Rabu, 26 September 2012

Kabut Asap, Jadwal Sekolah dan Kerja Diubah





Kabut asap yang menyelimuti Kota Palembang mulai mengganggu aktivitas warga dan moda lalu lintas perairan maupun udara.

Pemkot Palembang mengeluarkan kebijakan mengubah jam masuk kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan masuk sekolah.

Pengubahan jam kerja dan masuk sekolah ini  mulai diberlakukan hari ini Senin (24/9). Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Husni Thamrin mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan surat edaran terkait hal ini. Untuk jam masuk kerja PNS ditetapkan mulai pukul 08.00 WIB, dari semula pukul 07.00 WIB.

Sementara jam pulang yang biasa pukul 16.00 WIB menjadi pukul 16.30 WIB. Begitu juga dengan jadwal masuk sekolah, dari pukul 07.00 WIB menjadi pukul 08.00 WIB. Sedangkan jadwal pulang sekolah diserahkan sepenuhnya ke Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) untuk mengaturnya.

Jarak Pandang
Jadwal penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, kacau karena minimnya jarak pandang.

Tujuh pesawat yang akan mendarat maupun terbang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II mengalami keterlambatan (delay) 1-2 jam akibat kabut asap tersebut.

Jarak pandang di Bandara SMB II ini hanya 400 meter. Sehingga tujuh pesawat tersebut mengalami delay sampai jarak pandang di bandara menjadi normal.

 Kepala Divisi Operasional PT Angkasa Pura II Bandara SMB II Palembang Agus Maulana menuturkan, sejak musim kemarau kabut asap mulai mengganggu sejumlah jadwal penerbangan di SMB II. Terutama jadwal keberangkatan maupun kedatangan pesawat pada pagi hari.

Memang benar telah terjadi penundaan keberangkatan dan kedatangan, dikarenakan adanya kabut asap yang sangat tebal pada pukul 06.00 WIB hingga 06.30 WIB, ungkap Agus Maulana.

 Dia mengatakan, akibat kabut asap tersebut jarak pandang jauh dibawah normal. Dimana jarak pandang normal sejauh 800 meter menjadi 400 meter, dan hal tersebut sangat membahayakan penerbangan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh  dari bagian informasi Bandara SMB II, dari tujuh pesawat yang tertunda baik keberangkatannya maupun kedatangannya tersebut terdapat empat pesawat yang akan melakukan keberangkatan yakni Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 111 tujuan Palembang- Jakarta, Lion Air JT 331 tujuan Palembang-Jakarta, Sriwijaya Air SJ 081 tujuan Palembang- Jakarta,dan Wings Air WI1297 tujuan Palembang-Batam.

Sedangkan pesawat yang tidak dapat melakukan pendaratan yakni Lion Air JT 1340, Lion Air JT 340, Garuda Indonesia GA 110.

Ketujuh pesawat tersebut, rata-rata mengalami keterlambatan sekitar dua jam, yang menyebabkan penumpang harus menunggu. Seperti Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan 111 yang seharusnya berangkat pada pukul 06.00 akhirnya terbang  pada pukul 07.42 WIB.

Lion Air 331 yang seharusnya berangkat pada pukul 06.00 menjadi pukul 07.55 WIB. Sriwijaya Air 081 yang berangkat pada pukul 06.00 mundur jadi 07.32 WIB, dan Wing Air 1297 yang seharusnya terbang pukul 07.00 menjadi 07.32 WIB.

 Pesawat Lion 1340 yang seharusnya mendarat pada pukul 06.35 ditunda menjadi pukul 09.43 WIB, Lion 340 yang dijadwalkan mendarat pukul 08.00 diundur menjadi 09.36, dan Garuda 110 yang seharusnya mendarat pada pukul 06.55 berubah menjadi 09.29 WIB, jelas staf informasi Bandara SMB II, Uun.

Menurut Uun, kelima pesawat tersebut dilaporkan ke bagian informasi mengalami keterlambatan karena saat pagi hari kabut asap masih tebal dan mengganggu jarak pandang.

Musi
Kondisi serupa juga dirasakan warga kota lainnya seperti di tepian Sungai Musi. Kabut juga mengganggu kegiatan angkutan sungai. Jembatan Ampera seakan menghilang dalam jarak 50 meter.

Ribuan warga yang sedang berolahraga di Taman Kambang Iwak kemarin merasakan akibat kabut tebal tersebut. Beberapa diantaranya menggunakan masker sambil berolahraga.

Menurut Rusdi,,salah seorang warga Palembang, dia terpaksa menggunakan masker sambil jalan santai.Ya terpaksa pakai masker supaya tidak terisap asap walaupun agak repot, ungkap bapak berusia 45 tahun in, kemarin.

Meski kabut asap cukup tebal, anak-anak tetap ramai berolahraga di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB) dan sekitar Ampera.
Kabut asap yang berdasarkan penelitian Badan Lingkungan Hidup (BLH) Palembang sudah di ambang batas normal dan membahayakan kesehatan seakan tak dipedulikan. Tanpa masker mereka tetap gembira. (Sir)

Tidak ada komentar: