Rabu, 29 Februari 2012

Hilton Mulai Latihan

Sriwijaya FC (SFC) dapat bernapas lega setelah salah satu Hilton Moreira kembali menghirup udara segar berkat jaminan dari manajemen klub. Sebagai konsekuensi, pemain asal Brasil itu akan bersikap kooperatif.

Setelah dibebaskan dengan jaminan,beban Hilton dengan penegak hukum tidak langsung selesai.Dia masih harus siap memenuhi panggilan penyidik jika dibutuhkan terkait dugaan kasus pelecehan seksual terhadap seorang pramugari yang dituduhkan kepadanya. Mantan punggawa klub Palmeiras itu telah tiba di Palembang,kemarin pagi, didampingi Direktur Keuangan PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Augie Bunyamin.

Hilton dibebaskan dari Polresta Tangerang,Selasa (28/2) malam,sekitar pukul 21.30 WIB. Dengan begitu,Laskar Wong Kitokemungkinan besar sudah bisa kembali menurunkan tandem Keith Jerome ’Kayamba’ Gumbs saat SFC berhadapan dengan tim kuat asal Kalimantan Timur Persisam Samarinda dalam laga big matchyang akan digelar Sabtu (3/3) di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ), Palembang.

Hadirnya Hilton membuat SFC lebih percaya diri menghadapi tim berjuluk Elang Borneoitu dalam lanjutan kompetisi Indonesian Super League (ISL).Apalagi,tim kini di bawah kendali caretakerPelatih Hendri Susilo tersebut bakal turun dengan kekuatan penuh dan sedang dalam kondisi percaya diri tinggi setelah sebelumnya mereka berhasil menahan imbang Persija Jakarta di laga sebelumnya.

Ditambah lagi dengan pulihnya playmakerPersisam Ronald Fagundez dari cedera membuat lini tengah Persisam semakin kuat.Bersama Eka Ramdhani, kedua pemain ini merupakan roh permainan tim berkostum oranye-oranye itu untuk melanjutkan tren positif di laga selanjutnya. Sebaliknya dengan SFC,yang dipastikan tidak diperkuat tiga pemain intinya,yakni dua bek Mahyadi Panggabean dan Supardi serta kreator lini tengah Firman Utina.

Tanpa kehadiran ketiga pemain ini diprediksi mengurangi kekuatan tim peraih gelar double winner itu secara keseluruhan. Namun,kehadiran Hilton setidaknya akan membuat lini depan SFC makin menakutkan karena Laskar Wong Kitowajib meraih kemenangan agar bisa tetap menjaga persaingan di papan atas.Apalagi, saat ini posisi puncak klasemen sementara telah diambil alih oleh Persiwa Wamena yang sukses mempermalukan tamunya, Pelita Jaya,4-2.

Tim berjuluk Badai Pegununganitu juga unggul dua poin atas SFC dan Persipura yang berada di posisi 3.Untuk itu,tidak ada pilihan lain bagi pasukan Pelatih Kas Hartadi selain meraih kemenangan demi memperoleh tambahan tiga poin sekaligus mempertahankan keangkeran Stadion GSJ. “Memang kehadiran Hilton bisa membawa pengaruh besar pada tim.Dengan pengalaman dan jam terbang tinggi yang dimilikinya,dia bisa membantu SFC meraih kemenangan.

Mudah-mudahan kondisi psikisnya bisa cepat pulih,karena dia tampaknya kelelahan dan sedikit stres akibat terus diperiksa oleh polisi secara maraton terkait dugaan kasus yang menimpanya,”ungkap Kas Hartadi. Kalaupun ternyata Hilton belum siap dimainkan,Kas mengaku sudah mempersiapkan rencana cadangan.Namun yang terpenting,menurut pelatih asal Solo ini,siapa pun pemain yang akan diturunkan nanti harus mengutamakan kekompakan dan koordinasi tim.Sebab,Persisam terkenal dengan kolektivitas timnya. 

Sindo, Kamis, 1 Maret 2012

14 SMA Negeri Menumpang


Miris! Di tengah gencarnya program sekolah gratis yang diusung Pemprov Sumsel, ternyata masih ada 14 SMA negeri (SMAN) di provinsi ini yang menumpang karena belum memiliki gedung sendiri.

“Ada 14 SMA negeri yang belum punya gedung.Tahun ini akan kita bangun 10 (gedung) dulu.Di mana saja itu,nanti karena masih dievaluasi. Dananya nanti sekitar Rp14 miliar,” kata Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Dinas Pendidikan (Disdik) Sumsel Widodo As di ruang kerjanya kemarin.

Widodo menyebutkan,pembangunan gedung sekolah tersebut pada prinsipnya mengacu pada standar kebutuhan. Artinya,gedung yang dibangun nanti paling tidak memiliki beberapa ruang belajar sesuai jumlah siswa, ruang kepala sekolah, dan ruangan kantor administrasi sekolah. “Kemungkinan besar pembangunan akan dimulai pertengahan tahun ini,”kata Widodo.

Menurut dia, saat ini proses tender pembangunan 10 gedung sekolah SMAN di Sumsel belum dimulai.Namun,Widodo memastikan, 10 gedung sekolah yang akan dibangun itu tak berlokasi di Kota Palembang. Untuk menentukan gedung sekolah mana saja yang akan dibangun tahun ini, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi.

Di antaranya, sekolah yang akan dibangunkan gedungnya itu harus memiliki lahan seluas minimal 2 hektare (ha),yang didapat dari hibah pemerintah kabupaten/- kota, tempat sekolah itu berada. “Nanti kita bentuk tim untuk mengevaluasi daerah mana yang layak dibangunkan terlebih dahulu.Itu tergantung hasil survei nantinya,”pungkas Widodo.

Sementara itu,Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang bersama Komite Sekolah mulai mempersiapkan pembangunan 13 gedung sekolah tingkat SMA/SMK, lengkap dengan sarana dan prasarana sekolah, yang dananya dianggarkan dari APBD Kota Palembang 2012. Ke-13 sekolah itu adalah SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 6, SMAN 7,SMAN10, SMANPlus 17,SMAN 22, SMKN 1,SMKN 2, dan SMKN 3.

Pembangunan dilakukan dalam bentuk perbaikan gedungsekolah.Masingmasing gedung sekolah akan dibangun tiga lantai dengan biaya kurang dari Rp10 miliar dan totalnya Rp100 miliar. KepalaDinasPendidikan,Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang Riza Pahlevi mengharapkan pihak sekolah dapat lebih memperhatikan pembangunan ruang kelas dan laboratorium.

Dengan begitu, tiap sekolah bisa maksimal menampung siswa dan memberikan fasilitas terbaik dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Palembang. “Program ini sudah komitmen Pemkot, terutama dalam upaya mengentaskan wajib belajar 12 tahun bagi anak di Kota Palembang.Selain pembangunan fisik berupa penambahan ruang belajar, dana tersebut juga untuk menambah sarana dan prasarana sekolah,”kata dia.

Sindo, kamis 1 Maret 2012

Wako Dilaporkan KDRT oleh Istrinya


Srimaya, istri pertama Wali Kota Palembang Eddy Santana Putra, kemarin sekitar pukul 17.30 WIB,melaporkan kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialaminya ke Siaga Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel.

Adapun sebagai terlapor adalah Eddy Santana Putra, suami korban. “Saya ke sini (Polda Sumsel) mau melaporkan kasus KDRT saya. Sebagai terlapor bapak Eddy Santana Putra. KDRT yang saya laporkan ini terkait masalah psikis,”ungkap Srimaya di Polda Sumsel kemarin. Ibu dua anak ini sudah tidak tahan dan tertekan batin lantaran sang suami Eddy Santana Putra beserta istri keduanya, Eva Ajeng, selalu terbit di media massa cetak yang beredar di Sumsel.

“Apalagi dia (Eddy Santana) selalu bilang ke media bahwa saya sudah bukan istri sahnya lagi. Padahal, proses hukumnya masih banding dan belum ada putusan tetap pengadilan,” tandasnya. Sementara itu, Direktur Eksekutif WCC Palembang Yenny Rozlainizi mengungkapkan, kondisi mental Sriamaya saat ini sangat tertekan.

Dia berharap polisi bersikap profesional dan menindaklanjuti laporan kliennya.“Klien saya sangat dirugikan karena dibilang sudah resmi cerai. Padahal, belum dan bukti itu kuat kalau keduanya belum bercerai,”ujarnya.

Sindo Kamis, 1 Maret 2012 http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/473944/

Rabu, 08 Februari 2012

SFC Puncaki Klasemen Sementara




Palembang:

Taklukkan tamunya Deltras 3-1, SFC merebut posisi puncak klasemen sementara Indonesian Super League. Sementara dua pemainnya menempati top skor di urutan pertama dan kedua.

Dalam pertandingan di Stadion Gelora Sriwijaya Rabu (8/2),tiga gol SFC masing-masing disumbangkan Keith Jerome ‘Kayamba’ Gumbs pada menit ke-13 dan ke-41 serta Hilton Moreira pada menit ke-62. Sementara, satu-satunya gol  Deltras dilesakkan Amos Mara Mecket pada menit ke-37.

Ketiga gol itu juga membuat Kayamba dan Hilton memuncaki daftar pemain penyumbang gol terbanyak.  Dua gol yang dicetak Kayamba itu membuat posisinya sebagai top skorer sementara semakin kokoh dengan total 12 gol. Sementara itu, gol Hilton menempatkannya di posisi kedua dengan 9 gol,diikuti Alberto Goncalves, Safee Sali, dan Herman Dzumafo Afandi dengan 7 gol.


Tambahan tiga angka ini membuat SFC kini mengoleksi 25 poin dari 12 laga dan berhasil menggeser Persipura dari tahtanya. Persipura Jayapura kini turun ke peringkat dua dengan selisih 1 angka dan Persiwa Wamena ke posisi dua dengan perbedaan dua angka. Sedangkan, bagi Deltras, kekalahan itu tidak mengubah posisi mereka di peringkat 11 dengan nilai 11 dari 11 laga. Koleksi angka Deltras sama dengan Gresik United, tapi unggul selisih gol.

Kemenangan ini menjadi modal penting bagi SFC untuk melakoni laga selanjutnya dalam tur Sumatera menghadapi PSAP Sigli (Kamis, 16/2) dan PSMS Medan (Senin, 20/2).

Tambahan motivasi ini diharapkan dapat membuat SFC terus melanjutkan tren positif dengan meraih minimal hasil imbang sehingga bisa membawa pulang paling sedikit dua poin. “Tambahan tiga angka ini memang membuat kami berhasil menduduki posisi puncak klasemen sementara, tetapi kita tidak boleh terlalu terlena, karena setelah ini akan bertandang menghadapi dua tim asal Sumatera lainnya. Jika ingin tetap mempertahankan posisi di puncak, minimal kita tidak boleh kalah,” kata Pelatih Kepala SFC Kas Hartadi seusai pertandingan.
 

Hal yang wajar jika Kas membidik hasil terbaik dalam laga tandang nanti. Soalnya, Persipura yang merupakan pesaing SFC dalam memperebutkan posisi terhormat di puncak klasemen akan menjalani dua kali laga kandang menghadapi Pelita Jaya (Rabu, 15/2) dan Persib Bandung (Minggu,19/2). Dengan kondisi seperti ini, kesempatan SFC untuk tetap berada di papan atas cukup berat.

Apalagi seperti tim-tim lain yang telah melakoni laga tandang ke Stadion Mandala, Jayapura, yang menjadi markas Mutiara Hitam, hanya Persiba yang berhasil menahan imbang, selebihnya pulang dengan tangan kosong,seperti layaknya SFC. Di tempat yang sama,Pelatih Deltras Jorg Peter Steinebrunner mengakui keunggulan SFC atas timnya.Menurut dia, sebenarnya timnya mampu mengimbangi dan memberikan perlawanan terhadap SFC. (sir)

Banyak Persoalan yang Perlu Dipecahkan




Palembang:

Meski dipandang sebagai keputusan yang positif, menetapkan prasyarat bagi mahasiswa strata 1 untuk menulis di jurnal ilmiah sebelum diwisuda dinilai akan membawa banyak masalah.


Karenanya, beberapa dosen dan guru besar di Palembang menyatakan bahwa membutuhkan waktu yang tidak singkat untuk mensosialisasikan keputusan  ini. Dan mempersiapkan agar persoalan maupun kendala dapat diminimalisir.

Prof Dr Indawan Syahri, MPd guru besar dari Universitas Muhamadyah Palembang, menyatakan kebijakan ini secara idialis baik untuk meningkatkan mutu luaran (output) S-1. “Namun secara praktis, banyak hal yang harus dilakukan sebagai konsekwensi kebijakan ini. seluruh perguruan tinggi (PT) harus menyiapkan SDM dan imprastruktur yang mumpuni,” ujarnya.
Selain itu, Dosen harus lebih dulu aktif dan produktif menulis karya ilmiah, sehingga dapat menjadi contoh bagi mahasiswa. “Lembaga harus mengenal secara akrab dengan informasi dan teknologi berbasis internet. Nanti, karya tulis tidak hanya dimuat dalam jurnal ilmiah, tetapi karya tersebut juga harus diunggah (upload) di websites,” tambahnya.

Untuk itu, Indawan menyarankan, agar tidak terjadi kebingungan di tingkat PT, seharusnya DIKTI secara terus menerus melakukan sosialisasi kebijakan ini dan melakukan pembinaan…

Rektor Universitas Sriwijaya,  Prof Dr Badiah Parizade menyatakan saat ini, sedang disiapkan  kemungkinan untuk memperpanjang masa studi. “Bentuk publikasi dimaksud  mungkin jurnal cetak atau cukup di web. Harus ipertimbangkan, setiap tahun ada 5.000  sarjana baru yang diwisuda. Berapa banyak tukisan ilmiah yang harus dipublikasikan,” ujar Ketua Dewan Pertimbangan Forum Rektor ini.

Belum lagi, menurutnya, banyak persoalan terkait dengan publikasi tersebut. Di antaranya sarana-prasarana, dana, SDM pengelola. Semuanya harus dibenahi seiring kebijakan itu. Kalau tidak, bagaimana bisa memantau dan mengevaluasinya.

Diakui guru besar di Usri ini, walau jurnal di jurusan sudah ada tapi kapasitasnya tidak sebesar itu. Jangankan menampung tulisan mahasiswa,  tulisan dosen pun tak tertampung kalau semuanya aktif menulis.

Prof Dr Ratu Wardarita menyambut baik kebijakan ini. Menurutnya, dari sisi positif,  kebijakan ini  memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk  mampu mengungkapkan pikiran dan daya kritisnya melalui tulisan. Bagi kalangan akademisi, memang kekampuan dan profesional salah satunya diukur dengan kemampuan menulis.

Hanya saja, ada sisi negatifnya. Tentu kalau mahasiswa, dosen, dan lembaga tidak siap. Tentu bisa menghambat dan memperlambat penyelesaian studi.

Caranya, mungkin menyiasatinya dengan memperbanyak jurnal. Untuk itu tentunya perlu didukung oleh pemerintah dan lembaga.
Menyiasatinya, tentu mahaaiswa dapat mengolah kembali tugas-tugas kuliahnya untuk kemudian ditulis seuai dengan selingkung masing-masing jurnal. Jadi, sebelum menyusun skripsi, mulai mengirim tulisan ke jurnal. Apalagi, perlu waktu untuk proses penerbitannya. ”Dengan demikian, ketika mahsiswa menyelesaikan skripsi, jurnalnya pun sudah dimuat. Memang untuk itu dituntut kreativitas. Memang menulis pun merupakan aktivitas yang membutuhkan kemampuan yang kompleks,” ujar doktor alumnuns Universitas Negeri Jakarta (UNJ) tahun 2008 ini.

Tangapan cukup keras disampaikan mantan guru besar Universitas Sriwijaya, Nangsari Ahmad, yang saat ini menjadi Direktur Pascasarjana Universitas PGRI Palembang. Menurutnya, kebijakan itu dipandang sebagai peluang untuk memantau kualitas. Makanya sah-sah saja.

Hanya saja, menurut doktor lulusan Universitas Michigan, USA tahun 1982 ini, kondisi masing perguruan tinggi  tidak sama.

”Pemerintah saya nilai selalu sibuk mengurusi aturan standar dan lain-lain. Tapi lupa untuk beri kesempatan berkreativitas, memfasilitasi. Mestinya, mahasiswa dan dosen diundang menulis. Diberi kesempatan. Pemerintah masih bertindak sebagai penguasa dibanding memberdayakan dan memfasilitasi.


Mestinya tidak usah diatur, fasilitasi dan dukung saja. Nanti para mashsisa atau dosen ini sendiri yang menentukan  kemana dan bagaimana  tulisan mereka dimuat. Mereka harusnya kreatif.

”Bayangkan saja, kalau ada perguruan tinggi setiap tahun menelurkan 5.000 an sarjana baru,. Bagaimana agar dengan waktu yang tersedia mereka bisa mempublikasikan tulisannya. Kalau kondisinya masih seperti saat ini, akan menimbukan banyak persoalan,” katanya yakin.

Hal senada diungkapkan Dr Syarwani Ahmad, Rektor Universitas Palembang. Menurutnya, jangan sampai karena banyaknya mahasiswa seperti perguruan tingginya yang mencapai 15.000 an membuat  karya tulis yang dimuat di jurnal menjadi tidak berkualitas. ”Hanya sebatas memenuhi syarat. Belum lagi, jurnal yang harus dipersiapkan untuk bisa menampung karya tulis mahasiswa,” ujarnya.

Ketua Stisipol  Candradimuka Palembang, Lishapsari juga menyatakan perlu persiapan yang matang dan waktu yang memadai untuk sosialisasi sehingga tidak membuat mahasiswa ’gagap’. ”Apalagi, menulis selama ini bukanlah aktivitas yang dikuasai secara memadai oleh mahasiswa. Jangankan mahasiswa, dosennya pun sering tak akrab dengan kegiatan menulis. Terlihat dari minimnya tulisan yang biasanya diterima tim jurnal di kampus-kampus,” ujar kandidat doktor komunikasi di Universitas Pajajaran ini.

Darwin Effendi, dosen di Universitas  Tridinanti Palembang menyatakan pesimis persyaratan ini bisa menggiring mahasiswa memiliki keterampilan menulis yang baik kalau kondisi dan iklim belajar serta kondisi di perguruan tinggi masih seperti saat ini. ”Saya menbgajar mata kuliah menulis. Saya banyak melihat bagaimana minimnya kemampuan dan minat mahasiswa untuk menulis ilmiah. Harus ada
Perubahan dan dukungan yang kuat agar mereka secara sadar bisa merasakan dan menerima kenyataan bahwa menulis sangat dibutuhkan di dunia akademis,” katanya. (sir)



Selasa, 07 Februari 2012

Mapolda Sumsel Terbakar



Palembang:

Salah satu ruang Bagian Min Opsnal Direktorat Sabhara Polda Sumsel, Selasa (7/2) sekitar pukul 15.30 WIB, terbakar.Tak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, tapi kebakaran sempat membuat para pejabat teras Polda Sumsel dipimpin Wakapolda Brigjen Pol Ahmad Nasution turun ke tempat kejadian peristiwa (TKP).


Api baru bisa dipadamkan sekitar 15 menit setelah satu mobil Unit Rantis Polda Sumsel berhasil menyemprotkan air ke arah kebakaran api.Pascakebakaran tampak tiga ruang Bagian Opsnal Direktorat Sabhara porak-poranda, tapi hanya ruang Kasubagmin Ops Kompol Sugeng Sardjaj yang seluruh isinya habis dilahap si jago merah. Diduga penyebabnya dari arus pendek listrik di ruangan tersebut.
 

Menurut pengakuan tukang parkir di bagian belakang halaman Polda Sumsel,Samid, 58,dia tidak tahu persis api dari mana.Pasalnya, saat api mulai berkobar,dia sedang sibuk menyapu.” Saya baru tahu ada kebakaran waktu ada orang berteriak asap-asap dan kebakaran- kebakaran. Lalu saya lihat api mulai membesar keluar dari ruang tengah dan banyak orang berlarian dari lantai atas ruang R Sukamto, lalu barulah mobil Unit Rantis digerakkan untuk memadamkan api,”ungkap Samid di Polda Sumsel kemarin sore.
 

Terpisah,Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Ahmad Nasution membenarkan adanya kejadian tersebut. ”Hanya satu ruang yang terbakar, tapi sudah bisa cepat dipadamkan pakai mobil Rantis kita.Tak ada korban jiwa,hanya barang-barang seperti komputer dan sejumlah arisp atau buku laporan jadwal patroli dan pembinaan personel,” ungkap Ahmad di TKP.
 

Saat kejadian,jenderal bintang satu ini menambahkan, banyak pegawai sudah pulang kerja dan yang tinggal hanya beberapa anggota yang piket. “Jadi tidak terlalu banyak orang di ruangan saat kebakaran terjadi.Perlu diketahui bahwa yang terbakar hanya satu ruangan berukuran 2 x 5 meter. Sedangkan,dua ruang lain memang disengaja dipecahkan kacanya atau dijebol guna memadamkan api di ruang yang terbakar,”kata Wakapolda.
 

Disinggung apakah ada sanksi bagi anggota yang diduga lalai, dia belum bisa mengatakan ada atau tidak karena sedang menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut Bidang Propam dan Labfor Polda Sumsel.
 

“Namun,kita akan memanggil anggota yang piket saat itu guna mengetahui penyebab asal api. Apakah ada faktor kelalaian atau tidak, itu nanti tunggu hasil penyelidikan lebih lanjut,”katanya.
 (sir)

SFC Targetkan Menangi Pertandingan Jamu Deltras



Palembang:

Untuk puncaki klasmen sementara kompetisi Indonesian Super League (ISL), Sriwijaya FC menargetkan menang atas tamunya, Deltras Sidoarjo, di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, sore ini.


Kekalahan dua tim asal Papua, Persipura dan Persiwa, atas lawan-lawannya di pertandingan kemarin menjadi berkah tersendiri bagi Ponaryo Astaman dkk. Saat ini tim berjuluk Laskar Wong Kito bertengger di urutan ketiga dengan raihan poin 22 angka dari 11 kali pertandingan.

Sementara, Persipura yang menduduki puncak klasmen hanya terpaut dua angka dan Persiwa satu angka dari 12 laga. 

Kemenangan telak 5-0 atas Persidafon di laga sebelumnya menjadi modal yang sangat baik untuk mendongkrak motivasi dan semangat pemain agar kembali menunjukkan kualitas terbaiknya. Namun, untuk mewujudkan ambisi itu bukanlah perkara mudah,apalagi tim yang kini berada di urutan 12 ini pastinya tidak akan menyerah begitu saja dari SFC setelah mereka sebelumnya telah menelan dua kali kekalahan beruntun atas Persidafon dan Persiram Raja Ampat di laga sebelumnya.
 

Jika tim asuhan Pelatih Kas Hartadi ini mampu menaklukkan The Lobster, julukan Deltras, di depan pendukungnya sendiri, tambahan tiga angka sudah cukup untuk mendongkrak posisi SFC.

Pelatih Deltras Jorg Peter Steinebrunner mengakui jika SFC merupakan lawan berat yang harus mereka hadapi. Dia berharap para pemain tidak larut dalam dua kekalahan terakhir dan berusaha bangkit serta memberikan perlawanan. 

“Saya tahu SFC tim kuat, mereka juga baru saja menang besar atas Persidafon. Tetapi, bukan berarti kami akan menyerah begitu saja, saya juga pastikan SFC tidak akan mudah mendapatkan poin dari kami meskipun dari segi materi pemain SFC jelas lebih baik, ” tandasnya

“Target kami jelas mengamankan tiga poin penuh di kandang agar  bisa mengejar Persipura dan Persiwa.Maka itu, kami akan mencoba melakukan tekanan sejak menit awal dan mencari celah kelengahan lawan untuk mencetak gol.Tetapi,saya berharap pemain dapat tampil dengan tenang dan mempertahankan pola permainan,” ungkap pelatih SFC, Kas Hartadi. 

Kesempatan ini pastinya akan dimanfaatkan dengan baik oleh Deltras untuk mengeluarkan kemampuan terbaik mereka demi mencuri dan membawa pulang minimal satu poin dengan menahan imbang tuan rumah.

Di atas kertas, SFC lebih diunggulkan dapat meraih kemenangan. Apalagi, dari empat pertemuan sebelumnya di ajang kompetisi yang sama (ISL), SFC berhasil unggul dengan dua kali kemenangan, satu kali imbang dan satu kali kalah, itu pun saat bermain di kandang Deltras musim lalu. 
SFC juga diuntungkan karena pada pertemuan kali ini mereka bisa menurunkan formasi terbaiknya, sementara Deltras tidak bisa diperkuat dua pilar utamanya, Budi Sudarsono, lantaran istrinya baru melahirkan serta Sean Rooney yang terkena akumulasi kartu. Pada laga kali ini, SFC tetap akan mengandalkan duet penyerang Keith Jerome ‘Kayamba’ Gumbs dan Hilton Moreira sebagai mesin gol ditunjang Firman Utina sebagai penyerang lubang. 

Sejauh ini kedua striker andalan Laskar Wong Kito itu telah menyumbangkan 18 gol, dengan rincian 10 gol Kayamba dan 8 gol dari Hilton.

 Sementara di lini tengah, kerja sama yang apik dari M Ridwan,Ponaryo Astaman,dan Lim Joon Sik diharapkan dapat memutus pergerakan penyerang lawan,kemudian memberikan umpan-umpan matang kepada para penyerang yang berada di lini terdepan. 
Sedangkan, untuk menghalau gempuran dari duet striker Deltras, Qischill G Minny dan Amos Marah Kicmett, dua bek tangguh yang dimiliki SFC, yakni Ahmad Juprianto dan Thierry Gathuessi,dibantu dua bek sayap,Mahyadi Panggabean dan Supardi, tetap akan menjadi andalan untuk mengamankan gawang Ferry Rotinsulu dari kebobolan.
 (sir)



PT BA Anggarkan Rp 204 M untuk Hijaukan Eks Tambang




Palembang:

PT Bukit Asam (PTBA) menyiapkan dana lingkungan untuk pasca tambang senilai Rp204,9 miliar. Sehingga nantinya, eks wilayah tambang menjelma dari kota tambang menjadi kota hijau.

Menurut PTBA, Milawarma menjelaskan saat ini perseroan sudah membuat hutan taman raya (Hutara), di daerah operasional Tanjung enim, Kab. Muaraenim, Sumsel.

Dia menyebutkan, dua Hutara itu, yakni Taman Air Laya seluas 3350,5 hektare dan kawasan Banko Barat seluas 2044,1 hektare.

"Kami memiliki komitmen untuk memperbaiki lingkungan eks tambang sehingga tetap berguna untuk anak cucu ke depan,"ungkapnya di Palembang,Selasa (7/2).

Dia menjelaskan Hutara tersebut bukan saja dijadikan hutan, namun dimanfaatkan untuk peternakan, sarana wisata, penelitian,perikanan dan taman buah serta satwa.

Dia menyebutkan setiap areal lahan pasti meninggalkan lobang, tetapi semua lahan tambang tersebut tetap dimanfaatkan menjadi taman,

0leh karena itu,dengan dana sebesar itu memang sengaja dicadangkan untuk lingkungan sebesar Rp204,9 miliar.

"Hampir 10 persen  atau 2,5 persen pendapatan perseroan untuk negara yang disalurkan guna mensukseskan program CSR dan lingkungan,"paparnya.

Dia optimistis dengan tetap memanfaatkan lahan eks tambang untuk kawasan hutan dan wisata tentunya ke depan dapat dimanfaatkan rakyat setempat.

Selain itu juga sambungnya berguna bagi Kabupaten Muaraenim.

Pengembangan

Selain itu, mantan Direktur Operasi dan Produksi PT BA ini mengungkapkan  hingga 2016 mendatang perusahaanny merencanakan meningkatkan produksi menjadi 50 juta ton per tahun. Guna mengejar volume produksi itu, selain meningkatkan kapasitas angkutan PT KA sebesar 22,7 juta ton tahun, melalui anak perusahaaannya PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) akan membangum jalur baru kereta api dari Tanjung Enim ke pelabuhan baru di Tarahan Lampung dengan kapasitas 25 juta ton per tahun.
Saat ini, proyek jaringan kereta api baru yang melibatkan PT BA dengan kepemilikan saham sebesar 10%, PT Transpasific Railway Infrastructure 80% dan China Railway Engineering 10% sedang dalam tahap pembebeasan lahan. Bentangan relnya sepanjang 307 km dari Tanjung Enim ke Tarahan di Lampung.

Bersamaan, jalur baru angkutan kereta pai dari tanjung Enim menuju Tannjung Api-api  Sumsel yang melibatkan PT BA,PT Adani Global dan Pemprov Sumsel  juga dalam tahap persiapan. Diyakini, empat tahunmendatang, sekitar 35 juta ton batu bara per tahunnya dari tambang Banko tengah bisa memanfaatkan jalur ini. (sir)

Sumsel Serius Upayakan Penurunan Emisi Rumah Kaca




Palembang:

Sumsel memastikan serius memberikan perhatian terhadap penurunan emisi gas rumah kaca.


Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin menyadari, perubahan iklim (climate change) yang diakibatkan emisi rumah kaca terjadi tanpa disadari dan terus mengakibatkan berbagai kondisi cuaca ekstrem. 

Suhu cuaca yang kian memanas di daerah pegunungan sehingga terjadi badai dan angin puting beliung merupakan akibat dari climate change ini. Karena itu, sambung Alex, dibutuhkan aksi nyata yang dimulai dari kesadaran masyarakat sendiri maupun kepala daerah masing-masing,untuk paling tidak mengurangi dampak climate change yang dirasakan.

 “Sumsel akan mendahului provinsi- provinsi lain di Indonesia untuk menerbitkan pergub terkait RAD-RDK ini,”ujar Alex. 

ntuk itu,  ia berjanji secepatnya menerbitkan peraturan gubernur (pergub) terkait rencana aksi daerah penurunan emisi gas rumah kaca (RAD-RDK) di Sumsel.
 

Hal ini diungkapkan Alex dalam acara sosialisasi penyusunan RAD-GRK yang digelar Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/- Bappenas di Arista Hotel, Palembang, Selasa (7/2). Kepada sejumlah kepala daerah kabupaten/kota di Sumsel yang hadir di acara tersebut,Alex menyarankan untuk takut terhadap kemungkinan-kemungkinan buruk yang dapat terjadi dari climate change ini.

Alex yakin bahwa kebijakan yang diambilnya demi menyelamatkan dunia. 

Sosialisasi penyusunan RAD-GRK ini dilakukan di Palembang, Sumsel, untuk mewakili wilayah Sumatera. Lalu akan dilanjutkan dengan acara serupa di empat wilayah lain yaitu Denpasar untuk wilayah Bali-NTT, Makasar untuk wilayah Sulawesi, Semarang untuk wilayah Jawa, dan Balikpapan untuk wilayah Kalimantan.

Wakil Menteri PPN/Bapennas Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan,sosialisasi penyusunan RAD-GRK ini dilakukan untuk memulai RAD-GRK.

Melihat ke belakang, kondisi alam Indonesia, khususnya Sumatera, jauh berbeda dengan saat ini. Karena itu, perlu segera dilakukan aksi untuk mencegah kian parahnya kondisi alam akibat pengaruh emisi GRK ini. ”Menjaga lingkungan, tak lagi harus menunggu instruksi dari pimpinan atau Presiden tapi harus dilakukan dengan kesadaran sendiri,” ujar Lukita. (sir)



Hapus Taksi Gelap, Remajakan 72 Taksi Bandara



Palembang:

Guna mengurangi taksi gelap yang banyak beroperasi di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Pemkot Palembang akan melakukan peremajaan terhadap 72 taksi bandara dari tiga koperasi,yakni Kotas, Balido, dan Primkopau. 

Hal ini terungkap dalam rapat pembahasan bersama tiga pengurus koperasi taksi dan pihak Bank SumselBabel di kantor wali kota akhir pekan lalu.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Husni Thamrin mengatakan, peremajaan taksi ini sebagai upaya perbaikan pelayanan angkutan transportasi pribadi di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang dan kota. Khususnya, kepada tamu yang datang dari pintu masuk angkutan jalur udara.

Ada 72 taksi yang diremajakan, tapi yang mengajukan harus menjual milik mereka dulu sebelum dapat pinjaman dari Bank SumselBabel,” ujar Husni.

Peremajaan taksi tersebut, kata dia, mendapat bantuan dari Bank SumselBabel. Bunga yang dikenakan kepada pengguna bantuan mencapai 4,88%.

Adapun tarifnya flat hingga selesai angsuran. Sementara, down payment (DP) kendaraan yang harus dibayarkan minimal 20% atau lebih.Kalau lebih dari 20% akan lebih murah dan cepat lunas, jadi tinggal mendapat keuntungan.

“Yang pasti diberi kemudahan pihak bank,”katanya.

Terpisah, Plh Kepala Disperindagkop Kota Palembang Ibnurohim menambahkan, dari jumlah peremajaan taksi tersebut, 40 di antaranya milik Balido.Balido akan mengganti kendaraannya dengan mobil proton.

Primkopau 30 unit mobil KIA dan Kotas 2 unit Chevrolet. Jumlah yang diajukan tersebut akan mendapat pinjaman Bank SumselBabel.
Jika pihak bank sudah sepakat, tinggal dilanjutkan kepengurusan administrasinya. Pemkot Palembang juga ikut membantu pemberian dana dalam peremajaan taksi tersebut. Namun, bantuan peremajaan taksi ini baru akan diusulkan dalam APBD Perubahan 2012. Nilainya mencapai Rp15 juta setiap mobil yang diremajakan. “Kalau di APBD induk belum ada, makanya menggunakan APBD perubahan. Bantuan Rp15 juta ini kebijakan wali kota,” katanya.

Dari hasil rapat yang digelar tersebut, diketahui taksiran harga taksi yang akan diremajakan mencapai Rp50 juta. Nilai tersebut bisa digunakan untuk DP dan keperluan lainnya. “Tapi, DP minimal harus 20% dari harga kendaraan,” ujarnya. Peremajaan taksi khusus kepada tiga koperasi taksi saja. Pihak lain yang berkeinginan tidak bisa karena terhambat status sebagai anggota.Termasuk pemilik taksi gelap, tak bisa ikut program peremajaan taksi ini.

“Khusus untuk anggota tiga taksi saja,” ungkapnya seraya menambahkan, upaya perbaikan pelayanan dengan peremajaan taksi tersebut bertujuan menghilangkan taksi gelap yang banyak beroprasi di sekitar bandara. (sir)







Prajurit TNI Siap Jadi Petani



Palembang:

Prajurit TNI tidak hanya mahir mengangkat senjata. Prajurit di lingkungan Kodam II/Sriwijaya siap dikerahkan untuk bertani.

Panglima Kodam II/Sriwijaya, Mayor Jenderal TNI S Widjonarko, Minggu (5/2) menegaskan, "Prajurit Kodam II/ Sriwijaya siap dikerahkan bertani, guna mendukung program Kementerian Pertanian mencapai target surplus beras pada tahun 2014."

Menurut Pangdam S Widjonarko yang akan segera mengakhiri tugas di Kodam II/ Sriwijaya, semua prajurit TNI Kodam II yang tersebar di Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Bengkulu dan Kepulauan Bangka Belitung siap ikut bertani memanfaatkan lahan yang ada di sekitar kesatuan wilayah, guna menyukseskan program pemerintah tersebut.

Widjonarko yang akan menempati jabatan baru sebagai Aster di Mabes TNI, mengungkapkan, prajurit TNI siap bertani sebagai wujud keseriusan Kodam II/Sriwijaya mendukung program Kementerian Pertanian yang sebelumnya telah menandatangani nota kesepakatan (MoU) dengan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin akhir pekan lalu saat Menteri Pertanian Suswono melakukan kunjungan kerja ke Sumsel.

Pangdam mengatakan, lahan-lahan kosong milik kesatuan wilayah Kodam II/Sriwijaya yang tersebar di seluruh Provinsi Sumsel dan daerah lain, akan dimanfaatkan untuk lahan pertanian.

Lahan kosong tersebut akan diinventarisir dan diteliti kondisinya cocok untuk ditanami apa, jika cocok untuk lahan persawahan akan digarap dan ditanami padi, kalau cocok untuk singkong ditanami tanaman tersebut, kata dia.

Dengan pengerahan prajurit TNI dan pemanfaatan lahan kosong yang selama ini belum optimal, diharapkan dapat mempercepat gerakan Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN), Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan (P2KP), dan Gerakan Surplus Beras Nasional 10 juta ton pada 2014, ujar jenderal TNI berbintang dua itu pula.

Selain melibatkan personel TNI, untuk mempercepat pelaksanaan program pertanian tersebut, Kementerian Pertanian juga melibatkan perusahaan perkebunan dan hutan tanaman industri (HTI) yang ada di Sumsel, dengan mencanangkan program integrasi perkebunan dengan peternakan dan pengembangan lahan sawah.

Perusahaan perkebunan sawit sangat cocok untuk peternakan sapi potong, karena banyak limbahnya bisa dijadikan pakan ternak, sedangkan lahan HTI bisa dimanfaatkan untuk tanaman pangan, kata Menteri Pertanian Suswono.

Melalui program kerja sama tersebut, diharapkan ke depan tidak ada lagi lahan kosong yang dibiarkan "menganggur" tanpa memberikan manfaat buat pemiliknya maupun masyarakat sekitarnya, dan swasembada beras serta daging bisa tercapai sesuai target yang telah ditetapkan, ujar dia.

Pemilik perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Campang Tiga, H Mularis Djahri mengatakan, siap menjalankan program pemerintah integrasi sawit-ternak sapi, dan akan berupaya semaksimal mungkin mengemban kepercayaan yang diberikan kepada perusahaannya.

Pada tahap awal akan dikembangkan ternak sapi sebanyak 200 ekor di areal perkebunan kelapa sawit PT Campang Tiga di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, dan jika berhasil akan dikembangkan di areal lain di Kabupaten Banyuasin.(sir)

Sabtu, 04 Februari 2012

*Pulau Kemaro bertabur asap dan uang

Seorang remaja putri etnis Tionghoa sedang melakukan sembahyang Capgomeh, di Pulau Kemaro Sabtu pagi (4/2)

Capgomeh, Miliaran Uang Berputar

Pulau Kemaro tidaklah luas. Di hari ke-15 setelah tahun baru  imlek, puluhan ribu pengunjung memadati pulau tersebut. Selama dua hari pulau itu pun bertabur asap hio dan gemerincing uang pun seakan menyemburat bersama kembang api yang menerangi suasana bulan purnama di pulau tersebut. Di Tahun naga air, rezeki kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan diharapkan membias.
Puncak perayaan Tahun Baru Imlek 2563 ditandai dengan perayaan Capgomeh yang diartikan sebagai awal permulaan membuka lembaran baru kehidupan dengan meminta keselamatan, kesehatan, kesejahteraan dan rezeki yang berlimpah.

Di Palembang, puncak ritual Capgomeh dilaksanakan di Pulau Kemaro yang  merupakan sebuah delta di Sungai Musi, sekitar 5 km sebelah hilir Jembatan Ampera. Di pulau ini terdapat sebuah Klenteng Hok Ceng Bio. Tahun ini dilaksanakan Sabtu (4/2) mulai pukul 24.00 WIB. Miliaran rupiah uang diperkirakan beredar di Palembang selama pelaksanaan Capgomeh

Dalam perayaan Capgomeh, ribuan masyarakat etnis Cina maupun pribumi termasuk yang datang dari berbagai kota bahkan dari luar negeri seperti Singapura dan Malaysia berkunjung ke Pulau Kemaro untuk melakukan sembahyang atau berziarah. Perayaan ini berlangsung selama dua hari. Mereka yang datang dari luar Sumsel bahkan luar negeri, umumnya berada di Palembang selama lima hari.

Satu orang untuk biaya penginapan, transport udara, laut maupun darat, dan konsumsi selama di Palembang paling tidak menghabiskan Rp 1 juta saja, maka sedikitnya 15.000 pendatang dari sekitar 30.000 pengunjung tersebut telah mengeluarkan uang tak kurang dari Rp 15 milyar.  Ini hitungan minimal. 

Ritual capgomeh yang puncaknya tengah malam nanti telah dimulai Sabtu pagi (4/2). Pengunjung mendatangi dan melaksanakan persembahyangan di Pulau Kemaro. Para pedagang, termasuk pedagang burung dan kembang, mencari rezeki bersama ribuan pengunjung


Selama perayaan Capgomeh, sedikitnya 30.000 pengunjung silih berganti mendatangi Pulau kemaro. Di pulau ini mereka selain menyumbang juga melakukan berbagai transaksi. Seperti makan dan jajan serta membeli berbagai perlengkapan ritual.

Untuk sumbangan saja, ujar Ketua Panitia  Chandra Husin, tahun lalu yang malam Capgomehnya hujan, terkumpul sedikitnya Rp 1 milyar. Ditambah uang yang beredar di pulau itu selama dua hari peryaan Capgomeh, setidak miliaran rupiah berputar.

Sementara tahun ini, jumlahnya tentu jauh lebih meriah. “Perayaannya juga tahun ini lebih meriah ditandai dengan pesta kembang api dan jumlah pengunjung juga sangat banyak,” tambah Chandra Husin yang juga Ketua Majelis Rohaniwan Tri Dharma se Indonesia Komda Sumsel. 
Multiplier effect-nya bagi Sumsel, menurut pengusaha yang juga Ketua Walubi Sumsel Hermanto Wijaya, sangat positif menunjang perkembangan ekonomi. Miliaran uang beredar di Sumsel. Dari berbagai transaksi pendatang dari berbagai daerah dan juga luar negeri selama berada di Palembang. Baik untuk penginapan, transportasi, konsumsi, dan cenderamata.
Kawin budaya
Di Pulau Kemaro perayaan Capgomeh menggambarkan kegiatan peribadatan yang sekaligus juga merupakan ‘perkawinan’ budaya yang sebenarnya. Selain barongsai dan liong yang meramaikan malam puncak Capgomeh --tahun ini jatuh pada pergantian hari dari tanggal 4 Februari ke 5 Fabruari--  di Pulau Kemaro hadir pula kelompok tanjidor dan penyembelihan kambing persembahan.
Nuansa peribadatan agama Buddha Tridharma dengan nuansa ke-Islam-an terasa begitu kentara di Pulau Kemaro.  Bercampur aroma dan padatnya asap hio yang dibakar.Ini tidak lain karena dalam  sejarahnya Pulau Kemaro memang ada hubungannya dengan kedua agama tersebut. Terbersit  dalam legenda kisah cinta Fatimah dengan suaminya Tan Po Han berabad-abad lalu. Oleh karena itulah, selain bersembahyang kepada Thien (Tuhan Yang Maha Esa), umat yang datang pun bersembahyang untuk Dewa Bumi (Hok Tek Cin Sin), Buyut Fatimah, Dewi Kwan Im, Dewa Langit, Dewi Laut, dan juga penunggu Pulau Kemaro.
Pukul  24.00, umat dengan dipimpin Pengurus Kelenteng, Chandra Husin akan menyembelih seekor kurban berupa kambing hitam di depan altar Buyut Fatimah. Setelah itu, puluhan ekor kambing lainnya yang dibawa juga disembelih. Lalu seluruh kambing yang disumbangkan yang seluruhnya berjumlah 200 juga dipotong pada hari malam berikutnya.
“Dagingnya kemudian  dimasak dan dimakan bersama," papar Chandra Husin, Ketua Majelis Tridharma Sumatera Selatan (Sumsel), yang sekaligus juga pemimpin perayaan Capgomeh di Pulau Kemaro.
Selain garu/hio, serta perlengkapan peribadatan Tridharma lainnya yang banyak dibawa ke pulau itu, ada juga rangkaian bunga serta kambing yang dibawa masuk ke Pulau Kemaro. Syarat-syarat upacara memang beragam, seperti nasi kuning plus ayam panggang, nasi gemuk dan telur rebus, pisang dan beragam buah-buahan, serta opak dan jeruk perut.
Di beberapa sudut kelenteng, syarat upacara memang tampak memenuhi areal berdampingan dengan hio dan lilin serta garu yang dibakar.
Tampilan barongsai dan liong pun berpadu dengan tanjidor. Tampak juga band dan organ tunggal menyemarakkan suasana sebelum puncak upacara digelar. Juga di sudut halaman ada panggung yang menampilkan pertunjukan wayang orang yang menceritakan legenda tionghoa. Karena suasana yang memang semarak inilah,  saat puncak perayaan Capgomeh, Pulau Kemaro dikunjungi sekitar 20.000 hingga 30.000 umat dan pengunjung dari Sumsel dan luar Sumsel. Pengunjung dari Singapura, Jakarta, Sumatera Utara, Bengkulu, Lampung, Jambi, dan Bangka Belitung, terdaftar memadati perayaan Capgomeh di Pulau Kemaro. 
Jodoh
Muda-mudi memang tampak mendominasi. Hingga wajar saja, kalau ajang Capgomeh bisa menjadi kesempatan berkenalan pemuda dan pemudi. Kalau cocok mungkin hubungan bisa dilanjutkan pasca Capgomeh.  Kalau Jodoh, bisa berlanjut ke perkawinan.
Pelaksanan ritual upacara, dimulai dengan upacara kepada Yang Mahakuasa (Thien). Dilanjutkan sembahyang di depan altar Buyut Fatimah. Di sini, pengunjung bisa mencoba peruntungan dengan melempar sepasang kayu yang harus dilemparkan hingga keduanya membuka (menghadap ke atas)  dan menutup (menghadap ke bawah). Saat itu, permintaan pun diucapkan dalam hati.
Selanjutnya, sembahyang dilakukan di depan altar Dewa Bumi (Hok Tek Cin Sin). Selesai, diteruskan di altar  Dewi Kwan Im, Dewa Langit, dan Dewi Laut. Terakhir, sembahyang dilakukan  di depan altar penunggu Pulau Kemaro.

Upacara Capgomeh, nantinya akan ditutup dengan pelaksanaan upacara penutup yang digelar Senin (6/2). Upacara ini disebut Kho Kun. Sebagai penutup semua pelaksanaan ibadah Cap Go Meh.
Angpao
Dijadikannya  Pulau Kemaro sebagai pusat kegiatan perayaan Capgomeh ketimbang sejumlah klenteng dan vihara lainnya di Palembang, menurut informasi,  karena selama ini mereka yang berdoa di Klenteng Hok Ceng Bio banyak yang terkabul doanya. Selain berdoa kepada para leluhur, masyarakat Tionghoa yang datang ke sini pun ada yang meminta jodoh serta meminta sukses dalam bisnis dan karier. 
Di tengah rangkaian persembahyangan di Pulau Kemaro, yang mulai ramai dikunjungi sejak Sabtu (4/2) sore, bisa dijumpai tradisi pengunjung/umat meminjam uang kepada Hok Tek Cin Sin melalui para penuntun tradisi ini. 

Pulau Kemaro membawa legenda percintaan. Dipercaya bisa membuat enteng jodoh.
"Terserah mau berapa mau pinjamnya. Bisa lima juta, 30 juta, atau berapa. Itu semuanya  diwakili 10 buah angpao (uang logam yang dibungkus dengan kertas merah). Angpao tersebut kemudian dibawa pulang dan ditaruh di laci di rumah atau di kantor. Bila berhasil, tahun depan boleh membayarnya berapa saja, Rp 100.000, Rp 50.000, atau berapa saja. Kalau belum berhasil, tidak bayar juga tidak apa-apa," jelas Chandra.
Tampak memang beberapa umat memberikan sumbangan berkisar antara Rp 20.000 hingga Rp 100.000 kepada petugas penuntun. Itu mungkin, mereka yang telah sukses usaha maupun kariernya atau telah menemukan jodoh.
Malam puncak Capgomeh adalah pada tengah malam pergantian hari. Meski demikian, umat yang merayakan Capgomeh datang ke klenteng yang luasnya 3,5 hektar di Pulau Kemaro itu sejak pagi hari ini. "Bagi umat, memang tidak diharuskan sembahyang pada tengah malam itu. Jadi, daripada berdesak-desakan pada malam hari, banyak yang memilih datang pagi, siang, atau sore hari. Akan tetapi, kalau mau melihat ritual lengkapnya, memang sebaiknya tengah malam itu," tambahnya.
Serba Gratis
Chandra maupun pengurus klenteng di Pulau Kemaro lainnya mengaku tak tahu lagi sejak kapan Pulau Kemaro jadi pusat perayaan Capgomeh Yang jelas, dulunya Pulau Kemaro yang terletak di hilir Sungai Musi adalah benteng pertahanan Belanda, dan kemudian sempat juga dijadikan basis pertahanan pada saat Kesultanan Palembang berdiri.  Dan dari sejarahnya, memang perayaan Capgomeh dilaksanakan sejak zaman Belanda, zaman Kapitan. Bedanya, kalau dulu orang naik perahu dengan didayung untuk mencapai Pulau Kemaro.
Namun sekarang, pihak panitia menyediakan belasan kapal tongkang yang akan hilir mudik mengangkut penumpang di dua titik pemberangkatan secara gratis. Titik pemberangkatan pertama, di Gudang Garam, tak jauh dari Pasar 16 Ilir. Titik kedua, di eks Perusahaan Ban Intirub,di samping Pabrik Pusri. Pengunjung hanya menyeberang melalui jembatan ponton yang disiapkan. Biaya parkir, dijamin gratis.
Satu kapal tongkang bisa mengangkut sedikitnya 200 orang. Tongkang pengangkut sendiri, dihiasi dengan pernik-pernik yang didominiasi warna merah. Tampak lampion yang temaram, juga tulisan-tulisan cina. Selain hiburan organ tunggal, di kapal tongkang juga ada yang menyediakan hiburan tanjidor. 
Suasana Pulau Kemaro yang sehari-harinya relatif sepi pun kini ramai dengan puluhan pedagang, baik pedagang keperluan sembahyang maupun pedagang makanan, bahkan mainan untuk anak-anak. Pintu klenteng pun dibuka lebar-lebar untuk siapa saja sehingga perayaan Capgomeh pun bukan hanya dirasakan mereka yang bersembahyang di Pulau Kemaro, tetapi juga mereka yang mencari penghidupan dengan berjualan di tempat itu. 

Ritual sembahyang di Pulau Kemaro saat Capgome telah dimulai Sabtu (4/2) apagi. Puncak ritual Capgome dilaksanakan Sabtu tengah malam.


Rejeki mengalir di Pulau ini. Ny purwati (50) penjual kacang goreng misalnya bisa mengantongi sedikitnya Rp 500.000 selama dua hari pelaksanaan  Capgomeh.
Atau Abung (45), pedagang bakso mengaku sangat kewalahan melayani pembeli. “Pokoknya lumayan lah Mas. Kalau untung bersih sih, lumayan,” ujarnya tak mau menyebut nilai riiil. Yang jelas,  baksonya dijual di atas harga pasaran dan pembelinya seakan tak pernah berhenti.
Ratusan pedagang tampak memadati Pulau Kemaro berdesak-desakan diantara pengunjung. Mulai dari pedagang rokok, hingga pedagang perlengkapan upacara seperti kembang, hio, lilin, dan kertas hua.
Di hari-hari biasa, Pulau Kemaro akan kembali sepi. Tinggal nanti para panitia membersihkan sisa-sisa upacara. Akankah permohonan pengunjung dikabulkan Dewa, mungkin ukurannya adalah banyak tidaknya pengunjung Capgomeh tahun berikutnya. Karena meeka yang berhasil akan datang kembali mengembalikan uang yang dipinjamnya ataupun membawa anak-anak hasil perjodohannya yang dipercaya didapat setelah ke Pulau Kemaro, melaksanakan Capgomeh. (sh/muhamad nasir)


Mentan: Petani Tetaplah Tanam Padi



Palembang:

Menteri Pertanian RI   Suswono mengingatkan agar para petani tidak tergiur mengganti lahan padi mereka dengan sawit.

"Harga sawit memang  sekarang sedang booming. Namun jangan  lantas menggarap lahan pertanian tanaman pangan menjadi perkebunan sawit," katanya di hadapan 2500-an petani Sumatera Selatan di Palembang, Jumat (3/2)..

Mentan meminta jangan begitu mudah mengalihfungsikan sawah-sawah produktif. Telebih biaya untuk mencetak sawah produktif itu  sangat mahal  karena berkaitan dengan irigasi dan sarana lainnya yang mengeluarkan dana yang tidak sedikit.

Perda
Mentan juga meminta agar bupati dan walikota segera menerbitkan  Perda sebagai implementasi dari UU Perlindungan Lahan Pangan yang Berkelanjutan untuk melindungi lahan-lahan pertanian produksi.

 Mentan juga meminta pemerintah daerah, jika memberikan izin untuk lokasi perumahan jangan di lahan pertanian produktif. Carilah lahan yang tidak terpakai  sehingga nantinya ditempat tersebut akan tumbuh sebuah kota baru yang tidak mengganggu lahan pertanian produktif.

Menurut Menteri, ke depan komoditas tanaman pangan akan sangat diperebutkan karena tanaman pangan tidak hanya untuk kebutuhan manusia tapi juga untuk energi dan pakan ternak.

Oleh karena itu,  sawah-sawah produktif jangan dialihfungsikan dan teruslah digarap.

"Jangan karena sekarang harga sawit lagi booming lalu rame-rema berkebun sawit dan meninggalkan tanaman pangan. Nanti ketika sawit banyak, harga akan jatuh. Sementara bahan pangan pokok ke depan akan menjadi komoditas yang sangat diperebutkan karena pangan tidak hanya untuk kebutuhan manusia tapi juga energi dan pakan ternak. Oleh karena itu sawah-sawah produktif jangan dialihpungsikan, teruslah digarap,” katanya.

Dia mencontohkan areal  di Jakabaring Palembang yang merupakan lahan  rawa yang menjadi kota olahraga.

“Ini terobosan yang harus dilakukan sehingga akan ada kota baru. Namun di Sumsel saya melihat di tengah-tengah lahan sawah sudah di tanami kelapa sawit. Saya sudah melihat gejala ini di Sumatera Selatan,” kata Mentan.

Di bawah standar FAO

Dalam upaya pelestarian swasembada beras berkelanjutan dan surplus beras di tanah air, kata Mentan,  pihaknya memiliki empat straegi. Yakni  peningkatan produksi petani dengan meningkatkan budidaya, terutama padi spesifik lokasi. Peningkatan lahan pertanian tanaman pangan yang masih memungkinkan dan pengurangan konsumsi beras dan penyempurnaan manajemen.

Dia menyebut, kendati petani Indonesia memproduksi   37 juta ton beras per tahun  namun  gara gara impor 10 juta ton seolah olah produksi  gagal.

" Padahal petani kita sudah kerja keras. Dibanding Thailand kita jauh lebih banyak. Indonesia  yang berpenduduk 240  juta jiwa dan konsumsi berasnya  33,5 juta ton  sehingga surplus hanya 3,5 persen. Ini masih di bawah kategori rawan yang ditetapkan FAO," ujarnya. (Sir)

Sent from my BlackBerr

Jamu Persidafon, SFC Target Menang


 
Palembang:

Sriwijaya FC  menargetkan menang saat menghadapi  Persidafon dalam lanjutan  kompetisi Indonesian Super  League (ISL) di laga kandang malam ini. Terutama untuk mempersempit jarak dengan  pemuncak klasemen sementara,  Persipura Jayapura.   Sementara Persidafon sendiri tak pasang target muluk, cukup bermain imbang.

Pertandingan kali ini akan  menjadi ajang pembuktian bagi  striker kedua tim yang sama-sama  terkenal sebagai algojo di depan gawang lawannya  masing-masing. Di kubu tuan  rumah, duet Kayamba-Hilton  (Kahil) akan menjadi tumpuan  bagi SFC dalam mencetak gol  dan memetik poin penuh. Sejauh  ini kerja sama kedua pemain ini  telah menyumbangkan 16 gol.  

Sementara itu, di kubu tim  tamu, duet beda generasi dan  kebangsaan, yaitu Patrich  Wanggai dan Ngon A Djam,  keduanya juga pernah memperkuat SFC, akan menjadi andalan untuk  menjebol gawang SFC yang  dijaga mantan penjaga gawang  timnas Indonesia, Ferry  Rotinsulu. Patrich hingga  pekan keenam ini telah mencetak  lima gol, sedangkan  Ngon A Djam belum satu pun  lantaran lebih sering bergelut  dengan cedera. 

Ketajaman duet Kayamba-Hilton sempat  meredup di dua laga tandang  terakhir menghadapi Persipura  dan Persiwa. Namun,  bermain di depan pendukung  sendiri, mereka diharapkan dapat  kembali menunjukkan  kualitas yang sebenarnya dan  mampu menyumbangkan gol  sebanyak-banyaknya agar SFC  memiliki keunggulan dari  agregat tim lain.

“Pada dua pertandingan  lalu kami gagal mendapatkan  poin. Untuk itu, tidak ada pilihan  lain selain menargetkan  tiga poin. Itu semua sudah menjadi  keputusan bersama antara  pelatih dan pemain untuk menangkan  setiap pertandingan  kandang. Apalagi jarak dengan  Persipura di puncak klasemen  sudah lima poin,“ ungkap Pelatih  SFC Kas Hartadi. 

Meskipun menargetkan capaian  maksimal, Kas harus  tetap mengingatkan para pemain  agar jangan terlalu percaya  diri. Sebab, hal itu justru  akan membuat beban bagi tim.  Seperti yang terlihat saat SFC  menghadapi Gresik United  beberapa waktu lalu.

Saat itu  akibat terlalu bernafsu ingin  mencetak gol, gawang Ferry  Rotinsulu malah nyaris dibobol  para penyerang Gresik lantaran  lini belakang menjadi keropos  karena sibuk membantu  penyerangan.  Selain itu, sejumlah peluang  emas yang seharusnya bisa  dikonversi menjadi gol juga  selalu gagal dimaksimalkan  dengan baik. Jika kondisi ini  kembali terjadi, bukan tidak  mungkin petaka akan menimpa  SFC. Apalagi, Patrich Wanggai  dan Ngon A Djam memiliki  insting gol yang tinggi.

Apalagi, Ngon yang merupakan  mantan punggawa SFC  beberapa musim lalu sedikit  banyaknya sangat memahami  bagaimana karakter permainan  SFC dan pemain bertahan  yang menjaga benteng pertahanan  di lini belakang. 

Asisten Pelatih  Persidafon Ernest P mengungkapkan  jika mereka lebih  memilih realistis dan tidak  akan memasang target terlalu  tinggi. Bisa pulang membawa  satu poin saja sudah cukup.

“Waduh, kami tidak mau  muluk-muluk untuk dapatkan  tiga poin melawan SFC. Siapa  yang tidak tahu SFC, semua  pemainnya adalah pemain terbaik  di Indonesia.Tidak hanya  itu, pemain cadangannya saja  pemain timnas, semua pemain  patut kami waspadai,” kata  Ernest merendah.


Urutan ke-3

Saat ini Laskar Wong Kito  berada di urutan ketiga, dengan  jumlah poin 19 atau selisih  lima angka dengan tim  berjuluk Mutiara Hitam ini  yang bermain imbang 2-2 dengan  PSPS Pekanbaru di pertandingan  kemarin. 

SFC selisih empat angka  dari Persiwa Wamena yang bertengger  di posisi runner up setelah  mengalahkan Persija 2-1.  Jika sukses mendapatkan angka penuh, SFC akan menempel  ketat Persipura dan Persiwa  dengan torehan angka 22.

Dua kali kekalahan saat melakoni  tur Papua kemarin memang  telah membuat SFC  harus puas berada di  posisi ketiga selama  satu pekan  terakhir. Bahkan, Ponaryo Astaman  dkk nyaris turun ke peringkat  empat jika saja tidak memiliki  keunggulan dari agregat gol.  Pasalnya, Mitra Kukar yang di  pertandingan kemarin sukses  mengalahkan Persela Lamongan  dengan skor 2-0 juga  memiliki poin yang sama dengan  SFC. 

Dengan kondisi begini, tambahan  tiga angka menjadi suatu  keharusan jika tidak ingin  dikejar para tim pesaing lainnya.
 
Apalagi, saat ini beberapa  tim, seperti Persib, Mitra Kukar,  Persija, bisa saja sewaktu-waktu  menyalip dan meninggalkan  SFC jika anak asuh Pelatih  Kas Hartadi tidak bisa memaksimalkan  5 laga kandang  sisa dan 2 laga tandang sisa di  putaran pertama ini.  (sir)

Pipa Minyak Meledak, Warga Gembira



Palembang:

Pipa Minyak mentah milik Pertagas-PT Elnusa Oil Field Services yang terletak di Desa Telang Kecamatan Bayung Lencir,Kabupaten Muba, Senin (30/1) sekitar pukul 24.00 WIB, meledak. Warga gembira karena bisa mengumpulkan minyak yag tumoah dan menjualnya.

Kepala Operasi dan Pemeliharaan Elnusa, Budi Restoto mengatakan, tumpahan minyak yang terjadi di Desa Telang merupakan modus sabotase oknum warga untuk mencuri minyak perusahaan. “Beberapa titik kerap dilubangi dan ditinggalkan begitu saja oleh komplotan pencuri. Untuk itu kita turunkan tim menyelidikan masalah ini,”jelasnya.

Suara ledakan membuat warga sekitar terbangun dari tidur dan panik keluar rumah untuk melihat suara ledakan. “Kami pikir suara bom atau tembakan. Ledakan terdengar dua kali.Ada percikan api dan semburan minyak setinggi 3 meter,” ujar Rahidin, warga yang rumahnya persis di depan sumber ledakan.

Menurut Rahidin, saat ledakan pipa warga tidak berani mendekat karena takut terjadi ledakan berikutnya sehingga dibiarkan hingga keesokan harinya.

Pada pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB, kemarin warga mulai mendekat ke sumber ledakan pipa dan ternyata semburan minyak mentah sudah membanjiri kebun warga, teras rumah dan pinggiran jalan raya.

Melihat minyak tumpah ke jalan, warga tidak menyia-yiakan waktu untuk segera menampung minyak mentah dengan jeriken, ember, baskom dan drum.

Bahkan terlihat truk tani menyedot tumpahan minyak yang dijual warga. Agus (40) warga Desa Telang, mengaku sengaja mengambil minyak mentah yang tumpah karena bisa dijual dan pihak PT Elnusa tidak melarangnya.

“Dari pada tumpah ke jalan dan bisa membahayakan jadi kami warga sekitar ikut mengambil dan mengumpulkan minyak dengan jeriken dan drum agar bisa dijual kembali. Lumayan per drumnya terjual Rp300.000,” paparnya.

Kades Telang Yusni menyatakan tidak bisa melarang warga menampung minyak mentah tersebut. Karena dikhawatirkan tumpahan minyak terus menggenangi kebun warga. “Harusnya pihak Elnusa sigap dan memberitahukan kepada warga.Atau juga dibuat garis batas sehingga warga tidak datang berbondong-bondong datang ke lokasi karena berbahaya,” paparnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD Sumsel Yudha Rinaldi berharap peristiwa ledakan atau kebocoran pipa Elnusa di kawasan Musi Banyuasin tidak terulang lagi. “Soal pipa bocor seharusnya sejak dini perusahaan melakukan pencegahan jangan menunggu pipa meledak. Kemudian upaya peremajaan pipa harus terus dilakukan,” ujarnya. (sir)



AS Tingkatkan Bisnis dan Pendidikan di Sumsel

Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Kamis (2/2) menerima Kunjungan Dubes AS untuk Indonesia Scot Marciel ke Sumsel .Foto : Untung Sarwono/Humas Pemprov Sumsel

Palembang:

Amerika Serikat (AS) akan meningkatkan hubungan dan kerjasama di bidang pendidikan dan bisnis di Sumsel.

Demikian diungkapkan Duta Besar (Dubes) AS untuk Indonesia, Scot Marciel  dalam kunjungannya di Palembang, Kamis (2/2).

Scot Marciel menegaskan, kehadirannya ke Sumatera Selatan (Sumsel) dalam rangka menjajaki potensi investasi dan kerja sama lainnya di Bumi Sriwijaya. ”Apa pun soal Indonesia, kami berupaya membangun hubungan yang lebih lengkap. Terfokus pada bidang pendidikan dan bisnis, kami ingin mencari tahu apa lagi bisa kami lakukan dan bantu. Sumsel banyak potensi, seperti agrikultur, kobalt,batu bara. Kami tertarik untuk melakukan investasi di sini,”kata Scot dalam keterangan pers di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, Palembang.

Menurut Scort Marciel,  potensi sumber daya alam di Sumatera Selatan cukup besar sehingga pihaknya ingin melihat langsung ke daerah itu kemungkinan bisa dilakukan kerja sama investasi. "Kehadiran saya di Sini adalah  untuk melihat potensi daerah yang cukup besar tersebut," katanya.

Kehadiran Dubes AS itu disambut Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Kepala Dinas Pendidikan Nasional, Ade Karyana, Asisten Ekonomi Keuangan dan Pembangunan, Eddy Hermanto dan rombongan tamu tersebut menggunakan helikopter langsung menuju Kabupaten Musibanyuasin yakni kunjungan ke perusahaan Conoco Philip dan Cargil.

Lebih lanjut dia mengatakan, Sumsel kaya akan batu bara, panas bumi, minyak dan gas sehingga potensi tersebut perlu dimanfaatkan sebaik mungkin.
Oleh karena itu pihaknya ingin melihat langsung dan bila memungkinkan akan menjalin kerja sama penanaman modal di daerah, katanya.

Namun, untuk Sumsel sendiri pihaknya akan memaksimalkan perusahaan yang ada, seperti Conoco Philip dan Cargil dalam mengembangkan investasi.
Sehubungan itu pihaknya akan meninjau kondisi perusahaan tersebut dan kemungkinan bisa mengembangkan usaha untuk membantu pemerintah provinsi Sumsel, kata dia pula.
Dikatakannya, selain itu pihaknya ingin menjalin kerja sama di bidang pendidikan terutama pengiriman siswa dan mahasiswa Sumsel belajar ke Amerika Serikat.
Kunjungan kerja ini diharapkan dapat meningkatkan jalinan kerja sama sekaligus investasi, tambah dia.

Scot menilai banyak peluang dan kesempatan kerja sama bisnis dan pendidikan yang dapat dijalin antara AS dan Sumsel, terutama untuk mengembangkan perusahaan-perusahaan AS yang beroperasi di Sumsel.“Kami berkesempatan mengunjungi perusahaan-perusahaan kami di sini (Sumsel). Banyak kesempatan di sini, terutama bagi perusahaan Amerika,”tandas Scot.

Scot pun meluangkan waktu mengunjungi sejumlah sekolah di Sumsel, seperti SMA Negeri Sumsel (Sampoerna Foundation), MAN III, serta Universitas Sriwijaya (Unsri) di Palembang untuk menjajaki kemungkinan kerja sama di bidang pendidikan antara AS dan Sumsel. ”Kami kunjungi sekolah-sekolah dan mengajak siswa-siswa Sumsel bersekolah di Amerika. Kami  juga membicarakan soal beasiswa,” tandasnya.

Gubernur Sumsel Alex Noerdin menyampaikan, Pemprov Sumsel sangat concern meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan lebih tinggi, dengan harapan dapat berkontribusi bagi pembangunan Sumsel.

“Pemerintah sangat memprioritaskan peningkatan pendidikan selain infrastruktur. Beasiswa diberikan kepada siswa berprestasi untuk menempuh pendidikan lebih tinggi baik di dalam maupun luar negeri. Kami juga berupaya mendirikan perguruan tinggi guna menunjang pendidikan bagi masyarakat,”katanya.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin, Kamis (2/2) menerima Kunjungan Dubes AS untuk Indonesia Scot Marciel ke Sumsel
Foto : Untung Sarwono/Humas Pemprov Sumsel

Rektor Unsri Badiah Parizade mengungkapkan,selama ini banyak kerja sama di bidang pendidikan yang terjalin antara Sumsel dengan AS. Namun, kerja sama yang terjalin sedikit mengalami penurunan sejak isu terorisme di Indonesia mencuat. ”Tetap ada,meski tak sebanyak sebelumnya mahasiswa kita yangbelajarke AS,”kata Badiah dalam kesempatan yang sama.

Badiah berharap kedatangan Scot Marciel ke Sumsel mampu menggiatkan kembali kerja sama di bidang pendidikan antara AS dan Sumsel, seperti pertukaran pelajar, program beasiswa dari Pemerintah AS untuk pelajar,mahasiswa, hingga dosen di Sumsel supaya dapat menimba ilmu di Negeri Paman Sam. (sir)