Palembang
Makin
dekatnya deadline waktu pelaksanaan
Sea Games membuat Indonesian SEA
Games Organizing Committee (Inasoc) Sumatera Selatan (Sumsel) bergerak cepat.
Termasuk diantaranya untuk mencari pihak pengadaan barang dan jasa.
Rapat
seluruh Deputi Inasoc Sumsel Kamis (22/9) dipimpin langsung Ketua Inasoc Sumsel
Muddai Madang. Rapat yang digelar hingga malam hari itu tertutup bagi media.
Rapat
tersebut membahas pihak yang akan ditunjuk sebagai penyedia barang atau jasa
yang diperlukan untuk kepentingan SEA Games mendatang di Palembang.
Sebelumnya
rapat, Ketua Inasoc Sumsel Muddai Madang menjelaskan kepada para wartawan
mengenai kabar pencairan dana persiapan SEA Games tersebut.
Menurut
Muddai, Inasoc Sumsel mendapat dana tambahan sebesar Rp131.154.508.750 dari
APBN Perubahan (APBN-P) 2011. Jumlah itu menambah kas Inasoc Sumsel yang
sebelumnya digelontor dana APBN sebesar Rp62 miliar.
Pencairannya,
paling lambat Senin (26/9).Tapi dari jumlah Rp131 miliar lebih itu, yang baru
disetujui pencairannya sekitar Rp79,5 miliar.
Meski
sebagian dana sudah bisa dipastikan pencairannya dan bisa segera dilaksanakan
pengadaannya, hal itu belum membuat Muddai
lega. Soalnya masih terdapat tujuh item yang masih memerlukan verifikasi
lebih lanjut sebagai syarat dicairkannya dana pengadaannya.
“Ketujuh
item tersebut adalah sewa/beli perlengkapan gedung, mebeuler tambahan untuk
wisma atlet, promosi SEA Games, pengadaan air bersih dan kelistrikan, peralatan
pendukung wisma atlet, perlengkapan dan alat kantor sekretariat, serta
transportasi di Jakabaring Sport City (JSC),” jelasnya.
“Dana sebesar Rp79,5 miliar tersebut
dialokasikan ke berbagai item,yaitu sekitar Rp18 miliar untuk konsumsi panitia,
laison officer(LO), work force, dan volunteer; Rp49,5 miliar untuk konsumsi dan
akomodasi; dan sekitar Rp10 miliar untuk equipment dining hall dan kitchen set
di wisma atlet,” paparnya di The Jayakarta Daira Hotel, Palembang.
Diketahui,
terkait masalah ini Kemenegpora akan sangat selektif dan tidak
asal-asalan terhadap pengadaan barang-barang. Jika pengadaan suatu barang
memungkinkan melalui tender, maka harus ditenderkan. Bila tidak mungkin baru
dapat dilakukan penunjukkan langsung.
Kantor
Menpora bahkan membentuk tim dan unit Layanan Pengadaan yang unsur-unsurnya
terdiri dari Inasoc dan eksternal, yakni Lembaga Kebijakan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, Menpora, Kejaksaan Agung, dan Badan Pengawas Keuangan
dan Pembangunan).
“Sehingga
kalaupun ada penunjukan langsung tidak asal tunjuk. Harus dikedepankan prinsip
akuntabel dan kehati-hatian," Pelaksana Harian Sekretaris Menpora
Djoko Pekik.
Ihwal
adanya pembatalan beberapa uji coba, Muddai membantah adanya pembatalan namun
hanya pengurangan nomor pertandingan di beberapa cabor. Hal ini terjadi antara
lain disebabkan penyelesaian beberapa venus yang melenceng dari jadwal semula
seperti venus Aquatiq semula usai akhir Septembar menjadi Oktober yang
menurutnya masih dalam tahap wajar mengingat pekerjaannya besar dan sulit.
“Belum
lagi faktor kelelahan atlet jika uji coba dilakukan. jika uji dilakukan medio
Oktober ini. Uji coba tetap dilakukan hanya skala dan nomor pertandingannya
saja dikurangi,” katanya.(sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar