Jumat, 12 Oktober 2012

Telantarkan Penumpang, Garuda Didemo YLKI


Telantarkan Penumpang, Garuda Didemo YLKI

n

Diilai sering menelantarkan penumpang tanpa kompensasi dan info yang jelas, Kantor Maskapai Garuda Indonesia Palembang didemo puluhan massa dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumsel, Kamis (11/10).


Mereka mendesak pimpinan Garuda Indonesia diganti karena dinilai tidak profesional. Koordinator aksi sekaligus Ketua YLKI Sumsel, Taufik Husni, dalam orasinya menyatakan manajemen Garuda Indonesia berdasarkan laporan konsumen telah melanggar UU Perlindungan Konsumen Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.


Menurutnya, dari pengaduan yang masuk ke YLKI Sumsel, pelayanan maskapai Garuda banyak dikeluhkan. Diantaranya, petugas Garuda di bandara sering tidak memberikan kejelasan informasi terkait keterlambatan keberangkatan pesawat yang memakan waktu hingga berjam-jam.

Selain itu, Garuda juga dinilai tidak memenuhi kewajiban memberikan kompensasi sesuai Pasal 36 Peraturan Menteri Perhubungan No.25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaran Angkutan Udara.

 “Sesuai peraturan menteri, konsumen harusnya diberikan kompensasi kalau delay lebih dari 30 menit dampai 90 menit.Tapi di bandara, kami selaku konsumen Garuda sering tidak diberikan informasi jelas,” papar Taufik.
 

Selain itu, Garuda juga dituding melanggar hak konsumen karena tidak menginformasikan keterlambatan lebih dulu. Akibatnya, calon penumpang yang tidak tahu adanya delay terlantar di bandara.

General Manager Garuda Indonesia Palembang, Doni Widojoko, mengatakan keluhan YLKI menjadi koreksi pihaknya. Namun untuk soal keterlambatan keberangkatan maupun kedatangan, perusahaan hanya menerapkan SOP, khususnya jika keterlambatan diakibatkan buruknya cuaca. 


“Pagi tadi (kemarin) ada delay.
Garuda tidak ada toleransi kalau soal keselamatan. Kami tidak akan ambil resiko, apalagi tadi pagi jarak pandang hanya 200-400 meter. Tapi kalau delay karena weather (cuaca) kami tidak wajib memberikan kompensasi,”jelasnya. 


Penerbangan Tertunda
 


Sementara akibat tebalnya kabut asap menyelimuti Kota Palembang sejak pukul 06.00- 10.00 WIB, kemarin tercatat delapan jadwal penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II tertunda, baik keberangkatan maupun kedatangan.

Kedelapan penerbangan yakni, Garuda Indonesia GA 110 yang berdasarkan jadwal harusnya landing pukul 06.55 WIB, baru landing pukul 10.48WIB atau delay237 menit, GA 112 berdasarkan jadwal 08.55 WIB landing pukul 09.56 WIB atau delay 64 menit. 

Kemudian Lion Air JT 340 berdasarkan jadwal landing pukul 08.00 Wib baru landing pukul 10.03WIB atau delay123 menit. Begitu juga Sriwijaya Air SJ 082, seharusnya landing pukul 07.50 WIB, baru landing pukul 0852 atau delay 62 menit.Terakhir, pesawat Sriwijaya Air SJ 881 tujuan Pangkal Pinang-Palembang berdasarkan jadwal seharusnya landing pukul 09.55 WIB, baru landing pukul 10.56 WIB atau delay 61 menit.
Semua pesawat terunda keberangkatannya lantaran jarak pandang di bandara SMB II hanya 200-400 meter. 

Demikian untuk kedatangan dari Jakarta-Palembang,beberapa pesawat tercatat tidak dapat mendarat di SMB II yaitu Garuda Indonesia 115 yang yang harusnya take off pukul 09.00 WIB,baru bisa pukul 11.00 WIB atau delayselama 80 menit.Lion Air JT 341 berdasarkan jadwal take off pukul 08.35 WIB,harus take offpukul 11.02 WIB,atau delay selama 147 menit.Kemudian Lion Air 1341 yang berdasarkan jadwal take off pukul 07.10 WIB, baru take off pukul 08.06 WIB atau delay selama 56 menit. (sir)


Tidak ada komentar: