Palembang:
Pipa
Minyak mentah milik Pertagas-PT Elnusa Oil Field Services yang terletak di Desa
Telang Kecamatan Bayung Lencir,Kabupaten Muba, Senin (30/1) sekitar pukul 24.00
WIB, meledak. Warga gembira karena bisa mengumpulkan minyak yag tumoah dan
menjualnya.
Kepala Operasi dan Pemeliharaan Elnusa, Budi Restoto
mengatakan, tumpahan minyak yang terjadi di Desa Telang merupakan modus
sabotase oknum warga untuk mencuri minyak perusahaan. “Beberapa titik kerap
dilubangi dan ditinggalkan begitu saja oleh komplotan pencuri. Untuk itu kita
turunkan tim menyelidikan masalah ini,”jelasnya.
Suara ledakan membuat warga sekitar terbangun dari tidur dan panik keluar rumah untuk melihat suara ledakan. “Kami pikir suara bom atau tembakan. Ledakan terdengar dua kali.Ada percikan api dan semburan minyak setinggi 3 meter,” ujar Rahidin, warga yang rumahnya persis di depan sumber ledakan.
Menurut Rahidin, saat ledakan pipa warga tidak berani
mendekat karena takut terjadi ledakan berikutnya sehingga dibiarkan hingga
keesokan harinya.
Pada pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB, kemarin warga mulai mendekat ke sumber ledakan pipa dan ternyata semburan minyak mentah sudah membanjiri kebun warga, teras rumah dan pinggiran jalan raya.
Pada pagi hari sekitar pukul 05.00 WIB, kemarin warga mulai mendekat ke sumber ledakan pipa dan ternyata semburan minyak mentah sudah membanjiri kebun warga, teras rumah dan pinggiran jalan raya.
Melihat minyak tumpah ke jalan, warga tidak
menyia-yiakan waktu untuk segera menampung minyak mentah dengan jeriken, ember,
baskom dan drum.
Bahkan terlihat truk tani menyedot tumpahan minyak yang dijual warga. Agus (40) warga Desa Telang, mengaku sengaja mengambil minyak mentah yang tumpah karena bisa dijual dan pihak PT Elnusa tidak melarangnya.
Bahkan terlihat truk tani menyedot tumpahan minyak yang dijual warga. Agus (40) warga Desa Telang, mengaku sengaja mengambil minyak mentah yang tumpah karena bisa dijual dan pihak PT Elnusa tidak melarangnya.
“Dari pada tumpah ke jalan dan bisa membahayakan jadi
kami warga sekitar ikut mengambil dan mengumpulkan minyak dengan jeriken dan
drum agar bisa dijual kembali. Lumayan per drumnya terjual Rp300.000,”
paparnya.
Kades Telang Yusni menyatakan tidak bisa melarang warga menampung minyak mentah tersebut. Karena dikhawatirkan tumpahan minyak terus menggenangi kebun warga. “Harusnya pihak Elnusa sigap dan memberitahukan kepada warga.Atau juga dibuat garis batas sehingga warga tidak datang berbondong-bondong datang ke lokasi karena berbahaya,” paparnya.
Kades Telang Yusni menyatakan tidak bisa melarang warga menampung minyak mentah tersebut. Karena dikhawatirkan tumpahan minyak terus menggenangi kebun warga. “Harusnya pihak Elnusa sigap dan memberitahukan kepada warga.Atau juga dibuat garis batas sehingga warga tidak datang berbondong-bondong datang ke lokasi karena berbahaya,” paparnya.
Sekretaris Komisi IV DPRD Sumsel Yudha Rinaldi
berharap peristiwa ledakan atau kebocoran pipa Elnusa di kawasan Musi Banyuasin
tidak terulang lagi. “Soal pipa bocor seharusnya sejak dini perusahaan
melakukan pencegahan jangan menunggu pipa meledak. Kemudian
upaya peremajaan pipa harus terus dilakukan,” ujarnya. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar