Palembang,
Persiapan Sea Games kembali menuai persoalan. Pekerjaan
proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ)
ternyata asal-asalan.
Karenanya, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin memberi warning (peringatan) kepada pengembang,
PT Sartonia Agung. Gubernur memberi deadline satu minggu kepada pengembang
untuk membenahi pekerjaan yang mereka tangani.
“Saya dapat laporan bahwa banyak tukang tidak dibayar,
pengerjaan juga asal-asalan. Ini tentu saja sangat mengecewakan,” ujar Alex
dengan nada geram. Menurutnya, pengembang tersebut ingkar janji dan tidak
bekerja maksimal dalam pengerjaan RTH di stadion GSJ.
Kegeraman dan kekecewaan ini disampaikan Alex Noerdin usai
melepas lomba lari 10 K dalam rangkaian peringatan Hari Olahraga Nasional
(Haornas), Minggu (25/9).
Disebutkan Gubernur, dari 25 hektare lahan yang dibabat di
stadion, hanya 8 hektare yang ditanami dengan rumput kembali. “Dari jumlah
tersebut juga tidak semuanya dirawat dengan baik,” keluhnya.
“Pohon-pohon yang mereka tanam juga banyak yang mati,
tentunya ini bisa menimbulkan dampak yang kurang baik jelang pelaksanaan SEA
Games XXVI nanti,” tambah mantan Bupati MUba ini.
Selain itu, yang paling disorotinya adalah pengecatan di tugu
stadion yang tidak diselesaikan.
“Dengan kondisi ini, saya berharap dalam satu minggu
kedepan sudah ada perbaikan dan diselesaikan. Jika tidak maka saya akan buat surat ke pemerintah pusat
agar pengembang ini tidak usah dibayar,” katanya dengan nada tinggi.
Informasi yang diperoleh, proyek ini sendiri dibiayai
melalui dana APBN sebesar Rp 27 miliar dan dibawah kendali Ditjend CK Kemen PU
dan dikerjakan oleh PT Sartonia Agung dari Jakarta sejak dilaunching pada Senin (21/3)
lalu.
Kepala Satgas Kebersihan dan Keamanan aset Pemprov
Sumsel, Rusli Nawi juga membenarkan kondisi tersebut. “Memang ada kekurangan,
seperti pengerjaan WC di daerah jogging
track yang hampir dibongkar lagi oleh pemborongnya karena tidak dibayar,”
tandasnya.
Selain itu, saat ini jumlah pekerja yang mengerjakan proyek
tersebut pun sudah menurun drastis. “Jika di awal pengerjaan para pekerja bisa
berjumlah sampai 500 orang, sekarang hanya sekitar 20 orang. Tentunya tidak
seimbang dengan luas lahan yang harus dirawat,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, Ir
Guratno Hartono MBC menyampaikan proyek ini dilaksanakan untuk mendukung
pelaksanaan SEA Games XXVI 2011.
“Akan ada pengembangan RTH Kawasan Gelora Sriwijaya, seluas
25 Ha, terdiri dari penanaman pohon pelindung dan pengarah, tiang-tiang
pengarah pada pintu masuk yang menggambarkan bentuk perahu, plaza
sekitar pintu masuk utama ke Stadion dan di bagian belakang stadion, yang
dilengkapi dengan tata cahaya lampu penerangan,” ujarnya saat itu. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar