Rabu, 19 Oktober 2011

Liput Sea Games, Panitia Hanya Sediakan Tempat





Palembang:                                       

Even Sea Games XVII tinggal hitungan hari. Berbagai persoalan mengiringi proses persiapan even olahraga Asia Tenggara. Meski Indonesia sudah keempat kalinya menjadi tuan rumah, ternyata tak sedikit kecemasan diarahkan ke pelaksanaannya yang dimulai 11 November 2011 ini.

Kasus suap wisma atlet saat ini masih diproses di ranah hukum. Target penyelesaian venues di Sumsel yang nantinya  juga sebagai tuan rumah bersama DKI Jakarta, belum final seratus persen meskipun Gubernur Sumsel memastikan bisa tuntas. Tercatat, Indonesia menjadi tuan rumah Sea Games pada tahun 1979, 1987, 1997, 2011. Memang dari tiga kali pelaksanaan sebelumnya, pertandingan digelar di ibukota. Baru tahun 2011 ini lah, pertandingan juga dilaksanakan di luar ibukota. Bahkan opening dan closingnya digelar di Sumsel.
Pembangunan venues pun, sepertinya masih mengganjal. Ini terlihat misalnya, dari warning yang disampaikan Wapres Budiono ketika meninjau pembangunan venues pada 10 Oktober lalu dan dimuat oleh Antara.
Seperti dikutip, Wakil Presiden Boediono ketika itu memerintahkan para pejabat di Palembang untuk tidak menyembunyikan atau merahasiakan masalah pembangunan fasilitas SEA Games di Jakabaring. Karena waktu pelaksanaan pesta olah raga asia Tenggara itu sudah sangat mepet dan dekat sekali, yakni 11-22 November mendatang.
"Jangan sampai ada masalah yang disembunyikan (dirahasiakan, red) yang baru diketahui setelah waktunya mepet," kata Boediono kepada wartawan di Jakabaring, Senin usai meninjau pembangunan berbagai fasilitas pesta olahraga itu bersama Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin.
Pernyataan Wapres ini, tentu harus dimaknai sebagai suatu warning. Tentunya, pihaknya juga mendapat informasi dari berbagai sumber, selain dari paparan Gubernur Sumsel yang disampaikan.


 Gedung Bank Sumsel Babel yang direncanakan sebagai media centre. Gedung yang megah, sayangnya minim fasilitas

Meskipun para wartawan ini pun tentu tidak akan meliput semua even dan seluruh atlet. Wartawan dari negara tertentu tentu saja, fokusnya hanya kepada cabang olahraga yang diiikuti oleh negaranya. Atau mungkin , hanya pada beberapa cabang yang favorit.

Para wartawan ini tentu saja memerlukan fasilitas agar kerja mereka tak terhambat. Baik itu fasilitas untuk menginap maupun sarana untuk mengirim berita.

Sayangnya, sampai saat ini ternyata belum tergambar seperti apa fasilitas yang bisa diterima oleh para peliput. Soalnya, jangankan mempersiapkan fasilitas. Jumlah wartawan peliput pun, pihak Inasoc belum memiliknya.

Karenanya, hingga saat ini, menurut Muddai madang, Wakil Ketua Indonesia SEA Games XXVI Organizing Committee (InaSOC), pihaknya hanya menyiapkan tempat serta jaringan internet.

Mereka tidak menyediakan komputer atau peralatan lain. Tetapi wartawan bersangkutan yang harus membawa sendiri. InaSOC hanya menyediakan tempat. Semua wartawan disediakan tempat dan dibagi berdasarkan asal mereka, seperti dari media asing, nasional dan lokal.

Keputusan ini, menurutnya terpaksa diambil karena sampai kini belum ada perwakilan organisasi jurnalis yang berkoordinasi dengan InaSOC terkait dengan kebutuhan mereka saat SEA Games nanti.

Buka itu saja, InaSOC daerah, sampai saat ini  belum mengetahui berapa jumlah wartawan yang akan meliput SEA Games XXVI di Palembang itu.

Karena masih meraba-raba mengenai jumlah peliput, penginapan pun tak disediakan. Meskipun untuk penginapan wartawan ini, dari informasi yang beredar telah disiapkan di Mes Pertiwi. Base camp, Sriwijaya FC yang sementara waktu digunakan bagi para peliput.

Jumlahnya, dari informasi yang didapat di pemberitaan media lokal sekitar 200 kamar. Koordinator Wartawan Nasional di daerah yang diberi wewenang mengurus ini, Khairul Saleh memastikan kamar-kamar itu nantinya untuk para peliput dari media nasional.

Namun, koresponden Jakarta Post ini pun tak bisa merinci untuk siapa saja dan media mana saja kamar-kamar itu. ‘Silakan berkoordinasi dengan pusat,” katanya ketika ditanya apakah Sinar Harapan juga mendapat   fasilitas kamar itu.

Muddai madang sendiri memang menyayangkan, belum adanya koordinasi dengan pihaknya.  Idealnya, organisasi profesi wartawan telah berkoordinasi dan menyampaikan surat resmi kepada pihaknya. Sehingga pihaknya bisa mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan yang mungkin diperlukan para wartawan.

Sementara untuk Media centre sendiri akan dipusatkan di gedung milik Bank Sumselbabel.

Gedungnya memang megah. Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin memastikan media massa lokal dan nasional akan ditempatkan dalam Media Centre di lantai 4-7 gedung Bank Sumsel Babel yang berjarak sekitar 500 meter dari Jakabaring Sport City.

Gedung berlantai 17 itu saat ini kondisinya 100 persen selesai dikerjakan. Pada lantai 1-3 akan difungsikan sebagai kantor panitia penyelenggara (Inasoc) dan kantor perwakilan masing-masing kontingen.

Sementara, pengalaman dari pelaksanaan PON XVI tahun 2004 lalu, media centrenya dilengkapi dengan sarana dan prasarana. Para wartawan bisa mengirim berita menggunakan fasilitas yang sudah tersedia. Meskipun memang, karena jumlahnya juga kurang memadai, ada sebagian media yang menggunakan fasilitas sendiri.

Tetapi, paling tidak panitia menyediakan fasilitas sehingga kalau wartawan membutuhkan, sudah tersedia.

Kalaupun pada Sea Games kali ini, panitia hanya menyediakan tempat dan jaringan internet, entahlah bagaimana mau menyebutnya, Sea Games ini even di bawah PON atau di atas PON. Kalaupun disediakan, tempat dan jaringan internet, sudah disiapkan kah fasilitas bagi wartawan untuk mengecash laptopnya. Ini persoalan kecil, tetapi akan menjadi masalah terutama menjelang deadline.

Belum juga terbayangkan pada opening nanti, dengan berbagai aturan dan semrawutnya suasana, bagaimana para wartawan bisa mengirim berita dengan cepat. Kalau biasanya, setiap ada kegiatan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, disiapkan media centre.

Tetapi, dengan jumlah peliput yang cukup banyak sementara tempat di stadion juga terbatas,  mungkin wartawan harus ke Media Centre di gedung Bank Sumsel Babel yang jaraknya sekitar 500 meter.

Yang jelas, media yang mengirimkan wartawannya untuk meliput even ini tentu juga sudah menyiapkan peralatan yang memadai untuk melakukan peliputan. Sukses tidaknya Sea Games tentunya juga ditentukan oleh sebaran informasinya. Panitia, rasanya perlu memikirkannya. (muhamad nasir)

Minggu, 16 Oktober 2011

Kirab Sea Games Kelilingi Sumsel





Palembang:

Ketua Inasoc Sumatera Selatan Muddai Maddang menyebutkan, pada 6 November, kirab api SEA Games akan tiba di Bandara SultanMahmud Baddarudin (SMB) II.

Sebelumnya, kirab obor SEA Games (SEAG) yang bersumber dari Mrapen di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah itu, akan menginap pada setiap kabupaten dan kota di Sumsel.

Dari Bandara, kirab  langsung ke Banyuasin, Musi Banyuasin, dan bermalam diLubuk Linggau, sebelum dilanjutkan ke Empat Lawang, Pagaralam dan Lahat.


”Rencananya bermalam juga di antara Pagaralam dan Lahat.Tapi karena ada nuansa pariwisatanya kita cenderung ke Pagaralam,” kata Mudai. Selanjutnya, kata Ketua KONI Sumsel ini, kirab api SEA Games menuju Muaraenim lalu ke selatan menuju Baturaja dan bermalam di Baturaja, sebelum melalui Martapura, OKU Timur bermalam di Kayuagung, OKI. ”dari rute ini, api akan bermalam di Kayu Agung,”katanya.

Dari Kayu Agung, api SEA Games kemudian dibawa ke Indralaya, OI. Tiba kembali di Palembang pada 11 November 2011 sekitar pukul 19.00 WIB dan langsung memasuki arena Jakabaring. “Jadi keliling Sumsel dahulu baru ke pembukaan Sea Games di Stadio Gelora Sriwijaya Jakabaring,” jelasnya. (sir)


Sea Games Optimistis Siap




Palembang:

Pengerjaan seluruh venues Sea Games dipastikan selesai pada 20 Oktober mendatang. Keyakinan itu disampaikan Alex saat meninjau beberapa venues di kawasan Jakabaring Sport City (JSC), Minggu (16/10).

Gubenur beserta rombongan meninjau GOR Ranau dan Dempo, venues Aquatik, Atletik dan Voli Pantai. Ketika ditanya masih adanya keraguan Palembang untuk melaksanakan SEA Games, dengan tegas Alex menyebutkan bahwa keraguan itu hanya bagi orang Jakarta. Dengan kondisi terakhir, tak perlu lagi ada keraguan.
Optimistis disampaikan Gubernur karena beberapa venues sedang dalam tahap finishing. ”Pada 20 Oktober semua venues akan selesai. Kalaupun ada kekurangan di sana-sini sedikit, harap dimaafkan. Tapi secara umum, sudah selesai,” ujar Alex.

Selain pengerjaan fisik, sambung Alex, infrastruktur pendukung seperti pasokan listrik, di kawasan JSC telah dipasang 5 genset. Di antaranya satu dipasang di sport hall dengan daya sebesar 0,8 Megawatt.

”Dengan adanya suplai genset dari PLN mudah-mudahan akan lebih baik. Sehingga listrik tidak akan bermasalah. Apalagi kalau sudah di-backup 5 genset,” tegasnya.

Lapangan Tembak
Shooting timer lapangan tembak, kata Alex, sekarang sudah berada di Cengkareng dan segera dikirim ke Palembang.

“Kemarin atau tidak salah hari ini sebanyak 4,3 ton elektronik shooting timer dari Swiss tiba di Cengkareng.


Senin (hari ini., red) petugas dari Swiss datang sehingga dapat dipasang. Diperkirakan 10 hari selesai tuntas dipasang di seluruh lapangan menembak,” papar Alex.

Begitu juga dengan venues atletik,. sebenarnya sudah selesai dan tinggal tribun kiri kanan yang merupakan tribun tambahan.

“Venues ini tidak pakai atap, jadi tiga hari lagi selesai tuntas,” ungkap Alex.


Selain memastikan kesiapan venues,Alex juga mengaku bangga atas progres penyelesaian venues Aquatik yang maju pesat. ”Kolam untuk pertandingan 50 meter sudah selesai, airnya bening sekali, itupun masih diendapkan kotoran-kotoran yang tinggal. Untuk kolam loncat yang sedang diselesaikan bagian bawahnya,  besok (Senin, red) sudah diisi air.Mudah-mudahan besoknya lagi sudah penuh,” kata Alex.

Sementara, untuk bulk head kolam renang, sambung Alex, kapal dari Singapura yang membawanya, sudah merapat di Pelabuhan Boom Baru, kemarin. Dalam kapal tersebut terdapat bulk head yang akan digunakan untuk papan loncat.


”Mudah-mudahan segera dipasang sehingga seminggu lagi untuk kolam renang sudah selesai,” katanya. (sir)

Wapres Tinjau Venue Sea Games

Ketua KONI dan KOI Rita Subowo menyambut Wapres Buiono di depan Stadion Gelora Sriwijaya. 




Wapres Budiono dan Gubernur Sumsel meninjau venue aquatic 


 Rizal Abdullah, Kepala Dinas PU Cipta Karya Sumsel menjelaskan pekerjaan venue kepada Wapres Budiono

Wapres Tinjau Sea Games Disambut Demo Warga

Kedatangan Wapres Budiono meninjau venue Sea Games pada Senin (10/10/11) di Kompleks Jaka Baring Sport City , Palembang, Sumsel, disambut demo wara yang menuntut ganti rugi atas lahannya yang digunakan untuk Wisma atlet. Menurut pemilik lahan, mereka belum menerima ganti rugi. Sementara Pemprov Susmel bersikeras sudah membayar ganti rugi.
Dalam aksinya, pemilik lahan memohon bantuan Wapres Budiono agar mereka dapat menerima ganti rugi lahannya tersebut. Sayang, aksi demo ini akhirnya bubar sebelum Wapres tiba di Jaka Baring Sport City.

Puluhan Perokok Terjaring Razia



 http://www.sinarharapan.co.id/content/read/puluhan-perokok-terjaring-razia/

PALEMBANG - Menciptakan Palembang tanpa asap rokok, Satpol PP Palembang menggelar razia terhadap perokok di jalan protokol dan mal. Hasilnya, puluhan warga yang tertangkap tangan sedang merokok disidang tipiring (tindak pidana ringan), Selasa (11/10).
Kepala Satpol PP Palembang Aris Saputra di sela-sela razia menegaskan, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 7 Tahun 2009, perokok yang tertangkap tangan melanggar hanya dikenai sanksi membuat pernyataan.
“Tapi ini bukan soal besar kecilnya denda, tapi memberikan efek jera kepada masyarakat agar mereka tidak merokok sembarangan, termasuk membuang sampah di tempat-tempat terlarang,” ujar Aris.
Beberapa perokok yang terjaring menyatakan, setuju-setuju saja perda diterapkan, tetapi semestinya ada sosialisasi. “Saya sama sekali tidak tahu kalau di sini dilarang merokok,” ujar Aminudin, warga Plaju yang terkena razia saat akan membeli alat-alat motor.
Perda Pemerintah Kota Palembang Nomor 7 Tahun 2009 tentang Larangan Merokok pada tempat tertentu memang dinilai masyarakat setempat masih kurang sosialisasi.

Kepala Dinas Kesehatan Palembang Gema Asiani menegaskan, saat pelaksanaan SEA Games nanti, Palembang akan dinyatakan sebagai kawasan bebas rokok. “Kami sudah ada payung hukum, Perda Nomor 7 Tahun 2009 yang telah diberlakukan sejak Mei 2010,” ujarnya.

Selasa, 04 Oktober 2011

Dipertimbangkan, Sekolah di Palembang Diliburkan Selama Sea Games



Palembang:
Ketua Komisi V DPRD Sumsel Baihaqqi Soefyan mengemukakan, saat ini pihaknya masih mempertimbangkan kemungkinan untuk meliburkan sekolah di Palembang selama pelaksanaan Sea Games nanti.


“Belum ada keputusan apakah para siswa di Kota Palembang akan diliburkan saat pembukaan SEA Games berlangsung atau tidak. Namun, perlu dipikirkan juga manfaat dan kerugian jika siswa diliburkan saat pembukaan SEA Games,” ujarnya Selasa (4/10).

“Mungkin wacana ini perlu dibahas lebih lanjut,karena pembukaan SEA Games ini merupakan momen penting dan belum tentu terulang kembali di Sumsel, jadi perlu disemarakkan.Wacana untuk meliburkan para siswa ini pasti akan melibatkan semua pihak yang berkompeten, ”ujar politikus asal Partai Demokrat itu.

Sementara itu, pembukaan SEA Games XXVI di Palembang, 11 November mendatang, bakal melibatkan ribuan pelajar. Dari ribuan pelajar tersebut, sekitar 288 pelajar berasal dari seluruh kabupaten/kota se-Sumsel.
Kepala Dinas Pendidikan (Diknas) Sumsel Ade Karyana mengemukakan, pada pembukaan pesta olahraga se-Asia Tenggara nanti akan ada 3.000 siswa dan mahasiswa mulai tingkat sekolah menengah pertama (SMP) hingga perguruan tinggi.

“Dari 3.000 siswa tersebut,288 di antaranya berasal dari daerah di Sumsel, sedangkan sisanya dari dalam Kota Palembang, ”jelasnya, seusai rapat dengan Komisi V DPRD Sumsel kemarin.

Seluruh siswa yang dilibatkan dalam pembukaan SEA Games tersebut, jelas Ade, sudah melalui proses seleksi terlebih dahulu. “Khusus untuk siswa yang berasal dari luar kota Palembang, sekitar satu bulan sebelum pelaksanaan opening sudah akan berlatih di Palembang, dibimbing oleh para koreografer berpengalaman di bidangnya,”jelasnya.

Kemudian, selama menjalani masa latihan di Palembang, semua siswa daerah tetap mengikuti kegiatan belajar. Caranya, mereka akan dititipkan di sekolah-sekolah yang ada di Palembang.  (sir)


Nama Stadion Gelora Sriwijaya Urusan Nanti





Palembang:

Rencana nama Presiden SBY yang akan digunakan untuk nama Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring mendapat respon beragam dari berbagai pihak.

Bupati Empat Lawang H Budi Antoni Aljufri mengatakan,kalau boleh memilih,nama stadion yang saat ini menjadi kandang Sriwijaya FC (SFC) itu, diambil dari nama pahlawan atau tokoh yang berasal dari Sumsel sendiri.

Sebaiknya lebih baik nama (stadion) itu dari tokoh Sumsel. “Hal ini bukan kita mengabaikan tokoh nasional dan tidak setuju,” ujarnya.

Sementara itu.  Wali Kota Palembang H Eddy Santana Putra punya pendapata berbeda. Menurutnya, meski semua usulan itu adalah kewenangan provinsi, semuanya bergantung dengan SBY sendiri, yang namanya bakal diabadikan.

“Saya kira nama SBY layak menggantikan nama Jakabaring, terlebih dukungan beliau untuk kesuksesan Sea Games,” komentarnya.

Hanya, Eddy menyarankan, sebelum diusulkan pergantian nama Gelora Sriwijaya menjadi Gelora SBY itu, sebaiknya diseminarkan dulu untuk menyerap aspirasi masyarakat Sumsel, setelah itu baru diusulkan.

Anggota DPRD Sumsel dari Partai Demokrat, Bihaqqi Soefyan mendukiung penggantian nama stadion tersebut. Dirinya mengaku sangat mendukung jika ada rencana perubahan nama Stadion Gelora Sriwijaya menjadi Gelora SBY.

”Ini merupakan penghargaan sekaligus terima kasih kita kepada Presiden SBY yang telah mempercayakan opening dan closing Sea Games serta pelaksanaan beberapa cabang olahraga di daerah ini,” ujarnya terpisah.

Sementara Gubernur Sumsel H Alex Noerdin punya sikap berbeda. Mantan Bupati Muba ini tidak menolak dan juga tidak mendukung. Menurutnya, sebelum membicarakan dan memikirkan tentang pergantian nama tersebut, masih ada hal yang lebih penting.

“Ya selesaikan dulu venues dan selesaikan dulu SEA Games, baru berpikir bagaimana baiknya soal nama,” jelas Alex seusai menghadiri rapat paripurna di Gedung DPRD Sumsel Selasa (4/10).

Orang nomor satu di Sumsel ini mengatakan, untuk saat ini semua konsentrasi tercurah penuh pada penyelesaian pembangunan venuedan pelaksanaan SEA Games. Bahkan, seusai perhelatan event olahraga se-Asia Tenggara itu selesai,masih ada lagi yang akan dikerjakan.


Setelah ini akan ada satu hal lagi, yakni (pembangunan) sport university yang terletak di kawasan Jakabaring Sport City (JSC). Itu berstandar internasional dan itu sudah mulai digarap. “Jadi, pemikiran kita seusai SEA Games nanti,langsung ke masalah itu,”katanya.

Menurutnya, pergantian nama itu bukan masalah urgent atau tidak urgent, tetapi barangkali, sebaiknya sekarang ini fokus dulu soal venue.

”Barang nya saja belum jadi, mau dibuat nama, ya nggak lah. Kita, fokus dan selesaikan SEA Games dululah,” tegasnya.

Usulan pergantian nama stadion, sebelumnya didengungkan Ketua Koni Sumsel Muddai Madang. Awalnya, usulan itu muncul sebagai tanda terima kasih masyarakat Sumsel kepada Presiden SBY, yang sangat mendukung Sumsel sebagai penyelenggara SEA Games, terutama sebagai tempat pembukaan dan penutupan.

“Ini kepercayaan yang besar diberikan Presiden SBY kepada masyarakat Sumsel. Jadi, ini merupakan bentuk terima kasih kita. Tetapi ini baru usulan,” ungkap Muddai, seraya mengakui, bahwa usulan ini belum sampai ke Presiden SBY. (sir)

Padamkan Api, Gunakan Air dari Venue Ski


Palembang:
Air venue Sea Games di Jaka Baring dimanfaatkan untuk memadamkan api menggunakan water bomber. Ini dilakukan karena  sejumlah sungai mongering.
Sekretaris Posko Komando Tanggap Darurat Asap Sumsel Hasnandar Selasa (4/10) menuturkan, pelaksanaan water bombing atau penyiraman air melalui udara di sejumlah daerah Sumsel mengalami hambatan.
Beberapa sungai tempat mengisi air yang akan diangkut melalui helikopter mengering sehingga pasokan air berkurang. Sementara satu unit helikopter water bombing memerlukan 600 liter air untuk satu kali penerbangan.

“Kesulitan yang dihadapi tim,  pasokan air karena sungai-sungai terdekat yang seharusnya menjadi sumber air tempat pengambilan air helikopter banyak yang kering,” ujar Hasnandar.
 
Untuk mengantisipasinya, mereka menempuh waktu perjalanan sekitar 1,5 jam dari sumber air yang terdekat untuk sampai ke sumber titik api.

Diantaranya, mengambil air dari venue ski air di Jakabaring dan sungai Air Sugihan, Kabupaten OKI.
 
Dua lokasi pengambilan air tersebut memang sangat jauh dari lokasi titik api sehingga membutuhkan waktu penerbangan lebih lama, yang menyebabkan pengeboman kurang efektif memadamkan api.

Selain kesulitan pasokan air, pihaknya juga terkendala lokasi kebakaran yang sulit dijangkau karena terletak di kawasan hutan gambut yang tidak ada pemiliknya. Hal ini menyulitkan tim melakukan ground check (survei lokasi titik api) sebelum penyiraman air melalui udara.

Staf Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Gabriel Sigit mengatakan, pihaknya akan terus membantu Pemprov Sumsel mengatasi kabut asap yang diakibatkan kebakaran hutan dan lahan.


Mereka akan bekerja maksimal membantu Provinsi Sumsel agar terbebas dari asap. Menurutnya, ketika permasalahan asap dinyatakan mengganggu aktivitas masyarakat serta berdampak pada terganggunya jalur transportasi, itu sudah menjadi tugas BNPB. “Kami komitmen tidak akan meninggalkan Sumsel selagi program ini (pemadaman) berlangsung. Apalagi kalau sampai kabut asap mengganggu pelaksanaan Sea Games,” ujarnya. (sir)


Bersamaan Sea Games, Jemaah Haji Gunakan Bandara Lama



Palembang:

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II digunakan untuk para atlet dan official SEA Games yang akan datang ke Palembang, kepulangan ribuan jemaah haji Embarkasi Palembang tahun 2011 ini terpaksa memakai jalur Bandara Lama.
Begitupan Asrama Haji, tempat singgah sementara juga digunakan official dan atlet. Karenanya, setibanya di bandara, para jemaah tidak singgah di asarama haji, tapi langsung pulang ke rumah masing-masing.
Pemberlakuan jalur ini dilakukan sebagai antisipasi membludaknya kapasitas Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II saat perhelatan Sea Games  berlangsung.
 Asisten Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Sumsel, Aidit Aziz usai menghadiri rapat pembahasan PPIH di ruang Bina Praja Senin (3/10), mengatakan, hal ini dilakukan karena kedatangan jemaah haji ke tanah air, berbarengan dengan berlangsungnya SEAG.
 “Sebenarnya tak ada kendala selama proses keberangkatan jemaah berlangsung. Namun kepulangan jemaah ada beberapa hambatan yang terjadi. Salah satunya waktu yang berbarengan. Oleh karenanya kepulangan jemaah terpaksa melalui jalur bandara lama,” ujarnya.
Begitupun dengan asrama haji. Ribuan jemaah haji Embarkasi Palembang diharapkannya dapat langsung pulang ke rumah masing-masing setibanya di Bandara.
 Ini dikarenakan  asrama haji yang seharusnya berfungsi sebagai tempat singgah sementara jemaah  digunakan oleh official dan Atlit SEAG selama perhelatan Sea Games di kota Palembang.
 “Pada umumnya memang jarang jemaah yang menginap, sebab kebanyakan keluarga langsung menjemput mereka di Bandara,” tutur Aidit Azis.

Terpisah, GM PT. Angkasa Pura, Yon Sugiono menerangkan, pihaknya terpaksa menggunakan jalur bandara lama guna mengantisipasi membludaknya kapasitas di SMB II saat SEAG berlangsung. Kendati begitu, untuk proses imigrasi dan leanding pesawat tetap di Bandara Internasional SMB II. (sir)


Pemilukada Muba, Incumbent Kalahkan Anggota DPR



Suasana rekapitulasi Pemilukada Muba di KPU Muba, Senin (3/10)




Sekayu:


Ketua KPU Muba, Khadafi memastikan pasangan Pahri-Beni memenangkan Pilkada Muba 2011 setelah hasil rekapitulasi rampung diselesaikan Senin malam (3/10) pukul 21.10 WIB.

Hasil rekapitulasi, pasangan Pahri Azhari yang merupakan incumbent memperoleh 149.176 suara atau 51,24%, Dodi Reza Alex yang merupakan anggota DPR RI dari Fraksi Golkar memperoleh 132.896 suara atau 45,65% dan Sulgani Paku Ali yang sebelumnya Ketua DPRD Muba memperoleh 9.052 suara atau 3,11%.

“Dengan selesai rapat pleno rekapitulasi PPK ini, direncanakan KPU akan melakukan penetapan pemenang Pilkada Muba besok (hari ini) atau dua hari setelah rekapitulasi ini,” tandas Khadafi.

Hasil rekapitulasi perolehan suara ketiga kandidat pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Muba periode 2012-2017, dinyatakan rampung 100% sekitar pukul 21.10 WIB. Berita acara rekapitulasi hasil perhitungan suara Pilkada Muba 2011 nomor 50/BA/X/2011 resmi ditandatangani Ketua KPU Muba, Khadafi dan empat anggotanya yakni Abu Bakar, Wanhar Rozak, Lukman dan Erida.

Namun pada berita acara tidak ada tanda tangan dari saksi pasangan nomor urut 1, Dodi-Islan dan saksi pasangan nomor urut 2, Sulgani-Sujari. Hanya ditandatangani saksi pasangan nomor urut 3,Pahri- Beni yakni atas nama Dhabi K Gumayra dan Jon Kenedi.

Kuasa Hukum KPU Muba, Alamsyah Hanafiah, SH mengatakan meski tidak ditandatangani saksi kedua pasangan calon berita acara rekapitulasi tetap sah.

Dengan kondisi itu, ujar Alamsyah KPU tidak ada resiko hukum berarti karena rapat pleno sudah dihadiri saksi ketiga kandidat. Alamsyah menuturkan, KPU siap mengikuti proses hukum yang berlaku jika ada tim pasangan kandidat tidak puas dengan hasil Pilkada dengan mengajukan gugatan ke MK.

Diwarnai Demo
Sementara rapat pleno digelar penuh ketegangan dan perdebatan, di luar gedung KPU aksi demontrasi masih berlangsung. Massa mengatasnamakan warga Muba melakukan pernyataan sikap yang ditandatangani Islah Taufik, Jamal, Muhril Alfi serta Sumadi. Pernyataan berasal dari dua tim pendukung masing-masing pasangan nomor urut 1, Dodi- Islan dan nomor urut 2, Sulgani-Sujari.

Sepuluh poin tuntutan antara lain, pengusutan secara tuntas penggelembungan mata pilih dengan mendatangkan warga dari luar Muba untuk ikut memilih, pengusutan praktik birokrasi yang terlibat aktif mengerahkan dan memobilisasi massa secara masif dan sistematis, pengerahan masa untuk mencoblos dua kali di TPS berbeda. Selain itu pendemo menyoal kinerja Panwaslu serta KPU sebagai penyelenggara Pilkada Muba.

Untuk KPU, warga menuntut pengusutan pola rekrutmen PPS yang diduga diwarnai rekayasa oleh kepala desa atau lurah sehingga PPS berlaku tidak netral. Pendemo juga meminta aparat membongkar praktik curang PPK, PPS dan PPDP sehingga menyebabkan adanya pengebirian serta penciutan warga pemilih.

Meski jumlah massa tidak seperti yang diperkirakan sebelumnya, aparat keamanan yang sudah siaga sejak pagi dengan peralatan lengkap dan tiga kendaraan anti huru hara tetap melakukan pengawalan. Massa diblokade sekitar 100 meter dari sekretariat KPU Muba sehingga tidak bisa masuk ke halaman KPU apalagi ke dalam ruangan rapat pleno.

Setelah sempat berorasi sekitar 15 menit, blokade petugas dibuka dan beberapa perwakilan dari massa pengunjukrasa diperkenankan menyampaikan aspirasinya langsung ke sekretariat KPU.Petugas mempersilakan lima perwakilan menemui anggota KPU Muba.Perwakilan massa diterima Lukman, Anggota KPU Muba.

Hasil Quick Count

Sebelumnya, hasil penghitungan quick count tiga lembaga  survey, yakni
Lembaga Survei Indonesia (LSI), Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP), dan Pusat Kajian Kebijakan & Pembangunan Strategis (Puskaptis) juga menunjukkan kemenangan bagi pasangan incumbent, Pahri Azhari. Sementara, Dodi Reza Alex yang juga putra Gubernur Sumsel tak mampu melampauinya, meski beraing cukup ketat.

Hasil  quick count LSI menunjukkan pasangan Pahri-Beni memperoleh suara 50,64 persen, pasangan Dodi–Islan meraih 46,10 persen, dan Sulgani-Sujari hanya 3,25 persen.

Begitu juga penghitungan quick count LSKP, pasangan Pahri-Beni memperoleh 50,85 persen suara, Dodi-Islan 46,19 persen. Sedangkan, pasangan Sulgani-Sujari mendapat 2,96 persen.
                       
Puskaptis juga memastikan Pahri-Beni juga unggul atas pasangan Dodi-Islan. Dari 70,5 persen suara masuk dimana suara sah mencapai 88,27 persen dan abstain (golput) 11,73 persen, Pahri-Beni unggul dengan raihan 51,48 persen. Sedangkan Dodi-Islan meraih 44,53 persen. Terakhir, Sulgani-Sujari 3,99 persen. (sir)