Rabu, 23 November 2011

Tolak Blue Bird, Sopir Taksi Mogok


Palembang,
Beroperasionalnya taksi Blue Bird di kawasan Bandara Sultan Mahmud Badarrudin (SMB) II, menuai protes. Para sopir taksi non Blue Bird melakukan aksi mogok mengangkut penumpang, Rabu (23/11)
Sedikitnya 125 sopir taksi dari Primkopau dan Balido yang sehari-hari berada di Bandara Internasional , melakukan aksi mogok kerja.

Aksi mogok ini membuat penumpang pesawat yang baru tiba di Palembang menjadi kesulitan untuk mendapatkan angkutan. Pengamatan di lapangan, jejeran taksi tampak terparkir tepat di samping pintu masuk bandara, persisnya di pintu masuk terminal kargo.

Nyaris tidak ada satupun taksi dari kedua perusahaan ini yang mengangkut penumpang. Sebagai bentuk protes, sejumlah sopir pun nekat berjaga ke arah pintu keluar bandara guna menunggu sopir taksi Blue Bird yang membawa penumpang.

Perwakilan Taksi Primkopau dan Balido, M Rihan menilai,keberadaan taksi Blue Bird dapat mengancam keberadaan taksi lokal, sekaligus mempengaruhi pendapatan mereka sehari-hari.

“Intinya kami menolak keras jika taksi itu (Blue Bird) beroperasi. Kalau tuntutan kami ini tetap tidak digubris, kami tetap melakukan aksi mogok, hingga tuntutan kami ini dipenuhi,” katanya di Bandara SMB II, kemarin.

Dia mengklaim, sejak taksi Blue Bird mulai beroperasional, pendapatan mereka menurun hingga 30%.“Biasanya kami banyak dapat pesanan penumpang dari kota yang mau ke bandara. Tapi, sekarang hampir tidak ada. Kalau taksi Blue Bird mau mengantar penumpang silakan, asal jangan mengambil penumpang dari bandara,”tegasnya.

Rihan juga mengeluhkan rendahnya tarif taksi Blue Bird yang menurutnya bisa merusak pasaran tariff taksi lokal. “Kalau kami biasanya tarif minimal dari bandara Rp50.000, tapi Blue Bird memakai argo tanpa tarif minimal,” keluhnya.

Untuk itu, sambung Rihan, dia meminta kapada Pemerintah Kota Palembang untuk meninjau kembali keberadaan taksi Blue Bird yang beroperasi di Palembang.

Humas Taksi Blue Bird Syafrizal mengaku, siap bekerjasama untuk menyelesaikan masalah ini. Untuk itu, dirinya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah dan pengusaha taksi yang ada di Palembang.

“Kami belum pernah mengambil penumpang dari bandara. Yang ada hanya mengantar penumpang dari kota ke bandara. Kalau memang belum ada kesepakatan, tentu kami tidak mengoperasionalkan taksi di seputaran bandara,” katanya. Disinggung mengenai tarif yang ditetapkan, Syafrizal mengatakan hal tersebut sudah menjadi peraturan perusahaan yang harus dipatuhi setiap pengemudi taksi Blue Bird. (sir)


1 komentar:

Anonim mengatakan...

nggak bisa diajak profesional..