Kabut asap yang menyelimuti
Kota Palembang mulai mengganggu aktivitas warga dan moda lalu lintas perairan
maupun udara.
Pemkot Palembang mengeluarkan
kebijakan mengubah jam masuk kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan masuk
sekolah.
Pengubahan jam kerja dan
masuk sekolah ini mulai diberlakukan
hari ini Senin (24/9). Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Husni Thamrin
mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran terkait hal ini. Untuk jam
masuk kerja PNS ditetapkan mulai pukul 08.00 WIB, dari semula pukul 07.00 WIB.
Sementara jam pulang yang
biasa pukul 16.00 WIB menjadi pukul 16.30 WIB. Begitu juga dengan jadwal masuk
sekolah, dari pukul 07.00 WIB menjadi pukul 08.00 WIB. Sedangkan jadwal pulang
sekolah diserahkan sepenuhnya ke Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
(Disdikpora) untuk mengaturnya.
Jarak Pandang
Jadwal penerbangan di Bandara
Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, kacau karena minimnya jarak pandang.
Tujuh pesawat yang akan
mendarat maupun terbang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II mengalami
keterlambatan (delay) 1-2 jam akibat kabut asap tersebut.
Jarak pandang di Bandara SMB
II ini hanya 400 meter. Sehingga tujuh pesawat tersebut mengalami delay sampai
jarak pandang di bandara menjadi normal.
Kepala Divisi Operasional PT Angkasa Pura II
Bandara SMB II Palembang Agus Maulana menuturkan, sejak musim kemarau kabut
asap mulai mengganggu sejumlah jadwal penerbangan di SMB II. Terutama jadwal
keberangkatan maupun kedatangan pesawat pada pagi hari.
“Memang
benar telah terjadi penundaan keberangkatan dan kedatangan, dikarenakan adanya
kabut asap yang sangat tebal pada pukul 06.00 WIB hingga 06.30 WIB,” ungkap Agus Maulana.
Dia mengatakan, akibat kabut asap tersebut
jarak pandang jauh dibawah normal. Dimana jarak pandang normal sejauh 800 meter
menjadi 400 meter, dan hal tersebut sangat membahayakan penerbangan.
Berdasarkan informasi yang
diperoleh dari bagian informasi Bandara
SMB II, dari tujuh pesawat yang tertunda baik keberangkatannya maupun
kedatangannya tersebut terdapat empat pesawat yang akan melakukan keberangkatan
yakni Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 111 tujuan Palembang- Jakarta, Lion
Air JT 331 tujuan Palembang-Jakarta, Sriwijaya Air SJ 081 tujuan Palembang-
Jakarta,dan Wings Air WI1297 tujuan Palembang-Batam.
Sedangkan pesawat yang tidak
dapat melakukan pendaratan yakni Lion Air JT 1340, Lion Air JT 340, Garuda
Indonesia GA 110.
Ketujuh pesawat tersebut,
rata-rata mengalami keterlambatan sekitar dua jam, yang menyebabkan penumpang
harus menunggu. Seperti Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 111 yang
seharusnya berangkat pada pukul 06.00 akhirnya terbang pada pukul 07.42 WIB.
Lion Air 331 yang seharusnya
berangkat pada pukul 06.00 menjadi pukul 07.55 WIB. Sriwijaya Air 081 yang
berangkat pada pukul 06.00 mundur jadi 07.32 WIB, dan Wing Air 1297 yang
seharusnya terbang pukul 07.00 menjadi 07.32 WIB.
“Pesawat Lion 1340 yang seharusnya mendarat pada pukul
06.35 ditunda menjadi pukul 09.43 WIB, Lion 340 yang dijadwalkan mendarat pukul
08.00 diundur menjadi 09.36, dan Garuda 110 yang seharusnya mendarat pada pukul
06.55 berubah menjadi 09.29 WIB, “ jelas staf informasi Bandara SMB II, Uun.
Menurut Uun, kelima pesawat
tersebut dilaporkan ke bagian informasi mengalami keterlambatan karena saat
pagi hari kabut asap masih tebal dan mengganggu jarak pandang.
Musi
Kondisi serupa juga dirasakan
warga kota lainnya seperti di tepian Sungai Musi. Kabut juga mengganggu
kegiatan angkutan sungai. Jembatan Ampera seakan menghilang dalam jarak 50
meter.
Ribuan warga yang sedang
berolahraga di Taman Kambang Iwak kemarin merasakan akibat kabut tebal
tersebut. Beberapa diantaranya menggunakan masker sambil berolahraga.
Menurut Rusdi,,salah seorang
warga Palembang, dia terpaksa menggunakan masker sambil jalan santai.“Ya terpaksa pakai masker supaya tidak terisap asap
walaupun agak repot,” ungkap
bapak berusia 45 tahun in, kemarin.
Meski kabut asap cukup tebal,
anak-anak tetap ramai berolahraga di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) dan
sekitar Ampera.
Kabut asap yang berdasarkan
penelitian Badan Lingkungan Hidup (BLH) Palembang sudah di ambang batas normal
dan membahayakan kesehatan seakan tak dipedulikan. Tanpa masker mereka tetap
gembira. (Sir)