Rabu, 17 Oktober 2012

Warga OKI Terima Kasih Atas Program Sekolah dan Berobat Gratis


Kayuagung;

Warga empat kecamatan di Ogan Komering Ilir (OKI) mengucapkan terima
kasih atas program sekolah gratis dan berbat gratis yang telah digagas
Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin.

Sebagai bentuk terima kasihnya, mereka mendukung agar Alex Noerdin
mencalonkan kembali dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) mendatang.
Mereka bahkan menyatakan kesiapan untuk memenangkan kembali.

"Anak- anak kami bisa menikmati sekoah gratis, keluarga kami juga
merasakan manfaat berobat gratis," ujar mar Dani dalam sambutannya saat
kunjungan Gubernur Sumsel ke desanya, Awal Terusan.

Kehadiran Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin di tengah-tengah warga
Kecamatan Sirah Pulau Padang, Pampangan, Pangkalan Lampam, dan
Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Kamis (11/10), seolah mengobati
kekecewaan terhadap para pemimpin lainnya yang tak pernah hadir di antara
mereka.

”Berjanji akan datang, ternyata mereka hanya mengirim wakilnya,” ujar
Umar Dani, tokoh masyarakat Desa Awal Terusan, SP Padang.

Kehadiran Alex Noerdin bersama istrinya Hj Eliza Alex memang disambut
antusias warga. Sebagian ibu-ibu bahkan terlihat terharu karena mereka bisa
bersalaman dengan gubernur.

Umar Dani bahkan, mempersembahkan pantun untuk Alex Noerdin ketika
menyampaikan sambutan di Mesjid Baiturahman, Desa Awal Terusan.
”Marilah kita membeli telur,
belilah telur putih yang asin
Marilah kita pilih gubernur
Pilihlah hanya gubernur Alex Noerdin”

”Bagaimana Pak, pantunnya, kami yakin karena Bapak selama ini telah
memimpin dengan jujur dan adil,” kata Omar Dani.

Sambutan warga yang tulus, menurut Omar Dani, karena selama ini
memang program kesehatan dan berobatgratis telah dirasakan oleh
masyarakat. ”Kami bisa menikmati sekolah karena tidak lagi dibebani biaya.
Begitu pun pengobatan dapat dinikmati juga tanpa perlu memikirkan biaya.
Karenanya, wajar kalau atas yang telah dinikmati itu, warga mengucapkan
terima kasih. Dan mendukung serta mendoakan agar Bapak Gubernur bisa
mencalonkan kembali dan bisa terpilih kembali,” ujar warga Dusun V, Desa
Awal Terusan ini.

Dalam kesempatan itu, Alex Noerdin dan rombongan selain menemui warga
di Masjid Baiturahman, Awal terusan, juga menemui warga di Mesjid Jamik,
SP Padang.
”Saya sengaja datang menemui warga, istilahnya bejerom. Nak minta
tolong, minta dukung, dan minta direstui. Saya datang bersama istri saya, H
Eliza. Terima kasih atas perkenan warga yang telah mengajukan permohoan
agar saya maju kembali,. Lalu siap mendukung dan siap pula memenangkan
saya,” kata Alex Noerdin.

Alex Noerdin di Mesjid Baiturahman menyerahkan bantuan peralatan
olahraga, peralatan rebana, bantuan pembangunan mesjid, bantuan bagi dua
anak yatim Andi dan Nada, serta bantuan paket sembako.

Sementara di Mesjid Jamik, kepada jemaah pengajian Alhidayah, Alex
memberikan bantuan peralatan rabana. Kepada pemudanya, membantu
peralatana olahraga. Serta, memberikan hadiah umrog kepada Kades
settempat Abu Yazid Robani.
”Semoga semua yang diberikan bisa memberikan manfaat serta berkah,”
ujar Alex Noerdin.

Alex meyampaikan kepada warga, bahwa di periode kedua nanti, program
kesehatan dan berobat gratis tidak sekedar gratis tetapi akan diupayakan
lebih berkualitas. ”Berbagai kelemahan dala pelaksanaan akan diperbaiki
sehingga masyarakat akan merasakan manfaat berlipat. Semuanya, untuk
masyarakat,” janjinya yang disambut aplaus dan tepuk tangan warga.

Bagi Alex Noerdin Noerdin sendiri, pendidikan gratis bukan lah hal
baru. Dia telah menerapkan sejak menjadi Bupati Musi Banyuasin.

Karenanya, ia berani menjamin pendidikan gratis tidak menurunkan mutu
pendidikan. "Lima tahun sebelumnya, tidak ada lulusan SMA di Muba
yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN). Tapi tahun 2002 setelah
pendidikan gratis berlangsung tingkat kelulusan ujian nasional saja 100
persen, dan ada SMA yang 85 persen siswanya diterima PTN," ujarnujar
menggambarkan bagaimana sekolah gratis ketika diterapkan di Muba.

Dengan dialokasikannya anggaran pendidikan 26,5 persen, Muba yang
pada 2002 masih daerah tertinggal, dengan angka pendidikan tingkat SD 40
persen, bahkan SMA hanya 20 persen, kini 100 persen anak usia sekolah di
Muba lulus SD, 93 persen lulus SMP, dan SMA lebih dari 70 persen.
Menurutnya, dialokasikannya anggaran untuk membuat pendidikan gratis,
tidak akan mengganggu pelaksanaan program-program pembangunan. 'Hal
itu sudah dibuktikan dengan kesuksesan beberapa pemerintah daerah
menyelenggarakan pendidikan gratis. Untuk menyelenggarakan pendidikan
gratis, tidak tergantung pada besarnya APBD. Awal dimulainya program
pendidikan dan kesehatan gratis pada 2002, APBD Muba hanya Rp 600
miliar. Baru pada 2005, APBD Muba meningkat jadi Rp 1,2 triliun.

Lalu ketika terpilih sebagai Gubernur Sumsel, program sekolah gratis pun
diterapkannya. Dan terbukti bisa mendongkrak Pendidikan. Data di Dinas
Pendidikan Nasional (Diknas) Sumsel
sejak diberlakukannya program sekolah gratis oleh Gubernur Alex Noerdin
tiga tahun lalu di Sumatera Selatan (Sumsel) jumlah anak yang bersekolah
mengalami peningkatan. Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas)
Sumsel Ade Karyana mengatakan, tahun ajaran 2011/2012 di Sumatera
Selatan terdapat 1.775.214 siswa yang belajar dan tersebar di 8.554 sekolah
dengan 44.245 rombongan belajar yang diasuh oleh 109.877 orang guru.
Ade Karyana juga menjelaskan, untuk angka partisipasi kasar (APK) Sejak
2008, APK SD mencapai 102,03 persen, Tahun 2010 APK meningkat
102,21 persen, dan 2011 APK 101,43 persen. Begitupun dengan dengan
APM (Angka Partisipasi Murni) tahun 2009, hanya 95,01 persen, 2010
menjadi 95,14 persen, dan tahun 2011 95.36 persen.
Angka putus sekolah juga meningkat, kalau tahun 2009 0,45 persen, 2010
turun 0,38 persen, dan 2011 menyiskan 0,31 persen.
Di tingkat SMP/MTS, APK juga meningkat. Kalau 2009 94,01 persen,
meningkat menjadi 96,06 persen di tahun 2010, dan 96,36 persen
di tahun 2011. APM juga meningkat, 81,60 persen di tahun 2009,
meningkat menjadi 83,07 persen di tahun 2010, dan 83,94 persen tahun
2011. Begitupun angka putus sekolah di tingkat SMP/MTs, kalau tahun

2009 0,86 persen turun menjadi 0,76 persen di tahun 2010, dan 0,63 persen
di tahun 2011.
Di tingkat SMA/MA/SMK, APK juga meningkat. Kalau 2009 79,52
persen, meningkat menjadi 80,04 persen di tahun 2010, dan 81,27 persen
di tahun 2011. APM juga meningkat, 56,27 persen di tahun 2009,
meningkat menjadi 67,03 persen di tahun 2010, dan 68,32 persen tahun
2011. Begitupun angka putus sekolah di tingkat SMA/MA/SMK, kalau
tahun 2009 1,04 persen turun menjadi 1,02 persen di tahun 2010, dan 0,99
persen di tahun 2011. (...)

Tidak ada komentar: