Jumat, 26 September 2008

arus mudik

Arus Mudik Normal, Belum Operasikan Sapujagat

Palembang:

Arus mudik penumpang menggunakan angkutan kereta api (KA) dari Stasiun Kertapati Palembang tujuan Tanjung Karang, Lampung dan Lubuk Linggau, Sabtu pagi (27/9) mulai meningkat.Pantauan di Stasiun Kertapati Palembang, tampak jumlah penumpang yang antrian membeli tiket di muka loket lebih banyak, dibanding beberapa hari sebelumnya sejak diberlakukan angkutan lebaran H-10 atau 21 September lalu.Menurut Zahrul Atik, petugas Posko Lebaran di Stasiun Kertapati, jumlah penumpang semakin banyak, namun mengenai penumpang semuanya kebagian tempat duduk atau tidak belum diketahui secara pasti.Yang pasti, KA Sapujagat yang disiapkan belum dioperasionalkan karena operasional KA Sapujagat kalau penumpang sudah lebih dari 150%. Kalau masih dibawah 150%, hanya ditambah gerbong.
Sementara data di Posko tersebut, jumlah penumpang yang diberangkatkan dari Stasiun Kertapati tujuan Tanjung Karang dan Lubuk Linggau sejak 21 hingga 26 September tercatat total sebanyak 80.386 penumpang dengan pendapatan mencapai Rp217,7 juta.Berdasarkan data, sejak diberlakukan angkutan lebaran 21 September lalu hingga 26 September, jumlah penumpang mudik lebaran terbanyak pada 25 September mencapai 1.889 penumpang, dan terendah pada 22 September hanya 1.348 penumpang.Sementara Ka. Humas PT.KAI Sumsel, Darmawan, sebelumnya mengatakan bahwa angkutan lebaran menggunakan empat KA penumpang masing-masing KA Limek Sriwijaya, Ekspres Rajabasa dari Stasiun Kertapati tujuan Tanjung Karang dan KA Sindang Marga serta KA Srelo tujuan Lubuk Linggau.Menurut dia, selain keempat KA tersebut, pihaknya juga menyiapkan Kereta Api Luar Biasa (KLB) atau dikenal KA Sapujagat fungsinya dioperasikan bila jumlah penumpang tidak terangkut oleh KA yang ada, sehingga warga tidak terhambat dan dapat pulang ke kampung halaman masing-masing.Sementara penumpang mudik menggunakan angkutan bus antar kota dalam provinsi (AKDP) maupun antar kota antar provinsi (AKAP) di terminal bus setempat, hingga Jumat pagi tampak semakin ramai, bahkan ketika berangkat semua tempat duduk telah terisi.

PT Angkasa Pura II Palembang mengingatkan para penumpang maskapai membeli tiket di loket-loket yang telah ditentukan dan tidak membeli tiket melalui calo.
”Banyak kerugian membeli tiket di calo,selain harga tiket jauh dari harga ketentuan, meski tetap terdaftar dalam manifes penerbangan,” ujar General Manager (GM) PT Angkasa Pura II Palembang Resmi Wandi, saat inspeksi mendadak (sidak) ke loket maskapai penerbangan di anjungan penumpang Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang kemarin. Resmi menilai, indikasi penjualan tiket melalui calo di bandara kemungkinan besar terjadi ketika lonjakan penumpang mulai tampak. Hal itu disebabkan tiket yang dijual loket resmi sudah habis. ”Habisnya tiket di loket diindikasikan sudah diborong calo yang kemungkinan bekerja sama dengan oknum karyawan agen perjalanan (travel) wisata,”ujarnya. Selain itu,kata dia,untuk mengantisipasi ada penjualan tiket melalui calo, pihak maskapai melakukan pengawasan dan pengecekan terhadap tiket penumpang dengan mencocokkan nama dan identitas pendukung lainnya.

Sementara itu, Supervisor Appron Moving Control (AMC) Bandara SMB II Palembang Dausi Gandawanto mengatakan, peningkatan penumpang belum terjadi. ”Saya lihat penumpang yang datang dan berangkat masih tampak normal,” katanya. Penumpang memang cukup padat di ruang tunggu, tetapi penerbangan belum menambah jumlah penerbangan (ekstra flight). (sir)

Tidak ada komentar: