Jumat, 12 Oktober 2012

Sumsel Terefisien Gunakan Energi



Sumsel Terefisien Gunakan Energi

Palembang, Sinar Harapan

Pemerintah Denmark menilai Provinsi Sumatera Selatan sebagai Provinsi terbaik dalam kegiatan penguatan kapasitas bidang efisiensi dan konservasi energi. Kendati merupakan daerah yang kaya akan sumber daya energi, Sumsel tetap komitmen dalam efisiensi energi.


Hal itu dikemukakan Duta Besar Denmark untuk Indonesia Martin Hermann di sela-sela penyerahan penghargaan Public Award in Energy Efficiency kepada Gubernur Sumsel H Alex Noerdin di Hotel Manhattan Jakarta,Sabtu (6/10).

Menurut Martin, Pemprov Sumsel sangat berkomitmen dalam pengembangan kapasitas aparatur pemerintahan tentang pentingnya hemat energi, penyiapan satuan tugas hemat energi, aktifitas dan kegiatan yang berkaitan dengan hemat energi, serta implementasi hemat energi di kantor pemerintahan daerah.

Sembilan provinsi di Indonesia  masuk nominasi atas seleksi dan penilaian Energy Efficiency in Industrial, Comercial and Public Sector (EINCOPS) selama 6 bulan sejak April 2012 oleh Expert and Trainer, yang merupakan lembaga kerjasama antara Pemerintah Denmark dan Indonesia. Hasilnya, Sumatera Selatan menjadi provinsi terbaik untuk Regional Sumatera, sedangkan Jawa Tengah untuk Regional Jawa dan Bali serta Sulawesi Utara untuk Regional Kalimantan dan Sulawesi.

Reward yang diberikan kepada Provinsi Sumatera Selatan merupakan bukti bahwa aparatur pemerintahan di Sumatera Selatan telah menyadari pentingnya berhemat dalam penggunaan energi, mengkonservasi energi yang ada serta mengantisipasi kelangkaan energi di masa mendatang. Salah satu indikator dari penilaian tersebut di antaranya tingginya komitmen dan perhatian kepala daerah untuk melakukan kegiatan efisiensi energi di daerahnya. Hal ini diharapkan dapat dijadikan contoh oleh daerah lain di Indonesia.

 Gubernur Sumatera Selatan H Alex Noerdin didampingi Staf Khusus Gubernur Bidang Energi Najib Asmani dan Kepala Dinas Pertambangan dan SDM Sumsel Robert Heri diitemui usai menerima penghargaan mengatakan, bahwa pemanfaatan energi gas dan batubara di Sumatera Selatan dengan pertimbangan selain untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial juga untuk keberlanjutan di masa akan datang.

Sebagai gambaran, Sumatera Selatan sebagai lumbung energi nasional mempunyai cadangan gas alam sebesae 24,18 TSCF atau sebesar 6,29% dari cadangan nasional, dengan produksi sebesar 0,29 TSCF atau sebesar 9% dari produksi nasional. Selain gas alam terdapat juga cadangan minyak sebesar 757,4MMSTB atau 0,88% dari cadangan nasional, dengan produksi sebesar 22,93 MMSTB atau sebesar 9% nasional.“Gas alam dari Provinsi Sumatera Selatan diekspor untuk kebutuhan Singapura dan Cina,”katanya.

Selanjutnya menurut Alex Noerdin, sebagai bentuk keseriusan Sumsel dalam kegiatan penurunan emisi dari berbagai sektor, sesuai Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011, telah disusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Sumatera Selatan sampai Tahun 2020. Rencana aksi tersebut diperkuat dengan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan.

Program dan kegiatan hemat energi secara jelas sudah dicantumkan dalam RAD tersebut yang harus terukur, terlaporkan dan terverifikasi. Kegiatan efisiensi penggunaan energi telah banyak dilakukan di Sumsel. Sumsel adalah provinsi pertama yang telah menyiapkan Stasiun Bahan Bakar Gas (BBG) dan memberikan subsidi konverter bagi kendaraan umum. “Kegiatan lainnya di-rencanakan untuk membuat suatu Model Desa Mandiri Energi dengan mencari alternatif penggunaan energi biofuel serta Model Hunian dan Kantor Hemat Energi, ”sebutnya. (sir)


Tidak ada komentar: