkan untuk 24 Cabang Olah raga karena menurutnya penentuan Final Jumlah Cabor yang akan dipertandingkan di Sumsel pada bulan Februari mendatang. sedangkan untuk target perolehan medali dari Atlet Sumsel yang akan memperkuat Sea Games 211 mendatang menurut Mudai paling tidak Sumsel dapat menyumbangkan sedikitnya 5 medali emas. dalam kesempatan itu juga disinggung oleh Mudai bahwa Pemain Timnas yang baru Saja masuk ke Final AFF itu 6 diantaranya dari Sumsel yaitu dari SFC.

Ketua Kadin Sumsel Ahmad Rizal yang merupakan salah satu Narasumber Dialog Interaktif mengharapkan dengan ditunjuknya Sumsel sebagai Tuan Rumah Sea Games akan dapat meningkatkan tingkat ekonomi Rakayat yang selama ini telah berjalan dengan baik. karena menurutnya Sea Games ini adalah merupakan sasaran antara yang pada akhirnya akan bermuara bagi kesejahteraan Rakyat Sumsel khususnya.

"Jadi dari Sea Games ini saya yakin akan memberikan nilai lebih bagi Sumsel" katanya. Masih menurut Rizal dengan Penyelenggaraan Sea Games di Sumsel akan membawa dampak besar dibidang ekonomi tentunya, karena saat ini saja dunia investasi mulai melirik Sumsel dengan berbagai pertimbangan diantaranya adalah masalah keamanan yang cukup kondusif sehingga dapat menjamin kenyamanan untuk berinvestasi.

Gubernur Sumsel di Forum Rektor

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Jum'at (14/1) bersama Ketua KPK Busyro Muqodas
dan Ketua DPR RI Marzuki Alie menghadiri Forum Rektor se Indonesia di Palembang

Foto : Untung Sarwono/Humas Pemprov Sumsel










Minggu, 02 Januari 2011

Venues Sea Games Ditarget Selesai Tepat Waktu






Palembang:

Pembangunan venues SEA Games (SEAG) 26th di kawasan Jakabaring Sport City diyakini akan selesai tepat waktu yang ditargetkan.

Menurut Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, seluruh kontraktor yang terlibat pembangunan venues berkomitmen bergerak cepat guna menyelesaikan pembangunan.

“Bisa dilihat bersama saat ini, seperti di stadion atletik ini, sekarang sedang berlangsung pembangunan tribune, baik sisi barat maupun timur,dan kegiatan lainnya. Sedangkan, fasilitas lintasan dan lainnya juga sudah dipesan di Jerman. Insya Allah semuanya akan selesai pada Juni 2011,” ujar Alex saat melakukan pantauan ke lokasi pembangunan venues SEAG 26th di Kawasan Jakabaring Sport City menjelang malam pergantian tahun, Jumat (31/12).

Bukan hanya itu, pembangunan venues lainnya, seperti lapangan tenis,kolam aquatik, dan rehabilitasi beberapa gedung lama, baik di Jakabaring maupun GOR Kampus, semuanya sedang berjalan serentak.


”Begitu juga pembangunan fasilitas SEAG yang menggunakan APBN 2011, pertengahan Januari nanti sudah bisa dimulai, seperti arena panjat dinding dan wisma atlet,” tambahnya.

Sejauh ini, kata Alex, tak ada kendala berarti dalam pembangunan yang sedang berjalan. Semuanya berjalan lancar, sesuai jadwal dan diproyeksikan selesai tepat waktu. ”Doakan saja, insya Allah selesai sesuai jadwal yang sudah ditentukan,”tandasnya.

Ditemui terpisah, Project Manager Pembangunan Stadion Atletik dari PT Prambanan Dwipaka Tedjo Kuntjoro menjelaskan, pihaknya tengah mengerjakan pembangunan struktur atas tribune. Diperkirakan pembangunan tribune akan selesai pada Februari.

Setelah itu, pihaknya akan menyelesaikan pembangunan lintasan lari secara simultan. “Semuanya,termasuk tribune dan lintasan diperkirakan sekitar April atau Mei bisa selesai.Untuk pengerjaan stadion atletik termegah di Indonesia ini, pekerja kami bekerja sejak pukul 8 pagi hingga jam 10 malam.Tidak ada hari libur,walaupun libur nasional. Memang belum efektif 24 jam setiap hari,tapi kami optimistis bisa selesai tepat waktu,” katanya



Sementara itu, Kepala Dinas PU Cipta Karya Sumsel Rizal Abdulah yang mendampingi Gubernur menambahkan, saat ini para pekerja sedang fokus untuk membangun fondasi dasar atau lantai setiap venues. ”Kalau semuanya selesai, termasuk pemasangan tiang pancang, yang lain akan menyusul dengan cepat. Jadi kita tinggal pasang-pasang saja modul bangunan dari dinding beton yang sudah dicetak,”katanya.

Hal sama juga akan dilakukan pada pembangunan kolam renang aquatik yang sekarang pihak kontraktor terus bekerja siang malam menyelesaikan fondasi. ”Kita lihat selama ini tidak ada masa-lah. Koordinasi antara kontraktor pembangunan fondasi kolam renang dengan konsultan Myrtha Pools terus dilakukan,” paparnya. Bahkan, pada akhir 2010 tadi, sambung Rizal, perkembangan pembangunan venues telah mencapai rata-rata 17,5%. Hal itu bisa dilihat dari tiang pancang yang sudah terpasang.

”Sistem kerja di sini, tidak hanya fokus menyelesaikan satu hal saja. Saat yang lain menyelesaikan pemasangan tiang pancang serta pengecoran, pekerja lain mengerjakan bagian lainnya, jadi sambung menyambung pekerjaannya,”tutur Rizal.

Mengenai progres pembangunan wisma atlet, Rizal mengatakan, saat ini sedang penye-lesaian proses tender. Namun, barang-barang pendukung,seperti tiang pancang, batu, kayu, sudah masuk semua dan berada di lokasi untuk segera dikerjakan.

”Sekitar 6–7 bulan sudah selesai dibangun. Termasuk, pembangunan Sport Science Centre (SSC) dan arena voli pantai.Pembangunan di kawasan GOR POM IX juga tak ada masalah, tinggal dibangun,”pungkasnya. (sir)

Pusri Untung Rp 1 Trilyun



Palembang:

Meski produksi urea tahun ini tak capai target, PT Pusri mengantongi keuntungan tak kurang dari Rp 1 trilyun.

Demikian diungkapkan Dirut PT Pusri Arifin Tasrif saat pengantongan akhir tahun dan produksi perdana 2011, Jumat (31/12).

“Alhamdulillah, tahun ini Pusri berhasil membukukan profit bersih sebesar Rp1 triliun. Dengan meningkatnya target produksi pupuk 2011,otomatis target gross profit pada 2011 juga akan meningkat, yakni mencapai Rp1,4 triliun,”tutur Arnya. Ifin Tasrif.

Di tempat yang sama, Gubernur Sumsel Alex Noerdin menambahkan, jika melihat profit yang dibukukan Pusri mencapai Rp1 triliun, selama lima tahun Pusri bisa membangun satu pabrik pupuk. “Memang diakui gas banyak disuplai ke Banten dan Singapura. Sementara industri tidak begitu diprioritaskan. Mungkin dengan adanya pembangunan jalur kereta api yang menghubungkan Tanjung Enim hingga Tanjung Api-Api yang mengangkut batu bara akan menjawab masalah yang dihadapi Pusri,” katanya. Dia menilai, saat ini Sumsel mencari lirikan para dunia investor untuk berinvestasi. Syarat sebuah investasi tersebut meliputi keamanan yang stabil, komitmen penuh dari rakyat dan pemerintah untuk membangun Sumsel, serta infrastruktur yang cukup, mulai jalan, air, telekomunikasi, hingga listrik.

Lampaui Target
Rata-rata produksi pupuk 2010 PT Pusri (Persero) melampaui target yang ditetapkan. Produksi amoniak terealisasi 1.356.700 ton dari rencana sebesar 1.330.000 ton (102%).

Sementara urea hanya terealisasi 2.031.700 ton dari target 2.035.000 ton (99,84%).“Tidak tercapainya realisasi produksi urea itu lantaran adanya kerusakan teknikal pada pabrik yang ada. Namun, kerusakan tidak berlangsung lama dan secepatnya diperbaiki.

Sementara, produksi pupuk yang lain melampaui dari target yang ditetapkan,” kata GM Operasi PT Pusri (Persero) Bob Indiarto di sela-sela pengantongan pupuk terakhir 2010 dan pertama pada 2011 di Pabrik PT Pusri Palembang,

Menurut dia, produksi amoniak sebesar 1.356.700 ton tersebut diproduksi di beberapa pabrik,dengan rincian pabrik Pusri IB merealisasikan produksi 429.120 ton dari target 423.700 ton, pabrik Pusri II merealisasikan produksi sekitar 214.050 ton dari target 214.000 ton, pabrik Pusri III merealisasikan produksi amoniak sekitar 363.346 ton dari target 358.350 ton,dan dari pabrik Pusri IV juga mampu merealisasikan 350.154 ton dari target 333.950 ton.

“Secara keseluruhan, total kapasitas pabrik untuk produksi amoniak sekitar 1.324.000 ton.Produksi pabrik pupuk organik mampu merealisasikan sekitar 1.200.000 ton dari target sekitar 1.303.000 ton atau mencapai 108.56%,”ujarnya. Dia menyebutkan, tiap tahun realisasi produksi amoniak maupun urea senantiasa meningkat. Pada 2011, target produksi amoniak maupun urea berdasarkan RKAP ditingkatkan.

Target produksi amoniak menjadi 1.340.000 ton per tahun dan target produksi urea menjadi 2.050.000 ton.

Spin Off

Direktur Utama PT Pusri (Persero) Arifin Tasrif menambahkan, tugas yang diemban PT Pusri (Persero) ke depan semakin berat.Apalagi, telah dilakukannya restrukturisasi Pusri menjadi PT Pusri Palembang.

“Restrukturisasi Pusri (Persero) menjadi PT Pusri Palembang ini adalah upaya untuk peningkatan kinerja dan value perusahaan. Dengan spin off ini, PT Pusri holding akan lebih fokus dalam pengelolaan sinergi operasional korporasi di antara sesama anak perusahaan. Ya, PT Pusri Palembang kini dikelola oleh direksi terpisah dari PT Pusri Holding,” paparnya. Pihaknya dalam program jangka pendek ini akan melakukan revitalisasi Pusri II dengan terus berupaya menyiapkan suplai bahan bakar gas (BBG) yang akan diperoleh 2015 dengan kontrak kerja sama selama 10 tahun hingga 2025.

Begitu juga untuk pabrik III, pihaknya juga akan menekankan kepada program revitalisasi pabrik III dengan energi berbahan baku berbasis batubara. “Pabrik produksi Pusri ini sudah beroperasi sejak lama. Jaminan untuk suplai industri ini sangat diperlukan.Apalagi mengingat cadangan batu bara Sumsel sangat melimpah hingga memiliki cadangan mencapai Rp6 miliar,”tandasnya.

Ke depan, pihaknya berupaya menjadikan industri ini sebagai salah satu pilar pangan.Implementasinya, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penandatanganan bersama atau memorandum of understanding (MoU) dengan perusahaan di Jawa Tengah untuk membangun pabrik industri.

Dengan demikian, kapasitas produksi pabrik pupuk yang ada dari 2 ton akan meningkat menjadi 4 ton, seiring akan dilakukannya pembangunan pabrik pupuk di daerah Jawa Tengah. (sir)

Pemilihan Ketua Organisasi Minang Diprotes karena Dinilai Inkonstitusional

Palembang:

Terpilihnya kembali H Syahrudin Ismail Dt Bagindo Malano menjadi Ketua Umum Badan Musyawarah Keluarga Minangkabau (BMKM) Sumatera Selatan periode 2010-2014 untuk ketiga kalinya pada Musyawarah Besar (Mubes), diprotes sebagian warga minang.

Proses pemilihan yang digelar Sabtu (1/1/11) itu dinilai inkonstitusional karena melanggar AD/ART.

Mubes yang menelan waktu sekitar 14 jam tersebut berlangsung alot, sarat kepentingan, dan kental bernuansa politik. Sidang dipimpin lima perwakilan yakni Edi Nursalam SE, Prof Dr Joni Emirzon, SH Mhum, Afdhal Azmi Jambak, AKBP Amri Bahar dan Supriati David. Ada tiga kandidat ketua umum masing-masing: H Syahrudin Ismail Dt Bagindo Malano yang sudah dua periode berturut-turut menjadi Ketua Umum dan berasal dari kelompok Kabupaten Solok, Prof Dr Chairil Anwar, Ketua Ikatan Keluarga Agam dan Bukit Tinggi (IKAB), dan Idasril SE, jago dari Persatuan Keluarga Daerah Pariaman (PKDP) yang merupakan organisasi orang Minang dengan anggota terbanyak.

Sejak Pimpinan Sidang Edi Nursalam membuka sidang, protes mulai diajukan. Pendukung Syahrudin yang sudah dua kali memimpin BMKM.menginginkan terbukan.

Formatur kemudian mengadakan rapat di Masjid Al Ikhlas Mansyurdin Arma di bilangan Jalan Soekarno-Hatta Palembang. Idasril yang juga anggota tim formatur mengusulkan agar tiga nama calon ketua umum menyampaikan paparan visi, misi dan program di hadapan 11 orang anggota formatur. Namun, tim formatur yang diketuai H Muazim Syair tersebut menolaknya. Sebelumnya, dalam paripurna pun Edi Nursalam justru menggiring agar tidak ada penyampaian visi, misi dan program, padahal di dalam tata tertib sudah dijadwalkan paparan calon ketua umum.

‘’Saya ingin proses pemilihan ketum berkualitas dan bertanggungjawab. Ketum terpilih cukup paparan 3-5 menit di depan formatur, baru kemudian dipilih. Tapi mereka tidak mau,’’ ujar Idasril, eksekutif muda yang memimpin sedikitnya 10 perusahaan ini. ‘’Pimpinan sidang sudah memutuskan tidak ada paparan visi dan misi, jadi saya tunduk pada keputusan pimpinan sidang,’’ elak Muazim Syair.

Hal senada disampaikan Ketua IKAB yang juga salah satu kandidat kuat ketum, Prof. Dr. Chairil Anwar. ‘’Saya tidak berambisi buat menang dalam pemilihan. Siapapun yang memimpin didukung. Tapi, jangan melanggar aturan yang menjadi dasar hukum,’’ ujar dosen FK Unsri yang diprediksi menang bila pemilihan dilakukan secara langsung dan fair.

Setelah Ketua Tim Formatur membacakan hasil kerja yang menyatakan, H Syahrudin Ismail terpilih untuk menjadi Ketua Umum BMKM Sumsel periode 2008-2014, timbul reaksi tegas dari Ketua Ikatan Keluarga Pasaman (IKP), Afdhal Azmi Jambak. “Inkonstitusional! Pemilihan Syahrudin Ismail menjadi ketua umum BMKM Sumsel periode 2010-2014 melanggar AD/ART BMKM Sumsel. Saya selaku Ketua dan atas nama IKP menyatakan tidak menerima dan tidak mengakui serta tidak bertanggung jawab dengan apa yang sudah ditetapkan tim formatur. Sebab, dalam AD/ART BMKM Sumsel sudah tegas dinyatakan Ketua Umum BMKM Sumsel maksimal dua periode. Syahrudin sudah dua periode dan tidak boleh dipilih lagi,” paparnya.

Dia menjelaskan, dalam Pasal 18 Anggaran Rumah Tangga BMKM Sumsel lama ditegaskan, Badan Pengurus BMKM Sumsel selama empat tahun dan bisa diperpanjang satu periode bila Mubes menghendaki. Pada AD/ART lama bukan hanya ketua umum, tetapi siapapun yang pengurus dibatasi dua periode. Kemudian, pada pasal 24 ART yang baru disahkan dalam Mubes 1 Januari 2011 itu, malah lebih tegas lagi disebutkan. Seorang Ketua Umum BMKM Sumsel maksimal memangku jabatan dua periode.

Ketika Edi Nursalam menyatakan, bahwa tata tertib sudah disepakati dan harus dipatuhi, Darlius dengan tegas mempertanyakan, “Mana yang lebih tinggi AD/ART dengan tata tertib?” Edi Nursalam tidak bisa menjawab dan suasan mulai gaduh karena teriakan2 pendukung Syahrudin.

“Mestinya formatur tinggal memilih satu dari dua calon yang syah menurut AD/ART yakni; Prof Dr Chairil Anwar atau Idasril SE. Syahrudin sudah tidak boleh dipilih lagi!” tandas Afdhal. (sir)