Kamis, 29 Oktober 2009

DPRD Tetap ke Surabaya

Sinar Harapan, edisi Selasa, 27 Oktober 2009

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/meski-diprotes-dprd-sumsel-tetap-ke-surabaya/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=10&tx_ttnews[days]=29&cHash=79673434ad

Meski Diprotes, DPRD Sumsel Tetap ke Surabaya

Palembang - Meski mendapat kritikan dan penolakan dari sejumlah anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) dan beberapa pihak lain, Selasa (27/10), anggota DPRD Sumsel tetap berangkat untuk melakukan pembekalan teknis di Surabaya.

Selasa, rombongan sudah berada di Jakarta. Anggota DPRD Sumsel dari Fraksi Demokrat, Bihaqi Sofyan, ketika dihubungi, menyatakan sudah berada di Jakarta menuju Surabaya untuk pembekalan. Menurutnya, pelaksanaan pembekalan itu sesuai mekanisme yang diputuskan di fraksi dan rapat pimpinan. Sehingga, anggota dewan wajib mengikuti pembekalan itu.
Sebelumnya, Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo menyatakan, hingga kini seluruh anggota DPRD Sumsel tetap didaftar mengikuti pembekalan dan orientasi di Surabaya. Soal ada anggota Dewan yang tidak ikut pembekalan, akan dilihat ketika pembekalan berlangsung. Menurut Toni, soal pembekalan itu sudah diputuskan dalam rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Sumsel beberapa waktu lalu.
Hal itu wajib diikuti seluruh anggota DPRD Sumsel periode 2009–2014. “Kami belum tahu ada yang tidak ikut. Akan dilihat nanti,” ujar Wasista, di DPRD Sumsel.
Mengenai sanksi kepada anggota Dewan yang tidak ikut, menurut Wasista, tergantung alasan yang disampaikan yang bersangkutan. Bila alasan tepat dan dapat diterima, tak ada masalah dan diizinkan untuk tidak mengikuti pembekalan. Rencananya, pembekalan dan orientasi anggota Dewan tersebut berlangsung di Surabaya, Jatim, hingga 31 Oktober 2009.
Rencana tersebut sempat ditentang anggota Dewan dari Partai Golkar, M Yansuri. Alasannya, pembekalan semestinya dapat dilakukan di Palembang saja, tidak harus di Surabaya, agar anggaran dapat dihemat.
Menurutnya, Palembang tidak kekurangan tenaga ahli yang bisa memberikan pembekalan. Aneh kalau mesti ke luar daerah, sementara di daerah lembaga pendidikan yang berkompeten telah tersedia.
M Yansuri, yang juga merupakan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Palembang, Selasa, mengakui, dirinya tak dapat mengikuti pembekalan di Surabaya tersebut karena harus menghadiri Rakernas Pemuda Pancasila (PP) yang juga digelar Selasa di Jakarta.
Mengenai sanksi yang bakal dikenakan jika tak mengikuti pembekalan tersebut, menurut Yansuri, adalah hal yang tak masuk akal. Karena ketidakhadirannya pada pembekalan tersebut disebabkan adanya urusan yang tak dapat ditinggalkan. Ini harus menjadi catatan bagi Badan Kehormatan (BK) DPRD Sumsel. Selain itu, hingga kini sebagian besar alat kelengkapan Dewan, termasuk BK DPRD Sumsel, juga belum terbentuk.
(muhammad nasir)

Tidak ada komentar: