Kamis, 25 Agustus 2011

Ratusan Investor CV Fadilah Berang


Kantor CV Fadilah di Jl RA Abusamah, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Sukarami, Palembang



Palembang:
Ratusan investor CV Fadilah, Jumat (26/8) berang menyusul belum cairnya dana bagi hasil yang dijanjikan. Dana bagi hasil yang dijanjikan sebesar 7 persen macet sejak April lalu. Padahal mereka dijanjikan bakal menerima dana tersebut kemarin. Para investor menanamkan modalnya hingga ratusan juta rupiah.

Namun ternyata janji tak terbukti. Para investor berang. Mereka mendatangi kantor CV Fadilah di Jl Abu Samah Sukabangun II Kecamatan Sukarami Palembang. Namun tak satu pun perwakilan CV Fadilah yang bisa ditemui. Semalam, ratusan investor dengan motor dan mobil mendatangi Ponpes Darunnasihin yang berada di Jalan Abu Samah Komplek Palm View II Blok F Sukabangun .

Seluruh ruangan Ponpes dibawah naungan CV Fa-dilah disisir investor. Mereka mencari pengurus CV Fadilah untuk menagih janji. Menurut salah satu investor yang enggan menyebutkan namanya ketika ditemui Sripo di Perumahan Palm View Kecamatan Sukarami Palembang, para Investor ini mendatangi kantor CV Fadilah untuk menagih janji kepada pemilik CV Fadilah yang berjanji akan memberikan hasil investasi yang ditanamkan para investor. “Kami datang ke sini tidak untuk anarkis, tetapi hanya meminta kejelasan dari pihak CV Fadilah,” ujarnya.

Menurut mereka, CV Fadilah telah menjanjikan sejak empat bulan lalu untuk memberikan hasil investasi yang mereka tanamkan di CV Fadilah, tetapi hingga Agustus ini mereka belum menerima sepeserpun hasil investasi. Saat mereka mendatangi kantor CV Fadilah yang ada di Jalan Sukabangun II, ternyata kantor tersebut kosong dan tidak ada satu orang pun di dalam kantor tersebut. Para investor yang merasa kecewa karena tidak ada orang di kantor tersebut, akhirnya para investor mendatangi perumahan Palm View.

Di sana para investor mencoba mencari pemilik CV Fadilah, tetapi para investor tidak menemukan satu pun pemilik CV Fadilah. Para investor yang penasaran mencoba mencari di sekitar lingkungan ponpes Darunnasihin yang berada di Jalan Abu Samah Komplek Palm View II Blok F Sukabangun Palembang.

Setiap ruangan di sisir para investor tetapi tidak ada satupun orang yang ada di dalam ponpes.
“Sudah kami cari tetapi tidak ada orang, katanya dijanjikan malam ini. Makanya kami datang dan ternyata tidak ada orang, ada satu orang karyawannya yang dibawa polisi namanya Yusuf. Dia sempat menghalangi kami untuk bertemu dengan pemilik,” ungkapnya.

Mereka berencana akan tetap menduduki Ponpes tersebut hingga hari ini, tetapi sebagian investor lagi kembali ke rumah masing-masing. Mereka juga berjanji akan kembali mendatangi untuk terus meminta kepastian dari CV Fadilah. “Kami akan datang lagi besok (hari ini), dan akan mencari pemilik CV Fadilah,” ungkapnya. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak dinginkan, pihak Polsek Sukarami berjaga-jaga di sekitar lingkungan ponpes.

Informasi yang dihimpun, CV Fadilah sudah tujuh tahun mengelola dana investasi. Awalnya ini bisnis keluarga, tapi kemudian banyak yang tertarik sehingga diubah menjadi perusahaan berbadan hukum.

Saat ini tercatat lebih dari 1.000 investor yang menanamkan uangnya di CV tersebut. Mereka bekerja di BUMN, PNS, dan swasta. Masing-masing investor menyetor uang minimal Rp 10 juta sampai ratusan juta. Total dana diperkirakan miliaran rupiah.

CV Fadilah punya usaha di bidang perkebunan karet di kawasan Muba dan Ogan Ilir. Saat ini sedang dilakukan pengembangan tambak ikan. Sistem bagi hasil setiap bulan sebesar 7 persen dari modal yang ditanamkan investor.

Investor mengatakan, awalnya pembayaran lancar lewat rekening bank. Kemudian uang ambil langsung di kantor CV Fadilah di Jl Angkatan 66 Sekip Ujung (sebelum pindah ke Jl RA Abusamah). Belakangan, terhitung pembayaran April, Mei, Juni dana bagi hasil tersendat. (*)

Sumber sriwijaya post, Sabtu 27 Agustus 2011


Lonjakan Penumpang Bukan Hanya di Darat

Palembang:

Lonjakan penumpang di Pelabuhan Boom Baru yang mengangkut penumpang dari Bangka–Palembang dan Batam–Palembang atau sebaliknya terus mengalami peningkatan.

Kepala Unit Terminal Penumpang Pelabuhan Boom Baru A Hoiling mengatakan,pada H-4 Lebaran, jumlah penumpang baik keberangkatan maupun kedatangan yang melalui Pelabuhan Bom Baru masih bisa dibilang sedikit. Untuk itu, pihaknya masih mengoperasikan dua kapal cepat Sumber Bangka dan dua kapal cepat Ekspres Bahari dengan satu kali keberangkatan.

Namun,melihat sudah adanya peningkatan penumpang, pihak pelabuhan akhirnya mengoperasikan dua kapal tambahan yang sekarang jumlahnya menjadi enam kapal cepat, yaitu Ekspres Bahari 5, 8, dan 9, ditambah Sumber Bangka 6,7 dan 8. “Jika nantinya keenam kapal yang dioperasikan overkapasitas karena lonjakan penumpang yang terus terjadi, kami sudah siap kembali melakukan penambahan kapal cadangan,” ujar Hoiling, Sabtu pagi (27/8).

Kepala Pos Pengamanan (Kapospam) Dermaga Boom Baru AKP I Ketut Kantun mengungkapkan, hingga H-3 Lebaran, kondisi arus mudik di pelabuhan Boom Baru masih terbilang normal. Kendati terus adanya peningkatan jumlah penumpang, jumlahnya tetap masih bisa dikontrol.

Pihaknya juga memprediksi, dari pengamatan di Pos Pengamanan Operasi Ketupat 2011 di Pelabuhan Boom Baru, kemungkinan besar lonjakan penumpang terjadi 28 Agustus.

Begitupun di Stasiun Kereta Api Kertapati Palembang. Pantauan, penumpang berdesak-desakan dan antri sejak subuh untuk mendapatkan tiket jurusan Lubuklinggau ataupun Lampung.
Pihak PT KA telah menyiapkan gerbong tambahan. Jika penumpang memang melebihi kapasitas mereka menyiapkan kereta sapu jagat. Selain itu, untuk memberikan rasa aman, personel Brimob diterjunkan di setiap kereta yang berangkat.

Parkir Inap
Terpisah, pada H-1 Lebaran, kapasitas parkir inap di Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II diprediksi meningkat hingga dua kali lipat.

“Jika saat ini parkir inap Bandara SMB II hanya mampu menampung sekitar 40 kendaraan roda empat, pada H-1 Lebaran nanti diperkirakan akan ada peningkatan jumlah kendaraan hingga 80 unit,”ujar General Manager Angkasa Pura II Yon Sugiono kemarin.

Kendati lokasi parkir inap pada hari raya nanti melebihi kapasitas, pihak parkir bandara telah mengantisipasinya dengan menempatkan mobil-mobil yang hendak diparkirkan selama Lebaran ke Kantor Pusat Angkasa Pura yang dijaga satpam 24 jam.

“Untuk pergi ke rumah sanak saudaranya di luar Sumatera, masyarakat lebih memilih naik mobil ke bandara dan menitipkan di bandara. Hanya dengan pembayaran sekitar Rp50.000 lebih per dua hari, mobil mereka sudah dirasa aman dibanding diinapkan di rumah mereka yang saat ini kosong,”katanya.

Yon mengakui, permasalahan parkir selalu ada tiap tahun menjelang Lebaran hingga puncak Lebaran.Semakin tingginya minat pemilik kendaraan yang lebih memilih menitipkan mobilnya di bandara, pihak bandara akan melakukan renovasi maksimal terhadap lokasi parkir yang ada saat ini.

“Rencananya pada 2012 akan dilakukan renovasi daya tampung parkir inap tersebut, dengan memperluas sekitar 80% dari luas sekarang. Dengan begitu, nantinya tahun depan parkir inap mampu menampung hingga 120 kendaraan, sehingga tidak akan lagi overkapasitas seperti Lebaran tahun ini,” jelasnya. (sir)


Puluhan Perusahaan Belum Bayar THR Palembang, Sinar Harapan Sedikitnya 21 perusahaan di Palembang dilaporkan ke LBH karena belum membayar tunjangan

Puluhan Perusahaan Belum Bayar THR

Palembang:

Sedikitnya 21 perusahaan di Palembang dilaporkan ke LBH karena belum membayar tunjangan hari raya (THR) kepada karyawannya sesuai ketentuan.


Atas laporan yang diterima, LBH langsung memberikan surat peringatan meminta perusahaan untuk segera memberikan hak karyawannya. Dengan adanya peringatan tegas ini, Kepala Divisi Ekonomi Sosial Budaya dan Sipil Politik LBH Palembang Andri Meilansyah Jumat (26/8) berharap,tidak ada lagi perusahaan yang menyepelekan hak-hak pegawainya.

Sejak dibuka pada 8 Agustus lalu, posko pengaduan ini juga menerima berkeluh kesah pekerja melalui pesan singkat (short messages system/ SMS) maupun telepon.

Kebanyakan mereka menanyakan haknya sesuai status kepe-gawaian masing-masing. “Masih banyak pegawai yang berstatus buruh harian lepas (BHL), tenaga kerja kontrak dan outsourcing yang belum memahami hak mereka. Padahal, sesuai peraturan undang- undang ketenagaker-jaan, semua pegawai yang sudah bekerja lebih dari tiga bulan berhak atas THR keagamaan,” ungkapnya.

Sesuai peraturan perundangan, perusahaan wajib memberikan THR bagi mereka yang sudah bekerja tiga bulan tanpa memandang statusnya. “Tidak peduli dia BHL, karyawan kontrak, atau outsourcing, semua dapat dengan hitungan yang proporsional, yakni masa kerja dibagi 12 bulan dikalikan gaji,” tambahnya.

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palembang Gunawan mengatakan, seseorang yang telah memiliki masa kerja lebih dari tiga bulan, bahkan lebih dari dua kali kontrak, pegawai tersebut berhak mendapatkan haknya sebagai pegawai,yaitu THR. “Jika pegawai tersebut masih bekerja di bawah satu tahun, dia hanya mendapatkan THR proporsional atau melalui perhitungan,”katanya.

Jika hingga batas waktu yang telah ditentukan pemerintah daerah tentang limit waktu pembayaran THR bagi pegawai perusahaan tempatnya bekerja habis dan belum ada bentuk pembayaran, pegawai yang bersangkutan silakan melaporkan perbuatan pelanggaran itu kepada Disnaker Kota Palembang, maka secepatnya permasalahan tersebut akan kami proses.

“Pengaduan itu harus dengan syarat, di antaranya adanya ikatan kerja, atau massa kerja,jadi bukan untuk pegawai yang kerjanya serabutan yang melakukan pengaduan tidak mendapatkan THR,” katanya. (sir)

3.071 Napi Mendapat Remisi Lebaran



Palembang:


Sedikitnya 3.071 narapidana (napi) yang menjalani masa tahanan di sejumlah lembaga pemasyarakatan (LP) di Sumatera Selatan mendapat remisi pada Hari Raya Idul Fitri 1432 H nanti. Sementara 66 diantaranya, langsung bebas.


Sebanyak 473 napi khusus di antaranya juga memperoleh hak yang sama. Mereka menerima pengurangan masa hukuman (remisi) dalam rangka Hari Raya Idul Fitri 1432 H yang tinggal lima hari lagi. Remisi itu diberikan Kanwil Kementerian Hukum dan HAM kepada para napi di 17 LP, rutan, dan cabang rutan (cabrutan) di Sumsel.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkum HAM Sumsel Drs Sutarmanto Kamis (25/8) menuturkan, napi yang mendapatkan remisi pada Lebaran ini sebanyak 3.005 orang. Pemberian remisi ini akan dilakukan pada Lebaran, seusai salat Idul Fitri, di masing-masing UPT.

“Para napi mendapatkan remisi khusus (RK) I selama 15 hari–2 bulan. Selain itu,ada 66 napi yang mendapatkan RK II selama 15 hari–2 bulan. Mereka yang mendapat RK II ini langsung bebas pada Lebaran nanti,” papar Sutarmanto.

Para napi tersebut mendapat RK II karena menjadi donor, pemuka, dan dianggap membantu petugas LP, rutan, atau cabrutan sehingga ada nilai plus melalui pemberian RK II. Dari jumlah total 3.071 napi yang mendapat remisi, ada 465 napi yang mendapat RK I dan 8 napi mendapat RK II sesuai PP 28/2006.“Mereka yang diberi remisi di antaranya napi kasus korupsi, terorisme, dan kasus lain,” ungkapnya. Dia menambahkan, mereka yang mendapatkan remisi adalah para napi yang berkelakuan baik dan telah menjalani masa pidana minimal enam bulan.

Sementara, untuk napi dengan syarat tertentu bisa mendapatkan pembebasan bersyarat. Ada yang cuti menjelang bebas (CMB) dan pembebasan bersyarat (PB). “Syaratnya sudah jalani dua pertiga hukuman,kelakuan baik, dan dinilai telah bisa kembali ke masyarakat. Napi bisa kapan saja mengajukan bebas bersyarat ini sepanjang memenuhi syarat-syarat tersebut,” katanya. (sir)

Modo-Modi Kenakan Songket



Palembang:

Maskot SEA Games Modo-Modi dipastikan akan menggunakan pakaian tradisional khas Palembang.

Hal ini dilakukan untuk mengenalkan budaya Palembang sebagai salah satu penyelenggara pesta olahraga se-Asia Tenggara pada 11–22 November nanti. “Komodo memang telah ditetapkan sebagai maskot SEA Games sebagai hewan khas yang menjadi kebanggaan Indonesia. Penggunaan baju daerah untuk memunculkan kesan khas Sumsel sebagai penyelenggara,” ujar Asisten Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel Aidit Azis seusai memimpin rapat sosialisasi SEA Games di Kantor Pemprov Sumsel Kamis (25/8).

Dalam kesempatan itu, dia mengimbau perusahaan-perusahaan swasta, seperti hotel, mal, pusat perbelanjaan lainnya di Kota Palembang,dapat memajang maskot SEA Games ini di tempat usahanya masing- masing. “Kita imbau agar maskot SEA Games ini dipajang di kantor-kantor. Minimal ada di bandara, jadi bisa dilihat langsung para pengunjung dan mereka yang hadir,belum terlambat,”kata Aidit.

Pemprov Sumsel juga berencana memasang maskot serupa di beberapa tempat yang akan ditentukan nantinya. “Kita juga berencana memasang maskot, tapi sedang kita koordinasikan dulu. Sebenarnya maskot ini baru keluar 200 hari sebelum SEA Games dan semuanya belum terlambat, sehingga setelah perhelatan SEA Games pun masih dapat dipasarkan,”tukas dia.

Kepala Disperindag Sumatera Selatan Eppy Mirza mengatakan, replika Modo dan Modi yang dirancang dengan ukuran setinggi 110 cm ini diharapkan dapat membantu menyemarakkan perhelatan SEA Games XXVI di Palembang, salah satunya dengan memajang replika sepasang reptil khas Indonesia tersebut.

Pemasangan replika Modo-Modi ini setidaknya dapat mencerminkan persiapan Sumsel, khususnya Palembang sebagai tuan rumah SEA Games, dalam menyambut tamu dan atlet dari negara-negara di Asia Tenggara, yang menjadi peserta SEA Games. Mengenai harga sepasang maskot tersebut,Eppy juga menolak berkomentar.

Sebab, pengerjaan maupun distribusi diserahkan pemerintah sepenuhnya ke pihak swasta, dalam hal ini PT Network Armas Artindo.

Fiber

Sebelum diluncurkan, maskot SEA Games pernah dilakukan uji coba terlebih dahulu dalam pembuatannya, tapi hasilnya masih kurang memuaskan.Atas dasar itu,pihaknya mencoba membuat replika langsung buatan tangan, dengan berbahan dasar serat kaca (fiber glass).

“Maskot ini awalnya dibuat dengan pahatan. Karena terlalu lama dan memakan waktu, akhirnya diganti berbahan batu, itu pun hasilnya juga tidak memuaskan. Karena itu, kita ganti dengan bahan fiber dan ternyata hasilnya cukup baik,”tandas Eppy. (sir)


Lonjakan Pemudik Mulai Meningkat



Palembang:

Dari hasil pemantauan pada beberapa titik keberangkatan dan kedatangan penumpang, di Kota Palembang, Jumat (26/8) atau H-4, mulai terjadi lonjakan penumpang dari dan menuju Palembang.

Meningkatnya aktivitas arus mudik di antaranya terlihat di Terminal Tipe A Karya Jaya, Stasiun Kereta Api Kertapati, Pelabuhan 35 Ilir, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, pada H-5 Idul Fitri.

Kepala Dishub Sumsel Sarimuda mengatakan, pada H-4 memang tampak mulai terjadi lonjakan penumpang.

Namun demikian, seluruh pihak telah mempersiapkan segala sesuatunya, sehingga dipastikan pada H-3 atau puncak arus mudik, nantinya dipastikan kondisi aman terkendali.

“Jadi walaupun lonjakan penumpang cukup besar, tapi seat yang tersedia di seluruh moda angkutan mudik lebaran tahun ini, masih aman,” ujar Sarimuda di sela-sela kegiatan pantauan arus mudik yang dilakukan Dishub Sumsel Jumat pagi (26/8),

Lebih lanjut Sarimuda merinci, dari pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan kesiapan 11-15 armada kereta, yang disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada musim mudik, tahun ini. Demikian pula,untuk pengguna moda transportasi bus saat puncak arus mudik nanti, Sarimuda memastikan aman.

Dari data di Terminal Tipe A Karya Jaya diketahui, terjadi lonjakan penumpang hingga mencapai 100%, dari hari-hari biasa. “Pada hari biasa,rata-rata 3 bus milik PO, yang berangkat, tapi sekarang naik hingga 6 bus,dengan cadangan 2 bus.Jadi hingga saat-saat puncak arus mudik nanti, keberangkatan dipastikan aman, artinya prediksi Dishub dengan kenyataan di lapangan tak jauh berbeda,” kata Sarimuda.

Hal yang sama pula terjadi pada moda transportasi angkutan udara. Pihak Angkasapura memastikan adanya penambahan penerbangan (extra flight), dari beberapa perusahaan penerbangan. Sehingga diharapkan jumlah seat, yang direncanakan Dishub Sumsel sebelumnya dapat terpenuhi.

Selain itu, untuk kondisi jalan lintas timur (jalintim) yang dilalui pemudik, Sarimuda menjelaskan, berdasarkan pantauan posko-posko Dishub di perbatasan menuju Jambi, dan batas menuju Lampung, dalam posisi aman.

Terpisah, Manajer Humas PT KAI Divre III Sumsel Jaka Zarkasih menyatakan, mengantisipasi lonjakan arus mudik pada Idul Fitri tahun ini, pihaknya menyiapkan alat material untuk siaga (Amus) seperti batu koral,pasir,bantalan rel, dan paku rel (pendrol), di 8 titik rel, ditambah kru serta mobil operasional, sebagai antisipasi terhadap kenyamanan track (jalur) kereta, yang dilalui pemudik,nantinya.

Sementara untuk pengamanan, menurut Jaka, pihaknya menyiagakan sedikitnya dua personel TNI yang fokus pada aksi kriminalitas atau pencurian rel di jalur kereta, selain personel polisi khusus kereta api (Polsuska) dan Brimobda,untuk pengamanan penumpang di atas kereta.

General Manager PT Angkasapura Yon Sugiono mengakui, pada H -5 Idul Fitri 1431 Hijriah (H) ini, sudah terjadi lonjakan penumpang yang luar biasa,namun demikian sudah diantisipasi,dengan cukup,untuk memenuhi kebutuhan angkutan lebaran tahun ini.

Demikian pula dari segi keamanan Bandara SMB II,Yon meyakini, relatif aman terkendali, meski terjadi lonjakan penumpang, pada musim mudik tahun ini. “Keamanan, disini ada Posko Polresta Palembang, kemudian ada tenaga bantuan dari Lanud Palembang.Jadi Insya Allah aman,”tandas Yon.

Sementara,Wakil Kasubag Tata Usaha Terminal TipeA Karya Jaya, Rusmaruddin, menyatakan, angkutan lebaran bus tahun ini telah terjadi peningkatan dibanding hari biasa, sejak Rabu (24/8) lalu,atau H -6. Namun,Rusmaruddin menjelaskan, peningkatan itu terjadi tidak merata.

Artinya bukan pada seluruh jurusan angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP),namun terfokus pada bus untuk jurusan Pulau Jawa,khususnya Yogyakarta, Jawa Tengah (Jateng) dan Bandung,Jawa Barat (Jabar).

“Terjadi lonjakan hingga 100% untuk jurusan Jogyakarta dan Bandung,jika biasanya 2 bus,sejak kemarin (Rabu),bisa hingga 4-5 bus yang diberangkatkan ke Jogyakarta dan Bandung,” ujar Rusmaruddin di Terminal Tipe A Karya Jaya.

Sementara, untuk penumpang bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sejak kemarin, menurut Rusmaruddin, justru terjadi penurunan dari 152 penumpang per hari, pada hari-hari biasa,menjadi 126 penumpang per harinya. Sementara, untuk penumpang AKAP justru terjadi peningkatan, dari 30 penumpang per hari, menjadi 34 penumpang per harinya. (sir)

Pelestarian Lingkungan Butuh Dukungan Masyarakat


Palembang:

Menteri Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta menyatakan, upaya pelestarian lingkungan sulit direalisasikan apabila tidak mendapat dukungan semua pihak tidak terkecuali masyarakat.


“Masalah lingkungan hidup yang dihadapi pemerintah sepertinya sulit terselesaikan karena permasalahan ini juga dipacu oleh peningkatan jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya dalam seminar lingkungan hidup bertemakan “Pohon Penyangga Kehidupan” di Gedung Pertemuan Jakabaring, Rabu (24/8) yang dihadiri anggota Komisi VII DPR RI Nazarudin Kiemas dan Wali Kota Palembang H Eddy Santana Putra.

Namun demikian, Hatta mengatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Indonesia salah satunya dengan menggiatkan penanaman pohon di berbagai daerah. “Kegiatan penanaman pohon bukan sekadar k “Justru kegiatan itu harus dijadikan bagian hidup kita. Apalagi lahan penghijauan dapat menekan efek rumah kaca,”katanya lagi.

Tak hanya itu, pemerintah juga kerap melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan siswa sekolah dasar hingga sekolah menegah atas mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. “Sosialisasi penting dilakukan sejak dini kepada anak-anak kita. Mereka kita ajarkan bagaimana menjaga dan melestarikan lingkungan salah satunya dengan mengimbau jangan membuang sampah sembarangan,” tutur Hatta.

Terpisah, Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra mengatakan, Pemkot Palembang sudah lama melaksanakan program kerja yang fokus membenahi lingkungan di kawasan Ibu Kota Sumsel dengan memanfaatkan lahan kosong yang ditanami puluhan ribu pohon.

“Pemkot Palembang sangat serius menciptakan lingkungan yang ramah dan bersih. Banyak program lingkungan hijau yang dicanangkan berjalan sesuai target di antaranya pengadaan angkutan ramah lingkungan.Kami juga meningkatkan anggaran untuk memelihara lingkungan,”ujarnya.


Sementara itu, anggota Komisi VII DPR RI Nazarudin Kiemas sependapat setiap peningkatan penduduk dan ekonomi berdampak pada lingkungan. “Kendati demikian, perlu ada tindakan konkret yang bisa menanggulangi keterpurukan lingkungan dengan merawat dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan hidup. Masalah lingkungan hidup merupakan persoalan sosial yang dialami bangsa ini,”katanya. (sir)


Pemudik Waspadai Pasar Tumpah

*Polda Siagakan 2.000 Personel

Palembang:

Pemprov Sumsel melalui Dishubkominfo Sumsel mengimbau para pemudik bermotor untuk mematuhi beberapa hal. Di antaranya tidak berjalan bergerombol,istirahat yang cukup, mematuhi rambu lalu lintas di sepanjang jalan yang dilalui, hingga mewaspadai keberadaan pasar tumpah, yang tersebar di beberapa titik di provinsi Sumsel.


Mengenai pasar tumpah, Kadishubkominfo Pemprov Sumsel Sarimuda mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kabupaten/kota masing-masing.

Sejumlah titik pasar tumpah yang diwaspadai keberadaannya adalah di Bayung Lencir dan Sungai Lilin, Musi Banyuasin (Muba), Tanjung Raja, Ogan Ilir (OI), Pendopo, dan Empatlawang (4L).

Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Preemtif Ditlantas Polda Sumsel AKBP Eko Waluyo mengatakan, menghadapai arus mudik tahun ini,pihaknya fokus mengatur kelancaran di sejumlah titik kemacetan lalulintas di wilayah Sumsel.


Di wilayah Polres Banyuasin,titik kemacetan ada di Jalan Palembang-Jambi KM 10 dan Jalan Sekayu- Betung KM 45. ”Di Polres Prabumulih,di Jalan Jenderal Sudirman yakni Pasar Kota Prabumulih mulai sekitar pukul 06.30, 12.30, dan 17.30 WIB.

Polres Ogan Ilir di Pasar Tanjung Raya, KM 56 sekitar pukul 06.30 WIB,Pasar Indralaya KM 35, sekitar 12.30 WIB dan Simpang KM 32 sekitar pukul 17.30 WIB,” paparnya.

Seluruh jajaran Dishubkominfo Provinsi Sumsel dan kabupaten/kota di Sumsel siap bekerja sama dengan Polda Sumsel dan instansi terkait dalam melakukan pengamanan arus mudik dan balik Idul Fiti 1423 Hijriah.

Kerahkan Ribuan Personel

Untuk mengamankan arus mudik, dan Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah, serta arus balik, Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel menggelar operasi ketupat dengan menerjunkan sebanyak 2.245 personel yang ditempatkan di seluruh pos pengamanan (PAM) dan pos pelayanan di seluruh kabupaten/kota se- Sumsel.


Tak hanya itu, seluruh instansi pemerintahan dan BUMN di Provinsi Sumsel juga siap berkoordinasi mendukung dan bersama-sama mengamankan Perayaan Idul Fitri 1432 Hijriah.Hal ini terungkap seusai rapat koordinasi (rakor) dengan instansi terkait di Polda Sumsel kemarin. Rakor dibuka langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol Dikdik Mulyana Arif Mansyur dan ditutup Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Torkis Panangian Siahaan.

Kepala Biro Operasional Polda Sumsel Kombes Pol Fiandar didampingi Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol Firman Shantyabudi dan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sabarrudin Ginting mengatakan, Polda Sumsel siap menggelar operasi ketupat 2011 selama 16 hari atau H-7 sebelum Idul Fitri dan H+8 sesudah Idul Fitri.Atau terhitung tanggal 23 Agustus-7 September 2011 dengan sandi ”Ketupat 2011”.

”Dari 2.245 personel itu, sudah termasuk bantuan satgas pengamanan dari Mabes Polri yang khusus ditempatkan di Stasiun Kereta Api dan Bandara Internasional SMB II Palembang,” kata Karo Ops Polda Sumsel Kombes Pol Fiandar seusai mengikuti rakor kemarin.

Adapun sasaran operasi ketupat tahun 2011 ini, seluruh warga masyarakat yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1423 Hijriah di Sumsel, masyarakat yang berbelanja, masyarakat yang sedang melaksanakan perjalanan mudik serta para pelaku pelanggaran lalu lintas dan tindak kejahatan.


”Termasuk kegiatan pengamanan ibadah tarawih, salat dan ziarah, lalu kegiatan rekreasi atau perayaan serta kegiatan di pusat perbelanjaan,”katanya.

Fiandar mengatakan, pihaknya berupaya meningkatkan kecepatan bertindak agar menimbulkan rasa aman dan memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang mudik melalui jalur lintas timur dan jalur lintas tengah.

”Kita bersama instansi terkait dan mitra kamtibmas telah menyiapkan 50 unit pos pengamanan dan 32 unit pos pelayanan di daerah rawan kriminalitas, kecelakaan dan keramaian umum.Seperti terminal, stasiun, bandara, pusat perbelanjaan serta tempat rekreasi,” ujarnya

Dia menambahkan, warga yang sedang mudik melintas di wilayah Sumsel silakan memanfaatkan pos-pos tersebut untuk meminta bantuan dan istirahat. Fiandar memperkirakan arus mudik yang menggunakan jalur lintas timur dan jalur lintas tengah Sumsel, kepadatan penumpang kereta api, kapal feri, kapal cepat, bandara, terminal sudah mulai terjadi sejak tanggal 23 Agustus 2011.

Puncak arus mudik terjadi tanggal 28–29 Agustus 2011. ”Puncak arus balik diperkirakan terjadi 3–4 September 2011,”jelasnya.

Sedangkan untuk kondisi jalan lintas tengah dan lintas timur pada umumnya dalam kondisi baik.Namun masih ada juga sedikit kerusakan pada beberapa titik, seperti di jalur lintas tengah Kabupaten Muaraenim, SP Sugiwaras dengan batas daerah Baturaja terjadi rusak ringan jalan sepanjang 1 Km. Selain itu kerusakan berat juga terjadi di Martapura perbatasan Lampung dengan panjang jalan 5 Km.

Sementara secara umum, ujar Fiandar, lokasi rawan macet di Sumsel meliputi 60 titik rawan, kecelakaan 63 titik rawan, longsor 15 titik dan rawan kriminalitas ada 61 titik.

”Di titik-titik itulah kami tempatkan pos dan anggota kita baik berpakaian preman maupun dinas lengkap,”tegasnya.

Sementara itu,Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol Firman Shantyabudi menambahkan, pihaknya siap bergerak cepat mengantisipasiterjadikemacetan saat arus mudik maupun arus balik nanti di beberapa titik di wilayah Sumsel. (sir)


Diusahakan Opening-Closing Sea Games Tak Gunakan APBN



Palembang:

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bersama Indonesia SEA Games Organizing Committee (INASOC) terus mencari sumber pendanaan alternatif guna membiayai perhelatan SEA Games XXVI 2011 di Palembang dan Jakarta,November 2011.

Di antaranya dengan memaksimalkan pemasukan dari penjualan tiket,terutama pertandingan cabang olahraga populer, seperti sepak bola dan bola basket.

“Saya rasa pemasukan dari tiket bisa dimaksimalkan.Penjualan merchandising berbagai macam suvenir yang diproduksi INASOC bisa juga menjadi sumber pemasukan. Dengan begitu,kebutuhan yang bisa dipenuhi dari dana sponsor,tiket, dan merchandising tidak lagi menggunakan APBN,” ujar mantan Juru Bicara Presiden Republik Indonesia Susilo BambangYudhoyono tersebut.

Menurut Andi, dengan semakin banyaknya partisipasi pihak swasta, bisa meringankan beban keuangan negara. Seperti halnya opening and closing ceremony yang membutuhkan dana berkisar Rp150 miliar– Rp200 miliar, tidak lagi menjadi tanggungan negara karena telah diambil alih pelaksanaannya oleh pihak swasta.

Dalam kesempatan kunjungannya ke venues Sea Games di Jakabaring Palembang, Rabu (24/8) Andi memuji keberadaan Jakabaring Sport City (JSC) yang modelnya seperti Kompleks Senayan, Jakarta. “Boleh dibilang JSC ini seperti Senayan II. Sudah sepatutnya menjadi contoh provinsi-provinsi lain di Indonesia,”katanya.

Karenanya, Andi mengimbau provinsi atau kabupaten yang memiliki tanah yang relatif luas untuk mengajukan usulan pembangunan kompleks olahraga.“ Suatu kebanggaan bagi Sumsel telah memiliki kompleks olahraga yang lengkap. Jadi,kemajuan olahraga nantinya akan berkembang seiring dengan kemajuan daerah,” tuturnya. Dia pun mengharapkan Pemerintah Sumsel menjaga asetnya itu agar tidak berubah fungsi.

“Jangan sampai seperti Senayan yang selama Orde Baru digunakan untuk fungsi nonolahraga. Kalau bisa, Jakabaring harus tetap menjadi paru- paru kota, ruang terbuka publik, dan rekreasi bagi masyarakat, selain fungsi utamanya sebagai sarana pembinaan olahraga berstandar internasional,” pungkas Andi.


Rp 700 M


Menurut Menpora Andi Mallarangeng, dana penyelenggaraan SEA Games XXVI yang didapatkan dari APBN Perubahan 2011 belum lama disetujui DPR RI. Karena itu, pencairan dana masih menunggu beberapa proses administrasi yang mesti diselesaikan. “Dana SEA Games sebenarnya sudah dianggarkan pada APBN 2011.Tapi,karena masih kurang,diajukan kembali pada APBN Perubahan 2011,” ujar Andi seusai meninjau venues SEA Games XXVIdi Jakabaring Sport City (JSC) kemarin .

“Nah, yang dari APBN-P itu memang baru saja diketok palu oleh DPR RI. Saya sudah berkoordinasi dengan Menkokesra, Menteri Keuangan, dan tim advokasi untuk percepatan pencairannya,”katanya lagi.

Dana Rp700 miliar tersebut telah dialokasikan untuk berbagai keperluan penyelenggaraan pesta olahraga bangsabangsa Asia Tenggara tersebut, seperti kepanitiaan,peralatan, fasilitas pertandingan. Selain dana dari APBN-P, ada juga dana dari sponsor. “Alhamdulillah, saat ini terus bertambah barisan sponsor pendukung SEA Games. Semoga itu bisa menutupi kebutuhan- kebutuhan penyelenggaraan lainnya yang tidak ter-cover dana APBN,”tukasnya.

Tak Perlu Dipindah
Melihat persiapan venue-venue yang terus dipacu, Andi Malarangeng memastikan tidak akan ada pemindahan pertandingan dari Palembang ke Jakarta. “Apalagi, beberapa venue dipastikan selesai akhir September. Saat ini, semuanya sudah finishing, meskipun memang ada yang dalam penyelesaian,” tegas Andi.

Bersama Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Wakil Direktur II Inasoc Inasoc Mudai Madang dan pihaka terkait lainnya, Menpora meninjau lokasi venue lapangan tembak, ski air, aquatic, kolam renang, panjat tebing, atletik, softball dan baseball. Di venue tennis, bahkan Andi menyempatkan mecoba lapangan yang telah siap. Dengan batik, Andi menjajal lapangan. (sir)

Senin, 08 Agustus 2011

Umroh Bappeda Sumsel





Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Senin (8/8) didampingi Sekda Sumsel
Yusri Effendi dan Asisten Kesra Aidit Aziz melepas keberangkatan
Jemaah Umroh dari Bappeda Sumsel sebagai Reward atas diterimanya
Anugerah Pangripta Nusanttara beberapa waktu lalu

Foto : Untung Sarwono/Humas Pemprov Sumsel

Kamis, 04 Agustus 2011

SUMSEL AKAN MILIKI TOL TERPANJANG DILUAR JAWA

SUMSEL AKAN MILIKI TOL TERPANJANG DILUAR JAW




A


Foto : Untung Sarwono/Humas Pemprov Sumsel







Satu lagi Mega Proyek Infrastruktur akan dibangun di Sumatera Selatan, yaitu berupa pembangunan Jalan Tol sepanjang 137 Km dari Kayu agung Ogan Komering ilir hingga Betung Banyuasin, yang merupakan Tol terpanjang diluar Jawa dan Tol kedua di Sumatera setelah Sumatera Utara.
Hal itu terungkap ketika ditandatanganinya Head of Agreement (HoA) antara Charman Markmore Labuan Ltd Datok Tansri Halim bin Saat dengan Direktur Perusahaan daerah (PD) Prodexim Muchlis, Kamis (4/8) di Gedung Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) jalan Gatot Subroto jakarta.
Penandatanganan HoA itu sendiri disaksikan oleh Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Bupati OKI H Ishak Mekki dan Bupati Banyuasin H amiruddin Inoed serta Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis.
Dalam sambutanya Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan Pembangunan Jalan TOl sepanjang 137 Km ini akan menelan biaya antara 7 hingga 8 Triliyun rupiah, dan pembangunanya akan dilaksanakan oleh PT Sriwijaya Markmore Persada yang merupakan kerjasama antara Markmore Labuan Ltd sebuah Perusahaan dari malaysia dengan PD Prodexim. Oleh karena itu ALex berharap kepada Pemerintah Pusat melalui BKPM agar dapat memberi dukungan dalam bentuk bantuan penyelesaian perizinan agar pelaksanaan pembangunan jalan Tol ini bisa segera dimulai.Masih menurut Alex Launching Pembangunan Jalan Tol ini nantinya menurut rencana akan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri malaysia pada 10 November 2011 mendatang, satu hari menjelang pembukaan Seagames ke XXVI. Gubernur Sumsel H Alex Noerdin yang saat itu didampingi Asisten Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Prov Sumsel H Eddy Hermanto dan Staf Khusus Gubernur Bidang Percepatan pembangunan Emir Sanaf serta Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo, lebih lanjut merincikan pembangunan jalan Tol sepanjang 137 Km itu adalah Kayu AGung-Jakabaring (Jalan Lingkar PAalembang) sepanjang 37 Km, sedangkan Jakabaring-Alang Alang Lebar sepanjang 42 Km dan Alang Alang Lebar-Betung sepanjang 58 Km. Pada bagian lain H Alex Noerdin juga menjelaskan untuk pembangunan tahap pertama jalan Tol sepanjang 37 Km sudah bisa segera dilaksanakan, karena proses pembebasan lahanya telah selesai dan saat ini pihaknya tinggal menunggu soal perizinan.
Sementara itu Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan pihaknya akan mendukung sepenuhnya untuk proses pembangunan Infrastruktur Jalan di Sumsel termasuk proses perizinanya, hal ini menurutnya suatu keharusan karena ini adalah pembanunan buidang investasi yang juga merupakan tugasnya.
Azhar berjanji akan segera melaporkan Penandatanaganan HoA ini kepada Kepala BKPM Gita Wiryawan.
Ketika ditanya bentuk pembagian tugas dan permodalanya untuk pembangunan jalan tol ini Asisten Ekubang Eddy Hermanto menjelaskan akan dibahas dalam rapat lanjutan setelah penandatangan HoA ini dan Markmore Labuan Ltd ini dalam beinvestasi di bidang pembangunan infrastruktur jalan ini adalah yang pertama di Sumsel.
Penandatangan HoA itu juga dihadiri Ketua DPRD OKI Yusuf Mekki dan Ketua DPRD Banyuasin Agus Salam.

Rabu, 03 Agustus 2011

100 Hari Jelang Sea Games, Buka Bersama di Mesjid Agung

100 Hari Jelang Sea Games, Buka Bersama di Mesjid Agung





Kepsen foto: Menegpora Andi Malaarangeng dan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin serta Ketua KONI/KOI Rita Subowo dan Ketua Inassoc Rahmat Gobel, Rabu (3/8) melakuukan Do'a bersma jelang 100 hari Pelaksanaan Seagames di Masjid Agung Palembang
Foto : Untung Sarwono/Humas Pemprov Sumsel









Palembang:
Acara doa dan buka bersama diikuti ribuan masyarakat Palembang dan sekitarnya digelar di Mesjid Agung, menandai 100 hari menjelang Sea Games XXVI, Rabu (3/8).
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Alfian Malarangeng, Gubernur Sumsel Alex Noerdin, Ketua KONI/KOI Pusat Rita Subowo, Direktur INASOC Rahmat Gobel, Ketua KONI Sumsel Muddai Madang dan pejabat teras Pemprov Sumsel serta tamu undangan hadir dalam acara ini.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyatakan, pembangunan venues di Palembang telah ditinjau oleh pejabat dari tingkat yang paling bawah sampai Presiden SBY. Dari semua peninjauan itu,semuanya menyatakan keyakinannya.
Diakui Gubernur, memangada masalah tapi tetap jalan terus. “Komitmen kita September semua selesai kecuali kolam renang yang mungkin awal Oktober tapi sebelum SEA Games dimulai sudah siap dan diuji coba. Dibanyak negara yang menjadi tuan rumah event serupa, besok mau pembukaan hari ini masih ngecat dan masih melakukan berbagai macam pekerjaan konstruksi,”pungkasnya
Menpora Andi A Malarangeng bersyukur atas persiapan yang berjalan baik yang dilakuksan selama ini. “Saat ini fokus persiapan terangkum dalam tiga poin besar yaitu persiapan sarana dan prasarana, penyelenggaraan SEAG yang merupakan wewenang INASOC, kemudian yang tidak kalah penting adalah kesiapan atlet-atlet Indonesia untuk merebut juara SEA Games 2011,” ujarnya usai buka bersama.

Venues di Jakabaring,Palembang, sebagian sudah selesai dan sebagian lagi terus dilakukan. Insya Allah semua akan rampung pada waktunya. Awal September hampir semua venues di Palembang akan selesai. Begitupula di Jakarta, sehingga urusan venues selesai dan tidak ada kendala berarti.
“Untuk penyelenggaraan, disiapkan secara matang oleh INASOC,termasuk upacara pembukaan dan penutupan serta pelaksanaan pertandingan. Sejauh laporan yang diterimanya, persiapan penyelenggaraan berjalan baik dan standar internasional,” tambah mantan juru bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini.

Technical delegate dari SEA Games council dan pengurus besar cabang olahraga serta pengurus cabor dari negara peserta sudah berkunjung ke Palembang dan Jakarta untuk melihat venues. “Mereka puas melihat hasilnya,” katanya.

“Prestasi atlet, diserahkan sepenuhnya kepada Satlak Prima dan berbagai program ke arah itu sudah berjalan. Berbagai try out sudah dilaksanakan dan semua cabor sudah memiliki road map untuk mencapai hasil maksimal yaitu medali emas di SEA Games nanti,” paparnya.

Terkait tambahan dana yang diperoleh Kemenpora sebesar Rp 700 miliar dari Rp 1,1 triliun yang diajukan di APBN Perubahan 2011, Andi menyatakan dana itu harus dipergunakan maksimal.

Bahkan Kemenpora langsung berkoordinasi dengan INASOC mengenai alokasi penggunaan dana tersebut. Dana itu terutama untuk penyelenggaraan dan INASOC sudah punya hitungan mana yang harus dihemat dan mana anggaran yang di-breakdown. Kekurangan anggaran yang dibutuhkan tersebut, diharapkan bisa ditutupi dengan berbagai penghematan dan pihak sponsor.(sir)

Selasa, 02 Agustus 2011

Harimau Sumatera Dilepasliarkan di Pulau Betet

Harimau Sumatera Dilepasliarkan di Pulau Betet


Si Putri, Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berjalan perlahan meninggalkan kandang yang telah dipersiapkan petugas memasuki kawasan hutan Pulau Betet Taman Nasional Sembilang, Banyuasin, Selasa (2/8). Pelepasan Liaran Harimau Sumatera ini dilakukan oleh Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dan Gubernur Sumsel Alex Noerdin dari jarak 100 meter di atas motor sungai jukung. http://palembang.tribunnews.com/2011/08/02/harimau-sumatera-akhirnya-dilepas





Palembang:
Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dilepasliarkan di Pulau Betet, Taman Nasional Sembilang, Sumatera Selatan, Selasa (2/8).

Pelepasliaran harimau sumatera ini dilakukan Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan bersama Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin. Pelepasan dilakukan dari jarak jauh melalui dua jukung yang telah disiapkan.

Sebelumnya, harimau betina berumur sekitar tujuh tahun dengan berat 75 kilogram itu ditangkap karena mengancam kehidupan manusia di sekitar Jambi. Tepatnya di kawasan konsesi hutan tanaman industri (HTI) PT Sumber Hijau Permai (SHP), Sumatera Selatan. Kawasan ini memang berbatasan dengan wilayah Jambi.

Tercatat dua orang diserang harimau itu. Sampai akhirnya , ditangkap untuk diselamatkan. Pulau Betet dinilai cocok sebagai habitat harimau.
Kepala Balai Taman Nasional Sembilang Tatang mengemukakan, harimau tersebut akan dipasangi GPS untuk dapat melacak keberadaannya. Alat ini, kata dia, hanya bisa bertahan enam bulan. Setelah habis baterai yang dipasang pada GPS Collar maka dengan sendirinya akan lepas.“Jika tidak mati, berarti keberadaannya telah beradaptasi dengan tempatnya barunya,”tuturnya.

Menurut Menhut Zulkifli , populasi harimau sumatera semakin tahun semakin menurun. Ini disebabkan peralihan fungsi lahan atau keadaan lain yang memengaruhi populasi harimau sumatera. “Diperkirakan harimau sumatera saat ini mencapai 400 ekor,” ujarnya.


Menhut Zulkifli Hasan bersama Gubernur Sumsel Alex Noerdin (berdiri) menggunakan perahu meninjau kawasan Taman Nasional Sembilang, sebelum melepaskan seekor harimau sumatera di Pulau Betet, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, kemarin. http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/category/87/




Pelepasliaran harimau hutan ini merupakan program utama dan unggulan dari Menhut. Terutama dalam memperkuat kawasan konservasi, agar satwa liar terutama harimau dilindungi dan dijaga agar tumbuh-kembang dengan baik di alamnya.

“Di Sumsel ada Pulau Betet, Lampung yang dikenal dengan Tambling, dan masih ada beberapa daerah seperti di Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) dan Jambi untuk dijadikan habitat satwa liar,” tambahnya.

Untuk pelestarian satwa liar termasuk perlindungan atau konservasi,pemerintah menganggarkan dana , hingga mencapai Rp3 triliun.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, Pulau Betet merupakan salah satu tempat habitat satwa liar, terutama untuk menjaga populasi harimau sumatera. Oleh karena itu, ditangkapnya harimau dan dikembalikan ke habitatnya menjadi bentuk kerja keras untuk menjaga dan memberikan ruang bagi satwa liar yang dilindungi.

Menurut Alex Noerdin, harimau akan mengancam keselamatan manusia jika habitatnya terusik oleh berbagai aktivitas. Jika diletakkan pada alamnya yang di sana hanya ada para satwa liar, tentunya hidupnya tidak akan mengancam keselamatan manusia. Termasuk populasinya juga akan tetap terjaga. (sir)

Harimau Sumatera Direlokasi


WWF merilis hasil kamera infra-red, Senin (9/5/2011), yaitu rekaman foto induk harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) sedang bersama anaknya di kawasan hutan Taman Nasional Bukit Tigapuluh, Sumatera, 14 April 2011. ap




Seekor harimau Sumatera akan direlokasi ke Pulau Betet, sebuah pulau kecil di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Selasa (2/8).

Harimau betina berusia tujuh tahun itu ditangkap dari habitat aslinya di kawasan konsesi hutan tanaman industri (HTI) PT Sumber Hijau Permai (SHP), Sumatera Selatan, sekitar dua bulan lalu. Kawasan yang berada di dekat Taman Nasional Sembilang itu memang merupakan habitat asli satwa langka tersebut.

Saat ini, keberadaan harimau Sumatera di habitat aslinya tersebut semakin terdesak oleh pembukaan lahan. Penangkapan harimau itu menyusul terbunuhnya dua karyawan PT SHP karena serangan harimau. Relokasi dimaksudkan agar satwa bertubuh besar itu tak lagi mengganggu aktivitas manusia di areal HTI anak perusahaan PT Sinar Mas tersebut.

"Pulau Betet dipilih karena kaya hewan buruan, air, dan memang merupakan habitat harimau. Letaknya juga terpisah dari daratan Sumatera," kata Ernita dari bagian Public Relation PT Sinar Mas.

Untuk memantau keberadaan harimau, alat pelacak kalung GPS telah dipasang pada satwa itu. Rencananya, pelepasliaran akan dihadiri Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin, juga Bupati Banyuasin Amirudin Inoed. (sir)

Senin, 01 Agustus 2011

Pembunuh Siti Aisyah Ditangkap di Ciamis

Pembunuh Siti Aisyah Ditangkap di Ciamis





Palembang:

Sempat buron hampir sepekan lamanya, tersangka pembunuh Siti Aisyah (19), ditangkap petugas Unit Reskrim Polres Ciamis, Provinsi Jabar.

Tersangka yang tak lain pacar korban, Wawan Kurniawan alias Kaweng (26), disergap di kediaman orang tuanya di Jalan Ciamis Baru, RT 17/5, Kelurahan Cijinjing,Kecamatan Cijinjing, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jabar, Jumat (29/7).

Setelah sempat diamankan di Polres Ciamis,Wawan kemudian dijemput tim Buser Unit Reskrim Polsekta IT II Palembang guna diperiksa lebih lanjut di Palembang.

Terpisah, Kepala Polsekta IT II Kompol M Nuzuar didampingi Kanit Reskrim Iptu Hansy Pamungkas Subandrio mengatakan, penangkapan tersangka berkat kerja sama dengan Polres Ciamis. ”Untuk pasal (menjerat tersangka), belum kami tentukan karena masih didalami lagi pemeriksaannya, apakah ada unsur perencanaan atau tidak dalam kasus ini,” kata M Nuzuar.

Untuk melengkapi berkas, jajaran Polsekta IT II Palembang langsung menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan tersebut.

Reka ulang 21 adegan yang menghadirkan tersangka Wawan itu digelar di lokasi pembunuhan, yakni kamar Kos Kencana,No 3, Jalan Sersan Zaini, Kelurahan 2 Ilir, Palembang, kemarin sekitar pukul 14.30 WIB.

Rekonstruksi dimulai saat korban Siti Aisah datang ke kamar kos Wawan dengan maksud mau menginap di sana karena suami korban sedang tugas di luar kota. Dalam kamar kosan itulah, korban dihabisi tersangka.

Setelah korban dipastikan sudah tak bernyawa, tersangka mengemasi barang-barang miliknya dan mengunci pintu kamar kosan dari luar.

Seusai berpamitan dengan pemilik kosan, tersangka bergegas kabur dengan sepeda motor milik korban menuju loket bus di Jalan Kolonel Atmo, Palembang. Setiba di loket, tersangka langsung naik bus tujuan Bandung dan meninggalkan sepeda motor di parkiran loket. Tersangka

Wawan ditemui seusai rekonstruksi mengaku sengaja membunuh korban karena kesal.
”Waktu itu saya mau pulang ke Bandung, tapi tidak diizinkan sama dia (korban). Bahkan tak dikasih ongkos. Jadi, saya kesal dan khilaf, lalu menghabisi nyawa korban,” tuturnya.

Disinggung apakah sebelum menghabisi nyawa korban keduanya pernah melakukan hubungan layaknya suami istri, tersangka mengaku tidak pernah.

”Saya memang enam bulan tinggal di Palembang, tapi saya tidak melakukan itu (berhubungan intim dengan korban),” katanya. (sir)

Infrastruktur Sea Games Tersandung Dana

Infrastruktur Sea Games Tersandung Dana


PALEMBANG,SEPUTAR INDONESIA– Dinas KebudayaandanPariwisata( Disbudpar) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluhkan belum jelasnya aliran dana untuk penyelenggaraan gelar budaya pada upacara pembukaan dan penutupan SEA Games XXVI di Palembang, November mendatang.

Kepala Disbudpar Sumsel M Jhonson merasa bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap upacara pembukaan dan penutupan SEA Games XXVInantinya.Saat ini pihaknya hanya fokus pada tugas utama pelaksanaan gelar budaya. “Soal kesiapan gelar budaya ini belum apa-apa. SEA Games-nya saja belum siap, dananya saja belum jelas,” ujar dia di sela-sela Paripurna DPRD Sumsel kemarin.

Meski demikian, disinggung soal kesiapan, Jhonson memastikan tidak ada masalah karena perencanaan penyelenggaraan gelar budaya telah disusun sebagus mungkin. Namun, Jhoanason menandaskan, perencanaan sebaik apa pun tak ada artinya tanpa kejelasan dana. “Perencanaan saja tidak ada artinya tanpa dana. Perencanaan itu sama dengan bermimpi,berkhayal,” tandasnya.

Dia menerangkan, soal perencanaan gelar budaya telah berulang kali dijelaskan dalam sejumlah kesempatan kepada media maupun instansi terkait. Gelar budaya sebagai pelengkap pelaksanaan SEA Games XXVI di Palembang yang menjadi tanggung jawab Disbudpar Sumsel,mulai penyambutan tamu dari Bandara SMB II hingga upacara pembukaan dan penutupan SEA Games.

Mengenai besaran dana yang dibutuhkan, Jhonson belum bersedia mengungkapkan. “Tapi, dananya belum ada sama sekali.Saya tidak akan berbicara mulukmuluk tanpa dana,”katanya. Terpisah,Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo menegaskan segera mengutuskomisi teknis untuk menanyakan kepada pemerintah pusat terkait kepastian besaran dana panitia lokal Sumsel untuk pelaksanaan SEA Games XXVI dari APBN sebesar Rp500 miliar lebih.

“Tugas Sumsel pada SEA Gamesini pada dasarnya membangun infrastruktur penunjang dan venues, sementara pelaksanaan (SEA Games) itu tugas pusat,”tandasnya. Untuk diketahui, dana sebesar Rp500 miliar segera dicairkan dan dialokasikan pada empat pos anggaran masingmasing pelaksanaan ASEAN Para Games 2011 di Kota Solo,

Jawa Tengah, panitia SEA Games tingkat pusat, panitia DKI Jakarta,serta panitia daerah Sumsel.Tetapi, saat ini belum ada keterangan resmi pemerintah pusat mengenai kepastian besaran dana yang menjadi jatah Sumsel untuk pelaksanaan dan pembangunan **dedy sagita

Seputar Indonesia, Tuesday, 02 August 2011

Sumsel Akan Gelar Kejuaraan Voli Pantai Asia Pasifik

Sumsel Akan Gelar Kejuaraan Voli Pantai Asia Pasifik

Palembang:

Usai menyelenggarakan Asian Men’s Club Volleyball Championship 2011, Sumatera Selatan (Sumsel) siap menggelar Asia Pacific Beach Volleyball Championship 2011.
Event ini semula akan digelar di Bali,23–25 Agustus 2011. Kesempatan tersebut kembali dimanfaatkan Sumsel sebagai tes event penyelenggaraan voli pantai SEA Games XXVI.

“Insya Allah, awal Oktober mendatang Sumsel kembali menggelar Kejuaraan Voli Pantai Asia Pasifik. Kejuaraan ini nanti juga untuk tes event SEA Games,” ujar Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Senin (1/8)

Menurut Alex, Kejuaraan Voli Pantai tersebut diikuti atlet putra dan putri dari sekitar 20 negara di kawasan Asia Pasifik sehingga persiapan yang dilakukan ekstrakeras. Pasalnya, secara hitunghitungan event ini lebih besar dibandingkan SEA Games sendiri.

“Akan ada 20 negara peserta yang mengikuti Kejuaraan Voli Pantai Asia Pasifik nanti.Bagi Sumsel,ini bukan masalah besar. Sebab,hitung-hitungannya event ini akan semakin mematangkan kesiapan menjadi tuan rumah SEA Games nanti. Jika melaksanakan tingkat Asia saja bisa, apalagi cuma tingkat Asia Tenggara,” katanya.

Dengan pengalaman menggelar Asian Men’s Club Volleyball Championship 2011, Alex optimistis akan menuai sukses yang sama dalam penyelenggaraan Kejuaraan Voli Pantai Asia Pasifik tersebut.

Saat ini, persiapan venue voli pantai di Jakabaring Sport City (JSC) baru mencapai kisaran 15%. Baik pihak kontraktor maupun Komite Pembangunan Venues SEA Games XXVI di Palembang, Sumsel, optimistis pengerjaan venue voli pantai bisa selesai September mendatang.

Terpisah, Direktur Utama Bank Pembangunan Daerah Sumsel Babel Asfan Fikri Sanaf mengatakan, sebagai salah satu pihak yang fokus terhadap perkembangan olahraga,terutama voli,Bank Sumsel Babel akan mendukung segala bentuk kegiatan yang berkaitan dengan voli,termasuk digelarnya berbagai eventkejuaraan,baik nasional maupun internasional yang digelar di Sumsel.


“Kami (Bank Sumsel Babel) akan mendukung pemerintah maupun pihak manapun yang menyelenggarakan event memajukan olahraga,khususnya bola voli. Seusai mem-back up Kejuaraan Antarklub Asia yang berjalan sukses,kami juga siap mendukung Kejuaraan Voli Pantai Asia Pasifik yang juga digelar di Palembang, Oktober mendatang,”ujar Asfan yang juga Ketua Pengprov Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Sumsel ini. (sir)

Tersangka Pembobol Waskita Diperkirakan di Jabar

Tersangka Pembobol Waskita Diperkirakan di Jabar


Polresta Palembang menyebarkan foto salah satu tersangka pembobol brangkas Waskita Karya, sebesar Rp 1,6 M....tersangka berinisial DD.

Palembang:

Dua tersangka pembobol brankas PT Waskita Karya diperkirakan berada di wilayah Jabar. Saat di bandara, keduanya sempat diinteogasi petugas karena membawa uang tunai dalam jumlah besar. Tapi karena beralasan membawa uang perusahaan, keduanya pun dilepas.

Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Frido Situmorang, Senin malam (1/8) mengemukakan, pelaku diduga melarikan diri menggunakan pesawat terbang dan membawa dua tas berisi uang. Pihak bandara pun sempat menginterogasi pelaku, tetapi berhasil lolos karena beralasan mengantarkan uang milik pimpinannya. Karena alasan tepat, pihak bandara tidak curiga dan membiarkan pelaku mengudara.
“Kami menyayangkan pihak perusahaan yang melaporkan kejadian setelah kejadian sekitar 12 jam. Jika menggunakan pesawat, pelaku tentunya bisa ke mana-mana, ”tukasnya

Pihak Polresta Palembang saat ini terus melacak alamat keluarga yang diduga tersangka pembobolan brankas milik PT Waskita Karya (Persero), Sabtu(30/7). Kedua tersangka, Ys dan D, yang tidak lain orang dalam perusahaan tersebut. Mereka adalah bendahara dan petugas keamanan perusahaan yang mengerjakan pembangunan venue tenis SEA Games XXVI di Jakabaring Sport City, Palembang.
Menurut Frido, diketahui keluarga tersangka berada di Jawa Barat (Jabar). “Kami sudah meminta keterangan beberapa saksi dan istri tersangka dugaan pembobolan brankas yang bersisikan uang sebesar Rp1,6 miliar. Dari keterangan yang diperoleh, pelaku merupakan bendahara dan keamanan perusahaan,” ujarnya.

Sementara pelaku ternyata jarang pulang ke rumah. Ini yang membuat pihak kepolisian kesulitan melacak keberadaan pelaku pembobolan.

Dengan informasi yang ada, polisi terus melakukan pelacakan keberadaan keluarga pelaku di Jabar. Sebab, dari keterangan istri Ys, Dewi Natalia, sejak tinggal di kawasan Km 13, baru dua kali pulang ke rumah, dengan alasan menginap di hotel karena banyak proyek yang dikerjakan.

Dewi Natalia mengaku tidak banyak tahu tentang pekerjaan suaminya. Pengakuannya, sejak bertempat tinggal di daerah Km 13, baru dua kali Ys pulang ke rumah. Bahkan, dia tidak mengetahui alamat orang tua suaminya di Jabar.

“Suami saya bilang jika dia menginap di hotel atau kantor karena banyak proyek yang dikerjakan. Saya tidak tahu apa saja yang dikerjakan di luar sana,” akunya di hadapan penyidik.

Sekedar informasi, PT Waskita Karya kebobolan pada Sabtu (30/7) sekitar pukul 13.00 WIB dan baru diketahui saat pimpinan cabang PT Waskita Karya Sudirman (47), memeriksa isi brankas yang sudah hilang. Akibatnya, perusahaan mengalami kerugian sekitar Rp1,6 miliar. (sir)