Senin, 06 Juni 2011
Ponpes Bukan Basis Radikalisme
Ponpes Bukan Basis Radikalisme
Suryadharma Ali ajak pimpinan ponpes jaga kerukunan
Maraknya isu paham radikalisme yang disebarkan dari pondok persantren (Ponpes) dibantah keras Menteri Agama Suryadharma Ali, bahkan dari hasil penelitian yang dilakukan kementerian agama (Kemenag) RI penyebaran radikalisme dari ponpes atau lembaga pendidikan agama yang mengacu pada kurikulum pendidikan kemenag.
Selain itu, Suryadharma Ali saat menghadiri Haflatul Kubro Ponpes Sabilul Hasanah Ke XVI di Desa Porwosari Kecamatan Banyuasin III Kabupaten Banyuasin, Minggu (29/5) sekitar pukul 14.00 mengingatkan para pimpinan ponpes, pemerintah daerah untuk selalu menjaga kerukunan antar umat beragama sebab, berkembangnya isu radikalisme hanya untuk menjatuhkan peran ponpes dalam mengembangkan pendidikan agama
“bahkan ada yang mengatakan jika kurikulum pendidikan agama, memicu radikalisme di ponpes dan madrasyah jelas ini sangat menyesatkan, dan saya tegaskan tidak akan merubah kurikulum pendidikan agama karena tidak ada yang salah dan kurikulum pendidikan tersebut tidak ada kaitannya dengan paham radikalisme, namun kita akan merubah kurikulum untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama kearah yang lebih baik,” tegas Suryadharma Ali
Dikatakannya untuk mengantisipasi penyebaran radikalisme di kalangan ponpes dan madrasyah dibutuhkan peran aktif para kyai, pengajar ponpes dan juga kepala daerah untuk selalu berkoordinasi mengatasi penyebaran paham radikalisme
“Peran ponpes sudah sangat jelas, bahkan dari sebelum kemerdekaan Negara kita hingga setelah meredeka ponpes selalu memberikan sumbangsi pengajaran bagi masyarakat, bayangkan dulu Negara kita tidak ada anggaran pendidikan tapi dengan bantuan para ulama berdiri lembaga pendidikan yang mengajarkan putra-putra bangsa tanpa pungutan biaya,”ungkapnya
Di jelaskan Suryadharma Ali yang juga Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan pihaknya akan terus melakukan pembinaan terhadap ponpes termasuk berusaha memberikan pendidikan gratis di tingat madrasyah ibtidaiyah (MI), Madrasyah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasyah Aliah (MA) se Indonesia
“Dari Rp 33 Triliun anggaran pemerintah pusat hampir 90 persen kembali ke dunia pendidikan, sehingga Kemenag berusaha mewujudkan pendidikan gratis di madrasyah-madrasyah,” ucap Suryadharma seraya mengatakan banga terhadap kepemimpina gubernur sumatera selatan yang berhasil mewujudkan pendidikan gratis termasuk di Madrasyah
Sedang gubernur sumatera selatan Ir Alex Noerdin menyakini ponpes di sumatera selatan merupakan lembaga pendidikan agama yang akan mencetak generasi muda Islami yang dibekali ilmu pengetahuan dan iman ke Islaman “Hafla ke XVI Ponpes Sabilul Hasanah ini merupakan bukti perjuangan ulama dalam penyebaran agama, karena beberapa tahun silam lokasi ponpes ini merupakan perkebunan karet namun sekarang menjelma menjadi ponpes maju,” ungkap Alex
Menurut Alex, selain Haflatul Kubro pertemuan para ulama, kiyai dan pimpinan ponpes dapat memberikan kedamaian bagi masyarakat dalam menjaga kerukunan umat beragama “Kita bersyukur di Sumatera Selatan hingga saat ini terbina kerukunan umat beragama yang harmonis, tanpa adanya gesekan,” pungkasnya
Foto-foto: Untung Sarwono/Humas Pemprov Sumsel
Sementara pimpinan ponpes sabilul hasanah KH Mudaris mengatakan hingga saat ini terdapat 1432 orang santri, 354 merupakan santri MA, 322 MTs, 554 MI dan sisanya santri tahfizul quran dan santri yang hanya menuntut ilmu agama
“Ponpes kita juga dibekali keterampilan termasuk bantuan Rp 150 juta menteri Koperasi dan UKM saat di jabat Bapak Suryadharma Ali kini koperasi yang membidangi keterampilan ukiran kayu bagi santri beromzet Rp 1 milyar,” ujarnya.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin,sebelum mengunjungi Ponpes Sabilul
Hasanah di Banyuasin terlebih dahulu mengunjungi Ponpes Raudatul Qur'an di
Simpang Sender OKUS. Kunjungan Gubernur ditempat dalam Rangka menghadiri Haflah
Ponpes Raudatul Qur'an dan Wisuda Santri. Gubernur disambut Pimpinan Ponpes
Ustadz Ali Fuad dan Unsur Muspida didaerah ini. Gubernur juga berkesempatan
menyerahkan Tanda Tamat Belajar kepada Santiwan dan Satriwati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar