Senin, 28 November 2011

Sejoli Tewas Bunuh Diri

Palembang:

Sejoli ditemukan tewas bunuh diri  di kawasan Rumah Makan SM, Jalan Raya Tanjung Api-Api, Kecamatan Gasing, Senin (28/11). Sepasang kekasih itu, Angga Haris Usman alias Hery (39) dan Fera Kurniati (26).

Dari informasi  yang diperoleh, kedua korban merupakan sepasang kekasih yang tak lama lagi akan menikah. Diduga, hubungan keduanya tidak direstui orang tua Vera. Penyebabnya tak lain karena korban Hery sudah tidak bekerja lagi alias pengangguran.

Kapolres Banyuasin AKBP Ahmad Zaenuddin membenarkan adanya kejadian tersebut dan saat ini masih diselidiki.


”Dugaan sementara korban tewas karena bunuh diri. Kedua mayat korban sudah dibawa ke kamar mayat RSMH Palembang guna divisum dan autopsi lebih lanjut,” ujar
Ahmad Zaenuddin. Sedangkan, menurut hasil penyelidikan sementara Inafis Polda Sumsel di TKP, ditemukan banyak kejanggalan di TKP, khususnya posisi korban Hery yang tewas di TKP.

Kejanggalan pertama,
polisi tak melihat lidah korban keluar dan air mani korban keluar dari kemaluan. Kedua, lutut korban menekuk saat tergantung dan salah satu kaki menyentuh tanah. Kalau dilihat sekilas sementara, tanda-tanda orang mati akibat bunuh diri dengan cara gantung diri tidak ada.

Hery ditemukan tewas tergantung dengan posisi leher terikat seutas tali tambang di pintu samping rumah pemilik Rumah Makan SM. Sedangkan Vera ditemukan tergeletak di bilik depan kasir Rumah Makan SM dengan leher terikat tali yang sama.

Jajaran Satuan Reskrim Polres Banyuasin, Unit Reskrim Polsek Talang Kelapa,dan Tim Inafis Polda Sumsel yang mendatangi tempat kejadian peristiwa (TKP) belum berani menyimpulkan penyebab tewasnya sepasang kekasih itu. Karena banyak ditemukan kejanggalan.

Saksi mata yang juga karyawan warung, Iksan, menceriakan, seperti biasa sekitar pukul 06.00 WIB, dia selalu bertugas membuka warung dan mengurus kandang sapi dan kambing milik majikannya, Yosi Purwanto, 55.

Dia kaget sekali waktu mau menuju kandang sapi dan kambing, melihat Hery sudah meninggal dengan posisi tergantung di pintu samping rumah. Dia spontan menjerit minta tolong dan didengarlah adik majikannya, Ali.

Setelah diturunkan, mereka menuju warung depan dan kembali kaget menemukan Vera (anak pemilik Rumah Makan SM) tergeletak di bilik depan kasir Rumah Makan SM, dengan leher diikat tali dan sudah tidak bernyawa lagi.

Pemilik Rumah Makan SM yang juga orang tua korban Vera, Yosi Purwanto, kepada petugas mengatakan, kalau kedua korban pernah ngomong hendak mati berdua jika hubungannya tidak disetujui.


”Dugaan sementara korban tewas karena bunuh diri. Kedua mayat korban sudah dibawa ke kamar mayat RSMH Palembang guna divisum dan autopsi lebih lanjut,” ujar Suharno. Sedangkan, menurut hasil penyelidikan sementara Inafis Polda Sumsel di TKP, ditemukan banyak kejanggalan di TKP, khususnya posisi korban Hery yang tewas di TKP.

Kejanggalan pertama,polisi tak melihat lidah korban keluar dan air mani korban keluar dari kemaluan.Kedua, lutut korban menekuk saat tergantung dan salah satu kaki menyentuh tanah. Kalau dilihat sekilas sementara, tanda-tanda orang mati akibat bunuh diri dengan cara gantung diri tidak ada.

”Sedangkan, posisi korban wanita,Vera,masih dinilai mati wajar bunuh diri dengan posisi leher terikat tali menggunakan simpul mati. Sehingga korban tidak bernyawa,”kata salah satu anggota Inafis Polda Sumsel di Polda Sumsel yang meminta agar namanya tidak ditulis di media.

Sementara itu, Kapolsek Talang Kelapa AKP Himawan Bagus menduga kedua korban tewas akibat melakukan bunuh diri.Saat ini sanksi Insan masih dalam proses penyelidikan. Namun,jika melihat kondisi ditemukan kedua mayat,yakni mayat perempuan terlihat leher dan tangannya terikat dan berada di atas tempat tidur, apakah dengan berada di atas kasur bisa melakukan bunuh diri atau dibunuh.

Namun, melihat jasad laki-laki, kemungkinan besar memang benar melakukan bunuh diri karena terlihat tanda-tanda seperti air liur dan tubuh yang kaku. (sir)

Tidak ada komentar: