Palembang,
Sumsel pionir dalam program
sekolah gratis. Selain itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel juga memberi
perhatian kepada pendekatan pembelajaran.
"Terutama kepada
anak-anak berkebutujan khusus," ujar Gubernur Sumsel H Alex Noerdin ketika
meninjau pelatihan pendidikan inklusif bagi para kepala sekolah dan guru SD
se-Sumsel, Kamis (11/10) di Hotel Duta.
Pelatihan ini sudah
dilaksanakan sejak tiga tahun lalu. Hingga kini, menurut Kepala Dinas
Pendidikan Nasional (Diknas) Sumsel Ade Karyana sudah 60 sekolah se-Sumsel
mendapat pelatihan ini.
Tahun ini, 30 sekolah dari 15
kabupaten kota
diikutsertakan mengikuti pelatihan. "Masing-masing sekolah mengirim kepala
sekolah dan 3 guru. Sehingga total berjumlah 120 oerang guru. Mereka ini
diharapkan bisa menularkan pendekatan inklusif ini kepada guru di sekolah lain.
Terutama di kelas-kelas awal, yakni kelas I dan II," papar Ade.
Ditambahkan Ade Karyana,
dengan pendekatan inklusif yang menonjolkan cara mengajar yang ramah, siswa
juga tidak boleh diperkenankan mengalami diskriminasi.
"Apakah mereka memiliki
kelainan fisik, kemampuan ekonomi, maupun tinggal di daerah harus mendapat
pendidikan yang sama," tuturnya.
Gubernur Sumsel Alex Nerdin
sempat menyaksikan peragaan cara mendidik inklusif dari seorang peserta .........
"Kita bisa belajar
berhitung menggunakan kotak hitung. Mari kita hitung, bagaimana menjumlahkan dengan
mudah....,' tuturnya sembari praktik dan menciptakan suasana belajar yang
menyenangkan.
Anak-anak berkebutuhan khusus
memerlukan pendekatan khusus. Untuk itulah, guru-guru se-Sumsel diberi bekal
pendekatan pendidikan inklusif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar