Minggu, 23 Agustus 2009
asmara subuh
Asmara Subuh, Ajang Mencari Cinta
Palembang – Datangnya bulan puasa memberikan kesan tersendiri bagi remaja di Palembang. Hari pertama puasa tahun ini, ribuan remaja menikmati asmara subuh di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB).
Usai sahur, memang sudah menjadi tradisi, para remaja keluar rumah, mencari udara segar. Mereka umumnya keluar beramai-ramai. Tempat yang dituju, selain BKB, juga bundaran air mancur dan jembatan Ampera.
Asmara subuh ini mulai dikenal kurang lebih tahun 1980-an di kota ini. Pada saat itu mereka banyak yang salat subuh di Masjid Agung Palembang.
Setelah salat subuh sebagian pulang dan sebagian lagi tetap tinggal di seputaran air mancur sambil menghirup udara pagi. Mayoritas yang menikmati asmara subuh ini adalah pemuda-pemudi. Dahulu kegiatan ini dikenal juga dengan "Majar" (Menunggu Fajar).
Ramainya remaja ini dimanfaatkan oleh pedagang. Karena itu, beberapa pedagang terlihat di antara para remaja, seperti pedagang balon dan mainan anak-anak. Hanya saja, pedagang makanan dan asongan tidak terlihat karena memang dalam suasana bulan puasa.
Tunggu Mentari Terbit
Para remaja mulai berdatangan sekitar pukul 05.00 WIB. Mereka datang bergerombol. Ada yang jalan kaki dan sebagian lagi menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Beragam aktivitas para remaja ini dilakukan untuk menghabiskan waktu menunggu mentari terbit. Mereka umumnya berkumpul dan bercengkerama. Sebagian lagi ada yang menyalakan kembang api dan mercon. Momen inilah yang juga dimanfaatkan mereka untuk mencari kenalan baru. Kalau ”sreg”, bisa saja berlanjut ke asmara subuh esoknya. Sehingga, wajarlah kalau disebut asmara subuh. Begitu setiap tahun asmara subuh berulang kala bulan puasa datang.
(muhammad nasir)
Sinar harapan edisi Sabtu, 22 Agustus 2009
http://www.sinarharapan.co.id/cetak/berita/read/asmara-subuh-ajang-mencari-cinta/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar