Jumat, 12 Oktober 2012

Warga OKI Terima Kasih Atas Program Sekolah dan Berobat Gratis




Kayuagung;

Warga empat kecamatan di Ogan Komering Ilir (OKI) mengucapkan terima kasih atas program sekolah gratis dan berbat gratis yang telah digagas Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin.

Sebagai bentuk terima kasihnya, mereka mendukung agar Alex Noerdin mencalonkan kembali dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) mendatang. Mereka bahkan menyatakan kesiapan untuk memenangkan kembali.

"Anak- anak kami bisa menikmati sekoah gratis, keluarga kami juga merasakan manfaat berobat gratis," ujar mar Dani dalam sambutannya saat kunjungan Gubernur Sumsel ke desanya, Awal Terusan.

Kehadiran Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin di tengah-tengah warga Kecamatan Sirah Pulau Padang, Pampangan, Pangkalan Lampam, dan Jejawi, Ogan Komering Ilir (OKI), Kamis (11/10), seolah mengobati kekecewaan terhadap para pemimpin lainnya yang tak pernah hadir di antara mereka.

”Berjanji akan datang, ternyata mereka hanya mengirim wakilnya,” ujar Umar Dani, tokoh masyarakat Desa Awal Terusan, SP Padang.

Kehadiran Alex Noerdin bersama istrinya Hj Eliza Alex memang disambut antusias warga. Sebagian ibu-ibu bahkan terlihat terharu karena mereka bisa bersalaman dengan gubernur.

Umar Dani bahkan, mempersembahkan pantun untuk Alex Noerdin ketika menyampaikan sambutan di Mesjid Baiturahman, Desa Awal Terusan.

”Marilah kita membeli telur,
belilah telur putih yang asin
Marilah kita pilih gubernur
Pilihlah hanya gubernur Alex Noerdin”

”Bagaimana Pak, pantunnya, kami yakin karena Bapak selama ini telah memimpin dengan jujur dan adil,” kata Omar Dani. 

Sambutan warga yang tulus, menurut Omar Dani, karena selama ini memang program kesehatan dan berobatgratis telah dirasakan oleh masyarakat. ”Kami bisa menikmati sekolah karena tidak lagi dibebani biaya. Begitu pun pengobatan dapat dinikmati juga tanpa perlu memikirkan biaya. Karenanya, wajar kalau atas yang telah dinikmati itu, warga mengucapkan terima kasih. Dan mendukung serta mendoakan  agar Bapak Gubernur bisa mencalonkan kembali dan bisa terpilih kembali,” ujar warga Dusun V, Desa Awal Terusan ini.

Dalam kesempatan itu, Alex Noerdin dan rombongan selain menemui warga di Masjid Baiturahman, Awal terusan, juga menemui warga di Mesjid Jamik, SP Padang.
”Saya sengaja datang menemui warga, istilahnya bejerom. Nak minta tolong, minta dukung, dan minta direstui. Saya datang bersama istri saya, H Eliza. Terima kasih atas perkenan warga yang telah mengajukan permohoan agar saya maju kembali,. Lalu siap mendukung dan siap pula memenangkan saya,” kata Alex Noerdin.

 Alex Noerdin di Mesjid Baiturahman menyerahkan bantuan peralatan olahraga, peralatan rebana, bantuan pembangunan mesjid, bantuan bagi dua anak yatim Andi dan Nada, serta bantuan paket sembako.

Sementara di Mesjid Jamik, kepada jemaah pengajian Alhidayah, Alex memberikan bantuan peralatan rabana. Kepada pemudanya,  membantu peralatana olahraga. Serta, memberikan hadiah umrog kepada Kades settempat Abu Yazid Robani.
”Semoga semua yang diberikan bisa memberikan manfaat serta berkah,” ujar Alex Noerdin.

Alex meyampaikan kepada warga, bahwa di periode kedua nanti, program kesehatan dan berobat gratis tidak sekedar gratis tetapi akan diupayakan lebih berkualitas. ”Berbagai kelemahan dala  pelaksanaan akan diperbaiki sehingga masyarakat akan merasakan manfaat berlipat. Semuanya, untuk masyarakat,” janjinya yang disambut aplaus dan tepuk tangan warga.

Bagi  Alex Noerdin Noerdin sendiri, pendidikan gratis bukan lah hal baru. Dia telah menerapkan sejak menjadi Bupati Musi Banyuasin. Karenanya, ia  berani menjamin pendidikan gratis tidak menurunkan mutu pendidikan. "Lima tahun sebelumnya, tidak ada lulusan SMA di Muba yang diterima di perguruan tinggi negeri (PTN). Tapi tahun 2002 setelah pendidikan gratis berlangsung tingkat kelulusan ujian nasional saja 100 persen, dan ada SMA yang 85 persen siswanya diterima PTN," ujarnujar menggambarkan bagaimana sekolah gratis ketika diterapkan di Muba.

Dengan dialokasikannya anggaran pendidikan 26,5 persen, Muba yang pada 2002 masih daerah tertinggal, dengan angka pendidikan tingkat SD 40 persen, bahkan SMA hanya 20 persen, kini 100 persen anak usia sekolah di Muba lulus SD, 93 persen lulus SMP, dan SMA lebih dari 70 persen.
Menurutnya, dialokasikannya anggaran untuk membuat pendidikan gratis, tidak akan mengganggu pelaksanaan program-program pembangunan. 'Hal itu sudah dibuktikan dengan kesuksesan beberapa pemerintah daerah menyelenggarakan pendidikan gratis. Untuk menyelenggarakan pendidikan gratis, tidak tergantung pada besarnya APBD. Awal dimulainya program pendidikan dan kesehatan gratis pada 2002, APBD Muba hanya Rp 600 miliar. Baru pada 2005, APBD Muba meningkat jadi Rp 1,2 triliun.

Lalu ketika terpilih sebagai Gubernur Sumsel, program sekolah  gratis pun diterapkannya. Dan terbukti bisa mendongkrak Pendidikan. Data di Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumsel
sejak diberlakukannya program sekolah gratis oleh Gubernur Alex Noerdin tiga tahun lalu di Sumatera Selatan (Sumsel) jumlah anak yang bersekolah mengalami peningkatan. Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Diknas) Sumsel Ade Karyana mengatakan, tahun ajaran 2011/2012 di Sumatera Selatan terdapat 1.775.214 siswa yang belajar dan tersebar di 8.554 sekolah dengan 44.245 rombongan belajar yang diasuh oleh 109.877 orang guru.
Ade Karyana juga menjelaskan, untuk angka partisipasi kasar (APK) Sejak 2008, APK SD mencapai 102,03 persen,  Tahun 2010 APK meningkat 102,21 persen, dan 2011 APK 101,43 persen. Begitupun dengan dengan APM (Angka Partisipasi Murni) tahun 2009, hanya 95,01 persen, 2010 menjadi 95,14 persen, dan tahun 2011 95.36 persen.
Angka putus sekolah juga meningkat, kalau tahun  2009 0,45 persen, 2010 turun  0,38 persen, dan 2011 menyiskan 0,31 persen.
Di tingkat SMP/MTS, APK juga meningkat. Kalau 2009  94,01 persen, meningkat menjadi 96,06 persen di tahun 2010, dan 96,36 persen di tahun 2011. APM juga meningkat,  81,60 persen di tahun 2009, meningkat  menjadi 83,07 persen di tahun 2010, dan 83,94 persen tahun 2011. Begitupun  angka putus sekolah di tingkat SMP/MTs, kalau tahun 2009 0,86 persen turun menjadi 0,76 persen di tahun 2010, dan 0,63 persen di tahun 2011.
Di tingkat SMA/MA/SMK, APK juga meningkat. Kalau 2009  79,52 persen, meningkat menjadi 80,04 persen di tahun 2010, dan 81,27 persen di tahun 2011. APM juga meningkat,  56,27 persen di tahun 2009, meningkat  menjadi 67,03 persen di tahun 2010, dan 68,32 persen tahun 2011. Begitupun  angka putus sekolah di tingkat SMA/MA/SMK, kalau tahun 2009 1,04 persen turun menjadi 1,02 persen di tahun 2010, dan 0,99 persen di tahun 2011. (...)

Tidak ada komentar: