Minggu, 25 September 2011

Pengembang RTH GSJ Kerja Asal-asalan



Palembang,

Persiapan Sea Games kembali menuai persoalan. Pekerjaan proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH) Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (GSJ) ternyata asal-asalan.

Karenanya, Gubernur Sumsel H Alex Noerdin memberi warning (peringatan) kepada pengembang, PT Sartonia Agung. Gubernur memberi deadline satu minggu kepada pengembang untuk membenahi pekerjaan yang mereka tangani.
“Saya dapat laporan bahwa banyak tukang tidak dibayar, pengerjaan juga asal-asalan. Ini tentu saja sangat mengecewakan,” ujar Alex dengan nada geram. Menurutnya, pengembang tersebut ingkar janji dan tidak bekerja maksimal dalam pengerjaan RTH di stadion GSJ.
Kegeraman dan kekecewaan ini disampaikan Alex Noerdin usai melepas lomba lari 10 K dalam rangkaian peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas), Minggu (25/9).
Disebutkan Gubernur, dari 25 hektare lahan yang dibabat di stadion, hanya 8 hektare yang ditanami dengan rumput kembali. “Dari jumlah tersebut juga tidak semuanya dirawat dengan baik,” keluhnya.
“Pohon-pohon yang mereka tanam juga banyak yang mati, tentunya ini bisa menimbulkan dampak yang kurang baik jelang pelaksanaan SEA Games XXVI nanti,” tambah mantan Bupati MUba ini.
Selain itu, yang paling disorotinya adalah pengecatan di tugu stadion yang tidak diselesaikan.
 “Dengan kondisi ini, saya berharap dalam satu minggu kedepan sudah ada perbaikan dan diselesaikan. Jika tidak maka saya akan buat surat ke pemerintah pusat agar pengembang ini tidak usah dibayar,” katanya dengan nada tinggi.

Informasi yang diperoleh, proyek ini sendiri dibiayai melalui dana APBN sebesar Rp 27 miliar dan dibawah kendali Ditjend CK Kemen PU dan dikerjakan oleh PT Sartonia Agung dari Jakarta sejak dilaunching pada Senin (21/3) lalu.
 Kepala Satgas Kebersihan dan Keamanan aset Pemprov Sumsel, Rusli Nawi juga membenarkan kondisi tersebut. “Memang ada kekurangan, seperti pengerjaan WC di daerah jogging track yang hampir dibongkar lagi oleh pemborongnya karena tidak dibayar,” tandasnya.
Selain itu, saat ini jumlah pekerja yang mengerjakan proyek tersebut pun sudah menurun drastis. “Jika di awal pengerjaan para pekerja bisa berjumlah sampai 500 orang, sekarang hanya sekitar 20 orang. Tentunya tidak seimbang dengan luas lahan yang harus dirawat,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Penataan Bangunan dan Lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian  Pekerjaan Umum,  Ir Guratno Hartono  MBC menyampaikan proyek ini dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan SEA Games XXVI 2011.
“Akan ada pengembangan RTH Kawasan Gelora Sriwijaya, seluas 25 Ha, terdiri dari penanaman pohon pelindung dan pengarah, tiang-tiang pengarah pada pintu masuk  yang menggambarkan bentuk perahu,  plaza sekitar pintu masuk utama ke Stadion dan di bagian belakang stadion, yang dilengkapi dengan tata cahaya lampu penerangan,” ujarnya saat itu. (sir)
           

Tidak ada komentar: