Minggu, 25 September 2011

Bahas Pengadaan Barang/Jasa, Inasoc Gelar Rapat Tertutup



Palembang

Makin dekatnya deadline waktu pelaksanaan Sea Games membuat  Indonesian SEA Games Organizing Committee (Inasoc) Sumatera Selatan (Sumsel) bergerak cepat. Termasuk diantaranya untuk mencari pihak pengadaan barang dan jasa.

Rapat seluruh Deputi Inasoc Sumsel Kamis (22/9) dipimpin langsung Ketua Inasoc Sumsel Muddai Madang. Rapat yang digelar hingga malam hari itu tertutup bagi media.

Rapat tersebut membahas pihak yang akan ditunjuk sebagai penyedia barang atau jasa yang diperlukan untuk kepentingan SEA Games mendatang di Palembang.

Sebelumnya rapat, Ketua Inasoc Sumsel Muddai Madang menjelaskan kepada para wartawan mengenai kabar pencairan dana persiapan SEA Games tersebut.

Menurut Muddai, Inasoc Sumsel mendapat dana tambahan sebesar Rp131.154.508.750 dari APBN Perubahan (APBN-P) 2011. Jumlah itu menambah kas Inasoc Sumsel yang sebelumnya digelontor dana APBN sebesar Rp62 miliar. 

Pencairannya, paling lambat Senin (26/9).Tapi dari jumlah Rp131 miliar lebih itu, yang baru disetujui pencairannya sekitar Rp79,5 miliar.

Meski sebagian dana sudah bisa dipastikan pencairannya dan bisa segera dilaksanakan pengadaannya, hal itu belum membuat Muddai  lega. Soalnya masih terdapat tujuh item yang masih memerlukan verifikasi lebih lanjut sebagai syarat dicairkannya dana pengadaannya. 

“Ketujuh item tersebut adalah sewa/beli perlengkapan gedung, mebeuler tambahan untuk wisma atlet, promosi SEA Games, pengadaan air bersih dan kelistrikan, peralatan pendukung wisma atlet, perlengkapan dan alat kantor sekretariat, serta transportasi di Jakabaring Sport City (JSC),” jelasnya.


 “Dana sebesar Rp79,5 miliar tersebut dialokasikan ke berbagai item,yaitu sekitar Rp18 miliar untuk konsumsi panitia, laison officer(LO), work force, dan volunteer; Rp49,5 miliar untuk konsumsi dan akomodasi; dan sekitar Rp10 miliar untuk equipment dining hall dan kitchen set di wisma atlet,” paparnya di The Jayakarta Daira Hotel, Palembang.

Diketahui, terkait masalah ini Kemenegpora akan sangat selektif  dan tidak asal-asalan terhadap  pengadaan barang-barang. Jika pengadaan suatu barang memungkinkan melalui tender, maka harus ditenderkan. Bila tidak mungkin baru dapat dilakukan penunjukkan langsung.

Kantor Menpora bahkan membentuk tim dan unit Layanan Pengadaan yang unsur-unsurnya terdiri dari Inasoc dan eksternal, yakni Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, Menpora, Kejaksaan Agung, dan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan).

“Sehingga kalaupun ada penunjukan langsung tidak asal tunjuk. Harus dikedepankan prinsip akuntabel dan kehati-hatian,"  Pelaksana Harian Sekretaris Menpora Djoko Pekik.

Ihwal adanya pembatalan beberapa uji coba, Muddai membantah adanya pembatalan namun hanya pengurangan nomor pertandingan di beberapa cabor. Hal ini terjadi antara lain disebabkan penyelesaian beberapa venus yang melenceng dari jadwal semula seperti venus Aquatiq  semula usai akhir Septembar menjadi Oktober yang menurutnya masih dalam tahap wajar mengingat pekerjaannya besar dan sulit.

“Belum lagi faktor kelelahan atlet jika uji coba dilakukan. jika uji dilakukan medio Oktober ini. Uji coba tetap dilakukan hanya skala dan nomor pertandingannya saja dikurangi,” katanya.(sir)

Tidak ada komentar: