Selasa, 29 November 2011

Pancing investor, Sumsel Bangun Monorel


Palembang:
Pancing investor, Pemprov Sumsel akan membangun beberapa fasilitas penunjang. Juga  memantapkan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk mendukung kemajuan ekonomi di daerah ini.
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin mengatakan, salah satu fasilitas yang akan dibangun nantinya, yakni pada 2013 Pemprov Sumsel akan membangun monorel dari Bandara Sultan Mahmud Badarudin II menuju Jakabaring. Monorel ini akan menjadi monorel pertama dibangun di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin di hadapan Menteri Perdagangan RI Gita Wirjawan, pimpinan Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) se-Indonesia, dan sejumlah pelaku usaha dalam rangkaian acara Gelar Potensi Investasi Daerah (GPID) dan Seminar Nasional Investasi Daerah (SNID) 2011, di Hotel Aryaduta Palembang, Selasa (29/11).
”Untuk pembangunan di Sumatera, nantinya akan dibangun jembatan high way mulai dari Selat Sunda hingga Banda Aceh, seperi tertuang dalam fokus pembangunan koridor Ekonomi Sumatera. Jika semuanya terwujud, pembangunan di Sumatera pada umumnya dan Sumsel khususnya akan lebih maju dari pulau Jawa,” ungkap Alex Noerdin yang saat ini menjabat Ketua Forum Gubernur se-Sumatera.
Gubernur menambahkan, saat ini pembangunan terus dilakukan, dan salah satu cara untuk menarik para investor yakni dengan menyelenggarakan SEA Games XXVI sebagai sasaran antara. ”Ya, dengan berhasilnya pelaksanaan SEA Games, maka saat ini para investor sangat tertarik menanamkan modalnya di Sumsel. Karena faktor keamanan yang baik, fasilitas yang menunjang, dan komitmen pemerintah dan masyarakat untuk mendukung kemajuan ekonomi di Sumsel,” tuturnya.
Provinsi Sumsel siap menjadi daerah inventasi terbaik di Indonesia. Pasalnya, Sumsel merupakan suatu provinsi yang memiliki berbagai potensi unggulan untuk ditanamkan investasi bagi para investor, baik investor dalam negeri maupun investor luar negeri.
Gubernur mengungkapkan, Sumsel memiliki produksi dan potensi bahan tambang yang cukup besar. Potensi sumber daya energi Sumsel seperti minyak bumi, gas alam, batubara, dan panas bumi yang tersebar dan berlimpah yang menjadi modal dalam mewujudkan sebagai lumbung energi dan menjadi daerah terbaik di Indonesia.
Di Bumi Sriwijaya ini, terdapat 47,1 miliar ton sumber energi batubara yang merupakan 41 persen cadangan nasional. Selain itu juga, 40 persen panas bumi di dunia yang ada di Indonesia, sekitar 70 persennya berada di Sumsel. Kemudian, cadangan minyak bumi yang mencapai 812.960 MSTB sekitar 404 juta barel termasuk cadangan terbukti, 128,8 juta barel cadangan mungkin, dan 171,3 juta barel cadangan harapan.
”Dan beberapa potensi unggulan lainnya yang terdapat di Bumi Sriwijaya ini. Atas dasar itulah, Sumsel menyatakan siap untuk menjadi daerah investasi terbaik di Indonesia,” ujar Gubernur.
Guna mendukung investasi para investor yang masuk, terlebih Sumsel merupakan salah satu provinsi utama yang ada di pulau Sumatera, Pemprov Sumsel akan meyiapkan seluruh fasilitas yang diperlukan dan beberapa kerjasama baru dalam pengembangan wilayah di Sumatera.
”Seluruh fasilitas di Sumsel akan tersedia. Selain itu juga akses kita siapkan. Para investor tinggal mengisi tempatnya saja,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan RI yang juga Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Gita Wirjawan mengungkapkan, salah satu alasan Provinsi Sumsel dipilih untuk menjadi tuan rumah seminar potensi investasi ini karena Provinsi Sumsel merupakan provinsi pertama yang masuk dalam provinsi unggulan di Indonesia.
”Ya, Provinsi Sumsel merupakan provinsi yang menjadi pioner untuk mendatangkan investor dan telah menjadi provinsi unggulan investasi di Indonesia,” terangnya.
Lebih lanjut Gita mengatakan, saat ini baik jumlah Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penamanan Modal Dalam Negeri (PMDN) di Indonesia semakin mengalami peningkatan. ”Saat ini Indonesia menjadi salah satu negara tujuan investasi terbaik di dunia, salah satu faktornya yakni iklim ekonomi yang kondusif,” katanya.
Dengan meningkatnya investasi di Indonesia, kata dia, dipastikan daya saing setiap produk akan terus meningkat, terutama produk-produk luar negeri yang masuk ke Indonesia. ”Saya menghimbau kita juga harus dapat meningkatkan kompetensi dan daya saing dengan produk luar negeri, agar produk kita tidak kalah dengan produk luar negeri,” imbaunya. (sir)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Sangat baik...
Tapi mohon pikirkan Jika ada dampak negatifnya

Salam sedulur :)