Palembang:
PT Bukit Asam (PTBA)
menyiapkan dana lingkungan untuk pasca tambang senilai Rp204,9 miliar. Sehingga
nantinya, eks wilayah tambang menjelma dari kota tambang menjadi kota hijau.
Menurut PTBA, Milawarma menjelaskan saat ini perseroan sudah membuat hutan taman raya (Hutara), di daerah operasional Tanjung enim, Kab. Muaraenim, Sumsel.
Dia menyebutkan, dua Hutara itu, yakni Taman Air Laya seluas 3350,5 hektare dan kawasan Banko Barat seluas 2044,1 hektare.
"Kami memiliki komitmen untuk memperbaiki lingkungan eks tambang sehingga tetap berguna untuk anak cucu ke depan,"ungkapnya diPalembang ,Selasa
(7/2).
Dia menjelaskan Hutara tersebut bukan saja dijadikan hutan, namun dimanfaatkan untuk peternakan, sarana wisata, penelitian,perikanan dan taman buah serta satwa.
Dia menyebutkan setiap areal lahan pasti meninggalkan lobang, tetapi semua lahan tambang tersebut tetap dimanfaatkan menjadi taman,
0leh karena itu,dengan dana sebesar itu memang sengaja dicadangkan untuk lingkungan sebesar Rp204,9 miliar.
"Hampir 10 persen atau 2,5 persen pendapatan perseroan untuk negara yang disalurkan guna mensukseskan program CSR dan lingkungan,"paparnya.
Dia optimistis dengan tetap memanfaatkan lahan eks tambang untuk kawasan hutan dan wisata tentunya ke depan dapat dimanfaatkan rakyat setempat.
Selain itu juga sambungnya berguna bagi Kabupaten Muaraenim.
Menurut PTBA, Milawarma menjelaskan saat ini perseroan sudah membuat hutan taman raya (Hutara), di daerah operasional Tanjung enim, Kab. Muaraenim, Sumsel.
Dia menyebutkan, dua Hutara itu, yakni Taman Air Laya seluas 3350,5 hektare dan kawasan Banko Barat seluas 2044,1 hektare.
"Kami memiliki komitmen untuk memperbaiki lingkungan eks tambang sehingga tetap berguna untuk anak cucu ke depan,"ungkapnya di
Dia menjelaskan Hutara tersebut bukan saja dijadikan hutan, namun dimanfaatkan untuk peternakan, sarana wisata, penelitian,perikanan dan taman buah serta satwa.
Dia menyebutkan setiap areal lahan pasti meninggalkan lobang, tetapi semua lahan tambang tersebut tetap dimanfaatkan menjadi taman,
0leh karena itu,dengan dana sebesar itu memang sengaja dicadangkan untuk lingkungan sebesar Rp204,9 miliar.
"Hampir 10 persen atau 2,5 persen pendapatan perseroan untuk negara yang disalurkan guna mensukseskan program CSR dan lingkungan,"paparnya.
Dia optimistis dengan tetap memanfaatkan lahan eks tambang untuk kawasan hutan dan wisata tentunya ke depan dapat dimanfaatkan rakyat setempat.
Selain itu juga sambungnya berguna bagi Kabupaten Muaraenim.
Pengembangan
Selain itu, mantan Direktur Operasi dan Produksi
PT BA ini mengungkapkan hingga 2016
mendatang perusahaanny merencanakan meningkatkan produksi menjadi 50 juta ton
per tahun. Guna mengejar volume produksi itu, selain meningkatkan kapasitas
angkutan PT KA sebesar 22,7 juta ton tahun, melalui anak perusahaaannya PT
Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) akan membangum jalur baru kereta api
dari Tanjung Enim ke pelabuhan baru di Tarahan Lampung dengan kapasitas 25 juta
ton per tahun.
Saat ini, proyek jaringan kereta api baru yang
melibatkan PT BA dengan kepemilikan saham sebesar 10%, PT Transpasific Railway
Infrastructure 80% dan China Railway Engineering 10% sedang dalam tahap
pembebeasan lahan. Bentangan relnya sepanjang 307 km dari Tanjung Enim ke
Tarahan di Lampung.
Bersamaan, jalur baru angkutan kereta pai dari
tanjung Enim menuju Tannjung Api-api
Sumsel yang melibatkan PT BA,PT Adani Global dan Pemprov Sumsel juga dalam tahap persiapan. Diyakini, empat
tahunmendatang, sekitar 35 juta ton batu bara per tahunnya dari tambang Banko
tengah bisa memanfaatkan jalur ini. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar