Minggu, 12 Oktober 2008

darah kosong

Stok Darah PMI Kosong

Palembang:

Kalau sebelumnya diberitakan bahwa stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palembang minim, kini justru mengalami kekosongan.
Berdasarkan pantauan Minggu (12/10) banyak orang menanyakan stok darah golongan A, B, O, dan AB.Ternyata, stok darah kosong sehingga mereka menunggu hingga sekitar pukul 12.00 WIB. Pasien lama menunggu karena petugas UTD PMI sedang melakukan pengambilan darah di dua tempat yang mengadakan kegiatan donor darah massal, yakni di Gereja Maranata dan di Universitas Palembang (Unpal). Selain itu, langkah yang ditempuh para keluarga pasien langsung menjadi pendonor pengganti untuk mendapatkan stok darah.

Kepala Pelayanan UTD PMI Kota Palembang Nur Asia mengaku, saat ini PMI sedang mengalami krisis darah karena saat bulan puasa dan Lebaran sepi para pendonor darah.“Sekarang stok darah dari pukul masih ada, tetapi darah tersebut sudah dipesan pasien sehingga terjadi kekosongan,” ujarnya kemarin.

Menurut Nur, stok darah yang sudah dipesan tersebut, yakni golongan darah A sebanyak 29 kantong, golongan darah B 27 kantong,golongan darah O 102 kantong,dan stok golongan darah AB sebanyak 46 kantong.

Keseluruhan stok darah itu sudah sepenuhnya dipesan keluarga pasien yang membutuhkan. Sementara, stok darah yang baru masuk di UTD dari kegiatan donor darah di dua tempat,yakni di Gereja Maranata mendapat stok darah sebanyak 11 kantong, dan di Unpal mendapat stok darah sebanyak 23 kantong. Lebih lanjut dia mengatakan, darah yang baru diperoleh belum dapat diketahui jenis golongannya karena masih dilakukan uji saring di laboratorium.

“Darah yang digunakan harus bebas dari berbagai penyakit seperti HIV, hepatitis C (HCP), hepatitis A (HBSA), dan penyakit menular seksual seperti sifilis. Jadi, darah dari para pendonor tidak serta-merta langsung bisa digunakan pasien,” ucapnya. Nur menegaskan, pihaknya tidak pernah mempersulit para keluarga pasien memperoleh darah. Kekosongan darah terjadi karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah ke PMI. “Kami imbau masyarakat lebih peduli dan mau mendonorkan darahnya ke PMI agar kekosongan darah tidak terjadi,” paparnya. Menanggapi kekosongan darah di UTD PMI Kota Palembang, Kepala UTD PMI Palembang dr Anton Suwindro mengatakan, stok darah kosong disebabkan masyarakat selalu menuntut persediaan darah di PMI. Padahal, masyarakat sendiri perlu sadar diri, apakah dirinya pernah mendonorkan darahnya di PMI atau tidak. “Kami hanya mengelola dan mendistribusikan darah yang ada, tetapi masyarakat tidak mau bekerja sama mendonorkan setitik darah pun ke PMI, bagaimana stok darah mau ada,” ujar dia.
Karenanya, dia mengimbau agar masyarakat bersedia menjadi donor darah.(sir)

Tidak ada komentar: