Kamis, 25 September 2008

bursa efek indonesia

PIPM Palembang Direlokasi ke Padang

Palembang:

Bursa Efek Indonesia (BEI) merelokasi Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) Palembang ke Padang menyusul pertumbuhan dan perkembangan pasar modal dan investor di Sumsel, khususnya di Kota Palembang dinilai sudah sangat pesat.

Erry Firmansyah Dirut BEI Jakarta menyatakan meski PIPM Palembang direlokasi ke Padang , namun dengan pertumbuhan investor yang cukup pesat di Sumsel, maka peluang tersebut tetap digarap terus.

“Pekembangan pasar modal di sini [Sumsel, terutama Palembang] cukup baik, meski transaksi yang dilakukan investor tersebut masih relatif kecil sekitar 2%-3%, namun potensi pertumbuhan bisa mencapai 5 kali lipat,”ungkapnya dalam Konferensi Pers Penutupan PIMP Palembang di Palembang, Rabu (24/9).

Selain itu, kata dia PIPM yang didirikan di suatu daerah merupakan perintis bagi pengembangan pasar modal di suatu daerah, tentunya PIPM di Palembang sendiri sudah dianggap telah berkembang dan daerah yang belum berkembang, seperti Padang akan digarap.

Erry menyebutkan dipilihnya Padang tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan, yakni dilihat dari potensi masyarakat Padang sendiri yang telah memahami dan mengerti pasar modal.

“Ya, peningkatan awareness interest dan knowledge masyakarakat Padang cukup bagus, apalagi dari hasil survey di Padang juga dapat menunjukjan peningkatan jumlah investor dan jumlah perusahaan sekuritas serta nilai trasanksi,”jelasnya.

Disamping itu, pertimbangan lainnya kata dia dilihat dari pertumbuhan ekonomi Padang sendiri yang makin baik, hal ini juga dapat dilihat dari PDRB-nya.

Pihaknya optimistis dengan memilih Padang ke depan PIPM Padang akan bisa maju seperti Palembang yang mampu menyumbang transaksi cukup baik untuk BEI.

MS Sembiring Dirut Perdagangan Saham, Penelitian dan Pengembangan menambahkan, ditutupnya PIPM Palembang ini juga dapat dilihat dari perkembangan jumlah perusahaan efek yang terus mengalami peningkatan secara signifikan dari sebelumnya hanya 10 perusahaan efek saat ini hingga semester dua 2008 mencapai 12 perusahaan efek (PE).


Transaksi perusahaan efek tersebut pada 2005 hanya mencapai Rp30 miliar, 2006 total transaksi mencapai Rp1,135 triliun, sementara pada 2007 mencapai Rp5,870 triliun dan hingga Juni tahun ini PIMP Palembang mencatat transaksi mencapai Rp3,261 triliun.

Sementara, lanjutnya jumlah investor yang tercatat dari 2005 hingga semester dua tahun ini totalnya mencapai 5.503 investor. (sir)

Tidak ada komentar: