Sumsel Terefisien Gunakan Energi
Palembang,
Sinar Harapan
Pemerintah Denmark
menilai Provinsi Sumatera Selatan sebagai Provinsi terbaik dalam kegiatan
penguatan kapasitas bidang efisiensi dan konservasi energi. Kendati merupakan
daerah yang kaya akan sumber daya energi, Sumsel tetap komitmen dalam efisiensi
energi.
Hal itu dikemukakan Duta Besar Denmark untuk Indonesia Martin Hermann
di sela-sela penyerahan penghargaan Public Award in Energy Efficiency kepada
Gubernur Sumsel H Alex Noerdin di Hotel Manhattan Jakarta,Sabtu (6/10).
Menurut Martin, Pemprov Sumsel sangat berkomitmen dalam pengembangan
kapasitas aparatur pemerintahan tentang pentingnya hemat energi, penyiapan
satuan tugas hemat energi, aktifitas dan kegiatan yang berkaitan dengan hemat
energi, serta implementasi hemat energi di kantor pemerintahan daerah.
Sembilan provinsi di Indonesia masuk nominasi atas seleksi dan penilaian
Energy Efficiency in Industrial, Comercial and Public Sector (EINCOPS) selama 6
bulan sejak April 2012 oleh Expert and Trainer, yang merupakan lembaga
kerjasama antara Pemerintah Denmark dan Indonesia. Hasilnya, Sumatera Selatan
menjadi provinsi terbaik untuk Regional Sumatera, sedangkan Jawa Tengah untuk
Regional Jawa dan Bali serta Sulawesi Utara untuk Regional Kalimantan dan Sulawesi.
Reward yang diberikan kepada Provinsi Sumatera Selatan merupakan bukti
bahwa aparatur pemerintahan di Sumatera Selatan telah menyadari pentingnya
berhemat dalam penggunaan energi, mengkonservasi energi yang ada serta
mengantisipasi kelangkaan energi di masa mendatang. Salah satu indikator dari
penilaian tersebut di antaranya tingginya komitmen dan perhatian kepala daerah
untuk melakukan kegiatan efisiensi energi di daerahnya. Hal ini diharapkan
dapat dijadikan contoh oleh daerah lain di Indonesia.
Gubernur Sumatera Selatan H Alex
Noerdin didampingi Staf Khusus Gubernur Bidang Energi Najib Asmani dan Kepala
Dinas Pertambangan dan SDM Sumsel Robert Heri diitemui usai menerima
penghargaan mengatakan, bahwa pemanfaatan energi gas dan batubara di Sumatera
Selatan dengan pertimbangan selain untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial
juga untuk keberlanjutan di masa akan datang.
Sebagai gambaran, Sumatera Selatan sebagai lumbung energi nasional
mempunyai cadangan gas alam sebesae 24,18 TSCF atau sebesar 6,29% dari cadangan
nasional, dengan produksi sebesar 0,29 TSCF atau sebesar 9% dari produksi
nasional. Selain gas alam terdapat juga cadangan minyak sebesar 757,4MMSTB atau
0,88% dari cadangan nasional, dengan produksi sebesar 22,93 MMSTB atau sebesar
9% nasional.“Gas alam dari Provinsi Sumatera Selatan diekspor untuk kebutuhan
Singapura dan Cina,”katanya.
Selanjutnya menurut Alex Noerdin, sebagai bentuk keseriusan Sumsel
dalam kegiatan penurunan emisi dari berbagai sektor, sesuai Peraturan Presiden
Nomor 61 Tahun 2011, telah disusun Rencana Aksi Daerah (RAD) Penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca Provinsi Sumatera Selatan sampai Tahun 2020. Rencana aksi tersebut
diperkuat dengan Peraturan Gubernur Sumatera Selatan.
Program dan kegiatan hemat energi secara jelas sudah dicantumkan dalam
RAD tersebut yang harus terukur, terlaporkan dan terverifikasi. Kegiatan
efisiensi penggunaan energi telah banyak dilakukan di Sumsel. Sumsel adalah
provinsi pertama yang telah menyiapkan Stasiun Bahan Bakar Gas (BBG) dan
memberikan subsidi konverter bagi kendaraan umum. “Kegiatan lainnya
di-rencanakan untuk membuat suatu Model Desa Mandiri Energi dengan mencari
alternatif penggunaan energi biofuel serta Model Hunian dan Kantor Hemat
Energi, ”sebutnya. (sir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar