Kayuagung;
Warga empat
kecamatan di Ogan Komering Ilir (OKI) mengucapkan terima kasih atas program
sekolah gratis dan berbat gratis yang telah digagas Gubernur Sumsel Ir H Alex
Noerdin.
Sebagai bentuk
terima kasihnya, mereka mendukung agar Alex Noerdin mencalonkan kembali dalam
Pemilihan Gubernur (Pilgub) mendatang. Mereka bahkan menyatakan kesiapan untuk
memenangkan kembali.
"Anak- anak
kami bisa menikmati sekoah gratis, keluarga kami juga merasakan manfaat berobat
gratis," ujar mar Dani dalam sambutannya saat kunjungan Gubernur Sumsel ke
desanya, Awal Terusan.
Kehadiran
Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin di tengah-tengah warga Kecamatan Sirah Pulau
Padang, Pampangan, Pangkalan Lampam, dan Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI),
Kamis (11/10), seolah mengobati kekecewaan terhadap para pemimpin lainnya yang
tak pernah hadir di antara mereka.
”Berjanji akan
datang, ternyata mereka hanya mengirim wakilnya,” ujar Umar Dani, tokoh
masyarakat Desa Awal Terusan, SP Padang.
Kehadiran Alex
Noerdin bersama istrinya Hj Eliza Alex memang disambut antusias warga. Sebagian
ibu-ibu bahkan terlihat terharu karena mereka bisa bersalaman dengan gubernur.
Umar Dani bahkan,
mempersembahkan pantun untuk Alex Noerdin ketika menyampaikan sambutan di
Mesjid Baiturahman, Desa Awal Terusan.
”Marilah kita
membeli telur,
belilah telur
putih yang asin
Marilah kita
pilih gubernur
Pilihlah hanya
gubernur Alex Noerdin”
”Bagaimana Pak,
pantunnya, kami yakin karena Bapak selama ini telah memimpin dengan jujur dan
adil,” kata Omar Dani.
Sambutan warga
yang tulus, menurut Omar Dani, karena selama ini memang program kesehatan dan
berobatgratis telah dirasakan oleh masyarakat. ”Kami bisa menikmati sekolah
karena tidak lagi dibebani biaya. Begitu pun pengobatan dapat dinikmati juga
tanpa perlu memikirkan biaya. Karenanya, wajar kalau atas yang telah dinikmati
itu, warga mengucapkan terima kasih. Dan mendukung serta mendoakan agar Bapak Gubernur bisa mencalonkan kembali
dan bisa terpilih kembali,” ujar warga Dusun V, Desa Awal Terusan ini.
Dalam kesempatan
itu, Alex Noerdin dan rombongan selain menemui warga di Masjid Baiturahman,
Awal terusan, juga menemui warga di Mesjid Jamik, SP Padang.
”Saya sengaja
datang menemui warga, istilahnya bejerom. Nak minta tolong, minta dukung, dan
minta direstui. Saya datang bersama istri saya, H Eliza. Terima kasih atas
perkenan warga yang telah mengajukan permohoan agar saya maju kembali,. Lalu
siap mendukung dan siap pula memenangkan saya,” kata Alex Noerdin.
Alex Noerdin di Mesjid Baiturahman menyerahkan
bantuan peralatan olahraga, peralatan rebana, bantuan pembangunan mesjid,
bantuan bagi dua anak yatim Andi dan Nada, serta bantuan paket sembako.
Sementara di
Mesjid Jamik, kepada jemaah pengajian Alhidayah, Alex memberikan bantuan
peralatan rabana. Kepada pemudanya,
membantu peralatana olahraga. Serta, memberikan hadiah umrog kepada
Kades settempat Abu Yazid Robani.
”Semoga semua
yang diberikan bisa memberikan manfaat serta berkah,” ujar Alex Noerdin.
Alex meyampaikan
kepada warga, bahwa di periode kedua nanti, program kesehatan dan berobat
gratis tidak sekedar gratis tetapi akan diupayakan lebih berkualitas. ”Berbagai
kelemahan dala pelaksanaan akan
diperbaiki sehingga masyarakat akan merasakan manfaat berlipat. Semuanya, untuk
masyarakat,” janjinya yang disambut aplaus dan tepuk tangan warga.
Bagi Alex
Noerdin Noerdin sendiri, pendidikan gratis bukan lah hal baru. Dia telah
menerapkan sejak menjadi Bupati Musi Banyuasin. Karenanya, ia berani
menjamin pendidikan gratis tidak menurunkan mutu pendidikan. "Lima tahun sebelumnya,
tidak ada lulusan SMA di Muba yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN).
Tapi tahun 2002 setelah pendidikan gratis berlangsung tingkat kelulusan ujian
nasional saja 100 persen, dan ada SMA yang 85 persen siswanya diterima
PTN," ujarnujar menggambarkan bagaimana sekolah gratis ketika diterapkan
di Muba.
Dengan
dialokasikannya anggaran pendidikan 26,5 persen, Muba yang pada 2002 masih
daerah tertinggal, dengan angka pendidikan tingkat SD 40 persen, bahkan SMA
hanya 20 persen, kini 100 persen anak usia sekolah di Muba lulus SD, 93 persen
lulus SMP, dan SMA lebih dari 70 persen.
Menurutnya,
dialokasikannya anggaran untuk membuat pendidikan gratis, tidak akan mengganggu
pelaksanaan program-program pembangunan. 'Hal itu sudah dibuktikan dengan
kesuksesan beberapa pemerintah daerah menyelenggarakan pendidikan gratis. Untuk
menyelenggarakan pendidikan gratis, tidak tergantung pada besarnya APBD. Awal
dimulainya program pendidikan dan kesehatan gratis pada 2002, APBD Muba hanya
Rp 600 miliar. Baru pada 2005, APBD Muba meningkat jadi Rp 1,2 triliun.
Lalu ketika
terpilih sebagai Gubernur Sumsel, program sekolah gratis pun diterapkannya. Dan terbukti bisa
mendongkrak Pendidikan. Data di Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumsel
sejak
diberlakukannya program sekolah gratis oleh Gubernur Alex Noerdin tiga tahun
lalu di Sumatera Selatan (Sumsel) jumlah anak yang bersekolah mengalami
peningkatan. Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumsel Ade Karyana mengatakan,
tahun ajaran 2011/2012 di Sumatera Selatan terdapat 1.775.214 siswa yang
belajar dan tersebar di 8.554 sekolah dengan 44.245 rombongan belajar yang
diasuh oleh 109.877 orang guru.
Ade Karyana juga
menjelaskan, untuk angka partisipasi kasar (APK) Sejak 2008, APK SD mencapai
102,03 persen, Tahun 2010 APK meningkat 102,21 persen, dan 2011 APK
101,43 persen. Begitupun dengan dengan APM (Angka Partisipasi Murni) tahun
2009, hanya 95,01 persen, 2010 menjadi 95,14 persen, dan tahun 2011 95.36
persen.
Angka putus
sekolah juga meningkat, kalau tahun 2009 0,45 persen, 2010 turun
0,38 persen, dan 2011 menyiskan 0,31 persen.
Di tingkat
SMP/MTS, APK juga meningkat. Kalau 2009 94,01 persen, meningkat menjadi
96,06 persen di tahun 2010, dan 96,36 persen di tahun 2011. APM juga meningkat,
81,60 persen di tahun 2009, meningkat menjadi 83,07 persen di tahun
2010, dan 83,94 persen tahun 2011. Begitupun angka putus sekolah di
tingkat SMP/MTs, kalau tahun 2009 0,86 persen turun menjadi 0,76 persen di
tahun 2010, dan 0,63 persen di tahun 2011.
Di tingkat
SMA/MA/SMK, APK juga meningkat. Kalau 2009 79,52 persen, meningkat
menjadi 80,04 persen di tahun 2010, dan 81,27 persen di tahun 2011. APM juga
meningkat, 56,27 persen di tahun 2009, meningkat menjadi 67,03
persen di tahun 2010, dan 68,32 persen tahun 2011. Begitupun angka putus
sekolah di tingkat SMA/MA/SMK, kalau tahun 2009 1,04 persen turun menjadi 1,02
persen di tahun 2010, dan 0,99 persen di tahun 2011. (...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar