Rabu, 19 Agustus 2015

Sumsel Pertama di Indonesia Pembangunan PLTS


Road to Green Asian Games 2018

 Palembang - Sumsel kembali menjadi prionir di Indonesia. Kali ini Sumsel menjadi yang terdepan dalam membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Sumsel segera miliki PLTS di kawasan Jakabaring Sport City (JSC).


“Ini merupakan suatu loncatan besar kebijakan energi di Indonesia dan bukan hanya di Sumsel. Kita selalu menjadi yang pertama dan selalu menjadi prionir” ucap Gubernur Sumsel, H Alex Noerdin usai tindaklanjut Rencana Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Sumsel, di Griya Agung Palembang. Rabu (19/8).

Lanjutnya, pertemuan hari ini akan menjadi tonggak sejarah bagi Sumatera Selatan dan juga bagi Indonesia. “Pertemuan ini adalah hasil pada saat saya mengikuti kunjungan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla  ke Jepang beberapa waktu yang lalu. Disana banyak perusahaan-perusahaan besar. Saya sampaikan disana keinginan Pemerintah Provinsi Sumsel untuk memanfaatkan lahan yang ada dan yang tidak produktif selama ini dengan intensitas matahari yang cukup panas untuk dijadikan pembangkit listrik tenaga surya” tuturnya.

Tambah Alex, tadi petinggi Sharp dari markas besar yang ada di Tokyo, Jepang datang kesini untuk merealisasikan hal tersebut. Pembicaraan ini sendiri adalah pembicaraan yang kedua dan sekarang mereka sedang melihat Jakabaring Sport City  (JSC).

“Pemerintah Jepang mempunyai kebijakan kredit Co2, dimana kredit ini meredam Co2 yang diakibatkan oleh polusi di dunia ini. Usaha-usaha yang menggunakan Co2 ini diberikan kredit melalui badan lingkungan hidup Jepang. Kita membangun PLTS ini salah satunya untuk mengurangi emisi karbon, maka dari itu kita bisa mendapatkan bantuan kredit Co2 dari Jepang ini”terang Alex.

Sambungnya, di Jakabaring segera dibangun 10 MW. Sekarang ini JSC, memerlukan 2,5MW dan kalau semua venue yang kita bangun sudah selesai, pada saat puncaknya nanti pada Asian Games 2018, kita memerlukan sekitar 8-9 MW listrik.
“1 MegaWatt (MW) itu memerlukan lahan seluas 2 Hektar untuk Solar Cell. Pertama yang akan kita bangun yaitu di Jakabaring. Untuk air, sedang dibangun PDAM yaitu portable water jadi bisa langsung diminum dan tekanannya tinggi. Listriknya energi terbaharukan antara lain energi matahari” jelasnya.

Jadi nanti JSC akan mendapatkan suplai energi dari pembangkit listrik dengan energi terbaharukan. Sehingga tujuan kita Green Sport City dan lebih jauh lagi yaitu Green Asian Games 2018 bisa tercapai.

“Ini adalah suatu lompatan besar bagi Indonesia. Pembangunan PLTS ini pula merupakan langkah awal dalam proyek PLTS di pesisir timur Sumsel. Sasaran kita 5000MW dan menjadi yang terbesar di Asia” terang Alex.

Tambahnya, dalam pembangunan PLTS ini, biayanya yang digunakan separuhnya berasal dari Jepang dan separuhnya lagi dibagi antara Pemerintah Provinsi Sumsel, Sharp dan pihak ke 3.

Sementara itu, Richard Susilo selaku advisor Sharp mengatakan Sharp adalah produsen dari berbagai barang elektronik mulai dari televisi, lemari es, dan sebagainya yang sudah beroperasi di Indonesia.

“Pada kesempatan ini, Sharp bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Di dunia, Sharp adalah perusahaan yang pertama kali, terbaik dan terlama dalam membangun proyek-proyek PLTS di dunia. Kita sudah mempunyai pengalaman lebih dari 50 tahun dalam perencanaan dan pengembangan tenaga surya” pungkasnya.

Tidak ada komentar: