*Polda Siagakan 2.000 Personel
Palembang:
Pemprov Sumsel melalui Dishubkominfo Sumsel mengimbau para pemudik bermotor untuk mematuhi beberapa hal. Di antaranya tidak berjalan bergerombol,istirahat yang cukup, mematuhi rambu lalu lintas di sepanjang jalan yang dilalui, hingga mewaspadai keberadaan pasar tumpah, yang tersebar di beberapa titik di provinsi Sumsel.
Mengenai pasar tumpah, Kadishubkominfo Pemprov Sumsel Sarimuda mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kabupaten/kota masing-masing.
Sejumlah titik pasar tumpah yang diwaspadai keberadaannya adalah di Bayung Lencir dan Sungai Lilin, Musi Banyuasin (Muba), Tanjung Raja, Ogan Ilir (OI), Pendopo, dan Empatlawang (4L).
Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Preemtif Ditlantas Polda Sumsel AKBP Eko Waluyo mengatakan, menghadapai arus mudik tahun ini,pihaknya fokus mengatur kelancaran di sejumlah titik kemacetan lalulintas di wilayah Sumsel.
Di wilayah Polres Banyuasin,titik kemacetan ada di Jalan Palembang-Jambi KM 10 dan Jalan Sekayu- Betung KM 45. ”Di Polres Prabumulih,di Jalan Jenderal Sudirman yakni Pasar Kota Prabumulih mulai sekitar pukul 06.30, 12.30, dan 17.30 WIB.
Polres Ogan Ilir di Pasar Tanjung Raya, KM 56 sekitar pukul 06.30 WIB,Pasar Indralaya KM 35, sekitar 12.30 WIB dan Simpang KM 32 sekitar pukul 17.30 WIB,” paparnya.
Seluruh jajaran Dishubkominfo Provinsi Sumsel dan kabupaten/kota di Sumsel siap bekerja sama dengan Polda Sumsel dan instansi terkait dalam melakukan pengamanan arus mudik dan balik Idul Fiti 1423 Hijriah.
Kerahkan Ribuan Personel
Untuk mengamankan arus mudik, dan Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah, serta arus balik, Kepolisian Daerah (Polda) Sumsel menggelar operasi ketupat dengan menerjunkan sebanyak 2.245 personel yang ditempatkan di seluruh pos pengamanan (PAM) dan pos pelayanan di seluruh kabupaten/kota se- Sumsel.
Tak hanya itu, seluruh instansi pemerintahan dan BUMN di Provinsi Sumsel juga siap berkoordinasi mendukung dan bersama-sama mengamankan Perayaan Idul Fitri 1432 Hijriah.Hal ini terungkap seusai rapat koordinasi (rakor) dengan instansi terkait di Polda Sumsel kemarin. Rakor dibuka langsung Kapolda Sumsel Irjen Pol Dikdik Mulyana Arif Mansyur dan ditutup Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Torkis Panangian Siahaan.
Kepala Biro Operasional Polda Sumsel Kombes Pol Fiandar didampingi Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol Firman Shantyabudi dan Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sabarrudin Ginting mengatakan, Polda Sumsel siap menggelar operasi ketupat 2011 selama 16 hari atau H-7 sebelum Idul Fitri dan H+8 sesudah Idul Fitri.Atau terhitung tanggal 23 Agustus-7 September 2011 dengan sandi ”Ketupat 2011”.
”Dari 2.245 personel itu, sudah termasuk bantuan satgas pengamanan dari Mabes Polri yang khusus ditempatkan di Stasiun Kereta Api dan Bandara Internasional SMB II Palembang,” kata Karo Ops Polda Sumsel Kombes Pol Fiandar seusai mengikuti rakor kemarin.
Adapun sasaran operasi ketupat tahun 2011 ini, seluruh warga masyarakat yang merayakan Hari Raya Idul Fitri 1423 Hijriah di Sumsel, masyarakat yang berbelanja, masyarakat yang sedang melaksanakan perjalanan mudik serta para pelaku pelanggaran lalu lintas dan tindak kejahatan.
”Termasuk kegiatan pengamanan ibadah tarawih, salat dan ziarah, lalu kegiatan rekreasi atau perayaan serta kegiatan di pusat perbelanjaan,”katanya.
Fiandar mengatakan, pihaknya berupaya meningkatkan kecepatan bertindak agar menimbulkan rasa aman dan memberikan bantuan dan pelayanan kepada masyarakat yang mudik melalui jalur lintas timur dan jalur lintas tengah.
”Kita bersama instansi terkait dan mitra kamtibmas telah menyiapkan 50 unit pos pengamanan dan 32 unit pos pelayanan di daerah rawan kriminalitas, kecelakaan dan keramaian umum.Seperti terminal, stasiun, bandara, pusat perbelanjaan serta tempat rekreasi,” ujarnya
Dia menambahkan, warga yang sedang mudik melintas di wilayah Sumsel silakan memanfaatkan pos-pos tersebut untuk meminta bantuan dan istirahat. Fiandar memperkirakan arus mudik yang menggunakan jalur lintas timur dan jalur lintas tengah Sumsel, kepadatan penumpang kereta api, kapal feri, kapal cepat, bandara, terminal sudah mulai terjadi sejak tanggal 23 Agustus 2011.
Puncak arus mudik terjadi tanggal 28–29 Agustus 2011. ”Puncak arus balik diperkirakan terjadi 3–4 September 2011,”jelasnya.
Sedangkan untuk kondisi jalan lintas tengah dan lintas timur pada umumnya dalam kondisi baik.Namun masih ada juga sedikit kerusakan pada beberapa titik, seperti di jalur lintas tengah Kabupaten Muaraenim, SP Sugiwaras dengan batas daerah Baturaja terjadi rusak ringan jalan sepanjang 1 Km. Selain itu kerusakan berat juga terjadi di Martapura perbatasan Lampung dengan panjang jalan 5 Km.
Sementara secara umum, ujar Fiandar, lokasi rawan macet di Sumsel meliputi 60 titik rawan, kecelakaan 63 titik rawan, longsor 15 titik dan rawan kriminalitas ada 61 titik.
”Di titik-titik itulah kami tempatkan pos dan anggota kita baik berpakaian preman maupun dinas lengkap,”tegasnya.
Sementara itu,Dirlantas Polda Sumsel Kombes Pol Firman Shantyabudi menambahkan, pihaknya siap bergerak cepat mengantisipasiterjadikemacetan saat arus mudik maupun arus balik nanti di beberapa titik di wilayah Sumsel. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar