Palembang:
Pembahasan Draft Deklarasi Konferensi Parlemen
Negara-Negara Islam di Palembang masih alot.
Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) Hidayat
Nur Wahid mengemukakan, pembahasan materi deklarasi memang masih alot
dibicarakan. Para peserta memang baru menerimanya dua hari lalu.
Karenanya beberapa peserta menyatakan pembahasannya butuh waktu panjang.
Mereka bahkan menyatakan perlu dibahas di parlemen masing-masing terlebih
dahulu.
“Kami maklum karena materinya memang baru diterima. Kami
di
DPR RI saja mempelajari hal
seperti juga butuh waktu. Ini penting mengingat
deklarasi ini memang harus
dipahami betul dan bersifat mengikat peserta,”
ujar mantan Ketua DPR RI ini.
Sementara kelompok kerja
deklarasi sendiri memang sudah terbentuk. Tetapi melihat sebagian peserta
menyatakan masih perlu waktu panjang, kemungkinan deklarasi baru diputuskan
dalam konfrensi berikutnya.
Agenda kemarin,
menerima draft resolusi dari negara Emirat Arab untuk dibahas dan ditinjau.
"Isinya tak bisa disebutkan, tapi butirnya sekitar 3O item" ujar
Hidayat.
Konferensi Parlemen
Negara-Negara Islam di Palembang msih dilanjutkan sidang Executive Committee
(Excom) yng diikuti sembilan negara.
Persidangan yang menggunakan
empat bahasa, yakni Bahasa Arab, Indonesia,
Inggris, dan Prancis masih
berlangsung tertutup termasuk media, kecuali peserta sidang.
Sidang terbagi dua sesi, sesi pagi kelompok kerja membahas
draft-draft deklarasi, sementara sorenya
persiapan dan finalisasi
laporan pertemuan eksekutif komite yang disampaikan sekretaris jenderal PUIC.
PUIC kali ini bertema ”The Need for Stronger PUIC for Democracy, Common
Prosperity, Justice, and World Peace”. (Sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar