*SBY Resmi Buka PUIC
Palembang:
Presiden PUIC sekaligus Ketua
DPR Marzuki Alie membuka sidang pertama konferensi perempuan negara-negara
Islam.
Konferensi perempuan parlemen
nega-ranegara Islam memang untuk pertama kalinya terbentuk dan bersidang pada
Parliamentary Union of OIC Members States (PUIC) atau konferensi parlemen
negara-negara Islam, di Palembang Jumat (27/1).
Saat membuka konfrensi,
Marzuki Ali mengatakan, parlemen perempuan erat hubungannya dengan peningkatan
peran perempuan di bidang politik.
”Konferensi perempuan parlemen negara-negara Islam ini
baru pertama kalinya bersidang pada pelaksanaan PUIC di Palembang. Kami cukup
berbangga hati karena diikuti delegasi lebih dari 20 negara peserta PUIC Ke-7
ini,” kata ujar politisi Partai Demokrat ini.
Marzuki menjelaskan, sidang
konferensi ini mengedepankan peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk kuota perempuan di parlemen negara-negara Islam.
Meski sejak 2004 telah
memberlakukan 30% kuota perempuan di parlemen, Indonesia saat ini masih
kesulitan mewujudkan peran lebih perempuan,
Dengan demikian, lanjutnya,
di Indonesia saja sulit tercapai, apalagi di negara-negara Arab dan Timur
Tengah lainnya.
"Untuk itu, harus kita
dorong agar disepakati menjadi satu resolusi bersama dalam PUIC,”kata
Marzuki.
Dalam berbagai persoalan,
perempuan dan anak kerap menjadi korban. Melalui resolusi PUIC ini, Marzuki berharap
peran perempuan dalam bidang politik meningkat dan mendapatkan tempat yang
layak di mata dunia internasional.
Wakil Ketua Komite Kerja Sama
Antar-Parlemen (KSAP) DPR Nurhayati Ali Assegaf, sekaligus pimpinan sidang
konferensi perempuan parlemen negara-negara Islam, juga berkeinginan sidang ini
membuahkan hasil positif sehingga meningkatkan daya tawar global kaum perempuan
dari negara- negara Islam.
“Saya percaya bahwa representasi perempuan muslim di PUIC
dapat mempertahankan dan meningkatkan demokrasi serta mengembangkan Islam
secara keseluruhan,” katanya yakin.
SBY Buka PUIC
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan membuka PUIC di Aryaduta Hotel, Palembang, Senin
(30/1).
Rangkaian PUIC sendiri telah
dimulai sejak 24 hingga 27 Januari dan baru akan dibuka secara resmi oleh
Presiden SBY.
Gubernur Sumsel Alex Noerdin
mengungkapkan, Presiden SBY akan berkunjung ke Palembang selama dua hari, 30–31
Januari.
“Beliau menginap semalam di Griya Agung, besoknya baru kembali
ke Jakarta. Untuk persiapan kunjungannya sendiri sudah beres, tinggal
pelaksanaannya,” ujarnya.
Selain membuka secara resmi
kegiatan PUIC Ke-7, Presiden dijadwalkan meresmikan dan menandatangani Prasasti
Alquran terbesar di dunia yang dibuat putra Sumsel berbahan dasar kayu.
Pembuatan Alquran raksasa ini dimotori oleh Sofwatillah M, kini anggota DPR RI
dari Partai Demokrat.
“Mari kita sama-sama
menyukseskan dan mendukung acara ini. Jika semua pihak berperan, insya Allah memberikan
dampak positif bagi masyarakat,” tegasnya.
Pangdam/ II Sriwijaya Mayjen
S Widjanarko mengatakan, peningkatan pengamanan sebagai bentuk kewaspadaan demi
kelancaran kunjungan Presiden SBY dan tamu negara yang berkunjung ke Palembang.
Kodam II/ Sriwijaya siap
membantu polisi mengamankan PUIC di Palembang yang berlangsung hingga 31
Januari 2012.
“Kami selalu berpedoman pada protap yang ada. Kalau
presiden datang, protap pengamanan jalan dan jumlah personel kita maksimalkan,”
ujarnya seusai rapat akhir persiapan
kunjungan Presiden SBY ke Palembang di Graha Bina Praja, Pemprov Sumsel, kemarin.
Pangdam menuturkan, tidak ada
titik-titik yang menjadi fokus utama keamanan. Meski demikian, pihaknya tetap memperketat lokasi dan rute
yang dikunjungi Presiden SBY.
Adapun rute yang dilewati
presiden dan rombongan yaitu Bandara SMB II, Griya Agung, Hotel Aryaduta, dan
Hotel Novotel, Palembang. (Sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar