Selasa, 29 Desember 2009

Membangun Palcomtech dari Rental VCD

Sinar Harapan, edisi Rabu 9 Desember 2009


*Berawal dari Rental VCD

Hendri Sukses Bangun Lembaga Pendidikan

OLEH: MUHAMAD NASIR

PALEMBANG - Memiliki perguruan tinggi dengan 3.000 mahasiswa yang dinobatkan sebagai lembaga pendidikan komputer terbaik tingkat nasional 2007, pemenang IT Growth Special Award dari Telkom Smart Campus Award (Tesca) 2009, serta Pemuda Pelopor Tingkat Nasional Bidang Pendidikan 2009, Hendri tampil low profile bahkan lugu.

Pada usia yang masih muda, peraih Pemuda Pelopor 2009 ini, ternyata memulai geliatnya justru dari usaha rental VCD di tahun 1998 lalu. Di bilangan Jalan Sudirman, berseberangan dengan Rumah Sakit Muhamad Hoesin (RSMH) pada 1998 Hendri membuka rental VCD DJDisc dengan modal awal Rp 10 juta. Setahun kemudian, dengan bekal ilmu komputernya yang didapat secara otodidak, Hendri dan Maria Veronica (kini menjadi istrinya), memulai usaha warung internet (warnet) DJNet dengan delapan unit komputer.
Di luar perkiraan sebelumnya, usaha warnet yang dirintis dan merupakan warnet keempat di Palembang tersebut ternyata nyaris tutup. ”Soalnya, seminggu pertama hampir tak ada satu pun pengunjung yang datang. Bisa dibayangkan stresnya, ya!” ujar ayah dari dua anak, Velicia Gwen Thalia dan Vernandito Gwen Mario ini.
Lelaki kelahiran Palembang, 14 Juli 1978, ini sempat merenung, memikirkan apa yang menjadi penyebab sepinya pengunjung. Lalu Hendri tak tinggal diam, ia berusaha mencari tahu dengan berbagai cara. Dan ternyata didapat bahwa akar persoalannya adalah masyarakat yang belum familiar dengan dunia maya. Bahkan, penggunaan komputer pun waktu itu belum booming seperti saat ini.



“Data itulah yang didapatnya, yang tentu harus direspons agar warnet bisa tetap bertahan,” tutur putra sulung dari Effendi Yani dan Erlina Tjong yang berbisnis ekspedisi angkutan darat ini.
Dari permasalahan ini, Hendri pun menggagas paket “Pelatihan Internet Singkat Empat Jam Dijamin Langsung Bisa!” dengan konsep 100% praktik 100% internet yang digelar pertama kali gratis dan selanjutnya berbiaya hanya Rp 15.000. Dengan resep itu, otomatis untuk mengelola warnet dan mengajar sendiri sekaligus dilakoninya.

PalComTech
Tak disangka, ternyata inilah awal konsep dan program pendidikan yang kini juga sukses diterapkan di LPK, STMIK, dan Politeknik PalComTech.
Seiring pelatihan internet yang sering digelar di Warnet DJNet, pada tahun 2003 Hendri pun memberanikan diri membuka Lembaga Pendidikan Komputer (LPK), dengan nama PalComTech dan melakukan sinergi antara warnet dan LPK. Melalui warnet DJNet, informasi pelatihan dan penawaran program PalComTech disampaikan.
“Gimana ya, saya memang sangat hobi dengan dunia teknologi informatika (TI). Rata-rata, sehari saya menghabiskan waktu lima jam mengakses internet,” ujarnya.

“E-learning” Tak Laku
Awal membuka LPK itu sendiri tidak di­sengajanya karena ide awalnya adalah menjual aplikasi e-learning yang berhasil dirancang sembari mengelola warnet. Tapi ke­nyataan berbicara lain. Pada saat itu aplikasi e-learning masih asing di dunia pendidikan. Dan karena tak ada yang mau menggunakan, Hendri akhirnya memutuskan melakukan uji coba aplikasi ini melalui lembaga yang dibuka, yakni LPK PalComTech.
Jadi, sebenarnya LPK PalComTech sendiri merupakan kelinci percobaan dari aplikasi e-learning. Melalui uji coba tersebut, didapatkan fakta bahwa ternyata belajar komputer yang mudah itu adalah melalui praktik dan internet. Maka, sejak itu PalComTech menggunakan 100% praktik 100% internet sebagai konsep belajar dan tagline.
Warnetnya yang memiliki empat cabang di Palembang kini sudah dilepas. Setelah makin serius menekuni bidang pendidikan di PalComTech, pengelolaan DJNet pun diserahkan kepada karyawannya yang merupakan alumnus PalComTech. Keseriusan ini pun menampakkan hasil, di mana pada tahun 2004 PalComTech membuka cabang di Jambi, lalu pada tahun 2006 berhasil melakukan alih kelola Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Ilmu Komputer (STMIK) dan Politeknik Mahameru menjadi STMIK dan Politeknik PalComTech.
Selanjutnya, pada tahun 2008-2009 pihaknya berhasil membuka cabang di Kota Lahat, Prabumulih, dan Baturaja yang merupakan kota kabupaten di seputar Sumatera Selatan.
Kebanggaan memenangkan berbagai penghargaan tingkat nasional, patut diperhitungkan, sebab PalComTech menjadi satu-satunya lembaga pendidikan di luar Pulau Jawa yang sukses mendulang berbagai prestasi nasional yang bergengsi dan diakui keberhasilan sistem pendidikan dan penerapan TI-nya. n

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/hendri-sukses-bangun-lembaga-pendidikan/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=12&tx_ttnews[days]=9&cHash=0e8923ced6



Sisi Lain
Sulit Diterima Masyarakat





KONSEP pendidikan yang diterapkan di PalComTech awalnya sulit diterima masyarakat, juga oleh lembaga-lembaga sejenis.

Program 100% praktik dan 100% internet memang belum begitu dikenal. Namun, melalui keberanian dan keuletan, Hendri bisa meyakinkan sehingga kini lembaga pendidikan yang didirikannya makin diminati masyarakat.
Tahun ini lembaga ini direncanakan menelurkan ratusan sarjana baru di bidang teknologi informasi. Memang, tak sedikit kendala dan halangan yang dialami, mulai dari keraguan masyarakat atas kualitas layanan pendidikan hingga status lembaga tersebut. Tetapi institusi yang awalnya hanya berupa lembaga pelatihan komputer dalam binaan pendidikan nonformal itu, kini dapat berkembang menjadi perguruan tinggi di bawah binaan Dirjen Pendidikan Tinggi melalui alih kelola perguruan tinggi lainnya.
”Kami belajar dari pengalaman dan selalu merespons perkembangan yang ada agar pendidikan yang kami gagas dapat diterima masyarakat,” kata Hendri yang juga aktif di beberapa lembaga sosial keagamaan ini.
Oleh karena keberhasilannya, Hendri kini dipercaya menjadi narasumber nasional di Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal dan Informal (Ditjen PNFI) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) subdit kelembagaan, terutama berkaitan dengan peningkatan mutu dan penguatan manajemen kelembagaan di Indonesia. (sir)

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/sulit-diterima-masyarakat/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=12&tx_ttnews[days]=9&cHash=8582b8480d

Minggu, 29 November 2009

Mir Senen Pelestari Seni Palembang

Sinar Harapan, Selasa 27 Mei 2007
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0705/29/hib09.html



PROFIL
Muhammad Ali Gathmyr Senen,
Pelestari Seni Sumsel


Oleh
Muhamad Nasir

PALEMBANG - Terlahir dari keluarga “kayo lamo”, H Muhammad Ali Gathmyr Senen atau biasa dipanggil dengan Mir Senen, hingga kini menjadi pelestari budaya dan seni Sumatera Selatan (Sumsel).


Mir Senen
sumber foto:http://foto.detik.com/readfoto/2008/09/18/083842/1008174/157/5/



Ribuan koleksinya tersimpan dengan baik dan desain-desain modifikasi songket karyanya seolah membawa pemakainya ke nuansa kejayaan Palembang tempo dulu.
Di Sumsel, siapa yang tidak mengenal Mir Senen. Pria kelahiran Palembang, 5 Mei 1955 ini, terkenal dengan kain songketnya yang eksklusif, mahal, dan bercita rasa tinggi. Pelanggannya pun mulai dari presiden hingga pengusaha.
Mir Senen terlahir dari keluarga kaya-raya dari Palembang. Pada masa paceklik sekitar tahun 1960-an, mendekati masa pecahnya Gerakan Tiga Puluh September (Gestapu), ayahnya memperoleh banyak barang antik milik masyarakat yang ditukar dengan beras dan gula. Barang antik itu tidak hanya berupa barang pecah-belah melainkan juga kain-kain kuno yang sekarang sudah tak ternilai harganya.
Kini, barang-barang itu ditata rapi di galeri berlantai empat berukuran 20x5 meter di Jalan AKBP HM Amin, Palembang. Dia memang berencana membuat museum koleksi barang seni dan budaya Sumsel, yang nantinya akan diserahkan kepada pemerintah.
Koleksi benda-benda antik inilah yang kemudian menjadi titik awal usaha Mir. Pada mulanya, putra pasangan HM Senen dan Hj Cik Imah ini, tidak mendapat restu orang tua saat menekuni bidang seni. Ayahnya lebih senang kalau Mir kuliah di bidang hukum agar bisa membantu ayahnya yang tuan tanah dan sering punya masalah.
Mir kemudian kuliah di Fakultas Hukum Unsri. Namun ia lalu kabur dari rumah dan meneruskan ke Akademi Perhotelan dan Kepariwisataan Trisakti, Jakarta, dan mengantongi sertifikat tahun 1976. Usai itu ia pergi ke Yogyakarta, kemudian mendaftar diam-diam di Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI).
Mir lulus, namun untuk masuk kuliah ia tidak punya uang lagi. Karena dihantui rasa takut tak bisa jadi seniman, Mir kemudian mengirim surat dan minta restu orang tuanya untuk menekuni bidang seni.


sumber foto: http://foto.detik.com/images/content/2008/09/18/157/museum2.jpg
Suasana di lantai II Galeri Mir Senen



Tak dinyana, sang ayah luluh juga. Sampai akhirnya Mir lulus dari jurusan Interior Dekorasi ASRI tahun 1978. Di Yogya ia banyak mendapat bimbingan dari Amri Yahya. Ia juga banyak berkecimpung di keraton serta bergaul dengan para seniman. Bimbingan dan pergaulannya itu merupakan “bekal hidup” yang kemudian dibawanya pulang ke Palembang.
Ayahnya menghendaki dia melanjutkan sekolah di Australia. Selama dua tahun anak ketiga dari delapan bersaudara ini lantas mengenyam pendidikan di Mr Wood Collage Australia. Di sini dia belajar berbagai hal di bidang seni, termasuk bagaimana perilaku dunia intenasional terhadap hasil karya seni Indonesia.

Pencipta Pelaminan
Mir kemudian menjadi pionir pencipta pelaminan khas Palembang, sekitar tahun 1980. Mulai kursi, lemari, hingga pelaminannya khas Palembang. Banyaknya peminat pada waktu itu, membuat Mir mengajak temannya dari Yogya untuk membuat kursi dan lemari hias pengantin.
Kecintaan peraih penghargaan upakarti tahun 1995 ini semakin melambung namanya sebagai seniman sekaligus perancang kain tradisional Sumatera Selatan. Mulai dari batik Palembang, kain pelangi, hingga songket Palembang, dia ciptakan dengan melakukan modifikasi sehingga digemari dunia internasional. Omzetnya kini mencapai Rp 600-700 juta per bulan.
Mir juga aktif membina perajin muda. Dari sekitar 5.000 muridnya, sudah sekitar 70 orang yang membuka usaha sendiri. ”Sebetulnya jumlah ini sangat sedikit ya, tapi saya tidak harus ngotot. Yang penting saya sudah melahirkan Mir Senen-Mir Senen baru yang bisa menggantikan posisi saya kelak,” ungkapnya.
Dengan motto a differently from the handmade master art yang diusungnya, kreasi Mir kini tersebar di dunia. Dia sangat paham selera orang Prancis atau Timur Tengah, dan ia punya pelanggan tetap para petinggi Malaysia dan Brunei Darussalam.
Dari modal satu ruko, kini usaha Mir sudah berkembang di atas lahan sekitar 1 hektare. Kawasan Serelo, 24 Ilir, nyaris merupakan area seni yang menjadi tempat usaha Mir Senen. Namun Mir berharap pemerintah membantu industri kerajinan Palembang untuk memperoleh bahan baku kain, seperti benang emas, benang dan kain sutera. Sebab selama ini ia membelinya di luar negeri atau Jakarta, sementara para perajin terpaksa membelinya dari tengkulak. n

Selasa, 24 November 2009

Telkomsel Luncurkan Simpati M@x


VP Telkomsel Sumatera Area, Mirza budiwan (tengah) bersama GM Sales & Customer Service Telkomsel Regional Sumbagsel, I Ketut Susila Dharma (kanan), dan GM Network Operation Telkomsel Regional Sumbagsel, Cecep Riswanda (kiri), saat peluncuran paket perdana simPATI edisi terbaru bernama simPATI M@X yang dilengkapi berbagai bonus maksimal berupa gratis konten senilai lebih dari Rp 100 ribu yang dapat diakses melalui *999#.



SimPATI M@X Berikan Bonus Maksimal


Palembang, 24 November 2009

Telkomsel meluncurkan paket perdana simPATI edisi terbaru bernama simPATI M@X yang dilengkapi berbagai bonus maksimal berupa gratis konten senilai lebih dari Rp 100 ribu yang dapat diakses melalui *999#.

VP Sumatera Area, Mirza Budiwan mengatakan, “Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 1997, simPATI telah menjadi produk yang paling digemari para pengguna ponsel. Terbukti kini jumlah pelanggan simPATI telah mencapai lebih dari 57 juta pelanggan atau lebih dari dua kali lipat jumlah pelanggan operator selular terbesar kedua di Indonesia.”

simPATI merupakan kartu prabayar GSM isi ulang pertama di Indonesia bahkan di Asia. Kepeloporan serta layanan lengkap simPATI dalam memberikan solusi bagi para pengguna jasa selular mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat dengan diraihnya penghargaan Top Brand Award dan Indonesian Customer Satisfaction Award sebagai kartu prabayar terbaik selama 10 tahun berturut-turut.

“Kami menyadari bahwa kepercayaan yang sangat tinggi dari pelanggan ini merupakan amanah bagi kami untuk terus memberikan pelayanan yang lebih maksimal bagi pelanggan. Kehadiran simPATI M@X yang dilengkapi berbagai bonus fitur dan layanan kami harapkan dapat dimaksimalkan pelanggan untuk menunjang aktivitas mobile lifestyle-nya, sejalan dengan visi kami sebagai operator selular penyedia solusi layanan mobile lifestyle terbaik dan terunggul di Asia Pasifik,” jelas Mirza.

Paket perdana simPATI M@X seharga Rp 10.000 termasuk di dalamnya pulsa senilai total Rp 10.000 yang terdiri dari pulsa utama Rp 5.000 yang dapat digunakan untuk komunikasi suara, SMS, dan data ke semua operator serta bonus pulsa Rp 5.000 untuk komunikasi ke lebih dari 80 juta pelanggan Telkomsel.

Di samping itu, pelanggan juga mendapat gratis akses internet sebesar 5 MB yang bisa digunakan di ponsel maupun modem untuk akses email, chatting, browsing, social networking, dan sebagainya. Sebagai gambaran, gratis layanan data 5 MB ini dapat digunakan untuk 100 email atau 500 halaman WAP.



Para Model memamerkan paket perdana simPATI edisi terbaru saat peluncuran simPATI M@X yang dilengkapi berbagai bonus maksimal berupa gratis konten senilai lebih dari Rp 100 ribu yang dapat diakses melalui *999#.




Setiap melakukan isi ulang pulsa minimal Rp 20.000, pelanggan simPATI akan memperoleh bonus pulsa Rp 2.500 untuk isi ulang pertama dan kedua, bonus Rp 5.000 untuk isi ulang ketiga dan keempat, serta bonus akses internet 5 MB untuk isi ulang kelima. Bahkan selama periode promo hingga 5 Januari 2010 pelanggan akan memperoleh tambahan pulsa masing-masing Rp 5.000 untuk isi ulang pertama dan kedua.

Keistimewaan simPATI M@X ini adalah bonus maksimal senilai lebih dari Rp 100 ribu yang dapat dinikmati pelanggan secara gratis. Cukup tekan *999# lalu OK/yes, selanjutnya pelanggan dapat menikmati bonus konten-konten menarik, seperti:
• Games (EA Games, Disney Games)
• Ringtone (Andra & The BackBone, Ungu, Madonna, Michael Jackson, dsb.)
• Wallpaper (Bunga Citra Lestari, Chelsea Olivia, Motor Racing, Formula Racing, dsb.)
• Dan yang akan datang dalam waktu dekat ini berupa Paket mingguan untuk Chatting dan Social Networking (Facebook, Mig33, eBuddy, dan Nimbuzz).

Pengguna kartu perdana simPATI M@X juga dapat menikmati layanan simPATI TALKMANIA, yakni bebas nelpon berkali-kali seharian selama 1 jam dan gratis 30 SMS ke seluruh nomor Telkomsel. Cukup kirim SMS, ketik TMON lalu kirim ke 8999. Pelanggan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara hanya dikenakan biaya Rp 2.000 dan Rp 3.000 untuk pelanggan Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.

Selain tarif yang makin hemat, kemanfaatan simPATI semakin lengkap dengan berbagai fitur dan layanan, seperti: Layanan 3G (WCDMA/HSDPA), Roaming Internasional ke lebih dari 200 negara, Transfer Pulsa, Paket BlackBerry (Unlimited, Business, dan Lifestyle), Mobile Banking, Mobile Wallet T-Cash, T-Remitt (transfer uang di luar negeri), Mobile Broadband Telkomsel Flash, PopScreen (pop-up info dan konten yang langsung hadir di layar ponsel), dan sebagainya.

Semua keistimewaan ini dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan simPATI baik Perdana lama maupun Perdana simPATI M@X yang mengaktifkan kartunya mulai tanggal 24 November 2009.

Untuk menjamin kelancaran komunikasi pelanggan dalam menikmati tarif murah serta berbagai fitur dan layanan simPATI, Telkomsel telah menyiapkan jaringan terluas hingga pelosok yang menjangkau hampir 100 persen wilayah populasi Indonesia dengan menggelar lebih dari 30.000 BTS, termasuk sekitar 4.500 Node B atau BTS 3G untuk kenyamanan komunikasi data.


==========

Tentang Telkomsel (www.telkomsel.com)

Saat ini Telkomsel dimiliki oleh pemegang saham PT Telkom 65% dan SingTel 35%. Sebagai service leader layanan selular di Indonesia, Telkomsel saat ini dipercaya melayani lebih dari 80 juta pelanggan atau sekitar 50% pengguna selular di Indonesia.



Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Ricardo Indra – GM Corporate Communications Telkomsel
kartuHALO/email : 08118708090 / ricardo_indra@telkomsel.co.id

Untuk Informasi lebih lanjut, hubungi:
Hadi Sucipto – Corporate Communications Regional Sumbagsel
PT.TELKOMSEL , Gedung TTC,Jl.Demang Lebar Daun No. 72 A Palembang
e-mail : hadi_sucipto@telkomsel.co.id ,
Release Blog : www.haditelkomsel.co.cc
kartuHALO : 0811 65 64 63

Wartawan Sumsel Anti Kriminalisasi Pers







http://images.sripoku.com/index.php?mode=detail&id=1015

Sriwijaya Post, 24 November 2009
Tiga wartawan foto yang tergabung dalam Aliansi Wartawan Palembang ambil bagian dalam aksi solidaritas menolak aksi kriminalisasi pers, di Mapolda Sumsel, Senin (23/11). Sebelumnya, para wartawan ini berjalan kaki sambil membawa spanduk penolakan kriminalisasi pers. Wartawan diterima Kepala Bidang Humas Polda Sumsel Kombes Abdul Gofur. SRIWIJAYA POST/SYAHRUL HIDAYAT
PHOTOGRAPHER : Syahrul Hidayat CREDIT : Sriwijaya Post
BYLINE TITLE : STF SOURCE : Sriwijaya Post
CAPTION WRITER : Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat CITY : Palembang
CATEGORY : DIS PROVINCE : Sumsel
SUPP CATEGORY : Demonstrasi COUNTRY : Indonesia
DATE CREATED : 20091123 COPYRIGHT : Sriwijaya Post
SPECIAL INSTRUCTIONS :

Alex Noerdin Kembali Pimpin Golkar Sumsel



Foto Dok: Sriwijaya Post, 22 November 2009
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kanan) didampingi Ketua DPD Golkar Sumsel H Alex Noerdin (kedua dari kanan), Fungsionaris Golkar Pontjo Sutowo (ketiga dari kiri), Ketua Dewan Penasihat Golkar Akbar Tanjung (ketiga dari kanan), Wakil Ketua DPD Golkar Sumsel Nasrun Madang (kedua dari kiri), dan Wakil Ketua Golkar Sumsel, Edwar Djaya, memukul gong tanda dibukanya Musda Gokar VIII Tingkat I Provinsi Sumsel, di Ballroom Hotel Aryaduta Palembang, Minggu (22/11) malam. SRIWIJAYA POST/ZAINI
http://images.sripoku.com/index.php?mode=detail&id=1009





Alex Noerdin Kembali Pimpin Partai Golkar Sumsel

Palembang, Sinar Harapan
Alex Noerdin akhirnya terpilih secara aklamasi menjadi Ketua DPD I Golkar Sumsel untuk periode 2009-2015.

Gubernur Sumsel ini terpilih secara aklamasi setelah pada paripurna pandangan umum Musda Golkar VIII di Hotel Aryaduta Palembang, Senin (23/11) sebanyak 14 DPD kabupaten/kota berikut Organisasi sayap-mendirikan dan didirikan partai Golkar Sumsel menyatakan dukungan secara tertulis kepada pimpinan sidang yang dipimpin NasrunMadang.

Hanya DPD Golkar Kabupaten Musi Banyuasin pada pandangan umum menyatakan menerima laporan pertanggungjawaban Ketua DPD I Golkar periode 2009-2014 namun abstain pada dukungan.

”Dengan demikian, Pak Alex memiliki dukungan 50% plus 1. Sesuai dengan tata tertib Musda, beliau terpilih secara aklamasi untuk menjadi ketua DPD I periode ke depan. Sehingga tidak perlu lagi dilakukan pemilihan,” kata pimpinan Musda, Nasrun Madang. Menurut Nasrun, jika sesuai jadwal ada session waktu untuk pemilihan namun karena sudah aklamasi maka langsung ditetapkan saja.

Alex Noerdin sendiri menurut dia adalah figur kedua setelah almarhum Zainal Abidin Ning yang menjadi ketua DPD I Golkar Sumsel selama dua periode.

Ketua Organizing Committee Edwar Jaya menambahkan,sosok Alex Noerdin sangat dibutuhkan untuk menjadikan Partai Golkar lebih besar.Kader dan simpatisan Golkar mulai dari arus bawah jelas mendukung Alex memimpin kembali. ”Ini terbukti, karena surat dukungan tertulis itu dibuat melalui mekanisme rapat partai DPD II,”katanya. Setelah Musda VII Sumsel digelar, lanjut dia, Musda Golkar tingkat II kabupaten/kota akan digelar pada Desember-Januari secara bergiliran di 15 kabupaten/ kota di Sumsel.

Alex Noerdin menyatakan kesiapannya memimpin Golkar Sumsel.Ia berjanji akan menjadikan Partai Golkar lebih besar.Dia akan mengakomodir kepengurusan Golkar yang didominasi kader muda. Begitupula dengan perempuan akan diberi kesempatan yang luas untuk berkiprah lebih besar. ”Kita lihat nanti bisa 50:50 atau 60:40 tapi yang jelas banyak lebih muda,”ujarnya. Ia menegaskan, bahwa Partai Golkar sudah mendapat simpati rakyat.

Di mana rakyat telah menggantungkan hidupnya ke partai ini hingga memenangkan pemilu di Sumsel dan 9 Pilkada di kabupaten/kota dan satu pilkada gubernur. ”Salah satunya memperoleh 16 kursi DPRD di Sumsel, 4 kursi di DPR RI,”kata Alex. Sementara Ketua DPD II Kota Palembang HM Yansuri yang sebelumnya akan maju sebagai salah satu kandidat ketua DPD I Golkar mengurungkan niatnya karena dirinya tidak didukung banyak suara.

Ketua DPD II Golkar Muba Sulgani Pakuali yang paripurna pemandangan umum kemarin tidak hadir. Menurut informasi,Sulgani mengalami sakit. Namun terkait kepastiannya, Sulgani belum bisa dikonfirmasi.
Dalam pengumuman pengurus yang dibacakan tim formatur Budi Antoni Aljufri tadi malam, Ketua DPD Golkar Sumsel periode 2000-2004, Zamzami Ahmad ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Sementara Sekretaris ditetapkan Zumratul.

Musda ini sebelumnya dibuka Ketua Umum Partai Golkar H Aburizal Bakrie dan dihadiri
Beberapa pengurus DPP Partai Golkar. (sir)

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/alex-noerdin-pimpin-golkar-sumsel/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=11&tx_ttnews[days]=24&cHash=b15ce14f32

Senin, 16 November 2009

MyPulau dari Telkomsel






Layanan Jejaring Sosial Telkomsel My Pulau

Jakarta, 14 November 2009

Telkomsel meluncurkan My Pulau, yakni layanan jejaring sosial yang memungkinkan penggunanya berkomunikasi dan berinteraksi dengan komunitasnya yang dilengkapi dengan berbagai fitur unik yang menarik, seperti: Social Status Integrator, My Interests, dan My Buys.

VP Product Marketing Telkomsel Mark Chambers mengatakan, “Saat ini kebutuhan untuk mengakses situs jejaring sosial sudah menjadi kebutuhan pokok dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gaya hidup masa kini. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah pengguna situs jejaring sosial yang semakin pesat. Salah satu buktinya adalah pengguna situs jejaring sosial paling populer saat ini Facebook yang kini telah mencapai lebih dari 11 juta pengguna di Indonesia atau meningkat sekitar 13 kali lipat dari akhir tahun 2008 yang hanya 800.000.”

“Seiring dengan tingginya kebutuhan akan layanan jejaring sosial, kami menghadirkan inovasi layanan yang kami beri nama My Pulau, di mana layanan ini kami harapkan dapat mengakomodasi kebutuhan tersebut, sehingga pelanggan dapat semakin nyaman menikmati komunikasi serta berinteraksi dengan komunitasnya melalui one stop social networking online portal ini,” tambah Mark.

My Pulau merupakan layanan jejaring sosial yang memungkinkan pelanggan dapat mengintegrasikan seluruh fitur favoritnya secara online. Untuk mengakses My Pulau, pelanggan cukup tekan *697# di ponselnya dan langsung dapat memilih menu untuk melakukan registrasi, meng-upload blog, meng-update status, memperoleh informasi terkini, dan sebagainya.

Pelanggan juga dapat melakukan registrasi My Pulau dengan mengirim SMS, ketik REG dan kirim ke 7700, selanjutnya hanya perlu mengikuti petunjuk SMS. Di samping itu, pengguna My Pulau juga dapat mengakses situs www.mypulau.com langsung dari ponselnya.

Melalui portal online ini, pengguna dapat memanfaatkan berbagai fitur menarik yang unik, seperti:

• Fitur Social Status Integrator memungkinkan pengguna meng-update statusnya di My Pulau dan secara otomatis status tersebut juga muncul di account Facebook dan Friendster miliknya.

• Fitur My Interests, pengguna dapat bergabung dengan berbagai macam komunitas, seperti: Indonesia Photographer Organization, Bike To Work, komunitas otomotif, komunitas kolektor mainan (Tomoci), komunitas gadget (IDBerry), serta komunitas komik dan penulis. Dengan menjadi anggota komunitas, pengguna akan memperoleh info terkini mengenai aktivitas komunitas dan terlibat langsung dalam aktivitas tersebut.

• Fitur My Buys, di mana pengguna dapat menikmati berbagai konten keren My Pulau, seperti: Truetone, Picture Message, Operator Logo, Wallpaper, Screen Saver, Games, dan Theme. Pelanggan akan dikenakan Rp 3.000 sampai dengan Rp 10.000 untuk setiap konten yang diunduh.

Selain fitur-fitur tersebut, pengguna juga dapat memanfaatkan fitur My Profile (menampilkan profil unik pengguna), My Friends (menambah jaringan pertemanan), My Groups (menciptakan komunitas pertemanan sendiri), My Photos (koleksi foto), My Video (koleksi video), My Calendar (menyusun jadwal dan agenda), My Blog (menulis blog), dan My Messages (mengirim pesan ke teman).





My Pulau juga menampilkan fitur-fitur lainnya, seperti: Member’s Island (memperlihatkan status pengguna beserta 10 friends, 10 interests, dan 10 buys terbaru), News (berita terkini yang di-update pengguna), Status Update Feed (status terbaru pengguna dana teman-temannya), Mood Theme (keadaan emosi pengguna dalam bentuk simbol cuaca), Chatting, Notification (informasi terbaru tentang akun pengguna), Language Options (opsi bahasa Indonesia atau Inggris), Infotext (layanan SMS berlangganan), dan Latest Info (berita terbaru serta media promosi mitra komersil di My Pulau).

Dengan memanfaatkan fitur-fitur tersebut, secara otomatis akan memperoleh poin bernama Coco, di mana 1 Coco bernilai Rp 1. Semakin sering pengguna berinteraksi di dalam My Pulau, maka semakin banyak Coco yang dikumpulkan. Selanjutnya Coco tersebut dapat digunakan untuk membeli berbagai konten yang tersedia di fitur My Buys.

Mark mengungkapkan, pesatnya perkembangan fitur layanan jejaring sosial belakangan ini mendorong Telkomsel melakukan modifikasi dan pembaruan terhadap layanan My Pulau yang telah dirintis pada tahun 2007. Seiring dengan jumlah pengguna yang kini telah mencapai 1 juta, Telkomsel menghadirkan fitur-fitur baru yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna My Pulau.

“My Pulau merupakan inovasi layanan jejaring sosial hasil karya anak bangsa sendiri dan diciptakan khusus untuk orang Indonesia sehingga menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Upaya kami dalam menghadirkan layanan ini tentunya sejalan dengan imbauan pemerintah untuk mengoptimalkan konten lokal dalam menghasilkan suatu layanan yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkas Mark.


==========



Tentang Telkomsel (www.telkomsel.com)

Saat ini Telkomsel dimiliki oleh pemegang saham PT Telkom 65% dan SingTel 35%. Sebagai service leader layanan selular di Indonesia, Telkomsel saat ini dipercaya melayani lebih dari 80 juta pelanggan atau sekitar 50% pengguna selular di Indonesia.





Untuk informasi lebih lanjut hubungi:

Ricardo Indra – GM Corporate Communications Telkomsel
kartuHALO/email : 08118708090 / ricardo_indra@telkomsel.co.id

Untuk Informasi lebih lanjut, hubungi:
Hadi Sucipto – Corporate Communications Regional Sumbagsel
PT.TELKOMSEL , Gedung TTC,Jl.Demang Lebar Daun No. 72 A Palembang
e-mail : hadi_sucipto@telkomsel.co.id ,
Release Blog : www.haditelkomsel.co.cc
kartuHALO : 0811 65 64 63

Minggu, 01 November 2009

rumah bongkar pasang


Rumah knock down dan gazebo yang dipajang di pinggir Jalintim.



Rumah Knock Down Dipajang di Jalintim

Palembang: Melintasi Jalintim dari Lampung ke Palembang, di Km 14 sebelum Terminal Karya Jaya, pengguna jalan dibuat bingung. Dua rumah dan tiga gazebo terbuat dari kayu membuat mereka bertanya-tanya. Soalnya, keberadaan bagunan itu memang menarik perhatian.
Beratap nipah dan terbuat dari kayu, bangunan itu memang sedikit unik dan menarik perhatian. Tersedianya lahan yang cukup luas, dimanafaatkan Hadari untuk memajang rumah knock down produksi Desa Tanjungbatu, Ogan Ilir.
Terbuat dari kayu seru, bangunan itu memang cukup menarik perhatian. Apalagi, dihiasi dengan detail berupa ukiran. Sejak dua bulan terakhir, memang bangunan berukuran 6 x 10 dan 7 x 10 itu dipajang di lahan sekitar 2 ha milk Hadari. Pengusaha ini berasal dari Lampung. Dia mengenal rumah knock down justru ketika di daerah asalnya tahun ’90-an lalou terkena gempa dan ternyata rumah serupa jauh lebih bisa bertahan dibanding rumah batu.


Hadari, pemilik lahan yang memberdayakan pengrajin rumah dari Desa Tanjung Batu.

Dipampangkan papan bertuliskan ”dijual” membuat pengguna jalintim mahfum bahwa bangunan itu bisa dimiliki. Karenanya, tak sedikit yang berhenti dan bertanya. Hadari memang tidak standby di lokasi itu. Tetapi, dia menerakan no HP-nya di papan ’pengumuman’ yang dibuatnya.
Hasilnya, komunikasi pun jalan. Untuk ukuran 6 x 10, dipatok harga Rp 60 juta, sementara yang 7 x 10 lebih maham sedikit Rp 65 juta. ”Pembeli tinggal menyiapkan tiang dan atap serta lahan, bangunan siap dipindahkan. Ongkos angkut gratis, kecuali kalau di luar Sumsel, katanya.
Sementara untuk gazebo berukuran 2,5 x 2,5 dan berbentuk persegi delapan, dipatok Rp 8 juta. Itupun terima pakai. Kalau mau pasang dan angkut sendiri juga boleh, hanya Rp 6 juta.
”Rumah maupun gazebo memang dibuat tanpa atap dan tiang. Tinggal pembeli bisa memilih atap dan tiang jenis apa. Mau atap genteng atau seng. Begitu juga dengan tiang, mau tiang semen atau kayu,” tambah Hadari yang sebelumnya mengelola lembaga pendidikan Handayani yang terdiri dari TK, SD, dan SMP di depan rumahnya.
Rumah knock down ini memang ditawarkan dengan harga bersaing. Pemesan juga bisa mengajukan permintaan, misalnya bahannya dari kayu yang bagus atau dengan ukuran tertentu. Untuk kayu seru, dipatok per meternya Rp 2 juta. Kalau kayu lain, bergantung negosiasi.
Bagi Hadari yang tinggal tak jauh dari lokas pajang rumah knock down itu, dia telah memberikan kesempatan pengrajin rumah dri Tanjungbatu untuk lebih mengembangkan usahanya. Dia menyediakan lahan dan kalau ada pemesan langsung berhubungan dengan pengrajin.

Rumah kayu punya ciri khas dibanding rumah batu. Oleh karena menyesuaikan perkembangan zaman, rumah kayu pun kini dibuat knock down atau bongkar-pasang, sehingga bisa didirikan di mana saja.

Sayangnya, meski sudah mencoba berinovasi dengan rumah knock down, berbagai kendala membuat para tukang meranjat di Desa Tanjung Batu Seberang, Kecamatan Tanjung Batu, Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), belum mampu menembus pasar internasional.


Rumah knock down yang sudah jadi.



Di daerah lain yang juga memproduksi rumah knock down seperti Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Bali, usaha rumah jenis ini memang banyak diminati orang asing dan menjadi langganan para bintang film kelas dunia.

Menurut Syarifuddin, salah seorang pengusaha rumah knock down di Tanjung Batu, dari segi ketahanan rumah made in Tanjung Batu Seberang masih di atas produk Bali. Hanya saja karena berbagai kendala seperti permodalan dan akses pasar, peluang untuk go international masih sebatas impian.

Desa Tanjung Batu Seberang berjarak 65 km dari Palembang, bisa ditempuh dalam waktu 1,5 jam. Desa-desa di Kecamatan Tanjung Batu seperti Tanjung Batu, Tanjung Atap, dan sekitarnya termasuk Desa Tanjung Batu Seberang yang berpenduduk sekitar 1.500 keluarga tersebut, memang sejak lama memiliki tenaga terampil pertukangan sehingga kerap disebut tukang meranjat.

Kemahsyurannya sebagai daerah pemasok tenaga pertukangan berkualitas itu juga dikenal sampai ke Bengkulu, Jambi, dan Lampung. Seiring perkembangan zaman, walaupun sudah banyak tergeser oleh bangunan permanen, upaya untuk meneruskan kebiasaan turun-temurun ini tetap berjalan.

Untuk mengerjakan rumah ukuran 6x10 m maupun 7x10 m dibutuhkan waktu tiga bulan. Sementara untuk memasang kembali di lahan pembeli, hanya butuh waktu seminggu.

Bupati Ogan Ilir Mawardi Yahya memberikan perhatian khusus kepada usaha kecil menengah (UKM) yang banyak terdapat di daerahnya. “Hanya saja saat ini baru sebatas pemberian pembinaan manajemen dan bimbingan menembus pasar. Sementara itu, untuk bantuan permodalan, masih terkendala dana,” tuturnya.
Mau mencoba memiliki rumah knock down? Kini Anda tak perlu lagi mengunjungi Desa Tanjung Batu. Di tepi Jalintim pun, pajangan tersedia. (sh/muhamad nasir)

Kamis, 29 Oktober 2009

DPRD Tetap ke Surabaya

Sinar Harapan, edisi Selasa, 27 Oktober 2009

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/meski-diprotes-dprd-sumsel-tetap-ke-surabaya/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=10&tx_ttnews[days]=29&cHash=79673434ad

Meski Diprotes, DPRD Sumsel Tetap ke Surabaya

Palembang - Meski mendapat kritikan dan penolakan dari sejumlah anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) dan beberapa pihak lain, Selasa (27/10), anggota DPRD Sumsel tetap berangkat untuk melakukan pembekalan teknis di Surabaya.

Selasa, rombongan sudah berada di Jakarta. Anggota DPRD Sumsel dari Fraksi Demokrat, Bihaqi Sofyan, ketika dihubungi, menyatakan sudah berada di Jakarta menuju Surabaya untuk pembekalan. Menurutnya, pelaksanaan pembekalan itu sesuai mekanisme yang diputuskan di fraksi dan rapat pimpinan. Sehingga, anggota dewan wajib mengikuti pembekalan itu.
Sebelumnya, Ketua DPRD Sumsel Wasista Bambang Utoyo menyatakan, hingga kini seluruh anggota DPRD Sumsel tetap didaftar mengikuti pembekalan dan orientasi di Surabaya. Soal ada anggota Dewan yang tidak ikut pembekalan, akan dilihat ketika pembekalan berlangsung. Menurut Toni, soal pembekalan itu sudah diputuskan dalam rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Sumsel beberapa waktu lalu.
Hal itu wajib diikuti seluruh anggota DPRD Sumsel periode 2009–2014. “Kami belum tahu ada yang tidak ikut. Akan dilihat nanti,” ujar Wasista, di DPRD Sumsel.
Mengenai sanksi kepada anggota Dewan yang tidak ikut, menurut Wasista, tergantung alasan yang disampaikan yang bersangkutan. Bila alasan tepat dan dapat diterima, tak ada masalah dan diizinkan untuk tidak mengikuti pembekalan. Rencananya, pembekalan dan orientasi anggota Dewan tersebut berlangsung di Surabaya, Jatim, hingga 31 Oktober 2009.
Rencana tersebut sempat ditentang anggota Dewan dari Partai Golkar, M Yansuri. Alasannya, pembekalan semestinya dapat dilakukan di Palembang saja, tidak harus di Surabaya, agar anggaran dapat dihemat.
Menurutnya, Palembang tidak kekurangan tenaga ahli yang bisa memberikan pembekalan. Aneh kalau mesti ke luar daerah, sementara di daerah lembaga pendidikan yang berkompeten telah tersedia.
M Yansuri, yang juga merupakan Ketua DPD II Partai Golkar Kota Palembang, Selasa, mengakui, dirinya tak dapat mengikuti pembekalan di Surabaya tersebut karena harus menghadiri Rakernas Pemuda Pancasila (PP) yang juga digelar Selasa di Jakarta.
Mengenai sanksi yang bakal dikenakan jika tak mengikuti pembekalan tersebut, menurut Yansuri, adalah hal yang tak masuk akal. Karena ketidakhadirannya pada pembekalan tersebut disebabkan adanya urusan yang tak dapat ditinggalkan. Ini harus menjadi catatan bagi Badan Kehormatan (BK) DPRD Sumsel. Selain itu, hingga kini sebagian besar alat kelengkapan Dewan, termasuk BK DPRD Sumsel, juga belum terbentuk.
(muhammad nasir)

Selasa, 27 Oktober 2009

Telkomsel Blackberry


BlackBerry Lifestyle: Seorang pelanggan sedang menikmati paket hemat layanan BlackBerry Lifestyle menggunakan smartphone BlackBerry Curve 8520. Telkomsel secara resmi meluncurkan paket bundling BlackBerry Curve 8520, sekaligus memperkenalkan inovasi layanan BlackBerry Lifestyle dan BlackBerry Business, di mana pelanggan dapat menikmati layanan push mail, chatting, dan social networking dengan tarif yang murah.





*Paket Bundling BlackBerry Curve 8520

Inovasi Paket Hemat BlackBerry Telkomsel

Jakarta, 23 Oktober 2009

Telkomsel secara resmi meluncurkan paket bundling BlackBerry Curve 8520, sekaligus memperkenalkan inovasi layanan BlackBerry Lifestyle dan BlackBerry Business, di mana pelanggan dapat menikmati layanan push mail, chatting, dan social networking dengan tarif yang murah.

VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo mengatakan, “Seiring dengan tingginya kebutuhan masyarakat akan layanan BlackBerry, kami menghadirkan paket bundling BlackBerry Curve 8520 dan inovasi paket layanan BlackBerry dengan harga yang semakin terjangkau. Dengan begitu kami berharap akan semakin banyak masyarakat yang dapat menikmati layanan BlackBerry.”

“Kehadiran inovasi layanan paket BlackBerry Lifestyle dan Business ini melengkapi paket BlackBerry Unlimited yang telah ada sebelumnya. Hal yang melatarbelakangi kami untuk menghadirkan ragam pilihan paket layanan BlackBerry, karena kami melihat adanya 3 karakter yang menonjol dalam penggunaan BlackBerry, di mana kelompok pertama adalah yang butuh full services, kelompok kedua hanya butuh chatting dan jejaring sosial, serta kelompok ketiga yang menggunakan untuk email dan chatting,” tambah Gideon.

Paket layanan BlackBerry Lifestyle merupakan inovasi pertama di Indonesia yang menyediakan unlimited chatting (melalui BlackBerry Messenger, Yahoo Messenger, Google Talk, Windows Live Messenger) serta layanan social networking (Facebook, My Space). Pelanggan dapat memilih paket hemat harian seharga Rp 3.000 atau paket mingguan Rp 20.000. Untuk paket hemat bulanan pelanggan dikenakan Rp 50.000 untuk bulan pertama dan selanjutnya Rp 65.000 per bulan.




(kiri-kanan) VP Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo, VP Corporate Account Management Nyoto Priyono, GM Device Management Heru Sukendro, dan VP Area Jabotabek Jabar Irwin Sakti saat memperkenalkan inovasi layanan BlackBerry Lifestyle (23/10). Telkomsel secara resmi meluncurkan paket bundling BlackBerry Curve 8520, sekaligus memperkenalkan inovasi layanan BlackBerry Lifestyle dan BlackBerry Business, di mana pelanggan dapat menikmati layanan push mail, chatting, dan social networking dengan tarif yang murah.




Sementara itu, layanan BlackBerry Business menyediakan unlimited push mail dan chatting dengan paket hemat harian Rp 5.000, paket mingguan Rp 28.000, dan paket bulanan Rp 65.000 untuk bulan pertama, selanjutnya Rp 80.000 per bulan.

Pelanggan juga masih bisa menikmati paket BlackBerry Unlimited untuk unlimited layanan push mail, chatting, browsing, social networking, dan lain-lain. Tersedia paket hemat harian Rp 8.000, paket mingguan Rp 50.000, dan paket bulanan Rp 180.000.

Untuk mempermudah pelanggan dalam menikmati beragam paket hemat tersebut, Telkomsel menyediakan layanan aktivasi BlackBerry via UMB. Dengan metode ini, pelanggan cukup menekan *303# dan memilih paket yang diinginkan.

“Ketiga paket layanan BlackBerry tersebut dapat dinikmati oleh seluruh pelanggan BlackBerry Telkomsel. Bahkan pembeli paket bundling BlackBerry Curve 8520 akan mendapatkan diskon 50 persen di bulan ke-5 dan ke-6. Di samping itu, 1.000 pembeli pertama yang telah pre-order akan memperoleh aksesoris berupa portable speaker Go Rock senilai Rp 650.000,” papar Gideon.

Gideon mengungkapkan, “Kini jumlah pelanggan BlackBerry Telkomsel mencapai 180.000 atau meningkat sekitar 500 persen dibanding jumlah awal tahun 2009 yang hanya 35.000 pelanggan. Pertumbuhan yang fantastis ini mendorong kami untuk terus memberikan layanan yang lebih baik lagi sekaligus mewujudkan visi sebagai operator selular penyedia layanan mobile lifestyle terbaik di Asia Pasifik.”

“Untuk itu, selain meningkatkan kapasitas jaringan layanan BlackBerry menjadi 100 Mbps, kami juga telah menyiapkan jaringan terluas hingga pelosok dengan menggelar lebih dari 29.000 BTS yang meng-cover hampir 100 persen populasi Indonesia demi menjamin kenyamanan pelanggan dalam memanfaatkan layanan BlackBerry,” pungkas Gideon.

Rabu, 21 Oktober 2009

Perwira Poltabes Palembang Membunuh, Dipecat


Perwira Dipecat: Iptu Charisma Progresto direkomendasikan dipecat oleh majelis hakim dalam siding kode etik di Mapoltabes Palembang Rabu (21/10). Perwira ini, tengah dikawal usai sidang, diduga melakukan pembunuhan terhadap mantan anggota Brimob, Rosi Bambang Susanto.



*Mapolsek Mencekam Ketika Itu

Perwira Pembunuh itu Direkomendasikan Dipecat

Palembang:

Komisi kode etik Kepolisian merekomendasikan Pecat Tanpa Dengan Hormat (PTDH),terhadap terperiksa Iptu Charisma Progesto (28), dalam sidang kode etik di Aula Mapoltabes Palembang, Rabu (21/10). Terperiksa disidang karena terlibat pembunuhan pecatan Brimob, Rosi Bambang Susanto.
Ini merupakan sidang kode etik kedua bagi terperiksa. Karena pada tahun 2008 lalu Wakapolsek ini juga duduk sebagai pesakitan karena saat mengikuti tes PTIK diketahui urinenya positif narkoba. Bedanya, saat itu dia direkomendasikan tunda naik pangkat dan tidak diperbolehkan memegang senpi. Dan kasusnya sendiri tidak diproses di pengadilan negeri karena dianggap tidak cukup bukti.

Sementara dalam kasus kali ini, Charisma yang menjabat Wakapolsek Seberang Ulu juga diadili di Pengadilan Negeri (PN) Palembang.


Bintara Reskrim Polsek SU I memberikan keterangan di depan sidang etik.




Sidang yang dipimpin ketua Komisi kode etik Wakapoltabes Palembang AKBP Sabaruddin Ginting, Wakil Ketua Komisi Kompol Basani Sagala dan Sekretaris Komisi yang juga penuntut AKP A Halim, juga dihadiri pembela tersangka Iptu Charisma Progesto dari Bidang Hukum (Bidkum) Polda Sumatera Selatan (Sumsel) Kompol Y Pakpahan.

Terperiksa Iptu Charisma Progesto mengungkapkan,sebelumnya dia mendapat informasi dari warga jika di rumah saksi Boim,di Jalan KH Azhari Lorong Keramat tengah terjadi transaksi Narkoba.Kemudian, dia melihat korban Rosi Bambang Susanto, dan langsung membekuk korban, walaupun tidak menemukan Barang Bukti (BB) Narkoba.

Iptu Cahrisma mengakui, penangkapan terhadap korban tanpa sepengetahuan dan tanpa perintah Kapolsekta SU I AKP Djoko Julianto. Kemudian, saat dilakukan interogasi di ruang Unit Patroli, korban Rosi Bambang Susanto memberikan perlawanan, sehingga pelaku menembak paha kanan korban dengan Senpi yang digenggamnya.



AKP Bambang WGP, perwira pemilik senpi yang digunakan menembak korban



Lalu korban dibawa menuju rumah kosnya di Jalan Kancil Putih, dan Iptu Charisma melakukan penggeladahan namun tidak menemukan BB Narkoba.“Ya pak semua perbuatan yang saya lakukan tanpa sepengetahuan Kapolsekta, dan saya memang kenal dengan korban,”imbuhnya.

Sedangkan saksi AKP Bambang WGP, pemilik senjata yang dipinjamkan, mengaku kenal dengan Iptu Charisma saat pergantian tugas di Nangroe Aceh Darusallam (NAD) 2005 lalu.

Namun, tidak telalu akrab walaupun sempat sama-sama mengikuti pendidikan kejuruan (Dikjur) Polair. Disamping itu, Iptu Charisma juga tidak pernah menemuinya,baik di rumah maupun di mess intan sekunyit tempatnya berdomisili. “Saya percaya mengingat teman kita ini alumni Akpol perwira, Wakapolsek, sehingga saya pinjamkan, Senpi itu ilegal tapi bukan rakitan,”katanya.
Soal ini, majelis mengingat saksi bahwa mestinya dia tidak boleh menjadikan hal itu sebagai alasan untuk meminjamkan senpi. Karena pangkat dan jabatan tidak menjamin seseorang untuk tidak akan melanggar hukum. Selain itu, sebagai perwira mestinya juga menyadari meminjamkan/mengalihkan senpi itu ada prosedur dan mekanismenya. Apalagi yang dipinjamkan adalah senpi ilegal, bukan senpi dinas. AKP Bambang sendiri juga diadili dalam kasus terpisah, terkait pemilikan senjata dan dugaan terlibat narkoba.

Di persidangan terperiksa mengaku bahwa dia meminjan senpi dengan alasan untuk peningkatan pengamanan saat PAM Lebaran dan banyaknya pencurian dan kekerasan (curas0 siang hari di wilayah kerjanya. Sementara dia tidak dipersenjatai. Ini dipatahkan majelis hakim bahwa sarana dan alat PAM lebaran sesungguhnya adalah kendaraan bukan senpi. Mestinya, justru terperiksa mengamankan senpi milik AKP Bambang yang illegal. Bukan meminjamnya,

Terperiksa juga mengakui menangani sendiri kasus korban karena dia berusaha memberantas narkoba mengingat dirinya pernah tersandung narkoba. Ini pun dibantahkan oleh majelis hakim, kalau ingin memberantas narkoba mestinya pemeriksaan dilakukan sesuai prosedur dan protap. Ditangani penyidik dan tidak diborgol serta tidak ada kekerasan. “Mengapa Anda periksa sendiri, padahal ada penyidik. Kalau khawatir korban melawan, kan tidak perlu diborgol, ada banyak petugas yang bisa disiagakan saat memeriksa. Bukan justru diminta meninggalan ruangan,” kata Sabarudin Ginting.

“Bukan kah ada masalah pribadi antara Anda dan korban?” tanyalagi. “Siap tidak ada komandan,” jawab Charisma membantah.

Beberapa saksi justru menyatakan bahwa sebelumnya korban menyatakan bahwa dia anggota Brimob dan punya hubungan dengan Wakapolsek terutama berkaitan setoran. Informasinya, memang korban tidak menyediakan shabu-shabu sementara uangnya Rp 1,8 juta sudah diberikan.

href="http://4.bp.blogspot.com/_t2pSWPSyvpA/St-vxVVJQGI/AAAAAAAADdE/_ploRgQnBMg/s1600-h/100_0197.JPG">
Bintara Reskrim Polsek SU I, Brigadir Firman Sawiran memberikan keterangan


Mencekam

Empat penyidik Reskim Polsek SU I, Bripka Zainal Panani, Brigadir Firman Sawiran, Brigadir Feri Agustian, Bripda Maryasi Lusino, mengaku sempat akan memeriksa korban, namun terperiksa justru marah-marah dan memerintahkan agar korban diperiksa di ruang patroli. Borgol yang tadinya dipasang diperintahkan untuk dipasang kembali. Lalu saat Wakapolsek memeriksa korban, terdengar jeritan dan teriakan “ampun komandan” dari korban.

Keempat penyidik mendengar dari ruang penjagaan bersama petugas piket Aiptu Usman. Mereka tidak berani mendekat karena takut. Suasana di Mapolsek itu ketika itu memang mencekam. “Pak Kapolsek sepertinya sangat emosi. Emosinya, tidak seperti manusia lagi Pak,” kata Brigadir Feri dan para anggota polsek yang menjadi saksi.


Iptu Charisma, usai sidang


Mencekam

Empat penyidik Reskim Polsek SU I, Bripka Zainal Panani, Brigadir Firman Sawiran, Brigadir Feri Agustian, Bripda Maryasi Lusino, mengaku sempat akan memeriksa korban, namun terperiksa justru marah-marah dan memerintahkan agar korban diperiksa di ruang patroli. Borgol yang tadinya dipasang diperintahkan untuk dipasang kembali. Lalu saat Wakapolsek memeriksa korban, terdengar jeritan dan teriakan “ampun komandan” dari korban.

Keempat penyidik mendengar dari ruang penjagaan bersama petugas piket Aiptu Usman. Mereka tidak berani mendekat karena takut. Suasana di Mapolsek itu ketika itu memang mencekam. “Pak Kapolsek sepertinya sangat emosi. Emosinya, tidak seperti manusia lagi Pak,” kata Brigadir Feri dan para anggota polsek yang menjadi saksi.

Karenanya mereka tak berupaya terlibat. Apalagi, Charisma disebutkan menenteng senpi ketika membawa korban ke mobil dari ruangan patroli. Bahkan dia mengancam untuk tidak melapor ke Kapolsek.

“Kami takut kalau melapor Kapolsek justru terjadi hal-hal lain. Selain itu, Wakapolsek memegang senjata dan emosinya tak stabil, kami takut ikut juga ditembak,” kata Aiptu Usman yang memberikan keterangan bersemangat sampai ditegur majelis hakim bahwa itu memang gayanya. “Bukan karena marah kepada majelis hakim kan,” ujar Sabaruddin Ginting yang disambut tawa hadirin.

Aiptu Usman juga mengemukakan, kalau dia melawan perintah atasan, kalau kasusnya tidak sampai seperti saat ini, dia mungkin akan mendapat masalah.


Fitria Wulandari, pacar Iptu Charisma


Majelis hakim juga mempertanyakan mengapa terperiksa masih membawa korban ke Tanjung Api-api, meskipun saat dia menelepon Kapolsek, sudah diperintahkan
untuk dilepaskan kalau tidak ada bukti-bukti. “Ingin mengungkap Bandar besarnya komandan,” kilah Charisma yang tak bisa diterima majelis hakim.
Menurut hakim, ada sisi positifnya terperiksa tidak melibatkan penyidik dan atasannya dalam kasus ini. Kalau tidak, mungkin bukan hanya dia yang duduk menjadi pesakitan saat ini.

Dalam siding ini juga terungkap bagaimana situasi di atas jembatan saat Charisma menghabisi korban dan menjatuhkannya ke bawah jembatan.

“Itu menunjukkan bahwa yang Anda lakukan seperti adegan film action. Bukan penyidikan polisi,” komentar majelis hakim.

Dalam siding ini tidak terungkap kemana senpi yang digunakan Charisma kini berada. Kalau dalam BAP disebutkan senpi itu diserahkan Maikal kepada pacar Charisma, Fitri Wulandari. Namun dalam sidang kemarin, baik Fitri maupun Charisma membantahnya. Sehingga tidak jelas di mana posisi senpi tersebut.


Iptu Charisma di depan sidang kode etik


Maikal sendiri adalah teman Charisma. Dia anggota Pol PP OKU Selatan. Saat menagih uang pembelian HP sebesar Rp 200 ribu, dia diminta membelilakban yang digunakan menutup mata korban. Juga membawa sedan milik Charisma ke arah Tanjungapi-api sampai terjadi penembakan itu. “Saat itu suara musik di mobil sangat kencang, ketika tiba di lokasi saya diminta memajukan mobil sekitar 5 meter dan tidak boleh melihat ke belakang. Saya mendengar bunyi letusan, hanya sekali,” aku Maikal.

Usai itu, dengan kendaraan yang sama, yang ditutupi nomor polisinya, Maikal diminta membawa Charisma ke Rumah Sakit Muhamad Husin (RSMH) mengobati luka tembaknya. Saat berobat, dia diminta untuk tidak menginformasikan kalau Charisma adalah polisi. Saat itu, pacar Charisma diminta datang. Dan saat itulah pula dia diminta mengamankan senpi dan diserahkan kepada wanita yang hingga siding kemarin juga hadir sebagai saksi.

Fitri, dalam siding kemarin membantah menerima serahan senpi.Padahal, dalam BAP sebelumnya dia mengakui menerima senpi itu lalu dibuang ke sungai Musi.

Ketua Komisi AKBP Sabaruddin Ginting didampingi Kompol Basani Sagala, AKP A Halim seusai sidang menyebutkan,setelah mendengar keterangan saksi-saksi terungkap jika Iptu Charisma telah melakukan pelanggaran kode etik kepolisian. Untuk itu, Komisi kode etik berkesimpulan merekomendasikan kepada Kapolda Sumsel agar Iptu Charisma Progesto di PTDH.


Iptu Charisma saat jadi pesakitan, di belakangnya terlihat sang pacar, Fitria menjadi saksi


“Sidang kode etik tidak terlalu mencari pembuktian materil,namun mencari kesalahan kode etik yang dilakukan terperiksa,”imbuhnya.

Seperti diberitakan peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh mantan Wakapolsekta SU I Palembang Iptu Charisma Progesto, yang mengakibatkan tewasnya korban Rosi Bambang Susanto, terjadi pada Senin (21/9) siang.

Setelah ditembak di ruangan Unit Patroli kemudian korban dibawa oleh tersangka ke bawah jembatan jalur 19 Banyuasin, di lokasi pembuangan itu korban ditembak kembali kemudian di buang ke sungai. Beberapa hari kemudian mayatnya ditemukan warga, sampai akhirnya terungkaplah kasus ini. (sh/muhamad nasir)

Kamis, 15 Oktober 2009

Telkomsel Kurangi Layanan Internet

Langganan Internet Dipotong, Pelanggan Telkomsel Hanya Bengong


Telkomsel Flash

Sriwijaya Post - Minggu, 11 Oktober 2009 20:45 WIB

WINURSIETO, salah seorang karyawan swasta, kian gemas dengan koneksi internet Telkomsel Flash yang digunakannya. “Sudah sebulan ini internetnya lemot. Mau buka blog saja susahnya setengah mati,” keluhnya. Padahal, sudah setahun lamanya Winur menggunakan Telkomsel Flash paket unlimited 2 gigabyte (GB) seharga Rp 125.000 sebulan.
Dari sejumlah media, Winur baru mengetahui kalau Telkomsel memangkas bandwidth layanan internet dari sebelumnya 2 GB menjadi 500 megabyte (MB). “Ini sangat tidak adil, karena Telkomsel tidak memberi tahu sebelumnya kepada kami. Sebagai konsumen, saya merasa sangat dirugikan,” ucapnya.
Jika tidak ada penjelasan dan perubahan yang dilakukan Telkomsel, Winur berencana mengganti Telkomsel Flash dengan penyedia internet dari operator lain. “Malas kalau dibohongi. Padahal, saya termasuk pelanggan setia,” katanya.
Tidak hanya Winur yang merasa dirugikan. Ratusan pelanggan Telkomsel Flash lain juga meradang. Mereka mengungkapkan kekesalannya melalui sejumlah forum di internet. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang memutuskan untuk berhenti jadi pelanggan Telkomsel Flash. Buktinya adalah dengan menunjukkan scanner penutupan nomor pelanggan.
Kemarahan pelanggan Telkomsel Flash itu memang beralasan. Pemangkasan kuota bandwidth Telkomsel Flash ini sudah dilakukan per 1 September 2009. Misalnya saja, untuk paket Basic, pelanggan diberi kuota 500 MB dengan kecepatan maksimum 256 kilobyte per second (kbps), paket Advance 1 GB kecepatan maksimum 512 kbps, serta paket Pro kecepatan maksimum 3,6 megabyte per second (Mbps) untuk 2 GB. Sebelumnya, ketiga paket tadi sama-sama punya kuota 2 GB.
Bila penggunaan melebihi kuota, pelanggan tidak dikenai biaya tambahan. Tapi, secara otomatis kecepatan internet akan berubah. Sebagai contoh, paket Pro menjadi 128 kbps dan paket Basic serta Advance menjadi 64 kbps.
Soal manajemen trafik
Telkomsel sudah menjelaskan tindakannya ini beberapa waktu lalu. “Pemberlakukan (pemotongan bandwidth) ini didasarkan pada data perilaku pengguna Telkomsel Flash, yakni 60% rata-rata menggunakan data 500 MB per bulan,” jelas Manajer Data and Broadband Service Telkomsel Arief Pradetya, dalam rilis yang dikirim ke media-media.
Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno tidak mau menjelaskan lebih jauh pernyataan tersebut. Dia hanya bilang, pemotongan bandwidth lebih disebabkan oleh masalah manajemen trafik. “Sejumlah pelanggan Flash menggunakan internet Flash melebihi kuota sepanjang siang dan malam. Akibatnya, jaringan penuh,” jelas Sarwoto.
Menurut Sarwoto, kasus Telkomsel ini hampir serupa dengan kasus yang dialami anak usaha Indosat, yakni IM2, beberapa waktu lalu.
Waktu itu, jaringan IM2 sempat ngadat, karena melonjaknya trafik pengguna internet. Akibatnya, Indosat menghentikan penjualan IM2 di daerah yang trafik internetnya sangat tinggi. Hanya saja, “Untuk saat ini, kami belum memiliki data lengkap daerah-daerah mana saja yang trafiknya mengalami lonjakan tinggi,” ujar Sarwoto. Sampai sekarang, Sarwoto bilang, pihaknya sedang melakukan pendataan terkait hal itu.
Pihak Telkomsel sendiri baru akan memberikan penjelasan yang lebih lengkap setelah melakukan pertemuan dengan Departemen Komunikasi dan Informasi (Depkominfo) atau Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).
“Mohon maaf, kami belum bisa menjelaskan panjang lebar di media. Tunggu saja, tidak ada yang ditutup-tutupi, kok,” janji Sarwoto.
Sementara itu, anggota BRTI Heru Sutadi menganggap bahwa kebijakan yang diambil Telkomsel ini tidak tepat. Lebih lagi, beberapa waktu yang lalu, Telkomsel sudah membeli lisensi 3G dari 5 megahertz (MHz) menjadi 10 MHz. ”Semestinya, dengan penambahan itu Telkomsel sudah memiliki jaringan internet yang memadai bagi pelanggan,” katanya.
Urung melapor ke polisi
Selain dari regulator, komentar miring juga diungkapkan oleh Indonesia Telecommunication Users Group (IdTUG).
Sekretaris Jenderal IdTUG Muhammad Jumadi menyayangkan tindakan sepihak Telkomsel tersebut. “Itu tidak boleh. Jelas-jelas melanggar kontrak dan merugikan konsumen,” tegas Jumadi.
Tidak hanya sebatas kata-kata, pada 28 September 2009, lembaga swadaya masyarakat ini pun sudah melayangkan somasi untuk menuntut penjelasan atas kebijakan sepihak Telkomsel dalam waktu tiga kali 24 jam. Sayangnya, somasi ini tidak direspons secara baik oleh Telkomsel. “Suratnya memang sudah dibalas, namun Telkomsel tidak memiliki alasan jelas untuk pemotongan kuota tersebut,” kata Jumadi.
Jumadi bilang, IdTUG sebenarnya berencana melaporkan tindakan Telkomsel ini kepada pihak kepolisian, dengan delik penipuan. Hanya saja, rencana ini ditunda karena kabarnya bakal ada pertemuan antara pelanggan Flash, Telkomsel, dan BRTI. “Nah, kami masih menunggu niat baik Telkomsel,” ujar Jumadi.
Sebagai catatan saja, saat ini pelanggan Telkomsel Flash mencapai 1,2 juta pihak. Jika dihitung, angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 500% ketimbang tahun sebelumnya. Adapun sampai akhir tahun 2009 ini, Telkomsel menargetkan akan menggaet sekitar 2 juta pelanggan Flash.
Kontan

Kamis, 01 Oktober 2009

Profil Bambang Haryanto


SH/Muhamad Nasir
Bambang Haryanto (kanan) bersama istrinya, Ardhan Marfi, serta kedua anaknya, Adam Baharsyah dan Sunia Baharani. Pada era Orde Baru, ia sering berunjuk rasa membela hak-hak rakyat yang tertindas.



Bambang Haryanto, Selesaikan Kasus dengan Musyawarah

OLEH: MUHAMAD NASIR

PALEMBANG - Mengutamakan penyelesaian persoalan hukum dengan musyawarah di luar pengadilan, itulah prinsip yang dipegang seorang pengacara bernama H Bambang Haryanto.

”Diupayakan persoalan yang dihadapi klien diselesaikan dengan musyawarah sehingga mendapatkan hasil win-win solution, sama-sama menguntungkan dan tidak saling merugikan. Baru kalau memang menemukan jalan buntu, diselesaikan lewat pengadilan,” ujarnya. Dari sekian banyak kasus yang ditanganinya selama ini, hanya sekitar 25 persen yang diselesaikan lewat pengadilan. Tetapi kalau terkait pidana, memang harus dilakukan secara hukum.
Profesi ini telah dilakoni suami Hj Ardhan Marfi ini selama puluhan tahun. Dia menyelesaikan pendidikan S1 hukum di Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang dan memulai karier di bidang hukum pada tahun 1985 di LBH Palembang. Ketika sebagai volunteer di LBH Palembang itulah, ayah Adam Baharsyah dan Sunia Baharani ini merasakan bagaimana membantu orang, meski dari segi materi memang sulit diharapkan.
Sebagai asisten pembela sejak 1985 hingga 1995 dan menjabat Kabid Operasional LBH Palembang, tak terhitung kasus yang telah ditanganinya, baik yang menyangkut tenaga kerja, pembebasan lahan, dan hak-hak rakyat yang tertindas. Apalagi ketika era Orde Baru, tak sedikit unjuk rasa dilakukannya demi membela hak-hak rakyat.
Seperti ketika menjadi koordinator dalam menangani kasus normalisasi Sungai Sekanak tahun 1987, dia merasakan bagaimana dirinya kemudian selalu diawasi oleh intel.
Begitu juga ketika menangani kasus-kasus pembebasan lahan di era Gubernur Ramli Hasan Basri di tahun 1990-an, dia merasa diawasi intel. Apalagi, ketika itu sedang gencar-gencarnya investasi perkebunan di Sumatera Selatan, mulai dari Barito hingga PT TEL.
Dari menangani kasus-kasus yang melibatkan rakyat sebagai korban itulah, banyak pelajaran yang didapatnya, yaitu bagaimana bisa menyelesaikan kasus lewat jalur hukum yang tidak rumit. Inilah yang kemudian dipegangnya sebagai prinsip ketika mendirikan kantor hukum dengan bendera Kantor Hukum Bambang Haryanto dan Rekan.
Bangunan kantornya kecil, dengan bermodalkan tekad bersama dengan sang istri yang juga punya basis ilmu hukum. Bambang bertekad terjun penuh di bidang hukum ketika menyadari bahwa sebagai aktivis kondisi ekonominya sulit. Hal ini sangat dirasakan saat anaknya diopname di rumah sakit sehingga membutuhkan banyak biaya. ”Sudah punya anak, rumah masih menyewa dan susah ketika anak sakit, membuat saya nekat terjun sebagai pengacara profesional,” ceritanya.
Itulah salah satu alasan kemudian dia memilih keluar dari LBH Palembang dan mendirikan kantor hukum sendiri, dan sejak 2005 hingga sekarang menjadi Managing Partners Law Office Hariyanto–Nugroho dan Partners. Bambang pernah menjadi Ketua Asosiasi Konsultan Hukum Perkebunan Indonesia (AKHPI) pada tahun 2001–sekarang, Ketua Ikatan Advokat Indonesia (Ikadin) Palembang pada 2006–2009, Ketua Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Palembang periode 2007–2011, dan Ketua Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Perwakilan Palembang tahun 2007–2012.
Selain itu, ia aktif di organisasi yang berorientasi pada masalah lingkungan hidup seperti WARSI dan YALHI. Minat dan penguasaan aspek hukum mengenai masalah lingkungan nampak pada jenis-jenis perkara yang ditanganinya.

Arbitrase
Bagi laki-laki kelahiran Palembang, 29 Agustus 1961 ini, untuk sengketa bisnis paling efektif diselesaikan dengan putusan yang final dan mengikat melalui alternatif penyelesaian sengketa, baik melalui bentuk-bentuk alternatif tertentu maupun arbitrase (perwasitan). “Penyelesaian sengketa bisnis melalui arbitrase diselenggarakan secara tertutup (confidential), sehingga kebutuhan akan jaminan kepastian hukum, proses yang relatif lebih singkat, dan terpeliharanya citra (image) perusahaan, akan lebih dapat diakomodasi,” ujarnya.
Atas dasar pemikiran tersebut, bersama Ketua Kadin Sumsel Ahmad Rizal pada tahun 2005, Bambang menggagas berdirinya Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) Perwakilan Palembang, yang bekerja berdasarkan prinsip-prinsip independensi, otonom dan profesional.
Dengan adanya BANI, tidak terjadi lagi proses penyelesaiaan sengketa bisnis yang memakan waktu panjang dan biaya yang tidak murah. Bambang Hariyanto sendiri melalui kantor hukumnya, memfokuskan pada praktik litigasi dan nonlitigasi untuk permasalahan perkebunan/kehutanan, lingkungan hidup, pertanahan, pertambangan, dan sengketa bisnis yang sering kali muncul. Di samping itu juga menangani masalah yang berkaitan dengan perusahaan seperti kontrak, ketenagakerjaan, dan hukum bisnis lainnya.
Pengalaman dan perhatiannya yang lebih fokus pada persoalan lingkungan membuatnya dipercaya menangani kasus-kasus hukum yang dihadapi kliennya seperti PT Musi Hutan Persada (Marubeni, Jepang), Barito Pasific Group, Salim Group, Sinar Mas Group, dan beberapa perusahaan lainnya serta instansi pemerintah. Termasuk menangani persoalan hukum terkait hutan tanaman industri (HTI) di Kalimantan Timur dan daerah lainnya. n

Sinar Harapan, edisi Rabu (30/09/09) rubrik tokoh dan profil

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/bambang-haryanto-selesaikan-kasus-dengan-musyawarah/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=09&tx_ttnews[days]=30&cHash=998251e389

Bambang Haryanto Pengacara Musyawarah




Sisilain

Terinspirasi Guru Sejarah

SEJAK kecil, Bambang Haryanto memang bercita-cita menjadi pekerja sosial yang mandiri.

Terlebih ketika dia mendapat “suntikan” pemahaman dari gurunya di SMAN 5 Palembang dulu. Sujatmiko, Guru Sejarah itulah yang memberinya inspirasi dan motivasi untuk bisa mandiri.
”Saya ingat betul bagaimana Pak Sujatmiko yang begitu dekat dengan murid-muridnya, juga bisa menanamkan jiwa mandiri kepada kami,” kata Bambang yang juga tercatat sebagai dosen ilmu hukum di Universitas Sriwijaya ini. Karenanya, dia tak pernah berniat melamar pekerjaan.
Dia punya prinsip untuk menciptakan pekerjaan sendiri. Rupanya pengalamannya sebagai pencinta alam di tempat kuliah dan bergabung dalam Klub Wigwam, semakin mengasahnya. Begitu juga dengan pengalamannya berorganisasi mulai dari Persatuan Mahasiswa Hukum Indonesia (Permahi) dan keterlibatannya di Lembaga Bantuan Hukum (LBH) mengajarinya tentang persoalan-persoalan yang harus ditangani. (sir)

Sinar Harapan, Rabu, 30 September 2009, rubrik profil dan tokoh

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/terinspirasi-guru-sejarah/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=09&tx_ttnews[days]=30&cHash=8846931ac3

Kamis, 24 September 2009

Midang di Kayuagung

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/ketika-facebook-memengaruhi-midang/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=09&tx_ttnews[days]=25&cHash=8604eec43a

Sinar Harapan edisi Jumat (25/9) di halaman Nusantara









Meski Lestari, Midang Tak Lagi Ajang Mencari Jodoh

Kayuagung: Tradisi midang masih terus berlanjut. Hanya saja, kini tradisi ini tak lagi jadi ajang mencari jodoh.

Kemajuan teknologi komunikasi tampaknya telah mempengaruhi para remaja di Kayuagung, Ogan Komering Ilir (OKI) dalam mencari jodoh. Mereka kini telah sangat akrab dengan jejaring sosial layaknya remaja perkotaan seperti, Friendster ataupun Facebook.

Pasangan muda-mudi yang berasal berbagai kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, memang mengikuti arak-arakan keliling Kota Kayuagung, pekan lalu. Tradisi midang ini dilaksanakan pascalebaran setiap tahunnya.

Kayuagung berjarak sekitar 100 km dari ibukota Provinsi Sumsel, Palembang. Atau ditempuh selama 1,5 jam perjalanan melewati Jalintim dari Palembang ke arah Lampung. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini midang mendapat sambutan antusias oleh gadis dan bujang Kayuagung. Kegiatan midang diikuti sekitar lima kelurahan di Kota Kayuagung, yaitu Kelurahan Sidakersa, Kedaton, Kutaraya, Perigi, dan Kayuagung Asli. Para peserta midang ini berjalan menyusuri sepanjang jalan di pinggir Sungai Ogan. Mereka melewati Kelurahan Sukadana, Paku, Mangunjaya, Cintaraja, Sidakersa, dan Kelurahan Jua-Jua.

Hanya saja, mereka mengaku tak lagi menjadikan ajang ini untuk mencari calon pasangan hidup. ”Wah, kayaknya idak (tidak). Kalau mau cari teman lebih enak melalui internet,” ujar Chairul, remaja di Kayu agung yang tampak sibuk mengutak-atik handphone 3G-nya.

Tampak memang, sembari menyaksikan iring-iringan midang, para remaja sibuk dengan handphone masing-masing. Rupanya, mereka berinternet ria.

Sementara, para peserta midang yang mengenakan pakaian adat menyeberang ke Kelurahan Kedaton, Kotaraya, Perigi. Dalam arak-arakan ini sepasang muda-mudi dinaikkan ke atas juli (tandu yang dihiasi). Bemacam-macam bentuk juli ini, ada yang berbentuk burung, ada yang berbentuk mobil, bahkan ada juga yang berbentuk singgasana raja. Musik tanjidor mengiringi arak-arakan ini menyusuri kota Kayuagung setidaknya sepanjang 1,5 km.

Pada zaman kolonial Belanda, para peserta Midang ini harus melewati pendopoan sebagai bentuk tanda pengontrolan para petinggi Kolonial Belanda. Makanya midang saat ini pun peserta midang harus melintas di depan pendopoan, di hadapan pada pejabat dan tetua serta tokoh masyarakat.

Di pendopoan telah menunggu Bupati OKI Ir H Ishak Mekki,Ketua sementara DPRD OKI HM Yusuf Mekki, Ketua TP PKK OKI Hj Tartila Ishak, Kapolres OKI AKBP Cok Bagus Ary Yudayasa, serta unsur muspida lainnya

Arak-arakan peserta finish di Kayuagung Asli. Walaupun hanya dilaksanakan setahun sekali, antusias masyarakat untuk mengikuti dan menyaksikan midang ini cukup tinggi. Terbukti, banyak masyarakat yang berbondong-bondong berdatangan ingin menonton kegiatan tersebut. Akibatnya, jalanan yang dilalui pawai midang menjadi macet.

Morge Siwe

Bupati OKI H Ishak Mekki mengatakan, kegiatan midang ini merupakan tradisi masyarakat Kayuagung, baik dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri maupun HUT Kabupaten OKI. Midang ini sudah menjadi agenda nasional dalam kunjungan wisata budaya di Kabupaten OKI.
Tetua adat Kayuagung A Rahman Ahmad menyebutkan, midang merupakan suatu tradisi yang digelar masyarakat Kota Kayuagung, khususnya sembilan marga atau morge siwe yang dikenal masyarakat luar sebagai midang.

Midang Morge Siwe ini diartikan juga sebagai “Karnaval Sembilan Marga”. Menurut dia, sembilan marga asli Kayuagung tersebut yakni Dusun Kayuagung Asli, Dusun Perigi, Dusun Kotaraya, Dusun Kedaton, Dusun Jua-Jua, Dusun Sidakersa, Dusun Mangunjaya, Dusun Paku, dan Dusun Sukadana.

“Midang ini merupakan suatu rangkaian adat perkawinan Mabang Handak (burung putih) yang merupakan adat perkawinan tertinggi di kalangan masyarakat Kayuagung yang dilaksanakan oleh mereka-mereka yang tergolong dalam keluarga pesirah atau keluarga Keratin,”kata Ramhan.
Dia menjelaskan, pada zaman dahulu, midang ini merupakan suatu bagian dari adat perkawinan Kayuagung, di mana para peserta midang adalah para bujang dan gadis marga Kayuagung.

Tujuan midang ini adalah memperlihatkan kepada masyarakat umum agar mengetahui budaya dan adat Kayuagung. “Jika ada yang seorang bujang luar menyukai gadis Kayuagung dan terpikat ingin meminangnya, dia (bujang) itu dapat melamarnya dengan mengikuti semua adat istiadat perkawinan Kayuagung, seperti melaksanakan midang ini,” ungkapnya.

Hanya saja, untuk melaksanakan pesta perkawinan sesuai adat istiadat tidaklah mudah. Selain biayanya besar, juga cukup sulit. Karenanya, tradisi midang ini dimaksudkan untuk melestarikan adat istiadat tersebut.

Rahman juga menyadari pergeseran tradisi midang di mata remaja-remajanya. Baginya, itu tak masalah. Yang penting, para remaja itu tetap suka menyaksikan dan sebagian ikut midang. Dan pemerintah tetap memberikan perhatian sehingga kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap tahun. ”Orang muda, kan wajar kalau juga mengikuti perkembangan dan tren. Dari midang ini, mereka juga masih bisa menyaksikan musik tradisional tanjidor,” ujarnya. (sh/muhamad nasir)

Rabu, 16 September 2009

Sriwijaya FC Incar Top Skorer

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/back_to/indeks-lalu/read/sriwijaya-bidik-top-skorer/?tx_ttnews[years]=2009&tx_ttnews[months]=09&tx_ttnews[days]=16&cHash=9c37551015
Sinar Harapan, Olahraga edisi Rabu (16/9/2009)
Sriwijaya Bidik Top Skorer

Palembang, Sinar Harapan
Sriwijaya FC (SFC) membidik top skorer Liga Singapura, Alexander Duric, untuk main di skuat “Laskar Wong Kito” musim kompetisi 2009-2010.
Hal ini diungkapkan wakil ketua komisi teknik Sriwijaya FC, Hendri Zainuddin, Selasa (15/9). “Kehadiran Duric untuk mengisi kuota pemain asing Asia yang berjumlah dua orang sesuai regulasi PT Liga Indo¬nesia musim ini. SFC sudah memiliki Precious Emuejeraye, defender Timnas Singapura. SFC masih punya satu tempat lagi untuk Duric.
“Proses negosiasi dengan Duric tengah berjalan. Jika tidak ada masalah, dia akan bergabung bersama SFC perte¬ngahan Oktober nanti, sama seperti Precious,” kata Hendri.
Duric merupakan pesepakbola kelahiran Serbia yang menjadi warga negara Singapura setelah ia memperlihatkan bakatnya. Ia kini mengenakan ban kapten Timnas Singapura kendati usianya sudah 39 tahun.
“Memang dia tidak muda lagi, tapi meskipun demikian dia terbukti masih bisa bermain bagus. Artinya, dia layak untuk direkrut,” ucap Hendri.
Duric yang kini memperkuat klub SAAF Singapore menjadi top skorer Liga dengan toreh¬an 24 gol dari 26 kali bermain. “Dia termasuk striker tajam dan kami membutuhkan pemain seperti dia,” ujar Hendri.
Secara terpisah, pelatih Rahmad Darmawan (RD) membenarkan bahwa SFC tengah mendekati Duric.
“Fisiknya tetap akan kami tes walaupun kualitasnya tidak diragukan lagi. Untuk masalah umur tidak masalah, sebab jika fisiknya bagus maka dia mampu bersaing di Liga Super,” ujar Rahmad.
Uji Coba
Kesebelasan Persisam Putra Samarinda segera melakoni ¬par¬tai uji coba melawan PS Gajaya¬na, salah satu anggota Divisi Uta¬ma Persema Malang, di Lapang¬an Agro Wisata Batu, Jumat (18/9). “Uji coba itu sekaligus sebagai partai penutup rangkai¬an pertandingan yang dilakoni Persisam selama di Batu,” kata Aji Santoso, pelatih Persisam.
Sebelumnya, Persisam me¬lawan Metro FC dan Persema. Persisam ditahan imbang 3-3 oleh Metro FC dan kalah telak 0-3 melawan Persema.
Ia mengatakan bahwa uji coba kali ini lebih ditujukan untuk memberi kesempatan tampilnya para pemain cadang¬an, agar ia bisa mengevaluasi secara utuh tim yang akan disiap¬kannya menghadapi kompetisi liga profesional musim mendatang. Aji, mantan pelatih Jatim pada PON Kaltim lalu, akan memberikan kesempatan lebih besar pada pemain ca¬dang¬an yang selama dua kali uji coba jarang dimainkan. (ant/sir)

Minggu, 06 September 2009

Buaya Musi Memangsa Manusia




Buaya Musi Memangsa Manusia

Palembang, Sinar Harapan

Buaya kembali memangsa manusia di Desa Teluk Tenggulang, Kecamatan Tungkal Ilir, Banyuasin. Kali ini yang menjadi korban Yani Irin (32).

Korban diserang predator sepanjang 5 meter pada Jumat (4/9) sekitar pukul 22.00 WIB.
Informasi yang berhasil dihimpun, malam itu korban hendak menjala ikan di perairan Sungai Musi, karena perahu yang ditambatkan agak jauh ke sungai,seperti biasa korban berenang di tengah. Belum sempat mengambil perahunya, tiba-tiba buaya besar sepanjang 5 meter langsung menyambar kaki korban.

Meski sudah mencoba melawan, nyawa Yani akhirnya tak tertolong lagi. Mayat korban baru ditemukan keesokan harinya,Sabtu (5/9) dalam kondisi tubuh yang tidak utuh lagi.

Rusli, tokoh masyarakat setempat mengatakan, saat ditemukan posisi korban berada jauh dari lokasi, lebih kurang 500 meter, untuk mencari mayat korban pun warga setempat mengaku kesulitan mengingat medan yang dilalui sangat sulit. Sementara kondisi malam gelap, tanpa penerangan.

“Setelah korban disambar buaya pun kami beramai-ramai mencari. Setelah sekitar 5 jam mencari akhirnya diputuskan untuk dilanjutkan pada siang harinya. Banyak dari bagian tubuh korban yang sudah tidak utuh, seperti tangan dan kaki,” katanya kemarin

Menurut Jupri, warga setempat, kejadian tersebut bukan pertama kali terjadi. Tetapi telah banyak warga di Kecamatan Tungkal Ilir, khususnya yang hidup di pinggir sungai yang mengalami hal yang sama.

Warga sering diserang buaya, namun tidak sampai merenggut jiwa. Akibat kejadian serangan buaya ganas yang menewaskan warga tersebut, masyarakat setempat mengaku tidak berani melakukan kegiatan di sungai seorang diri.

Seperti diberitakan sebelumnya, buaya memangsa manusia di Sungai Lalan, Kecamatan Pualu Rimau, Banyuasin, 2008 lalu. Saat itu yang menjadi korban, Sudirman (23), warga Desa Sri Menanti, Kecamatan Tanjung Lago.

Kejadian yang menyebabkan tewasnya Sudirman terjadi pada Rabu (12/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu korban bersama rekannya Bambang, Darwin dan David tengah menambatkan perahunya di Sungai Lalan, Kecamatan Pulau Rimau. Secara tiba-tiba muncul seekor buaya sepanjang tujuh meter langsung menerkam korban dan membawanya ke dalam sungai.



tahun lalu seekor buaya di wilayah Banyuasin juga memangsa warga setempat. Pemerintah bersama pihak terkait berusaha melakukan penangkapan namun tak berhasil mendapatkan buaya ganas tersebut.

Peristiwa itu, bukan kali pertama terjadi di Kabupaten Banyuasin. Sepanjang 2008, reptil raksasa yang bisa mencapai panjang tujuh meter ini sudah memakan sembilan korban, delapan orang di antaranya tewas mengenaskan. Bahkan, tujuh korban hingga kini belum ditemukan. (sir)

Selasa, 25 Agustus 2009

Pesantren Ramadan di SMAN 6 Palembang

dimuat juga di: http://www.sumeks.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=16482&Itemid=11




Kepala SMAN 6 Palembang Hj Darmi Hartati memberikan selamat kepada peserta pesantren ramadan



SMAN 6 Gelar Pesantren Ramadan


Palembang:
Menyambut dan menyemarakkan bulan suci Ramadan 1430 H, pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang bekerja sama dengan pengurus Rohani Islam (ROHIS) Ukhuwah menyelenggarakan “Pesantren Ramadan XIX 1430 H SMA Negeri 6 Palembang” yang bertujuan untuk memberikan motivasi agar para pelajar khususnya dan masyarakat pada umumnya dapat memanfaatkan bulan Ramadan ini dengan maksimal.

Acara pembukaan Pesantren Ramadan dimulai pukul 09.00 yang dihadiri oleh Sekretaris Lurah Kelurahan Talang Aman, Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Palembang, Dra. Hj. Darmi
Hartati, MM beserta dewan guru. Acara Pesantren Ramadhan XIX ini dibuka
langsung oleh Sekertaris Lurah Kelurahan Talang Aman, Citra Martikalini, S.Stp
M.Si.

Citra yang ditemui setelah membuka acara Pesantren Ramadan XIX SMA Negeri 6 Palembang mengatakan bahwa acara yang seperti ini sangat bagus. “Harapan yang saya inginkan agar tema yang menjadi acara kegiatan ini dapat menjadi kenyataan, semoga semua peserta bisa menjadi generasi muda Islam yang unggul dan berkualitas,” ujarnya.

Kepala Sekolah Dra Hj Darmi Hartati mengungkapkan, kegiatan ini sebagai ajang untuk memperbaiki diri. Semoga Pesantren Ramadan XIX 1430 H SMA Negeri 6 Palembang ini dapat membangkitkan ghiroh (semangat) untuk terus meningkatkan kualitas amal ibadah
kita guna mencapai derajat taqwa yang kita impikan (the best dream).

Adapun tema dalam kegiatan ini, yaitu Melalui “Pesantren Ramadan XIX 1430 H SMA Negeri 6 Palembang Kita Tingkatkan Pemahaman, Penghayatan, dan Pengamatan Nilai-Nilai Keislaman Secara Benar dan Kaffah Menuju Generasi Muda Islam yang Unggul dan Berkualitas”

Kegiatan Pesantren Ramadan XIX 1430 H SMA Negeri 6 Palembang ini ditujukan
kepada Pelajar SMA Negeri 6 Palembang yang beragama Islam yang duduk di kelas X untuk kelompok Kaderisasi yang berjumlah 211 siswa.

Dan untuk kelompok Umum ditujukan kepada Pelajar SMA Negeri 6 Palembang kelas XI dan XII yang berjumlah 589 iswa.

Kelompok Kaderisasi dimulai dari Hari Sabtu-Kamis/ 22-27 Agustus 2009, pukul 07,00 WIB s/d selesai bertempat di SMA Negeri 6 Palembang. Untuk Kelompok Umum diselenggarakan pada Hari Senin-Rabu/ 24-26 Agustus 2009 pukul 08.00 WIB s/d selesai, bertempat di Masjid Nurul Fityaan.

Kegiatan pada hari ini telah dimulai dengan Tadarus Al-Qur’an oleh seluruh peserta Pesantren Kelompok Kaderisasi. Dilanjutkan dengan Tausiah dari beberapa peserta dan penampilan Nasyid Nuansa dan d’ Afwan.

Narasumber yang pertama adalah Azhari Husein, S.Ag dengan materi Pengantar Logika Berpikir. Materi disampaikan sampai pukul 12.00. Narasumber yang kedua adalah Drs. Hasyim Zam-Zam dengan materi Mengenal Allah. Materi di sampaikan dari pukul 13.00-14.30

Minggu, 23 Agustus 2009

asmara subuh




Asmara Subuh, Ajang Mencari Cinta

Palembang – Datangnya bulan puasa memberikan kesan tersendiri bagi remaja di Palembang. Hari pertama puasa tahun ini, ribuan remaja menikmati asmara subuh di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB).



Usai sahur, memang sudah menjadi tradisi, para remaja keluar rumah, mencari udara segar. Mereka umumnya keluar beramai-ramai. Tempat yang dituju, selain BKB, juga bundaran air mancur dan jembatan Ampera.





Asmara subuh ini mulai dikenal kurang lebih tahun 1980-an di kota ini. Pada saat itu mereka banyak yang salat subuh di Masjid Agung Palembang.
Setelah salat subuh sebagian pulang dan sebagian lagi tetap tinggal di seputaran air mancur sambil menghirup udara pagi. Mayoritas yang menikmati asmara subuh ini adalah pemuda-pemudi. Dahulu kegiatan ini dikenal juga dengan "Majar" (Menunggu Fajar).
Ramainya remaja ini dimanfaatkan oleh pedagang. Karena itu, beberapa pedagang terlihat di antara para remaja, seperti pedagang balon dan mainan anak-anak. Hanya saja, pedagang makanan dan asongan tidak terlihat karena memang dalam suasana bulan puasa.





Tunggu Mentari Terbit
Para remaja mulai berdatangan sekitar pukul 05.00 WIB. Mereka datang bergerombol. Ada yang jalan kaki dan sebagian lagi menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.



Beragam aktivitas para remaja ini dilakukan untuk menghabiskan waktu menunggu mentari terbit. Mereka umumnya berkumpul dan bercengkerama. Sebagian lagi ada yang menyalakan kembang api dan mercon. Momen inilah yang juga dimanfaatkan mereka untuk mencari kenalan baru. Kalau ”sreg”, bisa saja berlanjut ke asmara subuh esoknya. Sehingga, wajarlah kalau disebut asmara subuh. Begitu setiap tahun asmara subuh berulang kala bulan puasa datang.
(muhammad nasir)
Sinar harapan edisi Sabtu, 22 Agustus 2009

http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/read/asmara-subuh-ajang-mencari-cinta/

Selasa, 18 Agustus 2009

Hipmi Sumsel Gandeng Pengusaha Malaysia



Karet, potensi perkebunan Sumsel yang masih terbuka untuk digarap



Pengusaha Sumsel Gandeng Pengusaha Malaysia

Palembang,Sinar Harapan

Mengoptimalkan potensi perkebunan yang ada, pengusaha Sumsel menggandeng pengusaha Malaysia untuk berinves maupun menembus pasar Eropa.

Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumsel Dodi Reza Alex Selasa (18/8) mengungkapkan, pembangunan daerah memerlukan akselerasi berbagai bidang. Termasuk akselerasi di bidang usaha. Tanpa peran pengusaha, pemerintah tentu sulit untuk merealisasikan rencana pembangunan.

Sumsel menurutnya, memiliki potensi yang sangat besar. Terutama dibidang perkebunan dan pertambangan. Upaya optimalisasi potensi ini dilakukan pemerintah daerah, antara lain dengan membangun pelabuhan Tanjung Api-api.

Pembangunan pelabuhan ini tentu perlu diikuti percepatan berbagai sektor. Terutama peluang investasi dari dalam negeri maupun luar negeri, termasuk negeri jiran Malaysia.
Termasuk bagaimana bisa menembus pasar eropa. Yang kalau secara langsung mungkin sulit dilakukan, dengan menggandeng pengusaha Malaysia, diharapkan sebagai langkah awal bisa dilakukan.

“Minimal melalui Malaysia, yang merupakan negara persemakmuran, produk-produk perkebunan bisa lebih diterima Eropa. Meskipun memang karena melalui negara lain tentu akan ada konsekuensi-konsekuensi tertentu,” ujarnya.

Menggandeng pengusaha Malaysia ini dilakukan HIPMI Sumsel dengan mengadakan South Sumatera Initiatives. Melalui forum ini, berbagai permasalahan diharapkan bisa dicarian solusinya. Terutama menyangkut kebijakan pemerintah dan komitmennya terhadap sektor perkebunan.

Pengusaha Malaysia dipastikan hadir, seperti dari Sime Plantation dan Sime Darby, Tenaga Nasional Berhad, Scomi Marine Berhad, Khazanah Nasional Berhad.

Ketua Panitia Yudha Pratomo mengungkapkan, komitmen dan dukungan pemerintah sanga antusias. Gubernur Sumsel H Alex Noerdin akan hadir langsung. Sementara Ketua Umum HIPMI Erwin Aksa juga dipastikan hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Jayakarta, Rabu (19/8). (sir)

Kamis, 13 Agustus 2009

Larasita diwarnai pungli



Pembuatan Sertifikat Larasita Diwarnai Pungli

Palembang, Sinar Harapan

Layanan rakyat untuk sertifikat tanah (Larasita) di Palembang diwarnai lambannya pelayanan dan pungutan liar (pungli).


Puluhan warga di Kecamatan Kemuning Kamis (13/8) mengeluhkan layanan pengurusan sertifikat yang diselenggarakan BPN bertempat di kantor camat sejak pekan lalu. Mobil dan petugas Larasita dari BPN Kota Palembang tidak menepati jadwal buka pukul 09.00.
Puluhan warga itu menunggu sejak pagi dan belum dapat mengajukan permohonan sertifikat karena petugas belum datang sampai pukul 12.00. Komar, salah seorang warga, mengatakan, BPN Palembang semestinya serius menjalankan program yang diselenggarakan pemerintah itu.
"Kami menunggu di sini tanpa kepastian sejak pagi. Ini bukan kali ini saja, tapi sudah sejak Selasa pekan lalu," katanya.
Selain itu warga juga mengeluhkan adanya pungutan yang ditetapkan petugas. Besarnya mencapai Rp 100.000 per pemohon.

Awalnya warga juga tidak menyadari kalau telah terjadi pungli. Soalnya untuk mengajukan permohonan, mereka diharuskan membayar blanko pendaftaran Rp 25.000.

“Itu pun tanpa tanda terima. Lalu, setelah blanko disiapkan, saat pendaftaran dan penyerahan berkas, kami dimintai biaya Rp 850.000. Rinciannya, untuk pengukuran Rp 281.000, transportasi pengukuran Rp 50.000, panitian pemeriksa tanah Rp 343.640, tranfortasi panitia Rp 50.000, dan pendaftaran tanah Rp 25.000,” ujar seorang warga.

Beberapa warga juga sempat protes. Karena ternyata setelah ditotal ternyata biaya tersebut hanya Rp 745.000. Warga juga merasa aneh karena di tanda terima memang tidak dituliskan jumlah biaya.

Jumadil, petugas di loket menjelaskan bahwa memang sengaja dilebihkan biaya tersebut untuk biaya dan lain-lain. Sementara untuk blanko pendaftaran, memang biaya yang ditetapkan koperasi.

Warga tetap tidak puas. Mereka sebagian membayar sesuai yang diminta. Pemantauan di lapangan, warga terlihat sangat kecewa. Apalagi, petugas memang terkesan ogah melayani setelah diprotes soal selisih biaya.

Informasi yang didapat, program ini sebelumya sudah dilaksanakan di enam kecamatan dan sudah ada 450 pemohon. "Ada kemungkinan, 450 pemohon sebelumnya ini pun dikenai Rp 100 ribu selisih antara tertera di tanda terima dan yang harus dibayar. Kalikan saja, berapa jumlahnya," ujar warga lainnya.

Kepala Seksi Layanan dan Perberdayaan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Palembang H Helawani Rabu (12/8) membantah kalau ada pungli.
Ketika dikonfirmasi di kantornya, dia menyatakan bahwa sudah ditegaskan bahwa Larasita justru dimaksudkan agar pembuatan sertifikat bisa menjadi lebih mudah dan murah.

Disebutkannya dari 7 kecamatan sudah tercatat 450 warga yang mengajukan permohonan pembuatan sertifikat.

Program ini sendri dimaksukan mempermudah dan mempermurah serta mempersingkat waktu penyelesaian pembuatan sertifikat. Karena selama ini ada anggapan di masyarakat bahwa membuat sertifikat itu lama, sulit, berbelit-belit dan mahal.

”Karenanya dengan program ini, diharapkan semaki banyak tanah yang bersertifikat,” ujarnya.

Program ini di Palembang, baru merupakan uji coba. Dengan menggunakan 1 unit mobil layanan. Di mobil layanan inilah, satu tim disiapkan mendatangi warga untuk mempermudah membuat sertifikat.

Saat in, menurutnya, larasita sudah dilaksanakan di Kecamatan Seberang Ulu (SU) I, SU (II), Kertapati, Plaju, Sematang Borang, Sako, dan terakhir saat ini sedang berlangsung di Kecamatan Kemuning.
Hanya saja, dia tidak bisa menjelaskan ketika dijelaskan keberatan warga adalah soal mereka membayar tidak sesuai dengan besarnya biaya yang tertulis. ”Nanti akan kami klarifikasi. Akan dicek ke lapangan dulu,” ujarnya. (sir)