Senin, 29 September 2008

foto mudik sungai

Mudik sewat sungai ke wilayah perairan di Sumsel hingga H-1 masih padat. Di atas atap pun tak mengapa sal berlebaran di kampung.
Naik perahu di atapnya, kayaknya lebih asyik. Full AC alam.
Mau lebaran, wajar dong sibuk untuk mudik........
Naik speedboat kayaknya asyik juga ya mudik. masih banyak yang kosong lagi. Tapi masih banyak juga yang mau naik nih...
Di bawah jembatan Ampera ternyata ramai juga. Pemudik ini mau berlebaran di kampungnya yang hanya bisa ditembus dengan transportasi sungai....

geliat ampera

Keringat menetes di atas Jembatan Ampera, hasilnya nafkah untuk keluarga......
Pejalan Kaki di jembatan Bung Karno ini lumayan banyak....
Beratnya barang ini tak terasa kala menerima upah yang bisa digunakan untuk keluarga berlebaran...
Sungai Musi memberikan warna kehidupan bagi warga Palembang
Denyut Palembang berpusat di Pasar 16 Ilir ini.....

pasar 16 ilir dan ampera

Pasar 16 Ilir Palembang menjelang lebaran tahun 2008 diserbu poembeli
Demi mengejar nafkah lebaran, seorang pekerja di terik panas menarik barang di atas Jembatan Ampera
Pasar 16 Ilir di tepi sunagai Musi
Sepeda di Ampera
Juga sepeda di Ampera sore hari

Minggu, 28 September 2008

foto mudik kereta api

Meski berbahaya, bermain di atas rel cukup asyik. Anak pemudik meniti rel di Stasiun Kertapati Palembang, Senin (29/9)

Nenek ini termasuk penumpang KA Rajabasa dari Palembang ke Lampung yang tak kebagian tempat duduk pada H-2, Senin (29/9).
Tidak berpuasa, asyik nih mkan kue di Stasiun Kertapati Senin (29/9)
Rame-rame tak kebagian tempat duduk. Kereta sudah penuh, karcis tetap dijual. KA Sapujagat belum dioperasikan.

Ke Lampung dengan KA Rajabasa pemudik Senin (29/9) banyak yang tak kebagian tempat duduk. Terpaksa berdiri.

Jumat, 26 September 2008

makanan raja-raja

Maksubah, dari Dapur Sultan ke Pasaran


Palembang:

Sudah mahfum, makanan khas Palembang adalah pempek dan kemplang plus makanan turunan lainnya, seperti tekwan, model, dan lenggang. Makanan gurih yang berbahan dasar ikan ini pun disukai orang-orang di luar Palembang.
Jika Anda menyempatkan diri berkunjung ke Palembang saat lebaran, ternyata bukan cuma pempek dan beragam turunannya yang menjadi sajian khas. Ada sajian yang khusus dibuat pada waktu-waktu tertentu, seperti lebaran atau untuk menunjukkan tanda bakti anak-menantu kepada orangtua dan mertua, sekaligus suguhan penghormatan kepada tamu.

Makanan itu diberi nama kue maksubah. Ketika Anda disuguhi kue maksubah, itu pertanda tuan rumah menghormati Anda dan menganggap Anda sebagai tamu kehormatan.
Kue ini memang tergolong rumit pembuatannya. Bahannya memang tak macam-macam, cukup telur bebek, susu, gula dan mentega. Hanya saja, kelezatannya bisa membuat lidah ingin terus mencicipinya.
Diakui Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) III, Rms Syafei Diraja, kue maksubah memang tergolong penganan yang disajikan pada acara–acara khusus. ”Umumnya disajikan untuk menghormati tamu,” ujar Syafei Diraja.

Maksubah juga dikenal sebagai kue tanda bakti pengantin baru kepada orang tua dan mertua. "Apalagi bagi pengantin baru, ada semacam keharusan memberi antaran ke mertua saat lebaran. Yang paling bagus, ya, maksubah itulah. Kalau dulu biasanya bikinan sendiri. Tapi, sekarang, bisa juga dipesan kepada pembuat kue,” terang Wiriantini (35), seorang pembuat kue tradisional di Palembang. Ibu tiga anak itu kini hanya memproduksi maksubah saat menjelang Lebaran. Menjelang Lebaran, dia bisa menerima pesanan sekitar 20 hingga 30 loyang kue maksubah untuk konsumsi keluarga maupun pesanan pelanggannya. Begitu juga diungkapkan Halimah Yunus, seorang pembuat kue tradisional yang saat lebaran menerima pesanan tak kurang dari seratus loyang khusus untuk kue maksubah saja. Belum termasuk kue jenis lainnya. "Kalau mau cari yang enak betul memang harus pesan ke pembuat maksuba yang tulen. Dijamin lemak nian buatannya (dijamin enak sekali rasanya, red) ," ujar Ny Siti Romlah, ibu rumah tangga di Palembang.
Tetapi yang harus dijaga, kue maksubah, selain lemak nian, tergolong makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Karenanya, yang berpenyakit darah tinggi mesti hati-hati mencicipinya. TelatenMeskipun bahan-bahan yang diperlukan tidak beragam, harga maksubah tergolong mahal. Ini wajar karena proses pembuatan maksuba memang memerlukan ketelatenan. Di situlah keistimewaan yang membuat maksuba menjadi "makanan kehormatan". Maksuba biasanya dicetak dalam sebuah loyang segi empat berukuran 21 x 21 x 7 cm. Untuk setiap loyang maksuba itu, disiapkanlah adonan 28 butir telur bebek, satu kaleng susu kental manis, seperempat kg mentega, dan sekitar delapan ons gula pasir.

Tahap pertama, telur, gula, dan mentega yang dicairkan dikocok hingga bercampur tanpa perlu mengembang. Setelah itu dicampurkan pula susu. Aroma kue dapat ditambahkan jika ingin mengurangi aroma telur dan susu yang sangat kuat. Berbeda dengan bahan adonan yang terkesan sederhana, pemanggangan kue ini memang lebih rumit. Pemanggang yang digunakan biasanya panggangan tradisional. Semacam oven terbuat dari tanah dengan pengapian di bagian bawah dan atas yang dinyalakan secara manual.
Harus terus dijaga agarnya arangnya tetap membara selama proses pemanggangan. Adonan maksuba dimasukkan dan dipanggang sedikit demi sedikit sehingga kue yang dihasilkan berlapis-lapis. Untuk setiap lapisan, dituangkan sekitar 250 ml adonan ke dalam loyang. Setelah lapisan yang dipanggang matang, adonan dituangkan kembali di atas lapisan maksubah untuk membuat lapisan berikutnya.
Dengan komposisi bahan yang cukup mahal dan rumitnya pengerjaan, tak heran harga satu loyang maksubah pun mencapai Rp100 ribu hingga Rp150 ribu. Namun demikian, soal harga ini sebenarnya cukup bervariasi. Untuk pemesanan di kampung-kampung, tarif pembuatan maksubah ini ada juga yang berkisar Rp45 ribu hingga Rp60 ribu saja. Sementara untuk upah pembuatannya saja, berkisar Rp20 ribu hingga Rp 35 ribu. Maksudnya, bahan dari pemesan, pembuat hanya memasaknya saja. Tinggal pilih, sesuai ”dalamnya” kantong.
Sebenarnya masih ada beberapa kue tradisional di Palembang yang hampir menyamai "kelas" maksuba, yakni kue delapan jam, engkak ketan, dan bolu lapis. Komposisi bahan kue delapan jam sama seperti maksubah. Namun, seluruh adonan kue ini dikukus sekaligus selama delapan hingga sepuluh jam.
Untuk mengimbangi rasa manisnya yang lekat, maksubah biasa disajikan bersama pempek, tekwan, atau model yang menonjolkan rasa gurih.

Pempek, tekwan, maupun model yang sama-sama dibuat dari paduan adonan terigu dan ikan. Bedanya, kalau pempek digoreng dan disantap dengan cuko, kuah pedas terbuat dari asam dan cabai, sementara kalau tekwan, adonan sebesar ibu jari yang dimasukkan ke dalam kuah khusus terbuat dari bumbu kepala udang. Dan model, kuah sama dengan tekwan, bedanya kalau model bentuknya lebih besar dan biasanya diisi tahu lalu dipotong-potong saat akan menyantapnya. Kuahnya bisa lebih nikmat kalau ditambah irisan bangkuang dan jamur.Usai menyantap pempek, tekwan, atau model yang pedas, tak salah memang kalau diimbangi dengan sajian kue maksubah yang manisnya lekat di lidah.
Istana
Memang tak ada catatan tertulis mengenai sejarah maksubah. Meski demikian, tetap diyakini kalau maksubah ini sesungguhnya merupakan sajian istana kesultanan. Paling tidak, kalau Anda bertamu dan menerima sajian maksubah, itu artinya Anda menjadi tamu kehormatan.”Tak ada sejarah tertulis mengenai kue maksubah ini. Namun, kue ini merupakan makanan khas layaknya pempek, kemplang, model ataupun tekwan,” ujar Syafei Diraja. Hal sanada diungkapkan budayawan Palembang, Djohan Hanafiah. Menurutnya, tradisi Palembang memang terus lestari. Hanya bedanya, kalau dulu sajian istana ini hanya ada di lingkungan kesultanan, sekarang justru sudah menyebar ke masyarakat. Dulu, menu maksubah ini hanya menjadi rahasia juru masak istana. Kini, siapa pun bisa mencicipinya. Anda mau, silakan datang ke Palembang saat lebaran nanti. (muhamad nasir)

pegadaian

Omzet Pegadaian Menurun Jelang Lebaran

Palembang:
Memasuki H-5 Hari Raya Idul Fitri 1429 H,Perum Pegadaian berhasil menyalurkan dana segar sebesar Rp7,58 miliar. Penyaluran ini menurun dibanding bulan sebelumnya.
Kepala Cabang (Kacab) Perum Pegadaian Palembang Siswuryanto mengatakan, penyaluran dana tersebut diberikan kepada para nasabah yang menggadaikan barang-barangnya, seperti perhiasan emas,kendaraan,barang elektronik, dan sebagainya. Sebelumnya, pihak Pegadaian menargetkan angka sebesar Rp10 miliar dalam menghadapi Hari Raya Idul Fitri ini. “Walau angka Rp10 miliar tersebut tidak tercapai, target Rp70 miliar tahun ini yakin dapat kita raih,” kata Siswuryanto Jumat (26/9).

Pria yang sebelumnya bertugas di Pegadaian Jakarta ini mengatakan, pada Agustus lalu, pihaknya mampu menyalurkan dana segar kepada nasabah sebesar Rp8,2 miliar. Angka tersebut lebih tinggi jika dibanding bulan sebelumnya, yaitu Rp7,5 miliar. Hal ini lebih disebabkan tingginya permintaan masyarakat terhadap kebutuhan hidup. “Adanya perubahan pada harga emas beberapa pekan terakhir menyebabkan turunnya jumlah masyarakat yang menggadaikan barangnya,” ucapnya. Saat ini,ungkap dia,untuk satu gram emas, pihaknya mampu memberi uang kepada masyarakat sebesar Rp239.120 per gram. Sementara, barang yang lebih didominasi masyarakat untuk digadaikan adalah emas, atau sebesar 90%,sisanya merupakan barang-barang elektronik, kendaraan roda dua, dan barang lainnya. Walau adanya penurunan angka pada September ini,dirinya optimis pada Oktober mendatang atau pasca-Lebaran, Pegadaian akan mengalami peningkatan. Ini disebabkan sebagian masyarakat lebih memilih menggadaikan kembali barang-barang perhiasannya. Secara keseluruhan, kata Siswuryanto, Pegadaian Palembang mampu menyalurkan Rp300–Rp400 juta setiap harinya kepada nasabah, dengan barang gadai sebanyak 200 item per hari. (sir)

arus mudik

Arus Mudik Normal, Belum Operasikan Sapujagat

Palembang:

Arus mudik penumpang menggunakan angkutan kereta api (KA) dari Stasiun Kertapati Palembang tujuan Tanjung Karang, Lampung dan Lubuk Linggau, Sabtu pagi (27/9) mulai meningkat.Pantauan di Stasiun Kertapati Palembang, tampak jumlah penumpang yang antrian membeli tiket di muka loket lebih banyak, dibanding beberapa hari sebelumnya sejak diberlakukan angkutan lebaran H-10 atau 21 September lalu.Menurut Zahrul Atik, petugas Posko Lebaran di Stasiun Kertapati, jumlah penumpang semakin banyak, namun mengenai penumpang semuanya kebagian tempat duduk atau tidak belum diketahui secara pasti.Yang pasti, KA Sapujagat yang disiapkan belum dioperasionalkan karena operasional KA Sapujagat kalau penumpang sudah lebih dari 150%. Kalau masih dibawah 150%, hanya ditambah gerbong.
Sementara data di Posko tersebut, jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Stasiun Kertapati tujuan Tanjung Karang dan Lubuk Linggau sejak 21 hingga 26 September tercatat total sebanyak 80.386 penumpang dengan pendapatan mencapai Rp217,7 juta.Berdasarkan data, sejak diberlakukan angkutan lebaran 21 September lalu hingga 26 September, jumlah penumpang mudik lebaran terbanyak pada 25 September mencapai 1.889 penumpang, dan terendah pada 22 September hanya 1.348 penumpang.Sementara Ka. Humas PT.KAI Sumsel, Darmawan, sebelumnya mengatakan bahwa angkutan lebaran menggunakan empat KA penumpang masing-masing KA Limek Sriwijaya, Ekspres Rajabasa dari Stasiun Kertapati tujuan Tanjung Karang dan KA Sindang Marga serta KA Srelo tujuan Lubuk Linggau.Menurut dia, selain keempat KA tersebut, pihaknya juga menyiapkan Kereta Api Luar Biasa (KLB) atau dikenal KA Sapujagat fungsinya dioperasikan bila jumlah penumpang tidak terangkut oleh KA yang ada, sehingga warga tidak terhambat dan dapat pulang ke kampung halaman masing-masing.Sementara penumpang mudik menggunakan angkutan bus antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP) di terminal bus setempat, hingga Jumat pagi tampak semakin ramai, bahkan ketika berangkat semua tempat duduk telah terisi.

PT Angkasa Pura II Palembang mengingatkan para penumpang maskapai membeli tiket di loket-loket yang telah ditentukan dan tidak membeli tiket melalui calo.
”Banyak kerugian membeli tiket di calo,selain harga tiket jauh dari harga ketentuan, meski tetap terdaftar dalam manifes penerbangan,” ujar General Manager (GM) PT Angkasa Pura II Palembang Resmi Wandi, saat inspeksi mendadak (sidak) ke loket maskapai penerbangan di anjungan penumpang Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang kemarin. Resmi menilai, indikasi penjualan tiket melalui calo di bandara kemungkinan besar terjadi ketika lonjakan penumpang mulai tampak. Hal itu disebabkan tiket yang dijual loket resmi sudah habis. ”Habisnya tiket di loket diindikasikan sudah diborong calo yang kemungkinan bekerja sama dengan oknum karyawan agen perjalanan (travel) wisata,”ujarnya. Selain itu,kata dia,untuk mengantisipasi ada penjualan tiket melalui calo, pihak maskapai melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap tiket penumpang dengan mencocokkan nama dan identitas pendukung lainnya.

Sementara itu, Supervisor Appron Moving Control (AMC) Bandara SMB II Palembang Dausi Gandawanto mengatakan, peningkatan penumpang belum terjadi. ”Saya lihat penumpang yang datang dan berangkat masih tampak normal,” katanya. Penumpang memang cukup padat di ruang tunggu, tetapi penerbangan belum menambah jumlah penerbangan (ekstra flight). (sir)

Kamis, 25 September 2008

pencuri dana kampanye

Pencuri Uang Rp 1 M milik Sohe Tertangkap


Palembang:

Kasus pencurian uang sebanyak Rp1 Miliar, milik calon Gubernur Ir Syahrial Oesman-Helmy Yahya (Sohe) yang saat itu dibawa tim suksesnya udha Rinaldy, warga Kelurahan Baturaja Lama, Kecamatan Baturaja Timur, pada Rabu (27/8) malam, akhirnya terungkap.

Penyimpan uang hasil curian itu, berhail ditangkap aparat Unit II Jatanras Polda Sumsel pimpinan Ipda Ali Rojikin SH, Kamis (25/9) sekitar pukul 00.30 WIB. Tersangkanya, Budi (30) warga Lahat, yang ditangkap di rumahnya. Darinya, polisi berhasil menyita uang tunai Rp200 juta, tiga buku dan ATM tabungan BRI, BCA dan BNI. Sedangkan yang Rp800 juta lagi, diakui tersangka Budi, masih berada di tersangka Fen, yang masih buron. Begitupun dengan tersangka Bam, selaku eksekutornya, dikabarkan sudah kabur ke Pekan Baru, Riau. Sekedar mengengingatkan, kasus itu mencuat atas laporan korban Yudha ke Polres OKU, Rabu (27/8) pukul 22.30 WIB. Dia mengaku kehilangan uangnya Rp1 miliar, yang ditinggal dalam mobil Daihatsu Terios bernopol BG 1228 MN, bersama sopirnya, berinisial Rom alias Al. Sedangkan Yudha saat itu, sedang makan malam di rumah makan (RM) Aneka Rasa, bersama dua rekannya, seorang mahasiswi bernama Gita (22), dan Arip (27). Dimana sebelumnya, Kasat Reskrim Polres OKU AKP Anissullah M Ridha SIk, pernah mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan polres-polres jajaran Polda Sumsel dan Lampung, untuk mencari jejak pelaku pencurian uang yang menurut saksi akan digunakan sebagai membantu biaya kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Ir H Syahrial Oesman MM dan Helmi Yahya. Terungkapnya kasus ini, dikatakan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Jodi Heriyadi, setelah tersangka Bambang selalu menghubungi Budi. “Dari rekaman telepon kita lacak keberadaan Budi dan berhasil kita tangkap,” jelasnya. Atas informasi tersebut polisi melakukan penyergapan tersangka Budi di rumahnya dan setelah menangkap Budi. Dengan didampingi Budi uang Rp200 juta yang disimpan di tiga bank tersebut langsung dicairkan dan diamankan di Polda Sumsel.Mengenai penanganan kasus ini menurutnya belum ditentukan apakah akan diambil Polres OKU atau Polda Sumsel karena pihak Polda Sumsel hanya sebagai menangkap tersangka. Sedangkan tersangka Budi mengaku kalau dirinya ditelepon tersangka Bam dan minta uang Rp200 juta disimpan dalam rekening Budi. ”Saya tahu kalau ini adalah uang hasil curian dan aku sempat pakai sedikit uang itu,” katanya. (sir)

ampera dan sepeda

nih menuju Ampera dari Terminal 7 Ulu
Kasian, demi memotong jalan sepeda pun dipanggul
Wah, berat banget nih sepeda....
Bukan triathlon, lho tapi menuju Ampera....
Ini mah enteng, udah biasa sih ngangkat sepeda....

foto Ampera






Ampera memberikan arti tersendri bagi warga Palembang. Foto-foto ini memberikan gambaran keberadaan Ampera bagi warga Palembang.



Foto: 1 dinaiki sepeda

2. memotong jalan, sepeda pun dipanggul

3. memotong jalan, sepeda pun dipanggul
4. ampera harus selalu bersih

5. anak ampera

susu amoy china

Pemkot Perketat Susu asal China

Palembang,
Pemerintah Kota Palembang memperketat pengawasan terhadap produk berbahaya dan kedaluwarsa, termasuk produk berbahan baku susu asal China.
Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Kota Palembang Ali Zaman M Nur mengatakan, langkah ini diambil menyikapi pelarangan produk susu asal China oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) karena diduga terkontaminasi melamin.

Pihaknya cukup mengkhawatirkan produk susu dari China yang sangat meresahkan itu. Menurut dia, meski telah dilakukan inspeksi mendadak (sidak) khusus dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pihak pemkot masih akan terus berkoordinasi agar instansi terkait dapat melakukan penyisiran terhadap produk yang membahayakan kesehatan itu. “Untuk sementara hasilnya belum ada,, kami akan koordinasi dulu. Kalau dari pemerintah melarang produk susu dari China,kami juga mengikuti,” jelasnya Kamis (25/9).

Menurut Koordinator Barang Berbahaya dan Ilegal ini, dalam pemeriksaan produk berbahaya dan merusak kesehatan tersebut, BPOM sedang melakukan penelitian.Begitu juga pemkot melalui instansi terkait, seperti Disperindagkop,Dinkes, bersama BPOM, melakukan pengawasan dengan mengecek ke sejumlah toko atau mal di Kota Palembang. Dalam hal ini, menurut dia, sempat disita permen buatan China yang berbahan baku susu. Dia juga berharap agar inspeksi serupa dilakukan di daerah lain di 14 kabupaten/kota. “Kami juga akan memperketat bukan saja produk susu dari China,melainkan barang kedaluwarsa dan mengandung bahan berbahaya lainnya,” ujarnya. Seperti diketahui,BPOM juga mengumumkan 13 produk China mengandung melamin yang diumumkan Agri- Food and Veterinary Authority (AVA) Singapura. Sedangkan, BPOM Palembang telah menandai sedikitnya 28 produk yang diduga berbahaya bagi kesehatan. Di antaranya, Natural Choice (yoghurt flavored ice bar with real fruit),Yili Bean Club (matcha redbeanicebar, redbeanicebar),Yili Prestige Chocliz (dark chocolate bar), Yili Super Bean (red bean chestnut ice bar), Nestle Dairy Farm (susu UHT),Yili High Calcium (susu rendah lemak), Yili High Calcium (susu), Yili 250 ml (pure milk),Yili 1 liter (pure milk), Dutch Lady (strawberry flavored milk), White Rabbit (kembang gula), dan Yili Choice (dairy frozen yoghurt bar with real peach and pineapple fruit pieces). Terhadap produk larangan BPOM, pemkot segera mengumumkan secara luas jika sudah ada peringatan dan surat keputusan (SK) jenis produk yang dilarang, termasuk jenis susu China.

Sementara itu, Kabid Pemeriksaan dan Penyidikan BPOM Endah Yulia menuturkan, pihaknya kemarin juga kembali melakukan razia terhadap produk susu China yang diduga terkontaminasi melamin. Namun, hasil tetap sama, masih belum ditemukan. Pihaknya berhasil menyita permen M&M dan produk merek Snicker yang mengandung susu dan buatan China. “Di pasar ritel belum kami temui. Sidak juga dilakukan di gudang produk susu, tetapi sudah diamankan pemiliknya,” ucapnya.

Sejak kemarin, BPOM melakukan sidak ke 42 toko di beberapa lokasi,seperti di Jalan Sudirman, Bukit Besar, Sayangan, Patal Pusri. Untuk sementara ini, dia menjamin Palembang aman dari produk susu China yang berbahaya itu. Anggota DPRD Palembang Sulaiman Jahri meminta BPOM transparan melakukan sidak tanpa ada yang ditutupi. Untuk itu, instansi terkait, seperti Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI),harus dapat dilibatkan, termasuk kalangan media. Dia mengkhawatirkan produk susu mengandung melamin menyebar di pasar-pasar tradisional. (sir)

polisi maling

Dua Anggota Polisi Curi Pipa Pertamina

Palembang,

Dua oknum anggota Kepolisian Resor (Polres) Lahat dan dua masyarakat sipil, Kamis (25/9) tertangkap tangan mencuri pipa minyak milik PT Pertamina.
Dua oknum anggota Polres Lahat yang diamankan,yakni Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) GN dan Brigadir Polisi Dua (Bripda) CP. Saat ini kedua oknum anggota Polres Lahat itu sedang menjalani pemeriksaan tim P3D Polres Muaraenim. Mereka ditangkap setelah hasil pengembangan kasus pencurian yang dilakukan tim Buru Sergap (Buser) Polres Muaraenim terhadap dua masyarakat sipil yang ditangkap lebih dulu. Dua masyarakat sipil itu sendiri ditangkap di Desa Pengabuan,Kecamatan Abab, sekitar pukul 04.30 WIB, ketika sedang mengendarai truk bermuatan 22 batang pipa tubing hasil curian berukuran 8 inci dan panjang 4 meter.

Kapolres Muaraenim Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Refdi Andri saat dikonfirmasi juga membenarkan penangkapan tersebut.“Memang benar dalam penangkapan itu ada dua oknum anggota dari Polres Lahat turut diamankan.Ke-duanya diduga membekingi aksi pencurian ini. Selain meringkus keempat tersangka, polisi juga telah menyita sejumlah barang bukti berupa 22 batang besi tubing ukuran 8 inci dan panjang 4 meter, bersama mobil truk PS BG 8453 E. Kini, para pelaku bersama barang bukti telah diamankan di Polres Muaraenim guna menjalani pemeriksaan secara intensif.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasatreskrim) Polres Muaraenim Ajun Komisaris Polisi (AKP) Frido Situmorang menjelaskan, besi-besi pipa curian itu sengaja dipotong-potong para pelaku agar mudah dibawa.

Berdasarkan hasil penyidikan,besi-besi curian tersebut diangkut menggunakan truk PS BG 8453 E, oleh kedua tersangka masyarakat sipil yang ditangkap. Sementara, dua oknum anggota polisi itu menunggu di Lahat dan di kantor salah satu perusahaan HTI di Muaraenim. Pipa itu sendiri rencananya hendak dijual di Lahat. Namun, saat truk pengangkut pipa tersebut keluar menuju jalan kabupaten, langsung disergap anggota Buser Polres Muaraenim yang telah lama melakukan pengintaian. Dalam penyergapan tersebut, polisi langsung menyita ponsel para pelaku yang ditemukan adanya percakapan antara kedua tersangka dan kedua oknum polisi yang ditangkap.“Atas dasar bukti yang tertera di ponsel itu petugas kami langsung bergerak menciduk kedua oknum anggota polisi yang diduga membekingi aksi pencurian ini,“ katanya. (sir)

flyover bo

Flyover Resmi Dibuka untuk Umum

Palembang

Setelah memakan waktu hampir dua tahun, flyover Simpang Polda resmi dibuka untuk umum oleh Gubernur Sumsel Mahyuddin NS Kamis (25/9). Sebelumnya, sejak dua hari terakhir telah dilakukan ujicoba.
Lalu lalang kendaraan roda dua dan empat yang melintas di jembatan layang itu pun kian ramai, meski dua hari sebelumnya, flyover yang menghabiskan dana Rp39 miliar itu sudah mulai diujicobakan. Pembukaan hanya dilakukan secara sederhana dengan melakukan doa bersama Gubernur Sumsel di atas flyover. Acara tersebut juga dihadiri unsur Muspida Provinsi Sumsel dan Kota Palembang lainnya. Tampak hadir Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel Eddy Hermanto, Kadishub Provinsi Sumsel Sarimuda, Kepala Satuan Kerja Nonvertikal Tertentu Jalan dan Jembatan Kota Palembang Aidil Fiqri, Kadishub Kota Palembang Syaidina Ali, dan Kadis PU Kota Palembang Kira Tarigan.
Menurut Gubernur, flyover nantinya mampu mengatasi persoalan lalu lintas di Kota Palembang, yakni mengurangi titik kemacetan. ”Kami berharap flyover dapat mengatasi kemacetan,” ujar dia kemarin. Sementara itu,Kepala Satuan Kerja Nonvertikal Tertentu Jalan dan Jembatan Kota Palembang Aidil Fiqri menuturkan, meski flyover Simpang Polda sudah mulai dioperasikan, pihaknya masih perlu melakukan pembenahan untuk finishing jembatan, seperti pembangunan taman, lampu jalan, dan marka jalan.

”Saya belum bisa memastikan sampai kapan selesainya. Yang jelas, sampai Lebaran semuanya sudah selesai. Saya tidak bisa menjanjikan,”ucap Aidil seraya menjelaskan, hingga H+5 Lebaran,para buruh flyover masih belum semuanya masuk dan siap bekerja. Namun, dia yakin penyelesaian flyover ini akan dipercepat. Aidil menuturkan, dari segi teknis bangunan, jembatan flyover mampu dilewati tronton besar dengan kapasitas hingga puluhan ton. Namun, bila ada larang bagi tronton, hal itu sepenuhnya diserahkan kepada instansi yang berwenang. ”Kami akan membuat taman di bawah jembatan dengan tanaman perdu atau rumput.Yang jelas,di bawah flyover ini tidak boleh dihuni,” paparnya.Adapun untuk besi pembatas jembatan dinilai cukup kuat dan aman sesuai desain awal. Di tempat yang sama,Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang Syaidina Ali masih belum memastikan alternatif rute flyover mana yang digunakan. Namun, sementara masih akan melakukan uji coba rute tanpa traffic light hingga seusai Lebaran. Setelah itu, rute akan dievaluasi dan dapat diujicobakan saat menggunakan traffic light. ”Kami akan bandingkan kemungkinan alternatif yang lebih baik. Menurut Syaidina, untuk lebih menertibkan arus lalu lintas di lintasan flyover, dia melarang bus kota, tronton, becak, atau gerobak, melintas di flyover. Meski begitu, dia mengaku masih terus melakukan pantauan dan uji coba.Waktu operasional flyoverpun sementara waktu dibatasi dari pukul 06.00 WIB hingga 18.00 WIB, karena belum dilengkapi penerangan yang cukup. Sementara itu,setelah secara resmi dibuka untuk umum,jembatan yang bakal diberi nama flyover Asnawi Mangku Alam itu mulai dipadati kendaraan roda empat dan dua. (sir)

ka maut

Perlintasan KA Berpalang Baru 60%

Palembang,


Para pemudik yang melintasi wilayah Sumatera Selatan (Sumsel) diimbau ekstrahatihati saat melalui perlintasan kereta api (KA). Soalnya, baru, sebanyak 60% perlintasan KA yang dilengkapi palang pengaman.
Kepala Humas PT Kereta Api (PT KA) Divisi Regional (Divre) III Sumsel Darmawan mengungkapkan, berdasarkan hasil inventarisasi,terdapat 142 perlintasan KA di Sumsel. Baru sebanyak 82 di antaranya atau 60% yang sudah memiliki palang, sementara sisanya sekitar 40% belum memiliki pengaman.

Untuk mengantisipasi terjadi kecelakaan di perlintasan KA, pihaknya berkoordinasi bersama pihak terkait dengan menempatkan petugas untuk menjaga perlintasan KA selama arus mudik dan balik Lebaran.“Bagi para pemudik, jika melewati perlintasan KA harus ekstrawaspada, jangan tergesa-gesa,” ucapnya. Sementara itu, Kepala Subdinas Perkeretaapian dan Angkutan Jalan pada Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Sumsel Novri Dalimunthe mengungkapkan, untuk meminimalisasi terjadinya kecelakaan di perlintasan KA, Dishub akan memasang alarm atau sirene di delapan titik perlintasan KA. “Pemasangan (sirene) bertujuan memberikan rasa aman bagi masyarakat yang hendak melintas di perlintasan tanpa palang.Terlebih, arus mudik sudah dekat sehingga volume kendaraan maupun KA yang melintas meningkat,” ungkap Novri sembari menjelaskan, alarm berfungsi memberikan tanda peringatan bagi pengguna jalan yang melintas. Sehingga diharapkan kecelakaan dapat diminimalkan. (sir)

gubernur rombak kabinet

Gubernur Sumsel Kembali Rombak Pejabat

Palembang:
Gubernur Provinsi Sumsel Mahyuddin kembali melakukan perombakan pejabat eselon II lingkungan Pemprov Sumsel. Pelantikan dilakukan secara tertutup dan mendadak Rabu sore (24/9)
Tidak kurang dari 15 pejabat setingkat eselon II harus rela melepas dan mendapat jabatan yang baru. Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan dilakukan secara tertutup di ruang tamu Gubernur Sumsel.Tampak penjagaan yang ketat dilakukan di depan ruang pelantikan secara mendadak tersebut. Beberapa orang pejabat yang berhasil dikonfirmasi Sinar Harapan mengaku tidak mengetahui adanya mutasi tersebut. Bahkan, mereka baru mendapat undangan pelantikan beberapa menit sebelum acara pelantikan dimulai.“ Tadi saya hanya mendapat telepon diminta untuk hadir pada rapat, tidak tahunya ada pelantikan,” ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sumsel HN Sapri di Pemprov Sumsel kemarin. Tiga dari lima belas pejabat yang terkena mutasi tersebut diberhentikan dari jabatannya karena telah memasuki masa pensiun.Adapun ketiga pejabat tersebut, yakni Staf Ahli Gubernur Bidang Hukum dan Politik Lahmudin Harun, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Amri Wikana Toha, serta Kepala Biro Perekonomian Setda Provinsi Sumsel Masdi Husnie. Sementara, dua belas pejabat lainnya hanya mendapat pergantian jabatan dari satu posisi ke posisi lain.Seperti Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Noviarman Kailani dilantik menjadi Staf Ahli Gubernur bidang Kemasyarakatan dan SDM, dan posisi Bappeda digantikan Yohannes Hasiholan yang sebelumnya menjabat Staf Setda Provinsi Sumsel. Selain itu, terdapat beberapa jabatan eselon II strategis lain yang diganti, seperti Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Johan Sapri yang dipindahkan menjadi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sumsel, jabatan kepala Dispenda digantikan Kepala Dinas Koperasi dan UKM sebelumnya, Selamat Bamim. Erman Robain Sirodj yang baru beberapa bulan menjabat inspektur provinsi, dilantik menjadi staf ahli bidang hukum dan politik, sementara inspektur provinsi digantikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Mulyanto. Jabatan Mulyanto digantikan Muzakir yang sebelumnya menjabat Staf Setda Provinsi Sumsel.

Didapat informasi, setelah habis masa jabatan Mahyudin, masuknya gubernur Sumsel terpilih November mendatang, gerbong Pemprov akan dirombak kembali. (sir)

pusri kisruh

Karyawan Pusri Resah Di-PHK Dampak Spin Of

Palembang:
Rencana PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang untuk membentuk holding baru-menjadi anak perusahaan PT Agro Kimia Industri Indonesia (PTAKII) menuai protes dari berbagai kalangan karena apabila terjadi spin off maka Pusri akan kehilangan jumlah aset yang cukup besar. Para karyawan, kini khawatir akan terjadi PHK besar-besaran, menyusul pembentukan holding baru tersebut.

Rozali Zailani Ketua Forum Peduli PT Pusri menyayangkan apabila spin off tersebut benar-benar terjadi disamping akan kehilangan asset daerah yang begitu besar, Pusri juga diperkirakan akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) secara massal.

Berdasarkan surat Menteri BUMN tertanggal 11 Agustus lalu, jajaran direksi diminta untuk melakukan rapat umum pemegang saham (RUPS) serta melakukan restrukturisasi menjadi bagian dari PT AKII. Namun hingga kini RUPS tersebut belum diketahui secara jelas apakah sudah dilaksanakan atau belum.

“Hal ini jangan sampai terjadi, karena Pusri merupakan perusahaan pupuk pertama dan besar di Indonesia ,”ungkap, Rabu (24/9).

Wakil Ketua Perhimpunan Pensiunan Karyawan PT Pusri Habullah Akib menambahkan konsekuensinya dalam spin off tersebut tentu Pusri hanya akan menjadi unit usaha yang memproduksi pupuk dalam skala kecil.

Bahkan, dengan kondisi itu, kata dia dampaknya juga akan berpengaruh sekali dengan sumbangan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Setidaknya juga aspek hukumnya, seperti nama Pusri bisa saja berubah, sehingga historis Pusri yang berdiri sekitar 30 tahun lalu hilang,”jelasnya.

Sebelumnya Mahyiddin Ns Gubernur Sumsel mengungkapkan dengan tegas menolak bila Pusri akan berubah nama bila spin off terjadi.”Pusri merupakan asset daerah yang harus dipertahankan karena selain kontribusinya terhadap daerah cukup besar, Pusri juga terus berkembang,”tegasnya.

Manajer Hukum dan Humas PT Pusri M Djakfar Abdullah meminta agar PT Pusri (unit usaha tidak diubah asset dan identitasnya yang melekat pada pabrik pupuk tersebut saat pembentukan induk perusahaan BUMN pupuk.
Sebenarnya, lanjutnya pembentukan holding perusahaan BUMN pupuk telah dilakukan sejak 1997 dengan dasar PP No 28/1997 mengenai Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pupuk Sriwidjaja.

Namun, selama ini, ungkap Djakfar peran dan fungsi holding belum berjalan seperti yang diharapkan.“Holding perusahaan pupuk ini sudah lama terbentuk. Tapi, karena tidak jalan seperti yang diharapkan, makanya sekarang digulirkan kembali,”paparnya.

Menurutnya hanya sedikit masyarakat yang paham akan kondisi PT Pusri setelah keluarnya PP No 28/1997. Bahkan, karyawan Pusri masih banyak yang kurang memahami perubahan yang terjadi. Sejak berlakunya PP tersebut, maka terbentuk induk perusahaan BUMN pupuk di Indonesia dengan nama PT Pusri (Persero). Holding tersebut membawahi PT Pusri Palembang (unit usaha), PT Petrokimia Gresik,PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Mega Eltra, dan Rekayasa Industri.
“Tetapi tidak banyak tahu selama ini ada dua Pusri. Yang satu Holding dan yang satu unit usaha,” paparnya.
Jalan mengubahnya, katanya bisa melalui spin off atau membentuk new holding company keduanya secara hukum menjadi masalah, sebab mana yang paling cepat berdampak pada financial.
Tinggal pilihan, mana yang mau dispin of, Pusri holding atau Pusri sebagai unit usaha. (sir)

bursa efek indonesia

PIPM Palembang Direlokasi ke Padang

Palembang:

Bursa Efek Indonesia (BEI) merelokasi Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Palembang ke Padang menyusul pertumbuhan dan perkembangan pasar modal dan investor di Sumsel, khususnya di Kota Palembang dinilai sudah sangat pesat.

Erry Firmansyah Dirut BEI Jakarta menyatakan meski PIPM Palembang direlokasi ke Padang , namun dengan pertumbuhan investor yang cukup pesat di Sumsel, maka peluang tersebut tetap digarap terus.

“Pekembangan pasar modal di sini [Sumsel, terutama Palembang] cukup baik, meski transaksi yang dilakukan investor tersebut masih relatif kecil sekitar 2%-3%, namun potensi pertumbuhan bisa mencapai 5 kali lipat,”ungkapnya dalam Konferensi Pers Penutupan PIMP Palembang di Palembang, Rabu (24/9).

Selain itu, kata dia PIPM yang didirikan di suatu daerah merupakan perintis bagi pengembangan pasar modal di suatu daerah, tentunya PIPM di Palembang sendiri sudah dianggap telah berkembang dan daerah yang belum berkembang, seperti Padang akan digarap.

Erry menyebutkan dipilihnya Padang tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan, yakni dilihat dari potensi masyarakat Padang sendiri yang telah memahami dan mengerti pasar modal.

“Ya, peningkatan awareness interest dan knowledge masyakarakat Padang cukup bagus, apalagi dari hasil survey di Padang juga dapat menunjukjan peningkatan jumlah investor dan jumlah perusahaan sekuritas serta nilai trasanksi,”jelasnya.

Disamping itu, pertimbangan lainnya kata dia dilihat dari pertumbuhan ekonomi Padang sendiri yang makin baik, hal ini juga dapat dilihat dari PDRB-nya.

Pihaknya optimistis dengan memilih Padang ke depan PIPM Padang akan bisa maju seperti Palembang yang mampu menyumbang transaksi cukup baik untuk BEI.

MS Sembiring Dirut Perdagangan Saham, Penelitian dan Pengembangan menambahkan, ditutupnya PIPM Palembang ini juga dapat dilihat dari perkembangan jumlah perusahaan efek yang terus mengalami peningkatan secara signifikan dari sebelumnya hanya 10 perusahaan efek saat ini hingga semester dua 2008 mencapai 12 perusahaan efek (PE).


Transaksi perusahaan efek tersebut pada 2005 hanya mencapai Rp30 miliar, 2006 total transaksi mencapai Rp1,135 triliun, sementara pada 2007 mencapai Rp5,870 triliun dan hingga Juni tahun ini PIMP Palembang mencatat transaksi mencapai Rp3,261 triliun.

Sementara, lanjutnya jumlah investor yang tercatat dari 2005 hingga semester dua tahun ini totalnya mencapai 5.503 investor. (sir)

jalan layang operasional


Flyover di Simpang Empat Polda Sumsel mulai dibuka umum (Selasa, 23/9), meskipun belum sepenuhnya. Berbagai fasilitas sedang dalam finishing.


Flyover Asnawi Mangkualam Dibuka
Palembang:


Meski dengan fasilitas dan sarana terbatas, flyover di depan Mapolda Sumsel, Palembang telah diujicoba sejak kemarin.

Traficlight di pangkal flyover belum terpasang,. Begitupun lampu di di atas flyover juga belum terpasang. Sehingga, kalau malam, penerangan hanya berasal dari kendaraan yang melintas.
Pengamat transportasi Universitas Sriwijaya (Unsri) Erica Buchori mengatakan, penggunaan traffic light akan lebih bagus dan diperkirakan tidak akan menimbulkan kemacetan yang begitu panjang. Pengaturan bisa lebih diarahkan, seperti bila pada jalur lurus berjalan, untuk kendaraan yang akan berbelok ke kanan berhenti sejenak. Hal ini lazim digunakan di wilayah lain di Pulau Jawa dan tempat lainnya. Dia menuturkan, meskipun nantinya diuji coba,terlebih dulu harus melalui perhitungan yang matang sehingga simulasi lalu lintas tidak menimbulkan permasalahan baru. Sebab, dengan adanya flyover, arus di bawah sudah lebih baik,termasuk meminimalisasi titik konflik kendaraan, di samping kendaraan yang akan berbelok kanan tidak mesti terlalu jauh memutar. “Saya juga bingung kalau pengaturan begini, apa mungkin finishing flyover-nya belum selesai semua. Sebab, perlu pemasangan lampu dan rambu petunjuk. Saya juga tidak dilibatkan dan tidak ikut rapat jadi sulit memberikan masukkan,” papar Erica. Berdasarkan pantauan di lapangan ujicoba berlangsung lancar.
Hanya saja, di bagian depan flyover maish terpasang seng sehingga jalan yang bisa dilintasi hanya sebagian. (sir)

Selasa, 23 September 2008

berita baru

Sumsel Punya Ssitem Warning di Sungai

Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) Wilayah VIII yang berkedudukan di Palembang saat ini telah memiliki sistem peringatan dini atau (warning system) yang dipasang pada permukaan sungai.
Kepala BWSS VIII Birendrajana mengatakan,sistem ini menggunakan alat automatic water level range (AWLR) yang memantau kenaikan permukaan air sungai dan jumlah curah hujan yang hasilnya dapat dilihat dari kantor BWSS, sehingga dapat mengantisipasi secara dini kemungkinan terjadinya bencana banjir akibat luapan air sungai. “AWLR ini telah kita pasang pada 6 sungai besar di Sumsel, lengkap dengan petugas pemantaunya,”ujarnya. Lebih lanjut dia menjelaskan, lokasi AWLR, meliputi Ulak Surung Sungai Kelingi, Selangit Sungai Lakita, Sukabumi Sungai Komering, Tanjung Raja Sungai Ogan,Sekanak Sungai Musi, dan Pinang Belarik Sungai Lematang. “Sisanya untuk Sungai Semanggu, Batanghari Leko, dan Rawas, pada tahun anggaran berikutnya, dan saat ini warning system sedang dalam tahap penginstalan dan direncanakan pada Oktober nanti segera aktif beroperasi,”ucapnya. Dia menambahkan, pemanfaatan teknologi dapat juga dimanfaatkan pihak lainnya, seperti satuan koordinasi pelaksana penanganan bencana (Satkorlak PB) di tingkat Provinsi ataupun kabupaten/kota untuk antisipasi kemungkinan terjadinya bencana. Kasi Jaringan Sumber Daya Air Mawardi didampingi staf Hidrologi Djangtjik mengatakan,sistem kerja warning system memanfaatkan alat AWLR yang dilengkapi sensor hujan dan alat pengukur permukaan air yang digerakkan dengan tenaga solar sel. Selanjutnya, AWLR melalui pemancar dihubungkan melalui sinyal global system for mobile (GSM) ke satelit dan diterima receiver di kantor BWSS VIII di Palembang.“ Data ini diterima dan ditampilkan di papan warning system yang memuat tinggi muka air dan curah hujan,”ungkapnya. Kepala Urusan Konservasi BWSS Adi Rusman menjelaskan, selain sebagai warning system,data yang diterima BWSS ini dapat dimanfaatkan sebagai dasar perencanaan untuk mengambil berbagai kebijakan pada bidang sumber daya air. (sir)

Senin, 22 September 2008

mudik

Waspadai Jembatan Tua di Jalinteng

Palembang:

Pemudik yang melewati jalan lintas tengah (Jalinteng) antara Kota Lahat dan Tebing Tinggi diminta untuk mewaspadai jembatan tua yang ada di sepanjang jalan tersebut.
Kepala Polisi Resor (Kapolres) Lahat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Cok BagusAry Yudasha mengatakan, untuk melintasi daerah ini, perlu kehati-hatian karena jembatan tua diprediksi tidak mampu lagi menahan beban berat yang melintas di atasnya. Kapolres mengimbau para pengemudi hendaknya antre ketika hendak melintas, karena kekuatan jembatan tua sudah tidak 100% lagi. “Kami juga sudah memasang rambu-rambu lalu lintas di sejumlah jembatan tua.Hal itu bertujuan mengingatkan pengemudi dari potensi bahaya yang bisa terjadi setiap saat. Selain itu, rambu-rambu dipasang pada titik rawan lainnya, seperti jalan longsor dan jalan rusak,”tuturnya. Kapolres menyebutkan,sejumlah jembatan tua di Jalinteng, yaitu pada Desa Bunga Mas,Kecamatan Kikim Timur; Desa Sungai Laru,Kecamatan Kikim Tengah; Desa Sungai Laru, Kecamatan Tebing Tinggi, Empat Lawang; dan beberapa jembatan kembar menuju Kota Lubuklinggau. Sementara itu,pembangunan dua jembatan juga masih dilakukan oleh pemerintah pusat di Desa Bunga Mas, Kikim Timur,dan Desa Sungai Laru, Kikim Tengah. Namun,pembangunan tersebut baru memasuki tahap pemasangan tiang pancang. Di tempat terpisah,Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Kabupaten Lahat Yunali mengatakan,menghadapi ramainya arus mudik dan balik yang melintas di sejumlah ruas jalan, baik Lahat–- Tebing Tinggi maupun Lahat– Pagaralam, Dinas PU sudah berkoordinasi dengan pihak ketiga, dalam hal ini perusahaan swasta,untuk menyediakan peralatan berat. “Penyiagaan alat berat ini untuk membantu jika terjadi kemacetan akibat longsor dan sebagainya, sehingga dalam waktu cepat dapat ditanggulangi,” kata dia. Dia menambahkan, sejumlah daerah yang diprediksi rawan longsor, yaitu kawasan Desa Lebuai Bandung, Kecamatan Merapi Timur; kawasan Pulau Pinang; dan sepanjang Jalinteng di Kecamatan Gumay Ulu, Kikim Timur, KikimTengah,Kikim Barat; hingga sejumlah wilayah di Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang. (sir)

razia

Puluhan PNS Terjaring Razia di Mal

Palembang:
Sedikitnya 32 PNS berpakaian dinas dan 26 siswa terjaring razia saat belanja di mal oleh petugas Pol PP yang dibantu jajaran Diknas, Inspektorat.

Razia dilakukan 76 personel di beberapa mal di Palembang Senin (23/9).

Para PNS yang terjaring umumnya wanita dan merupakan guru. Umumnya, mereka menyatakan berbelanja setelah jam mengajar usai. Sementara pelajar yang terjaring ialah yang masih mengenakan seragam sekolah.

Erna (50) tampak kaget ketika didekati petugas dan digiring ke meja untuk di data. Dia protes karena merasa dipermalukan dengan digiring ditengah keramaian. Padahal, guru yang sudah mengabdi 30 tahun ini pergi belanja di luiar jam dinas. Protes PNS yang sudah memiliki golongan 4A ini tak digubris petugas.

Dengan ngomel, ibu guru ini menandatangani pernyataan yang disodorkan.
Razia dan aksi penggiringan PNS lainnya menjadi perhatian warga. PNS yang terjaring tampak terpaksa menandatangani surat pernyataan dan pendataan yang dilakukan petugas.
Koordinator Tim I, Syamsuria menyatakan para PNS yang terjaring ini akan menerima sanksi. Namun akan ditetapkan kemudian. Sementara untuk pelajar, data mereka yang terjaring disampaikan kepada pihak sekolah. (sir)

mudik

117 Dokter Diterjunkan di Jalur Mudik

Palembang:

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) akan menurunkan sedikitnya 117 dokter.
Para dokter ini dibantu perawat dan tenaga medis serta disiagakan di sepanjang jalur mudik di Provinsi Sumsel.

Kepala Dinkes Sumsel Hamdan Mahyuddin mengaku sudah berkoordinasi sebagai antisipasi menghadapi arus mudik tahun ini. Pertemuan dilakukan dengan pihak Polda Sumsel,dan Dinas Perhubungan (Dishub) Sumsel. Hasilnya, akan dirikan 117 posko keamanan.Posko dalam sandi Pos PAM Lebaran 2008 tersebut akan beroperasi selama arus mudik, mulai H-7 hingga H+7. “Di setiap posko akan disediakan minimal satu dokter yang akan bertugas sesuai jam kerjanya. Selain itu, diperbantukan 2 perawat dan sedikitnya 2 tenaga medis,” ungkap Hamdan di Palembang, Senin (23/9). Menurut dia, dalam setiap posko keamanan, akan dilengkapi peralatan medik, seperti ambulans, infus, peralatan P3K, hingga tabung oksigen, tandu, dan perangkat lain. Berbagai perlengkapan ini sangat penting bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kecelakaan lalu lintas, sakit mendadak, pingsan,dan masalah lain. Surat edaran terkait masalah ini, ujar dia, sudah diturunkan dan disampaikan kepada jajaran terkait, termasuk dokter jaga dan tenaga medis hingga tingkat kabupaten/ kota.

“Dimungkinkan pada Lebaran kali ini, arus mudik sangat ramai seperti tahun- tahun sebelumnya, apalagi mendekati H-7 dan H+7, sangat rawan kemacetan. Kami juga mengimbau masyarakat tetap berhati-hati,” ujarnya. (sir)

mudik

Angkutan Lebaran Siap 100%

Palembang:


Dinas Perhubungan, Komunikasi,dan Informasi Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyatakan, angkutan Lebaran tahun 2008 siap 100%.
Kepala Subdinas Perkeretaapian dan Angkutan Jalan pada Dinas Perhubungan,Komunikasi, dan Informasi (Dishubkominfo) Sumsel Novri Dalimunthe mengungkapkan, hingga Senin (22/9) semua persiapan sudah dilakukan.Semuanya siap beraksi melayani angkutan Lebaran tahun 2008. “Siap dan tidak ada masalah. Semua sudah dilakukan bersama instansi terkait,” ujarnya kepada wartawan di Kantor Dishubkominfo Sumsel kemarin. Sebelumnya,kesiapan angkutan Lebaran juga ditegaskan Gubernur Sumsel H Mahyuddin NS. Sejak beberapa hari sebelumnya, kata Novri, berbagai upaya sudah dilakukan,mulai mengirimkan surat permintaan hingga edaran dan rapat koordinasi.Tidak kurang dari tujuh surat dikirimkan ke instansi terkait, di antaranya surat untuk pengusaha angkutan (PO) agar siap beroperasi (SO) dan surat kepada perusahaan pelayaran. Selain itu,surat dikirim ke Dinas Kesehatan untuk persiapan pos kesehatan (poskes), Pertamina agar pasokan bahan bakar minyak (BBM) tidak terhenti,PT Kereta Api (PT KA) agar menjaga pintu perlintasan, Kepala UPTD Timbangan untuk ditutup, serta pelabuhan agar mengutamakan angkutan umum dan pribadi. “Angkutan barang tidak lagi menjadi prioritas.Yang penting, pemudik bisa terlayani,” ucapnya. Khusus perusahaan otobus (PO),lanjut dia,sudah dikeluarkan ketentuan batas atas dan bawah tarif yang dapat diberlakukan pada musim angkutan Lebaran 2008. Untuk itu, bagi PO yang melanggar dan telah menaikkan tarif sebelum H-7, akan dikenakan sanksi tegas hingga pencabutan izin operasi. Tarif yang diberlakukan, ujar dia, Rp150/penumpang/ km untuk batas atas dan Rp92/penumpang/km untuk batas bawah. “Ini bagi kelas ekonomi, yang lain mekanisme pasar menentukan. Jika keluar dari batasan itu, kami akan surati Dirjen Perhubungan Darat untuk mencabut izinnya,” kata Novri. Dia juga mengimbau seluruh Dinas Perhubungan kabupaten/ kota melakukan tindakan dan persiapan.Kemudian, pengemudi diminta untuk memeriksa kendaraan serta memperhatikan cara mengemudi yang baik. Pengemudi diimbau untuk beristirahat dan turun dari kendaraan jika telah mengemudi selama empat jam. Bagi yang mengemudi hingga delapan jam, disarankan beristirahat minimal 30 menit.“Ini harus diperhatikan pengemudi karena angkutan manusia, indikatornya keselamatan,” ungkapnya. Untuk keamanan dan persiapan jalan, tambah Novri, pihak kepolisian dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) juga siap beraksi. Hal itu terlihat dari kesiapan jalan dan penyiagaan alat berat.“Jadi,semuanya tidak ada masalah lagi,” tandas Novri meyakinkan. Bebas Longsor Sementara itu, Kepala Dinas PU Bina Marga Provinsi Sumsel Eddy Hermanto memastikan tidak adanya titik rawan longsor di ruas jalan lintas timur (Jalintim),kecuali di ruas jalan lain,seperti jalan lintas tengah (Jalinteng). Meski demikian, potensi terjadinya longsor sangat kecil.Apalagi, Dinas PU juga telah menyiagakan tim pengendali beserta peralatan berat pada tiga titik berbeda. Ketiga titik tersebut yakni berada di Lahat, Baturaja, dan Lubuklinggau. “Tim ini dilengkapi peralatan dan hari ini telah siaga di tempat,” ujarnya seusai mengikuti rapat staf di Kantor Pemprov Sumsel kemarin. Untuk jumlah unit kendaraan berat yang disiagakan, tambah Eddy, tidak dapat disebutkan. Namun, untuk kondisi tertentu, berapa pun kendaraan berat yang diperlukan akan dipersiapkan, baik dari provinsi maupun kabupaten/kota.“Semuanya sudah siap di lokasi,”katanya. (sir)

Sabtu, 20 September 2008

rel baru bukit asam

PT BA Bangun Rel Baru, Dana 1,06 Miliar Dollar AS Disiapkan
Palembang:
Pembangunan rel baru kereta api pengangkut batu bara dari Lampung ke Sumatera Selatan sepanjang 308 kilometer ditargetkan selesai pada tahun 2013. Rel ini secara khusus dipakai untuk kepentingan angkutan batu bara dan bisa digunakan pihak lain dengan sistem sewa.
Hal tersebut diutarakan Direktur Operasi dan Produksi PT Bukit Asam Milawarma bersama Direktur Umum dan SDM Mahbub Iskandar kepada wartawan seusai buka puasa bersama masyarakat dan anak yatim piatu di Kota Palembang, kemarin. Turut mendampingi Manajer Umum dan Hubungan Eksternal PT Bukit Asam Guntur Supriyono.
Milawarma menjelaskan, proyek pembangunan rel kereta api tersebut akan digarap oleh sebuah perusahaan baru hasil konsorsium antara PT Bukit Asam, PT Transpacific Railway Infrastructure, dan China Railway Engineering Corp dengan nilai total investasi 1,06 miliar dollar AS.
"Proyek ini akan didanai dengan menggunakan sistem sharing, yakni PT BA membayar cash 10 persen, Transpacific 80 persen, dan China Railway 10 persen," kata Milawarma.
Pembuatan rel milik sendiri untuk pengangkutan batu bara ini, lanjut dia, sudah sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku, yakni mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Salah satunya mengatur tentang aturan main pembangunan rel kereta api milik sendiri.
"Bahkan, saat ini sedang dikaji apakah rel KA ini akan digunakan sendiri atau juga bisa disewakan kepada perusahaan moda transportasi yang berminat," ungkapnya.
Sementara itu, untuk meningkatkan kapasitas angkut, salah satu caranya dengan memperbesar kapasitas muat gerbong. Jika dulu kapasitas muat mencapai 50 ton per gerbong, ke depannya akan ditingkatkan menjadi 60-80 ton per gerbong.
Ditambahkannya, pembangunan rel kereta api baru itu akan membuka sebagian hutan di perbatasan Provinsi Sumatera Selatan dan Lampung. Perizinannya sedang disiapkan. (sir)

Tanjung api-api

*Chandra Susul Sarjan

Mantan Sekda Diperiksa Kembali KPK


Palembang:
Setelah menjalani pemeriksaan, Rabu (17/9) lalu, Jumat (19/9)mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Sumatera Selatan Sofyan Rebuin kembali diperiksa tim penyidik KPK.
Sofyan diperiksa di lantai duaGedungSatuan(Sat) III Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal (Dit Reskrim) Polda Sumsel. Mantan Sekda sekaligus Dirut Otorita Percepatan Pengembangan TanjungApiApi (TAA) Sofyan Rebuin diperiksa sebagai saksi pada kasus gratifikasi alih fungsi hutan mangrove yang akan dipergunakan sebagai lahan Pelabuhan Internasional TAA.Pemeriksaan berlangsung tertutup sejak pukul 09.00 hingga pukul 13.00 WIB,dipimpin Roni Santana Tarigan. Sehari sebelumnya, tim penyidik KPK telah memeriksa Kepala Biro (Karo) Pemerintahan Provinsi (Pemprov) Sumsel Mulyadin Roham serta dua orang karyawan Bank Mandiri dan dua orang karyawan Bank BNI.Selain itu, KPK telah memeriksa Direktur PT Candratex Indo Artha Candra Antonio dan mantan Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Sumsel Dodi Supriyadi.Semuanya diperiksa sebagai saksi dugaan kasus suap untuk pembebasan lahan hutan mangrove. Mantan Sekda Sofyan Rebuin yang mengenakan kemeja lengan panjang warna putih dan celana cokelat mendatangi Polda Sumsel dengan menumpang mobil sedan hitam BG 709 AZ. Ditemui wartawan seusai menunaikan salat Jumat di Masjid Nursa’adah Polda Sumsel, Sofyan mengaku diperiksa sendiri.Menurut dia, proses pemeriksaan masih berjalan dan ditunda sementara karena salat Jumat."Saya no comment dulu.Tanya saja dengan penyidik,"tuturnya. Ketika wartawan bertanya lebih lanjut dan mengambil gambarnya, Sofyan terus menghindar.
Sebelumnya, Karo Pemerintahan Pemprov Sumsel Mulyadin Roham, seusai menjalani pemeriksaan, mengatakan, dirinya diperiksa sebagai saksi. Dia dimintai keterangan pembebasan tanah untuk jalan kereta api dari stasiun simpang hingga Tanjung Api Api. Tetapi itu belum terlaksana karena baru sebatas inventarisasi.

Tersangka
Direktur PT Chandratex Chandra Antonio Tan akhirnya ditetapkan KPK sebagai tersangka dugaan korupsi alih fungsi hutan menjadi kawasan pelabuhan di Tanjung Api Api,Kabupaten Banyuasin,Sumsel.
Chandra adalah rekanan Pemerintah Pemprov Sumsel dalam proyek pembangunan Pelabuhan Tanjung Api Api. Informasi yang didapat, sejak Senin (15-9) lalu, dia sudah ditetapkan sebagai tersangka. Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi Partai Demokrat Sarjan Taher dan mantan Ketua Komisi IV DPR Yusuf Emir Faishal telah terlebih dulu ditahan terkait kasus ini. Mereka dijadikan tersangka karena diduga menerima sejumlah uang terkait alih fungsi 600 hektare hutan bakau yang akan dijadikan kawasan pelabuhan bertaraf internasional. Berdasarkan dakwaan anggota Komisi IV DPR Al Amin Nur Nasution, Chandra memberi uang Rp2,5 miliar kepada Sarjan di Gedung DPR.Uang itu diduga diberi untuk memuluskan rekomendasi Komisi IV DPR dalam alih fungsi hutan. Uang diberi dalam bentuk cek perjalanan dan kemudian diserahkan kepada anggota Komisi IV DPR Azwar Chesputra untuk dibagibagikan kepada anggota Komisi IV DPR lainnya. Al Amin adalah terdakwa dugaan suap kasus alih fungsi hutan lindung di Bintan, Kepulauan Riau, yang juga diduga menerima uang dalam kasus Tanjung Api Api. "Dia disangka mengenai pemberian uang kepada anggota DPR itu,"ujar Johan.
Sebelumnya, penasihat hukum Sarjan,Utomo Karim, mengungkapkan,mantanSekretaris Daerah Sumsel sekaligus Direktur Utama Badan Pengelola dan Pengembangan Kawasan Pelabuhan Tanjung Api Api (BPTAA) Sofyan Rebuin dan Gubernur Sumsel Syahrial Oesman merupakan pihak yang berupaya menyuap kliennya. Hal ini, menurut Utomo, terungkap dalam penyidikan, yang mana pemberian uang kepada anggota DPR dilaporkan oleh Sofyan kepada Syahrial saat bermain golf. Atas dasar fakta ini, dia menepis tuduhan bahwa Sarjan adalah pihak yang memeras pengusaha maupun pihak Pemprov Sumsel.
KPK dalam pekan ini kembali memeriksa sejumlah saksi yang terkait dengan perkara ini.Pemeriksaan berlangsung di Polda Sumsel di Palembang maupun di KPK. Chandra adalah salah satu yang diperiksa dalam kasus ini.Namun, hingga kemarin, KPK belum melakukan penahanan terhadap Chandra. "Kami belum memutuskan untuk melakukan penahanan karena tim penyidik juga masih di sana," ujar Utomo. (sir)

warga Miskin

Rakyat Miskin Sulit Berobat, Demo ke Pemkot
Palembang:

Warga miskin di Palembang kian sulit menikmati layanan kesehatan gratis. Kalau sebelumnya seorang bayi yang meninggal sempat disandera pihak rumah sakit, kini seorang balita menunggu operasi karenaorang tuanya tak punya dana.

Zaki, bayi 10 bulan yang tinggal di Jalan Pati Usman,Lorong Jaya Laksa, RT 11 No 34,Seberang Ulu I, Palembang, kini terkatung- katung di rumah sakit. Ayahnya, Arjais (32), yang kondisinya melarat, kesulitan mengurusi pembayaran berobat anaknya yang sedang dirawat di Rumah Sakit dr Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang, lantaran belum memiliki kartu jaminan kesehatan masyarakat miskin (Jamkesmas). Zaki dirawat di RSMH karena mengalami kecelakaan di rumahnya akibat kepalanya terbentur dinding dan sempat tak sadarkan diri. Oleh orangtuanya, bayi malang ini segera dibawa ke RSUD Bari Palembang, Rabu (17/9). Hanya dua jam di rumah sakit,warga miskin ini dikenai biaya berobat Rp95.000.Karena kartu Jamkesmas milik orangtuanya tidak diterima, Zaki pun harus dilarikan ke RSMH keesokan harinya. Balita yang kondisinya kian sekarat itu kini dirawat di ruang sal anak No 31 kelas III, RSMH Palembang. Menurut diagnosa dokter, Zaki akan segera dioperasi. Namun, orangtuanya mengaku bingung dengan biaya operasi dan biaya perawatan yang mencapai belasan juta.Saat ini kondisi Zaki semakin memprihatinkan dan mengalami panas tinggi atau step serta sering menangis tanpa sebab. Kedua bola matanya terlihat menonjol keluar dan terus menerus mengeluarkan cairan. Ayah Zaki, Arjais, mengaku sangat pilu dengan kondisi anaknya, sementara dia sendiri tidak memiliki biaya untuk berobat anaknya."Sebenarnya anak saya mendapat perawatan kesehatan yang baik di RSMH Palembang dari dokter dan perawatnya. Namun, saya kesulitan saat mengurusi pembayaran obat-obatan di apotek," ujarnya lirih. Dia mengatakan, dirinya tak sanggup jika harus membiayai anaknya di luar tanggungan pembiayaan Jamkesmas. Apalagi, dalam waktu dekat, anaknya harus segera dioperasi lantaran kondisinya semakin kritis."Anak saya sudah kritis,dan sebe-lumnya sempat mendapat makian dari pihak rumah sakit karena urusan administrasi Jamkesmas, sehingga tidak bisa menebus obat di apotek," ucapnya.
Pihak rumah sakit dengan enaknya melemparkan tanggung jawab agar Arjais mengurus kepesertaan Jamkesmas anaknya ke Pemkot Palembang. Beruntung Kepala Bagian Kesejahteraan Sosial Kota Palembang Marwan Idris mendatangi langsung RSMH dan langsung mengurusi kepesertaan Jamkesmas keluarga Arjais dan anaknya. Demo
Di tempat terpisah, puluhan massa yang mengatasnamakan Masyarakat Miskin Kota (MMK) menggelar aksi unjuk rasa di Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang.
Mereka mengaku, banyak warga miskin yang belum mendapat kartu Jamkesmas sehingga segala urusan dari segi pelayanan dan pembayaran berobat disulitkan petugas rumah sakit. Koordinator Aksi MMK Arifin Kalender meminta Wali Kota Palembang Edi Santana Putra menjamin masyarakat miskin yang akan berobat, terutama yang belum dapat kartu Jamkesmas. Apalagi, warga miskin tersebut notabene asli warga Palembang. Belum adanya kartu Jamkesmas, lanjut dia, karena pendataan pemerintah tidak akurat sehingga pemerintah harus bertanggung jawab.Aksi itu juga menuntut agar rumah sakit,pihak administrasi, dan apotek,bersikap simpatik dalam melayani masyarakat miskin. Nurhayati (42), warga Kelurahan 3 Ilir, mengaku bahwa pemkot sangat lambat menyikapi masyarakat miskin yang akan berobat. Bahkan, masih ada warga miskin di Kelurahan 3 Ilir yang belum memiliki kartu Jamkesmas.Dia juga meminta Pemkot menanggung semua biaya berobat bagi masyarakat miskin . Asisten II Sekda Kota Palembang Apriadi S Busri mengatakan, pihaknya telah menginventarisasi kartu-kartu Jamkesmas yang tidak bertuan karena pemiliknya sudah pindah alamat atau meninggal dunia. "Kartu-kartu ini akan dialihkan kepada warga miskin lainnya yang berhak menjadi peserta Jamkesmas," katanya seraya menjelaskan, ada sekitar 50.000 kartu Jamkesmas tidak bertuan. (sir)

Sabtu, 13 September 2008

pascapilgub

Kapoltabes nyaris tertabrak mobil pendukung sohe
Mobil pendukung Sohe mencoba menembus barikade polisi yang mengamankan Pleno Pilgub Sumsel di KPUD Sumsel, Kamis (11/9).
Pasca Pilgub


Polisi Segera Periksa Syahrial, Tim Sohe Gugat KPUD Palembang

Pascarapat pleno Pilgub oleh KPUD Sumsel yang berakhir bentrok antara pendukung Sohe dan polisi, Kapoltabes Palembang Kombes Pol Luki Hermawan mengungkapkan,dalam waktu dekat pihaknya akan memanggil calon gubernur Sumsel Syahrial Oesman dan sejumlah petinggi partai pendukung Syahrial.

Mereka akan dimintai keterangan terkait kerusuhan di Kantor KPUD Sumsel saat KPUD Sumsel menggelar rapat pleno penetapan hasil Pilgub Sumsel, 11 September lalu.
Sementara Pasangan Syahrial Oesman-Helmi Yahya (SOHE) melalui tim advokasinya memastikan akan mengajukan keberatan terhadap penetapan KPUD Sumsel ke Mahkamah Agung (MA),Senin (15/9) mendatang

Menurut Luki, para saksi tersebut akan dimintai keterangan soal keberadaan truk Mercedes Benz BG 1964 AH yang nyaris menabrak Kapoltabes Palembang. Dia menjelaskan, hingga kini polisi masih mengejar sopir truk yang telah menerobos barikade aparat tersebut.Namun, Luki menolak menyebutkan nama sopir yang identitasnya telah diketahui petugas. Dia mengatakan,para provokator yang ditangkap akan dikenai Pasal 160 dan 170 KUHP. Kuasa hukum Syahrial Oesman, Bahrul Ilmi Yakub, mengatakan, itu merupakan hak kepolisian untuk memanggil kliennya karena terkait masalah tindak pidana. ”Setahu kami, mobil truk itu bukan milik Pak Syahrial. Dulu memang punya Pak Syahrial secara administratif atas nama dia. Tapi, beliau sendiri tidak tahu siapa yang menggunakannya,”papar dia. Gugat

Pasangan Syahrial Oesman-Helmi Yahya (SOHE) melalui tim advokasinya memastikan akan mengajukan keberatan terhadap penetapan KPUD Sumsel ke Mahkamah Agung (MA),Senin (15/9) mendatang.
Setidaknya 10 advokat akan mewakili pasangan SOHE dalam menyampaikan keberatan tersebut.Kepastian pengajuan keberatan itu disampaikan tim kampanye dan pimpinan parpol pendukung pasangan SOHE dalam jumpa persnya di Hotel Horizon, Palembang,Jumat (12/9) kemarin. Mereka antara lain Wakil ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Darmadi Djufri, Sekretaris DPW PKS Sumsel Erza Saladin, dan Ketua DPP PDK Suparman Roman. Selain itu, hadir pula pimpinan koalisi parpol, seperti Ketua DPP PKPI Sumsel Azhari Ali Agus,Ketua DPP PPDI HM Rasyid Yus, Ketua DPW PKPB Sumsel Abadi Temenggung, dan beberapa pimpinan parpol lainnya.


Juru Bicara Tim Kampanye pasangan SOHE Darmadi Djufri mengatakan, pengajuan keberatan tersebut merupakan imbas dari penetapan hasil penghitungan suara Kamis (11/9) lalu. Mereka menilai rapat pleno rekapitulasi tersebut penuh rekayasa dan terindikasi dipaksakan oleh pihak kepolisian. Pasalnya, menurut dia, setelah gagal melaksanakan pleno penetapan hasil pemungutan suara Senin (9/9) lalu,KPUD dan tim kampanye SOHE menyepakati untuk mengembalikan pleno sesuai jadwal semula pada 14 September besok.Namun,tanpa sepengetahuan mereka, KPUD Sumsel mengubahnya dan memutuskan melaksanakan pleno pada 11 September, di bawah tekanan kepolisian.


”Selain itu, pleno KPUD Sumsel tersebut juga cacat prosedur dan cacat hukum karena tidak diketahui secara formal oleh pasangan SOHE serta tidak disampaikan secara patut dan benar,” kata Darmadi Djufri di Hotel Horizon kemarin. Tim kampanye,lanjut dia, juga menemukan kecurangan dalam pelaksanaan pencoblosan yang dapat dikategorikan pelanggaran pilkada dan perbuatan pidana. Darmadi menambahkan, tim pemenangan SOHE juga menemukan penggelembungan suara di Kabupaten tersebut. Salah satunya,mereka menemukan penggelembungan suara di Kecamatan Bayung Lencir, yang mana ada beberapa TPS yang DPT-nya cuma 937 suara. Namun, saat pilgub lalu membengkak menjadi 1.034 suara.


Oleh karena itu, tim kampanye SOHE kemarin mengambil sikap menolak hasil penetapan suara KPUD Sumsel dan mendesak KPUD untuk menyelenggarakan pilgub ulang di Kabupaten Musi Banyuasin. Mereka juga mendesak Kapolri untuk mengambil tindakan tegas terhadap Kapolda Sumsel karena menggiring kemenangan salah satu calon. Dengan latar belakang tersebut, lanjut Darmadi, pihaknya mengambil aksi dengan menyampaikan gugatan hukum ke Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi.


Selain itu, mereka akan menyampaikan laporan pidana ke lembaga terkait dan melakukan aksi politik melalui parlemen dan parpol pendukung. ”Hari ini juga, tim advokasi bertolak ke Jakarta untuk mendaftarkan gugatan hukum, baik material maupun formal,ke MA dan MK,”tuturnya. Menghadapi gugatan keberatan hasil pilkada,Ketua Tim Advokasi KPUD KMS M Amin mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berkas dan bukti terkait. Jika dibutuhkan, pihaknya juga akan menghadirkan bukti, termasuk hasil penghitungan dan surat suara yang telah dicoblos.” Kami akan menyiapkan bukti-bukti, baik saksi maupun surat untuk menghadapinya,” ungkapnya. (sir)



Rabu, 10 September 2008

polisi bentrok dengan pendukung sohe

Kapoltabes Palembang Kombes Lucky Hermawan pimpin pengamanan Pleno KPUD Sumsel
Divisi Hukum KPUD Sumsel Helmi Ibrahim umumkan pleno Pilgub dilaksanakan Kamis (11/9)

Seorang anak bermain di pagar kawat berduri yang dibuat polisi untuk mengamankan pleno KPUD, Kamis (11/9) Bentrok pendukung Sohe dan polisi dibubarkan dengan water canon.
Pendemo diamankan karena menjadi provokator.

*Bentrok Pendukung Sohe-Polisi Terulang

Alex Noerdin Cagub Golkar Pertama Menangi Pilgub


Palembang:

Hasil rapat pleno terbuka KPUD Sumsel kemarin menetapkan pasangan Alex Noerdin-Eddy Yusuf (Aldy) sebagai gubernur Sumsel terpilih.

Pasangan ini didukung Partai Golkar, PBB,Demokrat, PBR,dan PNBK. Sementara rivalnya, pasangan Sohe diusung PDIP, PPP, PKS, dan sejumlah parpol yang tergabung Forum Parpol Sriwijaya Bersatu.

Rapat pleno berlangsung mencekam. Pengamanan ekstraketat diberlakukan mengantisipasi terulangnya bentrok antara pendukung Syahrial Oesman -Helmy Yahya (Sohe) dengan polisi Selasa lalu. Meski demikian, ternyata bentrok kembali pecah.

Penghitungan selesai pukul 09.30 dengan perolehan suara pasangan Aldy sebanyak 1.866.390 dan Sohe hanya 1.764.373 suara dan suara tidak sah 713.828. Penghitungan ini sendiri tidak dihadiri saksi dari tim kampanye pasangan Sohe.
Dari data ini diketahui, warga yang tidak memberikan suara sebanyak Golput 1.380.825

Dengan demikian, pemenangnya dari 15 kabupaten/kota adalah pasangan Aldy yang unggul di delapan daerah, yakni Palembang, Muba, OKU Selatan, Muaraenim, Lahat, Pagaralam, Musirawas, dan Empatlawang.

Pengamanan berlapis diterapkan dengan memasang kawat berduri sepanjang sekitar 500 meter di Jalan Pangeran Ratu, Jakabaring, Palembang.

Menurut Kapolda Sumsel Irjen Ito Sumardi sedikitnya 3.000 personel dikerahkan melakukan pengamanan. Berasal dari polisi, Brimob dibackup 5 SSK TNI atau satu batalyon sebanyak 500 personel.

Pemantauan, lima anggota KPU tiba di sekretariat KPUD dengan kendaraan anti peluru sekitar pukul O5.00 WIB. Sementara para anggota KPUD kabupaten /kota diangkut dengan bus dari hotel dalam waktu bersamaan.
Pleno dimulai pukul 08.15 setelah Gubernur Sumsel Mahyudin Ns hadir di lantai II tempat pleno dilangsungkan.
Para saksi dari cagub pasangan Alex Noerdin-Eddy Yusuf (Aldy) sebanyak lima orang diantaranya Syaiful Islam, Anita Noeringhati, Edi Rianto hadir sekitar pukul 05.30 WIB.
Sementara saksi dari pasangan Sohe hingga acara selesai tak satu pun hadir. Kursi yang disediakan tampak kosong.
Sebelumnya, Tim Kampanye Sohe Suparman Roman menyatakan bahwa mereka meminta agar rapat pleno dilaksanakan sesuai jadwal yakni Minggu (14/9). Mereka meminta agar pemilihan di Muba diulang sebelum dilakukan pleno dan pengumuman pemenang.


Penjagaan ketat di tempat-tempat vital dan keramaian. Beberapa kantor di sekitar KPU ditutup dan diliburkan, yakni Pengadilan Agama dan Kantor Perikanan dan Kelautan.


Massa pendukung Sohe mulai tampak di lokasi di bagian kiri dan kanan KPUsekitar pukul 08.00 WIB. Namun mereka tertahan di lapis pertama pengamanan sekitar 1 km. Tak berapa lama mereka berhasil menembus barikade dan tertahan di lapis kedua yang dibatasi pagar kawat berduri sekitar 300 meter dari pintu masuk KPU. Jumlah massa sekitar 500 orang. Mereka melakukan orasi, sementara pelaksanaan rapat pleno terus berlangsung.

Sekitar pukul 09.00 WIB, massa di sebelah kanan akhirnya berhasil dibubarkan. Mereka ternyata bergabung ke bagian kiri sehingga jumlahnya semakin banyak.

Dalam situasi yang makin panas, menggunakan sebuah truk sejenis kendaraan militer pendemo menerobos kawat berduri. Bentrok akhirnya pecah ketika pendemo menembus barikade kawat berduri menggunakan truk. Bentrok terjadi dan saling pukul dan lembar batu pun berlangsung sedikitnya lima menit sebelum akhirnya massa dibubarkan dengan semprotan water canon.
Seorang orator, Panji diamankan pihak kepolisian. Sementara massa lainnya bubar. Setelah itu, kondisi semakin panas. Massa kembali maju. Namun mereka tak berani mendekat karena barisan PHH bertahan dibentengi oleh water canon. Masa akhirnya bisa dibubarkan. (sir)

raja kuis kalah

Alex Noerdin yang berpasangan dengan Eddy Yusuf kini menjadi gubernur Sumsel..


Perhitungan KPU, ‘Raja Kuis’ Dikalahkan ‘Raja Kecil’


Palembang

Penghitungan suara oleh KPUD Sumsel kini sudah final. Berdasarkan pnghitunganyang dilakukan KPU dalam rapat pleno terbuka dibawah pengamanan yang ekstraketat, pasangan H Alex Nordin-Eddy Yusuf (Aldy) yang merupakan dua raja kecil –sebutan untuk bupati— dari Muba dan OKU mengungguli pasangan incumbent H Syahrial Oesman- Helmy Yahya (Sohe). Dengan hasil ini, Raja Kuis Helmy Yahya yang merupakan artis kelahiran Ogan Ilir dikalahkan dua ’Raja Kecil’.

Dengan demikian, maka Helmy Yahya menyusul kegagalan rekannya Syaiful Jamil yang tak sesukses rekannya sesama artis, Dede Yusuf yang menjadi pemenang di Jawa Barat.

Siapa yang akan memimpin Sumsel lima tahun mendatang hari ini akan diputuskani setelah KPUD menuntaskan rekapitulasi.Rencana rekapitulasi tadinya dijadwalkan Selasa (9/9) namun tertunda hari ini karena ada desakan dari pendukung Sohe dan dalam aksi itu berakhir dengan bentrok antara para pendukung Sohe dengan polisi. KPUD akhirnya memutuskan penghitungan dilaksanakan hari ini.

Dari hasil penghitungan resmi yang diputuskan dalam rapat pleno masing-masing 15 KPUD kabupaten/ kota se-Sumsel yang telah kemarin,menunjukkan bahwa pasangan calon gubernur Sumsel nomor 1 H Alex Noerdin-H Eddy Yusuf (ALDY) memperoleh suara terbanyak.
Pasangan yang didukung Partai Golkar, PBB,Demokrat, PBR,dan PNBK, ini mengantongi 1.866.390 suara atau 51,40 %. Pasangan yang dikenal dengan tagline ”Yakin Sumsel Bisa” ini mengungguli pasangan calon gubernur nomor urut 2 H Syahrial Oesman-H Helmi Yahya (SOHE) dengan perolehan 1.764.373 suara atau 48,60 %.Pasangan Sohe diusung PDIP, PPP, PKS, dan sejumlah parpol yang tergabung Forum Parpol Sriwijaya Bersatu.

Penghitungan dipimpin langsung Ketua KPUD Sumsel Syafitri Irwan dan dihadiri semua anggota KPUD serta para anggota KPUD Kabupaten/kota se-Sumsel. ”Penetapan dilakukan hari ini mengacu pada PP No 6 Tahun 2006 bahwa tiga hari setelah semua KPUD kota/kabuapten melaporkan hasil penghitungan maka KPUD Sumsel harus mengumumkannya,Kemungkinan penetapan segera dilakukan hari ini juga.Tetapi, tergantung situasi,” ujar Helmi di Palembang.

Sementara itu, berdasarkan data dari 15 KPUD kabupaten/ kota se-Sumsel,ALDY menang tipis dengan 102.017 suara atau 2,8% dari total suara yang sah sebesar 3.630.763 dari jumlah mata pilih Sumsel sebanyak 5.085.416 suara. Adapun jumlah surat suara tidak sah mencapai 73.828. Dari total suara hasil penghitungan seluruh KPUD Sumsel ini, hasil penghitungan KPUD yang menyatakan Aldy 51,40% dan Sohe 48,60% paling mendekati hasil quick count versi Lingkar Survey Indonesia-Jaringan Isu Publik (LSI-JIP) pimpinan Denny JA yang memprediksi keunggulan perolehan Aldy 51,20 % dan Sohe 48,80 % serta versi LSI Syaiful Mudjani, Aldy 51,90% dan Sohe 48,10%. Sementara, berdasarkan quick count versi Puskaptis, yang unggul justru pasangan Sohe dengan 51,10% atas Aldy dengan 48,90 %.

Di tempat terpisah,Ketua Panwaslu Sumsel Ruslan Ismail mengatakan, pihaknya telah menerima undangan resmi dari KPUD Sumsel untuk hadir pada acara rekapitulasi hasil penghitungan Pilgub Sumsel di tingkat provinsi.Mereka menyatakan tak bertanggung jawab kalau terjadi hal-hal tak dinginkan dengan dilaksanakannya rekap hari ini. Keua Panwaslu memang tidak tampak dalam pleno tersebut. Namun beberapa anggotanya terlihat hadir.

Aldy Kuasai 8 Daerah, Sohe 7

Sementara, Sohe yang dikenal dengan tagline”Sumsel Hebat Untuk Semua” ini menguasai 7 daerah, yakni Palembang, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, OKU, OKU Timur, Prabumulih, dan Lubuklinggau.Berdasarkan hasil rekapitulasi di 15 KPUD se-Sumsel, pasangan Aldy menang telak di seluruh kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dengan perolehan 207.142 suara (79,24%). Di kabupaten yang pernah dipimpin Alex Noerdin ini, Sohe hanya kebagian 54.261 suara (20,76%). Di Empat lawang yang merupakan kampung halaman Eddy Yusuf, Aldy memperoleh suara 78.865 (76,88%) mengungguli Sohe yang memperoleh suara 23.716 (23,12%). Selain Muba dan empat Lawang, Aldy juga menang mutlak di Kota Pagaralam dengan perolehan 41.859 suara (63,27%) mengalahkan Sohe dengan perolehan 24.303 suara (36,33%). Aldy yang mengampanyekan sekolah dan berobat gratis juga unggul di Kabupaten Lahat dengan perolehan suara 105.231 (51,58%) meninggalkan Sohe yang mengumpulkan 81.143 suara (48,42%). Selain itu,kemenangan Aldy diraih di Musi Rawas (Mura) dan Banyuasin berturut-turut dengan perolehan suara sebanyak 127.803 (52,03%) dan 188.638 (51,19%) mengungguli Sohe dengan perolehan suara masing-masing 117.825 (47,97%) dan 179.846 (48,81%). Yang cukup mengejutkan, Aldy juga menang di Kabupaten Muaraenim dan OKU Selatan yang dikenal sebagai basis pendukung Sohe.Apalagi, di dua kabupaten tersebut, kepala daerahnya secara vulgar mendukung pasangan Sohe. Di Kabupaten Muaraenim yang merupakan kampung halaman tokoh PDIP Taufik Kiemas ini, Aldy mengantongi 181.902 suara (54,22%) mengungguli Sohe yang memperoleh 153.587 suara (45,78 %). Sementara, di Kabupaten OKU Selatan, Aldy memperoleh 84.295 suara (51,58%) unggul tipis dari Sohe yang memperoleh 79.124 suara (48,42%). Adapun pasangan Sohe unggul di 7 daerah, yakni Kabupaten OKU Timur, OKU, OKI, Ogan Ilir, Prabumulih, Lubuklinggau, dan Palembang. Pasangan Sohe menang telak di OKUT. Di kampung halaman Syahrial Oesman ini, Sohe unggul dengan perolehan suara 223.954 suara (66,80%) mengalahkan Aldy yang mengumpulkan 111.141 suara (33,20%). Sohe juga unggul di Kota Prabumulih. Di Kota Nanas yang wali kota dan wakil wali kotanya berasal dari Partai Golkar ini, Sohe justru unggul dengan perolehan 47.390 suara (63,37%) mengalahkan Aldy yang menangguk 27.429 suara (36,67 %).Demikian halnya di Ogan Ilir (OI). Di kabupaten pimpinan Mawardi Yahya yang merupakan Ketua Partai Golkar OI, Sohe justru unggul tipis dengan perolehan 95.719 suara (50,77%) mengalahkan Aldy dengan perolehan 92.805 suara (49,23%)


Sementara itu, di luar dugaan, Sohe hanya unggul tipis atas Aldy di Kota Palembang. Maklum, Kota Palembang selama ini diklaim sebagai basis SOHE, mengingat di daerah yang mempunyai mata pilih terbanyak sekitar satu juta lebih ini merupakan daerah ”kekuasaan” Wali Kota Palembang Eddy Santana yang juga Ketua DPD PDIP Sumsel.Dari hasil rekapitulasi KPUD Palembang kemarin, Sohe hanya unggul tipis dengan perolehan 368.164 suara (52,59%) mengalahkan Aldy dengan perolehan 331.929 suara (47,41 %).
Begitu pula di OKU. Di kabupaten yang pernah dipimpin Syahrial dan rivalnya, Eddy Yusuf,ini, Sohe unggul tipis dengan perolehan 84.053 suara (53,47%) mengalahkan ALDY yang mengumpulkan 73.141 suara (46,53%). Sohe juga unggul tipis di Kabupaten OKI dengan perolehan 188.058 suara (52,21%) meninggalkan Aldy yang memperoleh 172.106 (47,79%). Di Kota Lubuklinggau, Sohe menang tipis dengan perolehan 43.410 suara (50,75%) mengungguli Aldy yang memperoleh 42.121 suara (49,25%).

Dengan hasil ini, Syahrial yang dalam suksesi sebelumnya mengalahkan incumbent Rosihan Arsyad dengan selisih satu suara. Begitupun saat mengikuti suksesi di OKU juga unggul atas lawannya dengan selisih satu suara, yang kemudian ditinggalkannya dengan menyisakan masa pemerintahannya dua tahun kepada wakilnya, Eddy Yusuf dua suksesi Syahrial Oesman ini masih dipilih oleh anggota DPRD.
Sementara Alex Noerdin bersama pasangannya Eddy Yusuf masing-masing telah menjabat bupati dua kali di Muba dan OKU. Alex, yang pertama dipilih DPRD, yang kedua pilihan langsung. Eddy Yusuf, yang pertama sisa jabatan yang diitinggalkan Syahrial Oesman, yang kedua pemilihan langsung. Artinya, keduanya berpengalaman dalam pilkadasung berbeda dengan Syahrial-Helmy yang merupakan pengalaman pertama.
Siapapun gubernur Sumsel, masyarakat tinggal menunggu janji. Apalagi Aldy dalam berbagai kesempatan selalu menyatakan siap mundur bila dalam waktu setahun tak berhasil merealisasikan program utamanya, sekolah dan kesehatan gratis.(sir)

Senin, 08 September 2008

pendukung sohe-polisi bentrok

Pendukung Sohe datangi KPU Sumsel.

Kapoltabes Palembang Kombes Lucki Hermawan
Bentrok antara pendukung Sohe dan polisi tak terelakkan.
Pintu gerbang KPUD Sumsel pun jebol....

*KPU Mencekam

Pendukung Sohe Tolak Pleno Hari Ini

Palembang:

Percepatan penetapan hasil Pilgub Sumsel yang semula tanggal 14 September menjadi hari ini, dipertanyakan tim sukses calon gubernur nomor urut 2 Syahrial Oesman-HelmiYahya (Sohe).
Ribuan pendukung Cagub Sohe mengepung KPU Sumsel di Jalan Pangeran Ratu, Jakabaring Palembang.

Mereka memadati dua pintu masuk KPU. Sementara sedikit 300 personel dari berbagai kesatuan Poltabes Palembang dan Brimob dikerahkan mengamankan.

Suasana tampak mencekam. Bentrok nyaris terjadi sekitar pukul 09.00 WIB saat dari arah massa ada lembaran batu ke arah barisan polisi di halaman KPU. Pintu gerbang nyaris rubuh, dan suasana histeris. Beruntung polisi yang dikomandani langsung Kapoltabes Kombes Lucki Hermawan berhasil menenangkan suasana.


Pukul 10.30 WIB bentrok kembali terjadi. Dimulai dari pinti kiri, massa berhasil merusak pintu masuk. Lemparan batu dari kedua pihak membuat beberapa orang mengalami luka-luka.
Kini, massa semakin merangsek ke pintu masuk. Sementara KPU melakukan rekapitulasi suara dan direncanakan akan diplenokan.

Inilah yang ditolak oleh pendukung Sohe. Soalnya jadwal semula pleno direncanakan Minggu (14/9). Namun kemudian berubah pada Selasa (9/9) bertepatan dengan hari ulang tahun Alex Noerdin.
Tim sukses SoheE menilai, tidak terdapat kondisi yang mengharuskan penetapan yang dijadwalkan pada 14 September mendatang tersebut untuk dipercepat. Selain itu,beberapa temuan pelanggaran yang ditemukan tim Sohe belum disikapi KPUD Sumsel.


Ketua Tim Pemenangan Sohe Ibnu Hajar Dewantara mengatakan, seharusnya KPUD Sumsel dapat menanggapi dan menyelesaikan temuan tim Sohe. Sebab, selain temuan tersebut merupakan pelanggaran, KPUD juga masih memiliki waktu untuk menyelesaikan temuan itu sebelum jadwal penetapan awal pada 14 September mendatang.


”Semuanya tahu, tidak ada kondisi yang mengharuskan dipercepat, sehingga dengan rentang waktu yang tersisa dapat digunakan untuk menyelesaikan semua masalah,” ujar Koordinator Aksi, Suparman Roman di sela-sela orasinya.


Menurutnya,terdapat tiga temuan yang harus diselesaikan KPUD Sumsel,di antaranya terdapat berita acara yang tidak sesuai dengan jumlah suara yang sebenarnya, ditemukan juga pemilih yang menggunakan kartu pilih orang lain dengan buktibukti yang telah dikumpulkan, dan ditemukan juga perbedaan hitungan suara antara C1 yang dipegang saksi dengan rekapitulasi PPK.


”Kita meminta ketiga temuan ini segera diselesaikan. Kita tidak minta penambahan waktu, hanya, minta semua diselesaikan sesuai dengan tahapannya,” paparnya. Suparman mengaku sangat terkejut dengan pemberitahuan percepatan penetapan yang disampaikan KPUD melalui surat.Pasalnya,bukannya menyelesaikan temuan yang diajukan, melainkan mengambil keputusan percepatan yang dinilai tidak memiliki dasar. Untuk itu,tim Sohe sepakat untuk menolak percepatan hasil pilkada dan kembali pada 14 September yang telah dijadwalkan sejak awal serta menolak hasil Pilgub Muba.

"Kami juga tetap akan hadir pada rapat KPUD dengan massa sebanyak 20.000 orang.Kami juga mengirim surat ke Mendagri, Komisi III DPR,Komisi Yudisial, dan Kejaksaan Agung. Malam ini juga kurirnya berangkat,” ujarnya seraya menambahkan, tindakan tersebut terpaksa dilakukan karena keluhan tim Sohe tidak diindahkan.

Di tempat terpisah, Ketua Tim Kampanye Pasangan Aldy Junial Komar menyatakan bersyukur atas kemenangan yang berhasil diraih pasangan ini dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel. Ketua Panwaslu Sumsel Ruslan Ismail menyatakan mendukung ditundanya pleno dan pengumuman hasil Pilgub karena sebelumnya sudah dijadwalkan pada tanggal 14 September," ujarnya.(sir)

aldy raja kecil

Perhitungan KPU, ‘Raja Kuis’ Dikalahkan ‘Raja Kecil’


Palembang:

Penghitungan suara oleh KPUD Sumsel memang belum final, namun berdasarkan data yang dihimpun dari KPUD kabupaten/kota se-Sumsel pasangan H Alex Nordin-Eddy Yusuf (Aldy) yang merupakan dua raja kecil –sebutan untuk bupati— dari Muba dan OKU mengungguli pasangan incumbent H Syahrial Oesman- Helmy Yahya (Sohe). Dengan hasil ini, Raja Kuis Helmy Yahya yang merupakan artis kelahiran Ogan Ilir dikalahkan dua ’Raja Kecil’.

Dengan hasil ini, maka Helmy Yahya tak sesukses rekannya sesama artis, Dede Yusuf yang menjadi pemenang di Jawa Barat.

Siapa yang akan memimpin Sumsel lima tahun mendatang hari ini akan diputuskan hari ini setelah KPUD menuntaskan rekapitulasi. Dari hasil penghitungan resmi yang diputuskan dalam rapat pleno 15 KPUD kabupaten/ kota se-Sumsel yang rampung kemarin,menunjukkan bahwa pasangan calon gubernur Sumsel nomor 1 H Alex Noerdin-H Eddy Yusuf (ALDY) memperoleh suara terbanyak.
Pasangan yang didukung Partai Golkar, PBB,Demokrat, PBR,dan PNBK, ini mengantongi 1.866.380 suara atau 51,40 %. Pasangan yang dikenal dengan tagline ”Yakin Sumsel Bisa” ini mengungguli pasangan calon gubernur nomor urut 2 H Syahrial Oesman-H Helmi Yahya (SOHE) dengan perolehan 1.764.553 suara atau 48,60 %.Pasangan SOHE diusung PDIP, PPP, PKS, dan sejumlah parpol yang tergabung Forum Parpol Sriwijaya Bersatu. Anggota KPUD Sumsel Divisi Hukum Helmi Ibrahim mengatakan,hingga kemarin, KPUD Sumsel menerima rekapitulasi suara dari delapan daerah. Yakni Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Musi Banyuasin (Muba), Musi Rawas (Mura), Empat Lawang, Lahat, OKU Selatan, Banyuasin, dan Kota Lubuklinggau. Dengan demikian, artinya KPUD Sumsel tinggal menunggu hasil penghitungan dan rekapitulasi Pilgub Sumsel dari tujuh kabupaten/ kota yang masih tersisa, yakni Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI),OKU Timur, Muaraenim, Kota Palembang, Pagaralam, dan Prabumulih. ”Kemungkinan penetapan segera dilakukan hari ini juga.Tetapi, tergantung situasi,” ujar Helmi di Palembang Selasa pagi (9/9).

Sementara itu, berdasarkan data dari 15 KPUD kabupaten/ kota se-Sumsel,ALDY menang tipis dengan 101.827 suara atau 2,8% dari total suara yang sah sebesar 3.630.933 dari jumlah mata pilih Sumsel sebanyak 5.085.416 suara. Adapun jumlah surat suara tidak sah plus golongan putih mencapai 1.454.483 atau 28,6 %.Dari total suara hasil penghitungan seluruh KPUD Sumsel ini, hasil penghitungan KPUD yang menyatakan Aldy 51,40% dan Sohe 48,60% paling mendekati hasil quick count versi Lingkar Survey Indonesia-Jaringan Isu Publik (LSI-JIP) pimpinan Denny JA yang memprediksi keunggulan perolehan Aldy 51,20 % dan Sohe 48,80 % serta versi LSI Syaiful Mudjani, Aldy 51,90% dan Sohe 48,10%. Sementara, berdasarkan quick count versi Puskaptis, yang unggul justru pasangan Sohe dengan 51,10% atas Aldy dengan 48,90 %.

Di tempat terpisah,Ketua Panwaslu Sumsel Ruslan Ismail mengatakan, pihaknya telah menerima undangan resmi dari KPUD Sumsel untuk hadir pada acara rekapitulasi hasil penghitungan Pilgub Sumsel di tingkat provinsi.”Di dalam undangan disebutkan, rekapitulasi akan dilakukan pada pukul 08.00 WIB.Hampir dipastikan rekapitulasi jadi,” ucap Ruslan saat dihubungi kemarin. Dia menambahkan, pada Selasa (9/9), KPUD Sumsel hanya akan melakukan penghitungan dan rekapitulasi hasil Pilgub Sumsel dari 15 kabupaten/kota yang masuk ke KPUD Sumsel.

Aldy Kuasai 8 Daerah, Sohe 7

Sementara, Sohe yang dikenal dengan tagline”Sumsel Hebat Untuk Semua” ini menguasai 7 daerah, yakni Palembang, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, OKU, OKU Timur, Prabumulih, dan Lubuklinggau.Berdasarkan hasil rekapitulasi di 15 KPUD se-Sumsel, pasangan Aldy menang telak di seluruh kecamatan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dengan perolehan 207.142 suara (79,24%). Di kabupaten yang pernah dipimpin Alex Noerdin ini, Sohe hanya kebagian 54.261 suara (20,76%). Di Empat lawang yang merupakan kampung halaman Eddy Yusuf, Aldy memperoleh suara 78.865 (76,88%) mengungguli Sohe yang memperoleh suara 23.716 (23,12%). Selain Muba dan empat Lawang, Aldy juga menang mutlak di Kota Pagaralam dengan perolehan 41.859 suara (63,27%) mengalahkan Sohe dengan perolehan 24.303 suara (36,33%). Aldy yang mengampanyekan sekolah dan berobat gratis juga unggul di Kabupaten Lahat dengan perolehan suara 105.231 (51,58%) meninggalkan Sohe yang mengumpulkan 81.143 suara (48,42%). Selain itu,kemenangan Aldy diraih di Musi Rawas (Mura) dan Banyuasin berturut-turut dengan perolehan suara sebanyak 127.803 (52,03%) dan 188.638 (51,19%) mengungguli Sohe dengan perolehan suara masing-masing 117.825 (47,97%) dan 179.846 (48,81%). Yang cukup mengejutkan, Aldy juga menang di Kabupaten Muaraenim dan OKU Selatan yang dikenal sebagai basis pendukung Sohe.Apalagi, di dua kabupaten tersebut, kepala daerahnya secara vulgar mendukung pasangan Sohe. Di Kabupaten Muaraenim yang merupakan kampung halaman tokoh PDIP Taufik Kiemas ini, Aldy mengantongi 181.902 suara (54,22%) mengungguli Sohe yang memperoleh 153.587 suara (45,78 %). Sementara, di Kabupaten OKU Selatan, Aldy memperoleh 84.295 suara (51,58%) unggul tipis dari Sohe yang memperoleh 79.124 suara (48,42%). Adapun pasangan Sohe unggul di 7 daerah, yakni Kabupaten OKU Timur, OKU, OKI, Ogan Ilir, Prabumulih, Lubuklinggau, dan Palembang. Pasangan Sohe menang telak di OKUT. Di kampung halaman Syahrial Oesman ini, Sohe unggul dengan perolehan suara 223.954 suara (66,80%) mengalahkan Aldy yang mengumpulkan 111.141 suara (33,20%). Sohe juga unggul di Kota Prabumulih. Di Kota Nanas yang wali kota dan wakil wali kotanya berasal dari Partai Golkar ini, Sohe justru unggul dengan perolehan 47.390 suara (63,37%) mengalahkan ALDY yang menangguk 27.429 suara (36,67 %).Demikian halnya di Ogan Ilir (OI). Di kabupaten pimpinan Mawardi Yahya yang merupakan Ketua Partai Golkar OI, Sohe justru unggul tipis dengan perolehan 95.719 suara (50,77%) mengalahkan Aldy dengan perolehan 92.805 suara (49,23%)


Sementara itu, di luar dugaan, Sohe hanya unggul tipis atas ALDY di Kota Palembang. Maklum, Kota Palembang selama ini diklaim sebagai basis SOHE, mengingat di daerah yang mempunyai mata pilih terbanyak sekitar satu juta lebih ini merupakan daerah ”kekuasaan” Wali Kota Palembang Eddy Santana yang juga Ketua DPD PDIP Sumsel.Dari hasil rekapitulasi KPUD Palembang kemarin, Sohe hanya unggul tipis dengan perolehan 368.164 suara (52,59%) mengalahkan Aldy dengan perolehan 331.929 suara (47,41 %).
Begitu pula di OKU. Di kabupaten yang pernah dipimpin Syahrial dan rivalnya, Eddy Yusuf,ini, Sohe unggul tipis dengan perolehan 84.053 suara (53,47%) mengalahkan ALDY yang mengumpulkan 73.141 suara (46,53%). Sohe juga unggul tipis di Kabupaten OKI dengan perolehan 188.058 suara (52,21%) meninggalkan Aldy yang memperoleh 172.106 (47,79%). Di Kota Lubuklinggau, Sohe menang tipis dengan perolehan 43.410 suara (50,75%) mengungguli Aldy yang memperoleh 42.121 suara (49,25%).(sir)