Senin, 08 September 2008

pendukung sohe-polisi bentrok

Pendukung Sohe datangi KPU Sumsel.

Kapoltabes Palembang Kombes Lucki Hermawan
Bentrok antara pendukung Sohe dan polisi tak terelakkan.
Pintu gerbang KPUD Sumsel pun jebol....

*KPU Mencekam

Pendukung Sohe Tolak Pleno Hari Ini

Palembang:

Percepatan penetapan hasil Pilgub Sumsel yang semula tanggal 14 September menjadi hari ini, dipertanyakan tim sukses calon gubernur nomor urut 2 Syahrial Oesman-HelmiYahya (Sohe).
Ribuan pendukung Cagub Sohe mengepung KPU Sumsel di Jalan Pangeran Ratu, Jakabaring Palembang.

Mereka memadati dua pintu masuk KPU. Sementara sedikit 300 personel dari berbagai kesatuan Poltabes Palembang dan Brimob dikerahkan mengamankan.

Suasana tampak mencekam. Bentrok nyaris terjadi sekitar pukul 09.00 WIB saat dari arah massa ada lembaran batu ke arah barisan polisi di halaman KPU. Pintu gerbang nyaris rubuh, dan suasana histeris. Beruntung polisi yang dikomandani langsung Kapoltabes Kombes Lucki Hermawan berhasil menenangkan suasana.


Pukul 10.30 WIB bentrok kembali terjadi. Dimulai dari pinti kiri, massa berhasil merusak pintu masuk. Lemparan batu dari kedua pihak membuat beberapa orang mengalami luka-luka.
Kini, massa semakin merangsek ke pintu masuk. Sementara KPU melakukan rekapitulasi suara dan direncanakan akan diplenokan.

Inilah yang ditolak oleh pendukung Sohe. Soalnya jadwal semula pleno direncanakan Minggu (14/9). Namun kemudian berubah pada Selasa (9/9) bertepatan dengan hari ulang tahun Alex Noerdin.
Tim sukses SoheE menilai, tidak terdapat kondisi yang mengharuskan penetapan yang dijadwalkan pada 14 September mendatang tersebut untuk dipercepat. Selain itu,beberapa temuan pelanggaran yang ditemukan tim Sohe belum disikapi KPUD Sumsel.


Ketua Tim Pemenangan Sohe Ibnu Hajar Dewantara mengatakan, seharusnya KPUD Sumsel dapat menanggapi dan menyelesaikan temuan tim Sohe. Sebab, selain temuan tersebut merupakan pelanggaran, KPUD juga masih memiliki waktu untuk menyelesaikan temuan itu sebelum jadwal penetapan awal pada 14 September mendatang.


”Semuanya tahu, tidak ada kondisi yang mengharuskan dipercepat, sehingga dengan rentang waktu yang tersisa dapat digunakan untuk menyelesaikan semua masalah,” ujar Koordinator Aksi, Suparman Roman di sela-sela orasinya.


Menurutnya,terdapat tiga temuan yang harus diselesaikan KPUD Sumsel,di antaranya terdapat berita acara yang tidak sesuai dengan jumlah suara yang sebenarnya, ditemukan juga pemilih yang menggunakan kartu pilih orang lain dengan buktibukti yang telah dikumpulkan, dan ditemukan juga perbedaan hitungan suara antara C1 yang dipegang saksi dengan rekapitulasi PPK.


”Kita meminta ketiga temuan ini segera diselesaikan. Kita tidak minta penambahan waktu, hanya, minta semua diselesaikan sesuai dengan tahapannya,” paparnya. Suparman mengaku sangat terkejut dengan pemberitahuan percepatan penetapan yang disampaikan KPUD melalui surat.Pasalnya,bukannya menyelesaikan temuan yang diajukan, melainkan mengambil keputusan percepatan yang dinilai tidak memiliki dasar. Untuk itu,tim Sohe sepakat untuk menolak percepatan hasil pilkada dan kembali pada 14 September yang telah dijadwalkan sejak awal serta menolak hasil Pilgub Muba.

"Kami juga tetap akan hadir pada rapat KPUD dengan massa sebanyak 20.000 orang.Kami juga mengirim surat ke Mendagri, Komisi III DPR,Komisi Yudisial, dan Kejaksaan Agung. Malam ini juga kurirnya berangkat,” ujarnya seraya menambahkan, tindakan tersebut terpaksa dilakukan karena keluhan tim Sohe tidak diindahkan.

Di tempat terpisah, Ketua Tim Kampanye Pasangan Aldy Junial Komar menyatakan bersyukur atas kemenangan yang berhasil diraih pasangan ini dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel. Ketua Panwaslu Sumsel Ruslan Ismail menyatakan mendukung ditundanya pleno dan pengumuman hasil Pilgub karena sebelumnya sudah dijadwalkan pada tanggal 14 September," ujarnya.(sir)

Tidak ada komentar: