Kamis, 25 Agustus 2011

Lonjakan Pemudik Mulai Meningkat



Palembang:

Dari hasil pemantauan pada beberapa titik keberangkatan dan kedatangan penumpang, di Kota Palembang, Jumat (26/8) atau H-4, mulai terjadi lonjakan penumpang dari dan menuju Palembang.

Meningkatnya aktivitas arus mudik di antaranya terlihat di Terminal Tipe A Karya Jaya, Stasiun Kereta Api Kertapati, Pelabuhan 35 Ilir, dan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II, pada H-5 Idul Fitri.

Kepala Dishub Sumsel Sarimuda mengatakan, pada H-4 memang tampak mulai terjadi lonjakan penumpang.

Namun demikian, seluruh pihak telah mempersiapkan segala sesuatunya, sehingga dipastikan pada H-3 atau puncak arus mudik, nantinya dipastikan kondisi aman terkendali.

“Jadi walaupun lonjakan penumpang cukup besar, tapi seat yang tersedia di seluruh moda angkutan mudik lebaran tahun ini, masih aman,” ujar Sarimuda di sela-sela kegiatan pantauan arus mudik yang dilakukan Dishub Sumsel Jumat pagi (26/8),

Lebih lanjut Sarimuda merinci, dari pihak PT Kereta Api Indonesia (KAI) memastikan kesiapan 11-15 armada kereta, yang disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada musim mudik, tahun ini. Demikian pula,untuk pengguna moda transportasi bus saat puncak arus mudik nanti, Sarimuda memastikan aman.

Dari data di Terminal Tipe A Karya Jaya diketahui, terjadi lonjakan penumpang hingga mencapai 100%, dari hari-hari biasa. “Pada hari biasa,rata-rata 3 bus milik PO, yang berangkat, tapi sekarang naik hingga 6 bus,dengan cadangan 2 bus.Jadi hingga saat-saat puncak arus mudik nanti, keberangkatan dipastikan aman, artinya prediksi Dishub dengan kenyataan di lapangan tak jauh berbeda,” kata Sarimuda.

Hal yang sama pula terjadi pada moda transportasi angkutan udara. Pihak Angkasapura memastikan adanya penambahan penerbangan (extra flight), dari beberapa perusahaan penerbangan. Sehingga diharapkan jumlah seat, yang direncanakan Dishub Sumsel sebelumnya dapat terpenuhi.

Selain itu, untuk kondisi jalan lintas timur (jalintim) yang dilalui pemudik, Sarimuda menjelaskan, berdasarkan pantauan posko-posko Dishub di perbatasan menuju Jambi, dan batas menuju Lampung, dalam posisi aman.

Terpisah, Manajer Humas PT KAI Divre III Sumsel Jaka Zarkasih menyatakan, mengantisipasi lonjakan arus mudik pada Idul Fitri tahun ini, pihaknya menyiapkan alat material untuk siaga (Amus) seperti batu koral,pasir,bantalan rel, dan paku rel (pendrol), di 8 titik rel, ditambah kru serta mobil operasional, sebagai antisipasi terhadap kenyamanan track (jalur) kereta, yang dilalui pemudik,nantinya.

Sementara untuk pengamanan, menurut Jaka, pihaknya menyiagakan sedikitnya dua personel TNI yang fokus pada aksi kriminalitas atau pencurian rel di jalur kereta, selain personel polisi khusus kereta api (Polsuska) dan Brimobda,untuk pengamanan penumpang di atas kereta.

General Manager PT Angkasapura Yon Sugiono mengakui, pada H -5 Idul Fitri 1431 Hijriah (H) ini, sudah terjadi lonjakan penumpang yang luar biasa,namun demikian sudah diantisipasi,dengan cukup,untuk memenuhi kebutuhan angkutan lebaran tahun ini.

Demikian pula dari segi keamanan Bandara SMB II,Yon meyakini, relatif aman terkendali, meski terjadi lonjakan penumpang, pada musim mudik tahun ini. “Keamanan, disini ada Posko Polresta Palembang, kemudian ada tenaga bantuan dari Lanud Palembang.Jadi Insya Allah aman,”tandas Yon.

Sementara,Wakil Kasubag Tata Usaha Terminal TipeA Karya Jaya, Rusmaruddin, menyatakan, angkutan lebaran bus tahun ini telah terjadi peningkatan dibanding hari biasa, sejak Rabu (24/8) lalu,atau H -6. Namun,Rusmaruddin menjelaskan, peningkatan itu terjadi tidak merata.

Artinya bukan pada seluruh jurusan angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP),namun terfokus pada bus untuk jurusan Pulau Jawa,khususnya Yogyakarta, Jawa Tengah (Jateng) dan Bandung,Jawa Barat (Jabar).

“Terjadi lonjakan hingga 100% untuk jurusan Jogyakarta dan Bandung,jika biasanya 2 bus,sejak kemarin (Rabu),bisa hingga 4-5 bus yang diberangkatkan ke Jogyakarta dan Bandung,” ujar Rusmaruddin di Terminal Tipe A Karya Jaya.

Sementara, untuk penumpang bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sejak kemarin, menurut Rusmaruddin, justru terjadi penurunan dari 152 penumpang per hari, pada hari-hari biasa,menjadi 126 penumpang per harinya. Sementara, untuk penumpang AKAP justru terjadi peningkatan, dari 30 penumpang per hari, menjadi 34 penumpang per harinya. (sir)

Tidak ada komentar: