Jumat, 28 November 2008
palembang banjir
Ratusan Rumah Terendam Banjir
Palembang:
Ratusan rumah di beberapa kawasan dalam kota Palembang rterendam banjir sejak Sabtu dinihari (29/11). Kedalama air bahkan ada yang mencapai 75 cm atau setinggi pinggang orang dewasa.
Hujan deras yang turun sejak Jumat malam membuat air menggenangi berbagai wilayah. Pemantauan, banjir menrendam ruma warga di kawasan Sekip dan Kelurahan 20 Ilir serta Pakjo.
Juga beberapa jalan di kawasan tersebut seperti Jalan Maysabara dan Mayor Ruslan terendam air dengan ketinggian mencapai setengah meter. Akibatnya tidak sedikit kendaraan yang mogok. Beberapa sekolah juga terpaksa diliburkan karena ruang kelas terendam banjir.
Sebagian warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga karena air semakin tinggi. Di rumah Ny Nurjanah, warga Sekip, dipannya bahkan sampai terendam. Bukui-buku dan pakaian serta alat elektronik banyak yang tenggelam karena tidak menyangkan banjir akan datang lagi.
“Sehari sebelumnya kami baru membereskan dan membersihkan rumah dari bekas banjir. Tidak menyangka, hari ini banjir datang lagi bahkan lebih tinggi,” ujarnya.
Puluhan warga lainnya juga mengalami hal sama. Sampai saat ini belum ada, pihak dari Pemerintah Kota palembang yang meninjau lokasi banjir. Padahal, di bebrap kawasan, warga mengalami kesulitan kembali ke rumah. Terutam di pinggiran sungai.
Mereka mengharapkan perhatian dan bantuan dari pemerintah, seperti perahu karet ataupun makanan yang siap saji. Karena saat ini mereka tidak bisa masak. Soalnya, dapur pun tenggelam.
Saat ini, warga cemas hujan bakal turun. Kalau saja hari ini kembali hujan, mereka tidak bisa membayangkan bagaimana rumah mereka. (sir)
Selasa, 25 November 2008
Minggu, 23 November 2008
mura agropolitan
Mura Menuju Exciting of Sumatra
Komitmen Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Mura) untuk menjadikan kabupaten tersebut sebagai exciting of Sumatra atau daerah yang bergairah dan mengasyikkan untuk investasi kini sudah di depan mata. Pembangunan di berbagai sektor terus dilakukan di daerah yang sebelumnya dikenal sebagai wilayah miskin, dengan lima distrik agropolitan sebagai motornya.
KABUPATEN Musi Rawas (Mura) terletak di sebelah barat Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel). Sekitar 75% dari total luas wilayah Mura atau sekitar 1,23 juta hektare lebih luas dari Provinsi Bengkulu (Provinsi tetangga Kab. Mura) merupakan lahan yang dapat dimanfaatkan, baik dari migas maupun untuk pengembangan sektor pertanian dan perkebunan.
Kabupaten ini terletak di posisi 102°07’00”-103°40’10” BT dan 2°20’00’’-3°38’00’ LS serta berbatasan dengan Prov. Jambi, Sebelah Selatan dengan Kab. Lahat dan Kab. Lintang Empat Lawang, sebelah barat perbatasan dengan Kota Lubuk Linggau dan Prov. Bengkulu serta sebelah timur dengan Kab. Muara Enim dan Kab. Musi Banyuasin (Muba).
Kini jumlah penduduk Mura mencapai 491.558 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk mencapai 1,5% serta didukung 19 Kecamatan dan 19 Kelurahan serta 242 desa.
Dengan wilayah yang cukup luas dibanding Bengkulu, Mura pun patut bersyukur, sebab Mura dikarunia berbagai sumber daya alam (SDA) yang cukup potensi dan berlimpah.
Namun selama ini masyarakat Mura ternyata belum termasuk kategori sejahtera dan bersifat paradoks. Oleh karena itu di era pemerintah Bupati Mura yang saat ini dijabat Ridwan Mukti kondisi tersebut tahap demi bertahap mulai dikikis.
Untuk mendukung pembangunan Mura, Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun mulai digenjot, dari semula pada 2005 hanya sekitar Rp5 miliar per tahun, kini PAD bisa mencapai Rp40 miliar lebih, demikian pula dengan APBD yang dulunya hanya Rp300 miliar, pada 2009 diusulkan sekitar Rp1,5 triliun dengan tujuan agar pembangunan di segala lini, baik infrastruktur pendukung, maupun kesejahteraan masyarakat dapat lebih memadai.
Ada beberapa unggulan SDA Mura yang dapat mendukung kemajuan kabupaten ini, yakni energi (minyak, gas dan batubara). Hal ini berdasarkan dengan eksplorasi di Bumi Mura mengandung minyak mentah (cruide oli) sebanyak 83,871,60 MSTB dan gas alam 1.563,01 BSCF, sementara untuk deposit batubara terdeteksi mencapai 1.235 juta ton.
Tentunya bila SDA batubara tersebut dieksploitasi 10 juta ton per tahun atau 27.400 ton per hari, baru akan habis diperkirakan 120 tahun lebih, sementara SDA gas 48% merupakan cadangan nasional yang ada di Sumsel, dari jumlah itu 85% masih terdapat di Mura.
Sedangkan untuk SDA non migas sendiri Mura, memiliki komoditas unggulan karet dengan total area seluas 226.034 hektare (pada 2007) atau terluas di Sumsel, kebun karet seluas rata-rata 125.247,7 ton per tahun sebagian besar dikelola rakyat.
Dan komoditas unggulan lainnya, yakni sawit dengan total luas lahan mencapai 92.862,5 hektare dengan menghasilkan rata-rata 1.412.332,7 ton cruide palm Oil/CPO, bahkan pada 2007 lalu luas lahan sawit bertambah menjadi 96.097 hektare.
Mura pun memiliki lahan pertanian padi begitu luas dengan areal lahan tanam mencapai 59.828 hektare dan luas panen mencapai 56.594 hektare dengan produksi 236.886 ton per tahun. Dengan kondisi ini Mura bisa mengalami surplus beras sebesar 85.492 ton per tahun.
Kini dengan kondisi luas lahan padi dan produksi bisa surplus itu, maka Mura tengah membangun saluran Irigasi Bendungan Muara Lakitan Selangit, dan termasuk terbesar nomor dua di Sumsel. Rencananya akan digunakan untuk mengairi sawah baru seluas 50.000 hektare yang diharapkan ke depan dapat menghasilkan sekitar 500.000 ton beras. Pembangunan saluran itu saat ini tengah terealisasi fase I, diperkirakan tahun depan memasuki fase II dan tiga.
Bukan itu saja, Mura juga memiliki potensi di sektor perikanan, hal ini bisa sinergi dengan dibangunnya irigasi tersebut, karena memungkinkan masyarakat Mura dapat membudidayakan ikan kolam air tenang dengan luas areal 872,8 hektare dan produksi mencapai 8.120.63 ton dan untuk benih ikan mencapai 120.325.570 ekor.
Selain itu SDA diatas Mura termasuk salah satu penghasil kayu akasia untuk digunakan bahan baku industri pulp dan paper dengan luas kawasan lahan 631.104 hektare, sementara hutan konservasi (TNKS) hanya 251.252 hektare dan hutan lindung 1.842 hektare.
Hutan produksi tetap mencapai 301.453 hektare,hutan produksi terbatas mencapai 26.480 hektare dan hutan produksi konversi 50.072 hektare. Bahkan bukan itu saja, disektor pariwisata pun Mura siap mengembangkannya dengan membangun infrastruktur potensi pariwisata SDA yang bisa di jual, seperti Goa Napal Licin, Danau Raya, Danau Suka Hati, Danau Gegas dan wisata alam untuk arum jeram di Sungai Rawas.
Melihat kondisi SDA yang memadai itu, tidak mungkin harus didukung infrastruktur yang memadai, maka keseriusan untuk menjadikan Mura salah satu gerbang investasi di wilayah barat tersebut, komitmen Bupati Mura, Ridwan Mukti terus melakukan pembangunan yang hingga kini terus berlanjut.
Sehingga apa yang diharapkan untuk menarik investasi dari seluruh investor baik lokal maupun asing dapat terwujud, hal ini tentunya agar mereka (investor) memiliki akse ke daerah tujuan.
Infrastruktur yang tengah dibangun tersebut, seperti perluasan run way lapangan terbang Silampari dari dulunya hanya 900 meter, kini akan diperluas menjadi 2.000 meter yand diharapkan dibandara tersebut dapat mendarat pesawat Boeing 737 pada 2009.
Saat ini, infrastruktur tranfortasi darat, seperti pembangunan jalan dalam kota pun tengah dilakukan, bahkan rute darat (jalan nasional) pun terus diperbaiki. Selain itu Mura pun tengah sarana dan prasarana, seperti pembangunan gedung pusat pemerintahan dan pertokoan, terminal, pusat pergudangan dengan pengembangan empat distrik (kawasan) agropolitan dan satu agropolitan center.
Kembangkan Agropolitan Center
Keseriusan Pemkab Mura yang dikomandoi Bupati Ridwan Mukti dan Wakil Bupati Mura Ratnawati Ibnu Amin untuk membangun bumi Mura terbukti nyata, sebab saat ini ada lima distrik Agropolitan dan satu pusat agropolitan tengah dibangun. Hal ini tentunya komitmen dua pasangan tersebut untuk mendukung dan meningkatkan kesejahteraan serta pertumbuhan perekonomian masyarakat dengan pola berbasis agraris.
Agropolitan sendiri, yakni kota pertanian tumbuh dan berkembang yang mampu memacu berkembangnya sistem dan usaha agribisnis, sehingga dapat melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan pembangunan pertanian (agribisnis) di wilayah sekitarnya.
Kawasan agropolitan terdiri dari Kota pertanian dan desa-desa sentra produksi pertanian yang ada di sekitamya, dengan batasan yang tidak ditentukan oleh batasan administrasi pemerintahan, tetapi lebih ditentukan dengan memperhatikan skala ekonomi yang ada. Dengan kata lain, kawasan agropolitan adalah kawasan agribisnis yang memiliki fasilitas perkotaan.
Tidak itu saja, agropolitan tersebut dilengkapi berbagai sarana dan prasarana agribisnis yang mernadai (pasar, bank, BPP, koperasi, terminal, pergudangan dan lain-lain). Bahkan sarana dan prasarana umum yang memadai (transportasi, listrik, telekomunikasi, air bersih, kesehatan, pendidikan, rekreasi dan lainnya) dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan hidup, SDA, Sosbud dan keharmonisan hubungan kota agropolitan,.
Agropolitan tersebut terdiri dari lima distrik dan satu pusat agropolitan dengan didirikan di areal lahan dengan total 99 hektare. Masing-masing distrik dibangun di areal lahan sekitar 5 hektare dan pusat agropolitan rencananya dibangun di atas lahan sekitar 74 hektare dengan menelan biaya hingga selesai 100% diperkirakan mencapai Rp1 triliun.
Kelima kawasan Agroplitan tersebut, yakni Megang Sakti, Simpang Terawas, Simpang Semambang, Simpang Nibung, Muara Beliti dan Agropolitan Center.
Sementara pengembangan Agropolitan Center tepatnya di Kecamatan Muara Beliti merupakan Ibukota Kabupaten ini, nantinya juga akan mencerminkan pengembangan kota yang pesat.
Sebab konsep dari Agropolitan Center ini sendiri ternyata menjanjikan, karena satu pembentukan miniatur kota metropolitan atau kota metropolitan dalam skala kecil. Hal ini untuk menunjang investor dalam menanamkan modalnya. Selain itu masing-masing distrik juga akan lebih nyaman karena dilengkapi dengan sarana rekreasi.
Yang lebih penting lagi dengan adanya lima distrik itu, secara otomatis akses ke daerah akan lebih lancar. Sebab dari Agropolitan Center ke lima distrik ini jalur, khususnya jalan yang dibuat lebih terencana. Dengan demikian akses ke arah yang selama ini menjadi permasalahan bisa teratasi.
Apalagi infrastruktur jalan untuk menuju kawasan agropolitan tersebut tengah dibangun dan Pemkab Mura pun pada 2009 mengusulkan dana untuk infrastruktur pada 2009 mencapai Rp232 miliar. Dana tersebut selain membangun jalan akan digunakan juga untuk perbaikan jembatan akses di lokasi itu.
Dana tersebut dibagikan merata untuk menunjang akses di lima distrik dan satu pusat agropolitan tersebut dengan masing-masing alokasi sebesar Rp14 miliar, sementara pusat agro sendiri dari alokasi dana yang diusulkan pada 2009 itu, akan digunakan untuk pusat agro sekitar Rp19 miliar dengan target penyelesaian jalan sepanjang 19 km x 7 meter dengan daya tahan beban 20 ton.
Pembangunan pembangkit
Selain membangun agropolitan, program Mura juga, yakni memanfaatkan SDA migas dengan rencana membangun beberapa pembangkit, seperti 2x7 Mega Watt (MW) di Kecamatan Muara Lakitan yang studi kelayakan sudah dilakukan pada 2005,
Diharapkan pembangkit yang digarap swasta dan BPPT sudah siap digunakan pada 2009, pembangkit 2x100 Mega Watt di Kecamatan Muara Lakitan dengan target pembangunan fisik pada 2009, pembangkit 2x600 MW di Kecamatan Rawas Ilir dengan target fisik 2009-2010 dan PLTG di Kecamatan Sukarya dengan kapasitas 2x50 MW dengan target pembangunan fisik 2008.
Infrastruktur lainnya, yakni jaringan rel kereta api yang rencananya akan menembus pelabuhan di Bengkulu untuk menunjang pengangkutan batubara.
Selain pembangunan fisik, Pemkab Mura tidak lupa melupakan pembangunan disektor pendidikan dan kesehatan masyarakat. Dalam membangun pendidikan benar-benar-benar digenjot, yakni terciptanya ekselerasi mengejar ketertinggalan, selain merekrut pengajar baru, mendorong para pejabat di jajaran Pemkab untuk ikut mengajar dan membentuk satgas wajib belajar sembilan tahun.
Hasilnya, APK pada 2007 menjadi 111,52 ditingkat SD, dan SLTP APK naik rata-rata 90,6, bahkan kenaikan tajam pada SMU mencapai 50,75, Bahkan buta aksara hingga kini dapat ditekan, berdasarkan sensus penduduk hanya sekitar 1,82%.
Dibidang kesehatan juga terus ditingkatkan dengan menambah posyandu di pedesaan, dibeberapa kecamatan pun Mura mempunyai 24 Puskesmas dan 2 Rumah Sakit (RS) disetiap kecamatan dilengkapi ambulance.
Hal ini dibuktikan dengan tingkat kematian ibu melahirkan menurun tajam dari 447/100.000 pada 2005 menjadi 203/100.000 pada 2007, demikian kematian bayi pada 2005 mencapai 42/100.000 menjadi 6,6/100.000 pada 2007.(
Sabtu, 22 November 2008
wisata Musi Rawas
Lima Kunci Kembangkan Pariwisata Daerah
Pengembangan potensi wisata daerah, di manapun daerah itu berada, harus mengembangkan lima strategi pokok sehingga para wisatawan tergerak untuk mendatangi daerah tersebut.
Lima strategi pengembangan pariwisata daerah itu diantaranya, membangun desa-desa wisata, menggali dan mengemas produk wisata yang akan ditawarkan , dan satu desa satu produk unggulan. Di sisi lain, daerah selalu menampilkan potensi dan keunggulan daerah, tiap tahun ada festival tradisional, dan menggerakkan pariwisata “Poelang Kampoeng.”
Bupati Musi Rawas, Ridwan Mukti mengatakan, pariwisata tidak bisa berdiri sendiri. Sektor ini merupakan pekerjaan semua instansi terkait, lintas daerah dan lintas sektoral.
Pengamatan secara cermat terhadap perjalanan pariwisata Indonesia menurut Bupati Ridwan Mukti, menunjukkan, bahwa industri pariwisata nasional tidak dibangun di atas fondasi pariwisata lokal yang senyatanya memiliki sumberdaya utama.
Dengan kata lain katanya, kebijakan dan program pariwisata yang didisain tidak berbasis pada kebutuhan masyarakat lokal, katakanlah untuk memperoleh tourism experience, melainkan didasarkan pada kebutuhan wisatawan wisman. Ekonomi pariwisata dibingkai untuk merespon permintaan wisman, bukan sebagai stimulus dan antisipasi pengembangan perilaku wisata (tourism behaviour) masyarakat lokal.
Fakta itulah katanya, yang mencuat ketika banyak pihak merasa sukses membangun image terhadap produk wisata nasional di pasar dunia. Pebisnis wisata seperti tidak lelah dan kemudian tampil di berbagai event untuk menjual produk-produk wisata unggulan. Badan pariwisata internasional pun terus memprovokasi pemerintah agar menangkap peluang Indonesia sebagai destinasi wisata andalan di kawasan Asia Pasifik. Bahkan para ahli terpukau dengan sanjungan yang membius, bahwa Indonesia kelak akan jadi surga bagi wisman kalau potensi wisatanya dikembangkan sesuai dengan selera globalisasi.
Menurut Ridwan Mukti, ada dua tantangan strategis yang dihadapi oleh pariwisata daerah dan membutuhkan penanganan yang serius. Pertama pengembangan infrastruktur pariwisata yang secara riel menjadi kebutuhan wisatawan lokal. Fakta telah membuktikan bahwa penyediaan fasilitas pariwisata lokal ini seringkali dilakukan tanpa pengetahuan tentang – atau kebutuhan dan permintaan – pasar lokal.
Ke dua pembentukan pasar lokal yang potensinya cukup besar. Diakui atau tidak, fasilitas pariwisata yang tersedia akan mubazir tanpa adanya wisatawan yang akan menggunakannya. Jelasnya, membangun pariwisata daerah tidak cukup hanya dengan menyediakan fasilitas dan atraksi semata, tanpa menciptakan pasar wisatawan yang akan mengonsumsi atraksi tersebut.
Dalam hal ini ujarnya, perlu diberikan perhatian khusus tentang yang kedua. Pemutusan tali ketergantungan pada pasar wisman dan kemudian memobilisasi pasar wisatawan lokal merupakan agenda pengembangan pariwisata daerah yang sangat desisif. Kebijakan pariwisata seharusnya disusun untuk menciptakan terobosan baru tentang pembentukan pasar (market formation) lokal dengan efek magnitude yang besar. Efek tersebut tidak hanya menyangkut mobilitas penduduk di daerah untuk melakukan perjalanan wisata, tetapi juga menciptakan peluang-peluang ekonomi dan pemberdayaan masyararakat secara optimal.
Untuk merealisasi hal ini, menurut Ketua Pusat Kajian Pariwisata, Universitas Pancasla Jakarta, Oka A. Yuti pihak daerah perlu menggali potensi pariwisata yang dimiliki daerah, dan mengembangkan pariwisata berdasarkan prioritas.
Di sisi lain daerah perlu memberi penyuluhan pada masyarakat, meningkatkan kompetensi dan profesional SDM pariwisata, dan menyusun perencanaan strategis pengembangan pariwisata daerah. Disamping menyusun anggaran pengembangan sesuai prioritas perencanaan pengembangan tiap tahun.
Oka menyungkapkan hal ini ketika menjadi pembicara pada Lokakarya Pengembangan Pariwisata Berbasis Pasar Wisata Lokal ( Menerobos Kemacetan Perkembangan Pariwisata Daerah) yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas di Lubuklinggau kemarin.
Menurut dia, potensi wisata daerah, bisa menjadi penggerak perekonomian daerah, serta dapat membangun pusat-pusat pertumbuhan dan memberi peluang kesempatan berusaha. Di sisi lain, mengurangi pengangguran, dapat meningkatkan penerimaan pajak, PAD dan kesempatan membangun infrastruktur perekonomian.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Musi Rawas, Retno Trapsilowati, di Kabupaten Musi Rawas, terdapat empat lokasi wisata yang saat ini tengah dikembangkan. Diantaranya, Goa Napalicin, Danau Raya, Danau Suka Hati, dan Danau Gegas . Objek wisata ini merupakan 20 dari potensi wisata yang ada di daerah ini. (sir)
Agropolitan Mura
Lubuklinggau:
Pemerintah Kabupaten Musirawas (Mura), Sumatra Selatan membangun 5 agropolitan dan satu pusat (central) agropolitan di atas ereal lahan seluas 99 hentare (he) dengan dana yang dibutuhkan senilai Rp1 triliun guna mendongkrak petumbuhan ekonomi rakyat setempat.
“Kami ingin pertumbuhan ekonomi di Mura terus meningkat sehingga dapat menopang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Mura di masa mendatang,”ungkap Bupati Mura, Ridwan Mukti,kemarin.
Kelima distrik agropolitan dan satu sentral agroplitan tersebut, jelasnya, yakni distrik agropolitan Simpang Nibung, Simpang Tarawas, Prabumulih II, Sakti, Simpang Semambang serta central agropolitan di daerah Beliti yang sudah direalisasikan pembangunannya berbarengan dengan pusat perkantoran pemerintah daerah Kab, Mura.
Dia menyebutkan dari lima distrik agropolitan, tiga distrik dan pusat agropolitan tengah direalisasikan pembangunnya, yakni, distrik agropolitan Simpang Nibung, Simpang Terawas, serta Prabumulih II dan central (pusat) agropolitan Beliti.
Agropolitan tersebut, katanya akan dilengkapi fasilitas terminal, pusat perdagangan dan pertokoan serta pusat pergudangan, sehingga masyarakat setempat setempat nantinya diharapkan langsung memanfaatkan distrik agropolitan di wilayahnya untuk menjual hasil komoditinya.
“Kami jamin masalah harga hasil komoditi diterima oleh pedagang pengumpul akan sesuai keinginan masyarakat setempat, sehingga masayarakat di Mura dapat lebih sejahtera, bahkan perekonomian dapat berjalan,”tuturnya.
Ridawan Mukti menambahkan, ke-5 distrik agropolitan dibangun masing-masing diatas lahan seluas 5 hektare sedangkan untuk pusat agropolitan lahan digunakan seluas 74 hektare dengan total dana seniai Rp1 triliun.
“Dana Rp1 triliun itu hanya sekitar Rp250 miliar dianggarkan dari APBD Mura 2008, namun sisanya akan kita galang dari investor, ”akunya.
Dia menjelaskan pembangunan agropolitan di Simpang Trawas telah dialokasikan anggaran Rp4,1 miliar, Simpang Nibung dan Prabumulih II masing-masing Rp3,6 miliar.
Dianggarkan Rp 232 miliar
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga, Kab. Mura C.Krisdanarto menambahkan pada 2009 ini untuk mendukung infrastruktur jalan dan jembatan di 5 distrik serta central angropolitan tersebut mengusulkan dana APBD senilai Rp232 miliar
Menurutnya pada 2008 ini PU Bina Marga juga mengangarkan dana sebesar Rp260 miliar untuk digunakan membangun jalan dan jembatan di seluruh kecamatan di daerah tersebut.
”Anggaran dana itu dibagikan merata untuk pembangunan jalan dan jembatan di seluruh kecamatan di daerah ini,”jelasnya.
Kris mengungkapkan anggaran dana 2008 itu yang digunakan untuk pembangunan jalan poros agropolitan center sebesar Rp14 miliar. Jalan poros agropolitan center ini pembangunannya sudah dimulai tahun lalu dengan anggaran senilai Rp21 miliar, dan tahun ini sebesar Rp14 miliar.
Sementara lanjutnya pada 2009 jalan poros agropolitan center ini bakal dianggarkan dana lagi melalui APBD Mura sebesar Rp19 miliar.
Pada 2009, ungkapnya akan menyelesaikan pembangunan jalan poros agropolitan center ini sepanjang 16 km dengan lebar 7 meter dengan sanggup menahan badan jalan 20 ton.
”Nantinya pembangunan jalan poros agropolitan ini diharapkan akses untuk masuk ke kawasan itu bisa lancar, dan sekarang masih tahap pembangunan serta sudah bisa dilalui kendaraan,”imbuhnya. (sir)
Senin, 17 November 2008
6 negara bahas perairan
Palembang:
Keberadaan Sungai Musi yang menjadi andalan masyarakat kota Palembang masuk dalam pembahasan para pakar perairan umum dari lima negara.
Ini terungkap dalam kegiatan International Conference on Indonesia Island Waters Tahun 2008 di Aryaduta Hotel, Senin (17/11).
Menurut Ketua Panitia Kegiatan, Dina Mutmainah, lima negara yang hadir yaitu Firlandia, Swedia, Kanada, Jerman dan Perancis. Dari Indonesia dari berbagai perwakilan dengan total peserta yang mengikuti konferensi ini sekitar 250 peserta. Palembang dengan keberadaan Sungai Musi, danau, dan rawanya menjadi tuan rumah dan menjadi pencetus adanya konferensi forum perairan umum ini.
Menurutnya, kegiatan forum yang masuk tahun kelima ini selain membahas keberadaan sungai, rawa dan danau yang masuk dalam perairan umum juga beberapa dampak ekonomisnya. Misalnya Sungai Musi dengan beberapa program Musi Tour dikaitkan dengan program pemerintah Visit Musi 2008 juga masuk dalam agenda konferensi Island Waters 2008.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Departemen Kelautan dan Perikanan,Widi Agoes Pratikto di sela-sela forum ini menyatakan bahwa sedikitnya 10 danau besar di Indonesia rusak yang diakibatkan penggundulan hutan.
Diungkapkanya, danau-danau tersebut kini dangkal, pada waktu musim hujan dia tidak bisa menjadi reservoir (kolam). Justru memberi limpahan banjir.
Melalui forum ini, dia berharap bisa mendapatkan masukan yang merumuskan hubungan antara konservasi, bukan saja masalah habitat yang hidup, tetapi juga sungai atau
perairan umum bisa dikonservasi. (sir)
jamsostek sedih
Palembang:
Sebanyak 325.376 (70%) anggota jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) cabang Palembang tidak aktif lagi. Hal itu terjadi lantaran perusahaan tempat tenaga kerja itu bekerja bangkrut atau anggota tersebut pindah bekerja ke tempat lain sehingga menunggak iurannya.
Kepala Bidang Pemasaran PT Jamsostek Persero Cabang Palembang Kaharuddin Senin (17/11) mengatakan, hingga Oktober 2008, tercatat dari 431.354 orang anggota yang terdaftar hanya sekitar 105.978 orang yang aktif membayar iuran.
“Beberapa di antaranya ada perusahaan yang tutup dan ada tenaga kerja yang pindah ke tempat lain tetapi tidak melapor dan registrasi ulang,”katanya.
Dia menjelaskan, selain peserta Jamsostek aktif sedikit, dari 4.058 perusahaan yang terdaftar di Jamsostek hanya sebanyak 1.497 perusahaan yang aktif membayar iuran. Penyebab status nonaktif terjadi selain karena peserta tidak lagi bekerja, juga karena gaji karyawan yang sudah dipotong tidak dibayarkan ke PT Jamsostek. Untuk diketahui, iuran Jamsostek berasal dari potongan gaji karyawan sebesar 2% untuk program jaminan hari tua.
Perusahaan juga harus menyetorkan iuran sebesar 3,7% dari gaji pegawai yang disetor sebagai tabungan dan dapat diambil setelah pegawai tidak bekerja. Ada pula setoran tunjangan kematian sebesar 0,3% dari gaji. Setoran lain, kecelakaan kerja 0,24%– 1,74% dari gaji tergantung pada bidang usaha. “Konsekuensinya, para peserta tidak aktif hanya bisa mendapat tunjangan hari tua dan tidak akan mendapat jaminan jika terjadi kecelakaan kerja.
Dia juga tidak akan bisa mengikuti berbagai program bagi tenaga kerja yang diselenggarakan Jamsostek, misalnya bantuan kepemilikan rumah,” ujar Kaharuddin. Sementara itu, Kepala Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Sumsel Ki Agus Zainuddin mengatakan, jumlah perusahaan yang telah terdaftar sebagai peserta Jamsostek baru sekitar 3.500 dari sekitar 5.481 perusahaan di seluruh Sumsel. (sir)
dulmuluk difestivalkan
Palembang:
Sebanyak 10 sanggar seni teater Dulmuluk di Sumatera Selatan (Sumsel) Senin (17/1) berpartisipasi dalam Festival Seni Teater Dulmuluk Provinsi Sumsel.
Sanggar teater Dulmuluk yang tampil, Alon Jaya, Tunas Harapan, Sri Guna, Sentra Tasik, Tunas Muda, Beringin Jaya, Teratai Atni, Sentra Tasik PGRI, Bintang Sriwijaya,dan Karang Taruna Pemulutan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel Rachman Zeth, menjelaskan, jenis kesenian Dulmuluk perlu mendapat dukungan dalam konteks pelestarian budaya. Pihaknya kini sedang mengupayakan peningkatan intensitas pentas-pentas teater Dulmuluk di tingkatan provinsi hingga kabupaten/kota.
“Kesenian dan kebudayaan daerah membutuhkan ruang publik sehingga mudah dikenal masyarakat dan menimbulkan ketertarikan bagi generasi muda,” ujarnya..
Sementara itu,Ketua Himpunan Teater Tradisional Sumsel Muhsin Fajri menyatakan prihatin dengan minimnya dukungan dalam pengembangan seni budaya daerah, termasuk Dulmuluk.
Karena itu, pembinaan juga harus dilakukan kepada guru-guru kesenian di sekolah-sekolah. Hingga kini, ujar dia, sudah ada 25 sanggar yang sedang dibina. Para anggota dituntut berani tampil dalam setiap pentas seni dan budaya.
”Kisah Dulmuluk sendiri sudah ada sejak abad 18 dan hingga kini ceritanya tetap berkembang di masyarakat. Akan tetapi, dia menyayangkan minat masyarakat yang terus menurun terhadap kesenian daerah ini,” ujarnya.
Kisah dengan penokohan Abdul Muluk yang penuh dengan syair dan nasihat tersebut dikembangkan dengan bentuk lakon semikomedi. Sementara, kisah tersebut bercerita tentang istanasentris dengan dua tokoh utama Zubaidah dan Dulmuluk.
Cerita yang diangkat dengan dua lakon dalam naskah tersebut, lanjut dia, bersifat protagonis kepahlawanan. Dulmuluk juga mengangkat akting dan dialog yang dibawakan secara spontan dan improvisasi. Cerita yang dilahirkan dari cerita Abdul Muluk dan Siti Zubaidah ini diperankan 20–25 pemeran pria/wanita. Adapun bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu (Indonesia),kecuali lawakan (tokoh Khadam) yang mempergunakan bahasa setempat.
Musik, tarian, dan lawakan, merupakan bagian yang sangat integral dalam suatu pertunjukkan. Untuk pergantian babak sendiri ditandai dengan musik atau beremas. (sir)
razia narkoba dapatnya kondom
Palembang:
Razia mendadak Badan Narkoba Kota (BNK) Palembang yang di-backup kepolisian dan Pol PP di sejumlah SMA di Kota Palembang, Senin (17/11) bukannya mendapatkan narkoba. Petugas justru mendapati kondom di tas dan film mesum yang disimpan dalam ponsel siswa.
Kepala BNK Palembang, Zailani UD SIP yang memimpin langsung razia di SMAN 20 Gandus Palembang, pukul 09.30 kemarin, mendapatkan seorang siswa berinisial Sa (17), kelas 12 IPS 3 yang menyimpan kondom dalam dompetnya. Sa mengaku kondom itu barang titipan teman. “Namun pernyataan Sa ini berubah-rubah, kadang dia menyebutkan hanya sekedar iseng mengantongi kondom dan membawanya ke sekolah,” jelas Zailani.
Sementara di SMAN 3 Palembang, siswa kelas 12 yang bernama Sholahuddin (16), sempat mengancam anggota kepolisian dan beberapa wartawan saat kepergok menyimpan video mesum berdurasi 6 detik dalam ponsel Nokia 7610 yang semula disembunyikannya.
Walhasil, jajaran Poltabes Palembang melalui Kabag Bina Mitra dan Unit Perlindungan
Perempuan dan Anak (PPA) langsung menghapus video dan mendata serta melaporkan penemuan tersebut kepada Kepala Sekolah SMAN 3, Hj Asmawati MM.
Temuan yang tak diduga itu, spontan membuat kspala Sekolah kaget dan menegaskan bahwa siswa yang bersangkutan akan segera dipanggil untuk diproses dengan memanggil orangtuanya.
“Terus terang saya kaget, tentu temuan ini akan segera ditindaklanjuti dengan memanggil orangtua siswa yang bersangkutan,” tegas Asmawati.
Razia video mesum yang dilakukan jajaran Poltabes Palembang selama dua jam dipimpin langsung Wakasad AKP Banyu Dewantoro lebih bersifat pembinaan mental dan akhlak remaja usia sekolah sehingga saat ditemukan video mesum, pemberian hukum disiplin tetap diberikan pihak sekolah, sedang kepolisian sekedar memberikan pembinaan semata.
Tepat pukul 10.00, 12 personil yang terbagi dalam tiga kelompok langsung menyebar memasuki 18 ruang kelas, yakni kelas II dan III. Gerak cepat personil tetap dikalahkan oleh kecanggihan teknologi dan kecepatan tangan para siswa. Terbukti saat dirazia, meski mengaku kaget, rata-rata siswa berupaya menghapus beragam rekaman video yang tersimpan dalam ponsel.
Ketika memasuki ruang kelas III IPS C, Sholahuddin yang duduk di bagian belakang tampak gelisah sambil sesekali menghapus keringat yang memenuhi keningnya. Saat tangan petugas mengambil ponsel merah, dengan rileks dirinya mengatakan bahwa ponsel Ericcson-nya mati karena kehabisan baterai. sedang satu ponsel nokia 7610 miliknya tampak harus dibuka dulu menggunakan password.
“Coba kamu buka, mengapa pakai password segala,” kata petugas.
Dengan cepat, Sholahudin langsung menuntun petugas membuka satu demi satu ponsel layanan yang tersedia. Saat masuk item video ternyata gerak duduk Sholahuddin kian gelisah dengan mimik muka yang memucat. (sir)
Minggu, 16 November 2008
pelajar main film bokep
Palembang:
Satu dari empat pemain video porno yang menghebohkan masyarakat Kota Pagaralam dalam beberapa hari terakhir Kamis (13/11) diciduk polisi.
Pemain yang ditangkap, yakni AN (15), oknum pelajar SMA Negeri 1 Pagaralam. Sementara, 3 laki-laki lawan main AN dan 1 pria lain yang bertugas merekam adegan syur tersebut hingga kini masih dalam pengejaran polisi.
Keempat pemuda itu,yakni Ardi (21),Ceper (19),Jimi (22),dan Ari (22).Kesemuanya warga Gang Astra,Simpang Padang Karet,Kelurahan Besemah Serasan, Kecamatan Pagaralam Selatan.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kota Pagaralam AKBP K Rahmadi melalui Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) AKP Tri Martono membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap AN ––pemeran wanita dalam video syur berdurasi 33 detik tersebut.
Menurutnya, saat ini, salah satu pemain dalam video tersebut sudah ditahan di Polres Kota Pagaralam guna dimintai keterangan lebih lanjut. Sementara,empat pemeran laki-lakinya masih dalam kejaran petugas.
Berdasarkan pengakuan AN, lanjut dia, yang merekam adegan tersebut diketahui antara Ceper dan Jimi. Namun, keduanya terlebih dulu melarikan diri sehingga belum diketahui kepastian siapa yang merekam.
”Meski demikian, kami akan mengusut tuntas kasus ini hingga terbongkar siapa dalangnya,”ucap Tri.
Sementara itu,Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pagaralam H Deni Priansyah menyayangkan terjadinya adegan syur yang diperankan warga Kota Pagaralam. Apalagi, para “bintang porno” dalam VCD tersebut masih berstatus sebagai pelajar.
“Kami sangat menyayangkan ada peredaran video mesum di kalangan pelajar tersebut. Sebab, ini dapat merusak moral pelajar yang merupakan penerus bangsa,”katanya. Menurut dia, untuk mengatasi hal ini, peran serta masyarakat sangat diperlukan, khususnya dengan meningkatkan pendidikan moral dan agama di kalangan masyarakat.
Seperti diketahui, warga Kota Pagaralam dalam beberapa hari terakhir dihebohkan dengan beredarnya video syur yang diperankan salah satu oknum pelajar SMA Negeri 1 Kota Pagaralam bernama AN (15). Dalam video berdurasi 33 detik tersebut, AN secara jelas melayani tiga laki-laki sekaligus.
Sementara, satu laki-laki lagi berperan sebagai perekam adegan. Kuat dugaan,adegan mesum mulai dari aksi berciuman hingga membuka seluruh pakaian sambil menggerayangi tubuh siswa itu diabadikan dengan ponsel. (sir)
judi togel miliaran
Palembang:
Peredaran judi toto gelap (togel) beromzet miliaran rupiah diungkap jajaran Mapoltabes yang dipimpin langsung Kapoltabes Kombes Lucky Hermawan, Minggu (16/11).
Dari tiga kawasan yang digerebek, polisi hanya menemukan tersangka dan barang bukti di satu lokasi, yakni di kediaman Luciana alias Amoy (58) yang ditangkap di rumahnya Jl Kebun Manggis Gang Salam Rt 04 Kel Kepandean, Palembang.
Sementara di dua lokasi lainnya diduga operasi telah bocor. Polisi tidak mendapatkan bukti apa-apa. Yakni di kediaman bandar besar yang berada di Jl Abdul Rozak Tanah Tinggi dan Jl Slamet Riyadi kawasan pasar Kuto Kel 8 Ilir Kecamatan IT II.
Di kediaman Luciana, polisi menyita ribuan kertas rekapan togel, tiga bundel kertas faks, tiga unit mesin faks, empat buah kalkulator, telepon rumah, uang Rp 26 juta beserta bandarnya, Luciana
Berdasarkan pengakuan Luciana, lanjut Lucky, judi togel baru digeluti selama enam bulan, dengan untung sekali putaran mencapai Rp 100 juta. Bila dikalikan, selama sebulan, omzet mencapai milyaran rupiah.
Luciana yang sebagian rambutnya dicat kuning mengaku usaha bisnis tersebut bermula dari iseng semata. "Kebetulan saat itu saya punya modal sekitar Rp 25 juta langsung uangnya saya putarkan. Ternyata malah keterusan seperti ini,” ujarnya sembari menyatakan sedikit menyesal.
"Biasanya pelaku menghubungi pelanggan via ponsel bila sudah deal maka pemesan bisa menuliskan nomor togel melalui pengiriman Faks, bahkan dalam sehari, ribuan nomor pesanan terkirim melalui dua unit mesin faks," tambah Lucky.
Ibu lima anak ini juga biasanya menghubungi teman-temannya yang dikenal dekat hingga Medan Sumatera Utara, bahkan pelanggannya meliputi seluruh Kabupaten di Sumsel. Aturannya, Luciana hanya menerima pesanan tiga hingga empat angka, kurang dari itu tidak diterima, nilai taruhan pun minimal dipasang Rp 1 juta hingga 10 juta.
Razia yang dimulai sejak pukul 14.00 langsung bergerak menyisiri kediaman bandar besar yang berada di Jl Abdul Rozak Tanah Tinggi. Polisi tidak mendapatkan bukti apa-apa, begitupun pemiliknya yang merupakan warga keturunan tidak berada di tempat.
Selanjutnya penyisiran dilanjutkan memasuki kediaman Luciana yang terletak di Jl Manggis Gang salam, komplek Lapangan Hatta. Rumah yang ditutupi pagar tinggi berterali ini langsung digedor aparat, ternyata sang pemilik, Luciana masih belum membukakan pintu, bahkan terkesan Luciana berupaya kabur. Sementara warga sekitar sibuk memanggil sang empunya rumah. Merasa buruanya bakal kabur, akhirnya petugas langsung memanjat tembok pagar setinggi hampir tiga meter dan mendobrak pintu depan secara paksa. saat itu, Luciana yang merupakan warga keturunan kaget mendapati petugas berada di rumahnya.
Dua unit mesin faks yang semula dicabut sakelarnya langsung dinyalakan, hasilnya ribuan nomor togel yang dipesan pelanggan terus masuk. Saat digeledah pun, petugas mendapati ribuan bekas kertas rekapan tegal berusaha sembunyikan dengan dimasukkan ke dalam lubang closet (wc). Tanpa jijik, petugas langsung mengambilnya dari lubang WC di kamar mandi depan.
Atas kelakuan yang sudah dilakukan, Luciana yang saat itu mengenakan celana pendek berkaos kuning pasrah dengan ancaman hukuman lebih dari lima tahun yang bakal diterimanya karena terbukti melanggar pasal 303 KUHP. "Pelaku akan dijerat pasal 303 KUHP dengan ancaman maksimal lima tahun penjara," terang Lucky
Sementara pengerebekan ketiga di Jl Selamet Riyadi kawasan pasar Kuto Kel 8 Ilir Kecamatan IT II pun gagal. Pelakunya keburu kabur dan saat digeledah, polisi tidak menemukan barang bukti apapun. (sir)
buaya makan manusia
Palembang:
Buaya kembali memangsa manusia di Sungai Lalan, Kecamatan Pualu Rimau, Banyuasin, pekan lalu. Kali ini yang menjadi korban, Sudirman (23), warga Desa Sri Menanti, Kecamatan Tanjung Lago.
Kapolsek Pulau Rimau AKP Mustakim menjelaskan, kejadian yang menyebabkan tewasnya Sudirman terjadi pada Rabu (12/11) sekitar pukul 10.00 WIB. Saat itu korban bersama rekannya Bambang, Darwin dan David tengah menambatkan perahunya di Sungai Lalan, Kecamatan Pulau Rimau. Secara tiba-tiba muncul seekor buaya sepanjang tujuh meter langsung menerkam korban dan membawanya ke dalam sungai.
Sekitar pukul 22.00 WIB, tubuh korbanSudirman ditemukan di Sungai Lalan, Kecamatan Pulau Rimau dalam kondisi tak utuh. Bagian pinggang ke atas hilang dimangsa buaya. Demikian juga kaki sebelah kiri. Yang ada hanya kaki sebelah kanan dan paha kiri hingga terputus sampai lutut.
Bagian tubuh korban ditemukan oleh keluarganya tak jauh dari lokasi kejadian, setelah sebelumnya keluarga korban dibantu petugas Polsek Pulau Rimau menyisir Sungai Lalan.
Peristiwa tewasnya Sudirman (23), warga Desa Sri Menanti, Kecamatan Tanjung Lago yang dimangsa buaya, ternyata bukan kali pertama terjadi di Kabupaten Banyuasin. Sepanjang 2008 ini, reptil raksasa yang bisa mencapai panjang tujuh meter ini sudah memakan sembilan korban, delapan orang di antaranya tewas mengenaskan. Bahkan, tujuh korban hingga kini belum ditemukan.
Salah satu korban yang selamat dari keganasan buaya di aliran Sungai Lalan, Kecamatan Pulau Rimau, Juma’in (17), warga Desa Sri Menanti.Juma’in selamat lantaran buaya yang menerkam dirinya berlari ke darat. Oleh teman-teman dan orangtuanya, kepala buaya tersebut langsung dipukul dan akhirnya buaya tersebut melepaskan Juma’in dan kembali masuk ke dalam sungai.
Kejadian itu sekitar lima bulan yang lalu, dan sekarang Juma’in menderita cacat seumur hidup.
Seperti diberitakan sebelumnya, tidak hanya itu, hewan ternak peliharaan warga juga banyak yang hilang. Pengakuan warga, ternak ayam dan itik banyak yang hilang. Malah ada anjing dan kera hutan juga menjadi buruan buaya-buaya tersebut.
Dengan berbagai kejadian tersebut, menambah ketakutan warga untuk mencari nafkah, seperti menangkap ikan dan sebagainya. Sekarang warga di Kecamatan Tanjung Lago mulai takut beraktivitas di sungai. Bahkan, untuk bertandang ke tetangga pun mereka rela melintasi jalan darat yang berlumpur dan penuh semak belukar.
Bupati Banyuasin Ir H Amiruddin Inoed melalui Sekda Ir Parigan menjelaskan, pihaknya akan segera membentuk kembali tim penanggulangan buaya. “Kami akan segera rapat untuk mengaktifkan kembali tim tersebut. Masalah ini harus segera kita sikapi mengingat banyaknya korban akibat keganasan buaya tersebut,“ jelasnya.
Bagi korban sendiri, lanjut Parigan, Pemkab Banyuasin akan memberikan bantuan. “Kita akan koordinasi dengan camat, agar korban yang meninggal mendapat bantuan, dan keluarga yang ditinggal kami mohon untuk tetap tabah,“ tambahnya.
Balai Kelestarian Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumsel melalui Plt Kabag Tata Usaha, Ir Suardi, mengaku sampai saat ini belum akan melakukan tindakan apapun terkait tewasnya warga di Kecamatan Tanjung Lago oleh buaya. Termasuk upaya untuk melokalisir kawasan perairan yang selama ini disinyalir menjadi sarang dari buaya pemangsa yang jumlah spesiesnya diperkirakan mencapai ratusan ekor.
Menurut Suardi, sebelumnya--saat kejadian mengganasnya buaya Muara di Desa Mukut beberapa bulan lalu--pihaknya telah melakukan sejumlah tindakan preventif. Di antaranya dengan mencari lokasi sarang buaya tersebut yang melibatkan sejumlah instansi terkait. (sir)
gigi rusak
Palembang:
70% anak-anak di Palembang menderita kerusakan gigi cukup parah. Anak usia 1 tahun ke atas memang rentan menderita karies (lubang gigi) dan gingivita (radang gusi).
Menurut Pengurus Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PGDI) Sumatera Selatan (Sumsel) Andhika Sitasari, tingkat kerusakan gigi pada anak sangat tinggi. “Itu disebabkan banyak di antara mereka (anak-anak) yang tidak memahami bagaimana cara menjaga kesehatan gigi sejak dini,” ujarnya di sela acara Pemeriksaan Gigi Gratis di Benteng Kuto Besak (BKB) Minggu (16/11).
Menurut dia,kemampuan untuk membersihkan gigi pada anak-anak menjadi salah satu kendala. Hal ini berhubungan dengan faktor-faktor lain, seperti rendahnya pengetahuan tentang kesehatan gigi di kalangan orangtua, selain belum optimalnya layanan dan tingginya biaya kesehatan gigi.
Konteks kesehatan atau pengobatan gratis yang bakal diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mulai 2009 mendatang, kata Andhika, diharapkan dapat meningkatkan akses pelayanan dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan menjadi lebih baik.
Sementara itu, Sekretaris Persatuan Perawat Gigi Indonesia (PPGI) cabang Palembang M Yamin menambahkan, peningkatan kesehatan gigi, terutama bagi anak-anak,merupakan tanggung jawab dan peranpentingpemerintahdan organisasi profesi bidang kesehatan.“
Kami berharap pemerintah, pihak swasta, atau perusahaan yang berkompeten dapat melakukan kegiatan yang menarik sehingga anakanak tidak takut atau trauma untuk memeriksakan gigi,” tandasnya. Panitia penyelenggara Fadly Kurniawan Aksana mengungkapkan, pihaknya mengundang lebih dari 20 TK/SD untuk hadir.
“Ditargetkan 5.000 anak dapat memeriksa gigi secara gratis dan mendapatkan kiat-kiat (edukasi) seputar perawatan gigi dan mulut,” ujarnya. (sir)
Jumat, 14 November 2008
PDIP Sumsel kacau
Palembang:
Forum Kader Penyelamat PDI Perjuangan Sumsel, menuntut mundur lima petinggi DPD PDI Perjuangan di Sumsel dari jajaran partai.
Soalnya, banyak tindakan mereka yang dinilai telah melanggar AD/ART PDI Perjuangan. Bila tidak maka kader PDI Perjuangan dari arus bawah akan bergerak.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Forum Kader Penyelamat PDI Perjuangan Sumsel, Nazirwan Malik dan sekretarisnya Bambang Purnomo dalam jumpa pers di Hotel Swarna Dwipa, Jumat (14/11).
Ditegaskan bahwa ada waktu satu bulan agar kelima orang itu mundur dari partai. Bila tidak, kader kader PDI perjuangan akan menduduki kantor DPD PDI Perjuangan Sumsel.
Menurut Bambang, gerakan yang mereka lakukan murni sebagai gerakan kader yang menginginkan perubahan dan pembenahan dalam partai. Hal itu berlatarbelakang bahwa banyak kader militan partai yang telah berjuang membangun partai justru disingkirkan. Contohnya Mat Syuroh dan Slamet Somosentono yang dipecat dari partai.
Forum juga meminta DPP PDI Perjuangan untuk turun ke daerah, khususnya di Sumsel. Dengan demikian DPP PDI Perjuangan bisa tahu pokok persoalan.
Saat ini, beredar juga buku putih berisi dosa kelima petinggi DPD PDI P Sumsel yang disebut sebagai politisi busuk. Kelima petinggi PDIP Sumsel itu Erwin Singajuru, MA Gantada, Darmadi Jufri, Ikman Goring, dan Fahlevi Maizano.
Sementara itu, kelima petinggi PDIP Sumsel ini belum bersedia memberikan komentarnya terhadap penilaian yang diarahkan kepada mereka. (sir)
nasabah century panik
Palembang:
Setelah kantor pusat PT Bank Century Tbk mengalami kalah kliring pada Kamis (13/11) lalu, ribuan nasabah PT Bank Century Tbk panik.
Tak terkecuali nasabah yang berdomisili di Palembang yang memiliki tiga unit kantor cabang Bank Century. Assistant Manager Bank Century Kantor Cabang Utama (KCU) Palembang M Amin Zain mengaku, sejak Kamis hingga Jumat banyak nasabah yang berdatangan ke bank setelah mengetahui informasi bahwa kantor pusat mengalami kalah kliring.
Para nasabah itu panik dan menyangka kalau uang mereka akan hilang akibat peristiwa tersebut. Namun, karena sistem pada hari itu blank,beberapa jenis transaksi tidak bisa dilakukan, terutama penarikan dalam jumlah besar. “Kejadian itu (kalah kliring) hanya terjadi pada Kamis saja. Hari ini (kemarin) kami sudah mulai ikut kliring dan operasional berangsur normal lagi,” ujar Amin kepada wartawan di kantornya kemarin. Dia membantah jika telah terjadi rush di bank mereka.
Banyaknya nasabah yang datang ke bank mereka kemarin lebih disebabkan untuk mencari informasi yang benar. Meski demikian, berdasarkan pantauan, nasabah yang datang ke Bank Century kemarin didominasi nasabah yang ingin menarik simpanannya. “Jangan langsung dibilang terjadi rush dong. Mungkin nasabah ingin mengambil uang karena memang sedang butuh,”katanya.
Amin menambahkan, total nasabah Bank Century di Palembang mencapai 10.000 orang lebih.Mereka dilayani di 3 kantor, masing-masing 1 (KCU) dan 2 kantor cabang pembantu (KCP). Pihaknya akan segera menormalkan kembali sistem yang sempat blank agar layanan kepada nasabah bisa berjalan seperti biasa. Pihaknya juga akan menyediakan dana segar guna memenuhi permintaan nasabah.
“Nasabah yang ingin menarik simpanannya sudah bisa transaksi hari ini (kemarin), baik melalui ATM maupun teller kami. Kalaupun tidak dapat kami layani , nasabah dapat mencoba kembali pada Senin,” tuturnya.
Sementara itu, Pemimpin Bank Indonesia Palembang Zainal Abidin Hasni menerangkan, kondisi kalah kliring yang terjadi di Bank Century sebenarnya hal yang wajar terjadi pada perbankan. Untuk itu, para nasabah diharap tetap tenang dan tidak panik.Menurut dia,kalah kliring yang terjadi pada Bank Century hari ini terasa heboh dan menjadi tidak wajar karena terjadi pada kondisi likuiditas ketat.
Zainal mengatakan, kondisi kalah kliring bisa terjadi karena likuiditas bank yang terganggu dan juga sulitnya bank mendapat pinjaman lewat interbank.“Kondisi kalah kliring bisa saja terjadi di bank mana pun. Kami minta jangan terlalu dibesar-besarkan,” ungkapnya. Dia menuturkan,sejak Kamis lalu, pihaknya langsung turun memantau kondisi riil di Bank Century Palembang.
Bank Indonesia pun memberi sosialisasi kepada para nasabah yang panik dan ingin mengambil uangnya besar besaran, bahwa tindakan itu justru memperburuk situasi yang ada. Sebab jika rush terjadi, bank tidak memiliki daya untuk bertahan dan memutuskan untuk tutup. Jika salah satu bank tutup, akan tercipta dampak sistemik yang tidak hanya dirasakan nasabah bank yang bersangkutan, tapi dunia perbankan secara umum juga akan terkena dampaknya. (sir)
phk karet dan sawit
Palembang:
Ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal sudah mulai terjadi. Terbukti, dua pabrik kelapa sawit di Sumatera Selatan telah menghentikan operasinya. Sementara, puluhan hingga ratusan ribu pekerja harian lepas (PHL) lainnya tinggal menunggu waktu PHK.
Kondisi tersebut sebagai imbas dari belum membaiknya dampak krisis keuangan global yang terjadi. Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Sumsel Sumarjono Saragih mengatakan, saat ini 2 dari 50 pabrik kelapa sawit anggota Gapki di Sumsel telah menghentikan operasinya. Pabrik tersebut berhenti beroperasi karena tidak mendapat pembeli, sementara tangki penimbun stok masih penuh.
Adapun beberapa pabrik juga sudah mengurangi kegiatan produksinya.“Dua pabrik ini shock dengan kondisi kelesuan pasar sehingga mereka menghentikan operasinya,” ucapnya di Palembang Jumat (14/11). Sumarjono mengungkapkan, kapasitas pabrik kelapa sawit di Sumsel mencapai 2.200 ton per jam. Tenaga kerja yang terlibat mencapai 11.000 orang.
“Jika dua pabrik dengan total produksi 180 ton per jam terhenti berproduksi, diperkirakan sebanyak 1.800 orang terpaksa dirumahkan,” paparnya tanpa menyebutkan kedua pabrik tersebut.
Sementara di bagian hulu atau perkebunan,pengusaha juga sudah mengurangi kegiatan perawatan yang ditunda menunggu membaiknya kondisi pasar yang lesu.“Tidak ada jalanlainkecualimengurangivolume pekerjaan.Sebab,kalaupun dijual juga tidak ada yang beli,”katanya.
Sumarjono menambahkan, dari 50 perusahaan yang tergabung dalam Gapki tercatat telah mempekerjakan sekitar 300.000 tenaga kerja. Sekitar 30% dari jumlah tersebut merupakan PHL yang secara otomatis terkena dampak langsung pengurangan volume pekerjaan.
“Ancaman pengurangan atau disebut PHK itu memang ada dan sudah di depan mata. Tetapi, mau bagaimana lagi, hanya Tuhan yang tahu,”tandasnya. Secara teori,lanjut dia,turunnya rupiah akan meningkatkan harga ekspor crude palm oil (CPO) dalam dolar Amerika Serikat. Namun, kondisi pasar saat ini sedang lesu sehingga sangat sulit untuk mendapatkan pembeli.
“Kondisi ini tentu memengaruhi rencana produksi 1,7 juta ton pada 2008.Walaupun begitu, kami tetap optimistis target itu tercapai meskipun sulit,”ungkapnya. Hal senada juga disampaikan Ketua Gabungan Perusahaan Perkebunan Sumatera Selatan (GPSS) Syamsir Syahbana.
Menurut dia saat ini memang belum terjadi pengurangan tenaga kerja. Namun, jika penurunan harga terus terjadi hingga semester pertama pada 2009 mendatang, ancaman efisiensi produksi tidak akan terelakkan. “Ancaman efisiensi itu ada jika kondisi ini terus berlanjut,”ujarnya.
Ancaman efisiensi tersebut mengancam merumahkan sekitar 90.000 dari 300.000 tenaga kerja yang terdaftar pada 85 perusahaan anggota GPSS Sumsel.“Dengan kondisi ini, kami sedikit pesimistis target ekspor 1,8 juta ton pada 2008 akan tercapai. Paling tinggi hanya sebesar pencapaian pada 2007 sebesar 1,6 juta ton. Apalagi, saat ini baru tercapai 1,4 juta ton,”katanya.
Padat Karya
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggagas program padat karya bagi petani yang terimbas anjloknya harga sejumlah komoditas perkebunan akibat krisis keuangan global.
Program tersebut disinergikan dengan proyek di tingkat kabupaten dan kota. Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengatakan, kegiatan padat karya merupakan program jangka pendek untuk membantu petani yang mengalami kesulitan ekonomi karena penurunan harga sejumlah komoditas, seperti sawit dan karet.
Sementara itu,Kepala Divisi Ekonomi Sosial dan Budaya Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Palembang Tamsil mengungkapkan, hingga November 2008, LBH Palembang mencatat sedikitnya 18 kasus perburuhan terjadi di Sumsel. Dari 18 kasus tersebut, terungkap 176 buruh dipecat dari pekerjaannya dan 111 buruh di-PHK dengan pesangon yang tidak dibayar perusahaan.
Para pekerja yang di-PHK rata-rata bekerja di atas tujuh tahun dan berstatus sebagai karyawan kontrak tanpa batas waktu. “Ke-18 perusahaan yang tercatat itu karena diadukan para pekerja yang di-PHK.Tapi, sebenarnya jumlahnya lebih banyak lagi,” ujar Tamsil. (sir)
Kamis, 13 November 2008
phk massal
Palembang:
Anjloknya harga jual komoditas perkebunan mengancam puluhan ribu pekerja harian lepas (PHL) yang tersebar di Provinsi Sumsel kehilangan pekerjaan. Pasalnya,dampak krisis keuangan global yang mengakibatkan anjloknya harga jual komoditas perkebunan telah memaksa perusahaan perkebunan mengurangi volume pekerjaan. Kondisi tersebut mengharuskan pemerintah mengambil langkah cepat dalam menanggulanginya.“Kondisi saat ini membuat perusahaan mengalami kesulitan likuiditasnya, sementara harga jual produk perkebunan anjlok,” ujar Kepala Dinas Perkebunan Syamuil Chotib di Pemprov Sumsel Kamis (13/11). Syamuil menyebutkan,sekitar 400.000 hektare perkebunan inti yang ada di Sumsel telah memberikan pekerjaan kepada sekitar 100.000 PHL. Dari jumlah tersebut, diperkirakan telah terjadi pengurangan hingga 50%.“Mungkin saja perusahaan tidak memberhentikan mereka,tetapi mereka berhenti sendiri karena upahnya tidak mencukupi sebagai dampak dari pengurangan pekerjaan tadi,” ucapnya.Inilah yang harus mendapat penanggulangan secepatnya.“ Untuk itu,Gubernur telah menginstruksikan untuk mengambil tindakan secepatnya, termasuk kepada pihak swasta, seperti Hipmi, yang juga diminta untuk mengambil peran,” katanya tanpa memerinci lebih lanjut langkah yang hendak dibuat.
Menurut Syamuil,ada tiga upaya yang dapat dilakukan perusahaan dalam menanggulangi krisis saat ini,yakni dengan mendapatkan kredit perbankan, penjualan saham bagi perusahaan go public, dan menjual produk yang dihasilkan. Namun,ketiga strategi tersebut menyentuh perbankan dan harga jual produk yang terus anjlok. Dengan demikian, upaya jangka pendek yang dilakukan perusahaan tentu mengurangi volume pekerjaan.“Misalnya, jika sebelumnya penebasan setiap hari, mungkin dengan dampak ini pekerjaan itu menjadi seminggu sekali. Begitu juga dengan pekerja tukang panen yang juga mengalami hal serupa,” paparnya. Pengurangan volume pekerjaan tersebut tidak menyentuh karyawan tetap atau staf perusahaan yang terus diberdayakan. Hal itu akan membuat PHL tidak memiliki pekerjaan.“Mungkin ada perusahaan yang tidak menghentikan PHL-nya, tetapi pekerjaan PHL-nya dikurangi. Tentu akan berdampak pada upah yang mereka terima,” katanya. Apalagi, lanjut Syamuil, PHL sangat bergantung dengan upah atau volume pekerjaan yang mereka lakukan pada perusahaan. Oleh karena itu, dengan dikuranginya pekerjaan, pendapatan yang biasa diterima setiap periodenya dikurangi mengikuti pengurangan volume pekerjaan yang dilakukan perusahaan. “Jika sebelumnya dalam satu bulan 30 hari kerja, saat ini mungkin tinggal separuhnya, karena pengurangan tadi,” tandasnya.
Untuk itu, peran pihak swasta diharapkan mampu bertindak untuk menyelamatkan ekonomi daerah dari dampak krisis keuangan global. Adapun berdasarkan data Bidang Statistik Sosial BPS Sumsel,sektor pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja.Berdasarkan data 2007, penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian sebesar 2.018.767 orang, naik 70.426 orang dibanding pada Agustus 2006. Sementara itu,angka pengangguran pada 2007 juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun sebelumnya. Secara umum, jumlah pengangguran terbuka mencapai 352.760 orang (10,4%) dari jumlah angkatan kerja. Dengan begitu, terjadi peningkatan sebesar 41.909 orang dibandingkan pengangguran terbuka pada Agustus 2006 sebesar 310.851 (9,3%). Sebelumnya,berdasarkan hasil laporan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Sumsel, telah terjadi peningkatan angka pengangguran sebanyak 5% dari jumlah angkatan kerja sebanyak 3.450.624 orang.Sebelumnya, Gubernur Sumsel Alex Noerdin mengharapkan, pihak swasta bersama dengan instansi terkait dapat mengambil langkah antisipatif. Sebab, harga komoditas andalan Sumsel, seperti sawit dan karet, tidak lagi memberikan angin segar. “Bayangkan saja, harga sawit yang mencapai Rp2.100 saat ini hanya bertahan pada harga Rp300 per kilogram. Begitu juga karet yang sebelumnya belasan ribu rupiah,sekarang di bawah Rp5.000 per kilogram,” katanya. Kepala BPS Provinsi Sumsel Haslani Haris melalui Kepala Bidang Statistik Sosial Dyah Kuswardani mengatakan, sektor pertanian masih merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja. Karena itu, dampak krisis keuangan global sangat mempengaruhi volume pekerjaan pada sektor ini. (sir)
video porno pagar alam
Palembang:
Satu dari empat pemain video porno yang menghebohkan masyarakat Kota Pagaralam dalam beberapa hari terakhir Kamis (13/11) diciduk polisi.
Pemain yang ditangkap, yakni AN (15), oknum pelajar SMA Negeri 1 Pagaralam. Sementara, 3 laki-laki lawan main AN dan 1 pria lain yang bertugas merekam adegan syur tersebut hingga kini masih dalam pengejaran polisi.
Keempat pemuda itu,yakni Ardi (21),Ceper (19),Jimi (22),dan Ari (22).Kesemuanya warga Gang Astra,Simpang Padang Karet,Kelurahan Besemah Serasan, Kecamatan Pagaralam Selatan. Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kota Pagaralam AKBP K Rahmadi melalui Kepala Satuan (Kasat) Reserse Kriminal (Reskrim) AKP Tri Martono membenarkan bahwa pihaknya telah menangkap AN ––pemeran wanita dalam video syur berdurasi 33 detik tersebut. Menurutnya, saat ini, salah satu pemain dalam video tersebut sudah ditahan di Polres Kota Pagaralam guna dimintai keterangan lebih lanjut. Sementara,empat pemeran laki-lakinya masih dalam kejaran petugas.
Berdasarkan pengakuan AN, lanjut dia, yang merekam adegan tersebut diketahui antara Ceper dan Jimi. Namun, keduanya terlebih dulu melarikan diri sehingga belum diketahui kepastian siapa yang merekam. ”Meski demikian, kami akan mengusut tuntas kasus ini hingga terbongkar siapa dalangnya,”ucap Tri.
Sementara itu,Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pagaralam H Deni Priansyah menyayangkan terjadinya adegan syur yang diperankan warga Kota Pagaralam. Apalagi, para “bintang porno” dalam VCD tersebut masih berstatus sebagai pelajar. “Kami sangat menyayangkan ada peredaran video mesum di kalangan pelajar tersebut. Sebab, ini dapat merusak moral pelajar yang merupakan penerus bangsa,”katanya. Menurut dia, untuk mengatasi hal ini, peran serta masyarakat sangat diperlukan, khususnya dengan meningkatkan pendidikan moral dan agama di kalangan masyarakat. Seperti diketahui, warga Kota Pagaralam dalam beberapa hari terakhir dihebohkan dengan beredarnya video syur yang diperankan salah satu oknum pelajar SMA Negeri 1 Kota Pagaralam bernama AN (15). Dalam video berdurasi 33 detik tersebut, AN secara jelas melayani tiga laki-laki sekaligus. Sementara, satu laki-laki lagi berperan sebagai perekam adegan. Kuat dugaan,adegan mesum mulai dari aksi berciuman hingga membuka seluruh pakaian sambil menggerayangi tubuh siswa itu diabadikan dengan ponsel. (sir)
pusri gandeng BRI salurkan pupuk
Pusri Gandeng BRI Pasarkan Pupuk Bersubsidi
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) menggaet Bank Rakyat Indonesia (BRI) guna menerbitkan kartu (card) penebusan pupuk urea bersubsidi. Dengan sistem tersebut diharapkan pendistribusian ke petani sesuai dengan kebutuhan.
“Ya, kerjasama ini telah kita bicarakan dengan BRI, dan sistemnya sudah kita siapkan, tinggal diusulkan ke Departemen Perdagangan dan Perindustrian (Deprindag) dan dipersentasekan ke Kementrian BUMN,” kata Effendi Rofi, Manejer Pemasaran Wilayah I PT Pusri, Rabu malam (12/11).
Dia menerangkan, diterbitkannya sistem pendistribusian melalui kartu BRI sebenarnya hampir sama dengan sistem smart card yang diterbitkan oleh Deptan, namun diharapkan dengan sistem kartu BRI dapat menguntungkan petani, karena BRI merupakan salah satu Bank plat merah yang mempunyai jaringan hingga ke pelosok desa.
Apalagi, katanya petani di Tanah Air masih banyak yang kurang mampu, artinya penyaluran pupuk bersubsidi melalui BRI akan sesuai harga eceran tertinggi (HET).
“Yang jelas dengan sistem kartu BRI, nantinya petani mempunyai rekening sendiri, HET bisa tercapai, penyaluran juga bisa tepat waktu, dan diharapkan dapat lebih terkontrol karena gunanya untuk meningkatkan produktivitas produksi,” paparnya didampingi Kepala Pemasaran Pupuk Daerah (PPD) Sumsel dan Babel H Sulva Ganie.
Selain itu sistem ini, tambah Effendi akan menguntungkan petani sendiri, karena BRI mempunyai pola sistem kredit sehingga petani tidak lagi terjerat dengan tengkulak.
Effendi menyebutkan sistem kartu BRI ini akan di ujicobakan pertama kali di Kab. Banyuasin, Sumsel pada pertengahan Desember mendatang, bila sukses selanjutnya mulai dilakukan ujicoba serentak di sejumlah daerah, termasuk di Jawa.
Menurutnya dipilihnya Banyuasin sebagai skala prioritas dalam ujicoba kartu penebusan pupuk urea bersubsidi, karena daerah tersebut merupakan salah satu sentra produksi pangan di Sumsel. Hampir 30% kebutuhan pangan di Sumsel dipasok dari Banyuasin.
Bahkan, lanjutnya 265 hektare lahannya termasuk sawah pasang surut yang membutuhkan pupuk urea bersubsidi cukup besar.
Disamping itu, Effendi mengungkapkan usulan alokasi tambahan pupuk urea bersubsidi yang diajukan oleh Pemerintah Prov. Sumsel untuk musim tanam Nopember dan Desember sebesar 35.000 ton telah disetujui sebanyak 24.000 ton.
“Dari 24.000 ton alokasi tambahan tersebut sekian persennya pasti jatah Banyuasin, setidaknya pada Desember kita mulai ujicoba pendistribusian melalui kartu BRI penebusan pupuk urea tersebut,”terangnya.
Bupati Banyuasin H Amrudin Inoed menyambut baik mekanisme penyaluran pupuk urea bersubsidi dengan system tertutup ini.
“Diharapkan kelangkaan pupuk tidak akan terjadi lagi. Karena penyalurannya dikawal hingga ke kelompok tani,” ujarnya.
Ketua Asosiasi Ditributor dan Pengecer Pupuk Sumsel Rudi Apriadi menyatakan bahwa pihaknya siap menjalankan penyaluran system tertutup ini. Hanya saja, diharapkan nanti semua fasilitas pendukung sepertu petugas bank juga siap melaksanakan sehingga justru tidak terjadi masalah baru.
Apalagi dengan system baru ini, petani nanti akan bersentuhan dengan teknologi. Menggunakan card yang tentu perlu waktu penyesuaian. (sir)
ptpn terimbas krisis
Terkena Krisis, PTPN VII Koreksi Laba dan Tunda IPO
Palembang:
PTPN VII merasakan dampak krisis keuangan global yang tengah berlangsung saat ini. Selain mengoreksi proyeksi pendapatan (laba) dari sebesar Rp 0,5 triliun menjadi sekitar Rp 300 miliar, juga akan menunda rencana go public melalui IPO (initial public offering) yang rencana dilaksanakan akhir tahun 2008 mendatang.
Hingga kini, pihak manejemen PTPN VII tidak dapat memastikan bila IPO di lantai bursa itu dilakukan.
Menurut Direktur Utama PTPN VII Andi Punoko, di Hotel Horison Palembang, Selasa (11/11) koreksi laba itu dilakukan berdasarkan harga jual langsung yang diperoleh perusahaan ini. Pada saat RUPS 2008 dan rencana kerja tahun ini beberapa waktu lalu sebetulnya diproyeksi laba sebesar Rp 295 miliar.
“Namun karena kondisi prima sampai pertengahan tahun 2008 maka manajemen menarget proyeksi akan mencapai Rp 0,5 triliun. Ternyata ketika harga turun berdampak pada laba ini. Dengan 60 persen harga jual berarti cash flow berkurang. Pengurangan itu kalau dituruti saja tidak ada upaya akan lebih dari separuh pendapatan. Mungkin Cuma 250 miiar. Resultannya kita masih berada kita nmasih berharap dapat laba diatas Rp 300 miliar,” katanya katanya didampingi Direktur SDM dan Umum, Marjan Ustha, Sekper Busdi Santoso dan beberapa pejabat lainnya.
Menurut Andi, saat ini pihaknya melakukan evaluasi ulang secara mendasar atas biaya-biaya yang akan dikeluarkan baik dalam bentuk investasi maupun biaya pemeliharaan rumah, kantor dan hal-hal yang berhiubungan dengan biaya perjalanan dinas dan administrasi. Namun ada biaya SDM tidak satu rupiahpun yang berani diganggu. Biaya SDM yang paling besar kita keluarkan,” ujarnya.
Sementara menyinggung soal IPO, menurut Andi, pihaknya tidak akan mencancel rencana tersebut. “Kalau delay sudah pasti. Tidak tahu kapan akan dimulai,” katanya.
Namun demikian, katanya, persiapan kea rah itu akan tetap dilakukan, baik persiapan secara legal aspek tapi proses ini agak tertunda. “Yang akan lebih susah lagi, ketika bulan Februari dan Maret kita dihadapkan pada Pemilu 2009 di mana biasanya pasar modal selalu dipengaruhi politik,” ujarnya.
IPO terpaksa ditunda entah sampai kapan. Perizinan dari pemerintah sudah ok. Tapi DPR belum masih di bahas dipanja. Dan alas an ke tiga tergantung pasar. Jika pasarnya sudah siap tentu akan dilaksanakan. Tetapi tetap masih melalui proses yang panjang untuk sampai ke tahap itu.
Untuk urusan penjadwalan ulang katanya, pihak manajemen tidak akan melakukan reschedule terhadap pembayaran. Hanya bentuk investasi yang akan ditunda, seperti pembangunan perkantoran, peningkatan kapasitas pabrik. Repitalisasi pabrik gula yang akan ditingkatkan juga mengalami penundaan.
Meskipun terjadi krisis, penjadwalan ulang dan efisiensi, menurut Andi, pihak PTPN tidak akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini akan dihindari oleh perusahaan dan pihak manajemen tetap memperhatikan kesejahteraan karyawan. Hingga saat ini PTPN VII yang berlokasi di Lampung dan Sumsel memiliki karyawan tetap sedikitnya mencapai 17.000 orang. (sir)
berobat gratis mana janjimu
Ibu-Ibu Demo Desak Gubernur Realisasikan Berobat Gratis
Palembang:
Puluhan ibu yang tergabung dalam Masyarakat Miskin Kota mendatangi Kantor Gubernur Sumsel Selasa (11/11). Mereka mendesak realisasi program berobat gratis.
Menurut koordinator aksi Arifin Xalender, kedatangan mereka sekedar mengingatkan dan menagih janji Gubernur terpilih agar segera melaksanakan program pengobatan dan pendidikan gratis seperti yang dijanjikan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Alex Noerdin- Eddy Yusuf (Aldy)
”Kami pertanyakan berobat gratis mana yang akan diterapkan ke depan, selain program pemerintah (pengobatan gratis) yang sudah ada,”ujarnya.
Mereka juga mempertanyakan kesiapan pemerintah untuk melaksanakan berobat gratis bagi masyarakat yang tidak termasuk dalam program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). Sebab, menurut Arifin, banyak rumah sakit pemerintah yang kewalahan menerima pasien miskin yang belum terdata,seperti Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH), RSUD Bari,RS Muhammadiyah, dan RS Islam Siti Khodijah.
Pada aksi tersebut, dia juga mempertanyakan, apakah rumah sakit swasta, seperti RS RK Charitas, juga bisa dipakai untuk menampung pasien miskin dan bagaimana sistemnya. ”Kami masyarakat mengharapkan semua ini dapat terlaksana, walaupun tidak mudah,” ungkapnya. Selain berobat gratis, Arifin menyinggung masalah pendidikan gratis yang dimaksud Gubernur, selain program dana bantuan operasional sekolah (BOS) untuk sekolah SD dan SMP dari pemerintah pusat.
Siapkan Rp240 Miliar
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumsel menjanjikan Rp240 miliar untuk merealisasi program kesehatan gratis. Alokasi dana ini mencapai 15% dari total APBD Sumsel tahun 2009. “Berlandaskan kepastian dan dukungan dari 15 pemerintah kabupaten/kota akan konsep ini, maka saya cukup optimistis program ini dapat berjalan optimal karena semua sudah menyatakan komitmennya,” ujar Kepala Dinkes Sumsel Zoelkarnain Noerdin saat jumpa pers menjelang peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-44.
Dana Rp240 miliar, kata dia, diperuntukkan bagi pemerintah provinsi dalam memfasilitasi kabupaten/kota yang belum bisa mencukupi pendanaannya lewat APBD. Zoelkarnain mengungkapkan, ada dua daerah, Mubadan Pagaralam, yang sepakat menganggarkan dana berobat gratis hingga 100%.
Sedangkan kabupaten/ kota yang lain, ujardia,masihberkisar 5–10%.“Palembang sebelumnya hanya 4%,” ucapnya. Dia menyebutkan,dari total penduduk Sumsel yang mencapai 7,1 juta jiwa,sekitar 4 juta di antaranya telah memiliki atau mengikuti kepesertaanJamkesmas, Askes,atauasuransi pegawai negeri dan sistem asuransi swasta lainnya. Sisa sebanyak 3,1 juta jiwa yang belum memiliki kepesertaan, sambung dia, akan menjadi sasaran pelayanan kesehatan gratis dari pemerintah. (sir)
Senin, 10 November 2008
maestro strategos
Diwacanakan, Pemimpin Nasional dari Daerah
Palembang:
Pemimpin nasional ternyata diharapkan muncul dari daerah. Melalui daerah, pemunculan calon pemimpin nasional justru dinilai lebih selektif karena melalui seleksi alam.
Menurut Direktur Eksekutif Maestro Strategos, Adman Mursal, Jumat malam (7/11) ternyata pembangunan juga memiliki teknik pemasaran untuk perencanaan pembangunan dan kebijaksanaan public.
Persemaian pemimpin nasional dari daerah menurutnya, telah dimulai. Melalui pengamatannya, beberapa nama dinilai telah menunjukkan bibit untuk disebut sebagai calon pemimpin masa depan. Hanya saja, tentunya belum mereka siap dalam Pilpres 2009.
Di antaranya Alex Noerdin, mantan Bupati Muba yang kemarin dilantik menjadi Gubernur Sumsel dan Fadel Muhamad. Khusus untuk Alex Noerdin, ada beberapa pertimbangan, diantaranya kemenangannnya fenomenal, lawannya incumbent yang populer.
Lalu survey pertama, keinginan pemilih sangat jomplang, 30% dan 60%. Dan berangsur-angsur meningkat sampai akhirnya unggul meskipun tipis atas rivalnya, incumbent Syahrial Oesman yang berpasangan dengan Eddy Yusuf.
Selain itu, beberapa ciri-ciri sebagai orang yang bisa disebut tipe pemimpin masa depan dimilikinya, yakni cepat menyerap informasi dari berbagai sumber, cepat mengolah dan mengambil yang terbaik, serta cepat memutuskan.
Selain itu, punya program sekolah dan kesehatan gratis yang tidak semua gubernur punya kreasi dan imajinasi yang begitu baik. Selain itu, di dunia politik dia memiliki kedekatan bahkan bagian dari partai besar. Juga punya kedekatan khusus dengan tokoh-tokoh nasional.
Namun, Alex sendiri tak bisa disamakan dengan Sultan Hamengkubuwono X, karena sultan sendiri pemunculannya bukan berdasarkan idiom daerah. Melainkan lebih karena faktor sosiologis.
Jabatannya sebagai Gubernur Sumsel, merupakan seleksi lanjutan apakah dia nantinya bisa memberikan bukti kepemimpinannya dengan merealisasikan program kebutuhan dasar bagi warganya sekolah dan kesehatan gratis. (sir)
Mura city second
Mura Menargetkan Jadi Gerbang Baru Investasi Sektor Barat
Palembang:
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas, (Mura) Provinsi Sumatera Selatan menargetkan daerah ini untuk menjadi gerbang baru investasi sektor Barat. Beberapa persiapan yang telah dilakukan Pemkab Mura untuk merealisasi keinginan tersebut, diantaranya memperluas lapangan terbang yang telah ada dan membuka akses destinasi Jakarta-Mura.
Menurut Bupati Musi Rawas Ridwan Mukti, di Palembang, Sabtu malam (1/11) Kabupaten Musi Rawas merupakan daerah yang potensial dikembangkan, sebab selain sebagai daerah transit, Bengkulu, Jambi dan Padang, kabupaten yang bisa dijangkau 7 jam dari Palembang itu menyimpan potensi batubara, wisata dan perkebunan sebagai sektor andalan.
Saat ini, kata Ridwan, bandara Silampare masih didarati oleh pesawat jenis casa, namun sejak diperpanjang, panjang landasan telah bisa dilalui pesawat jenis foker. “Panjang landasan sudah 1.350 meter. Selama ini hanya didarati oleh pesawat jenis casa. Sekarang sudah bisa untuk pesawat jenis Foker. Semua biaya oleh pemerintah pusat. Sebelumnya sudah 900 meter, panjang runway yang sudah dibangun sejak tahun 1995,” katanya.
Ke depan di tahun 2009, lanjutnya, pihak Pemkab Mura sudah buat membuat master plan runway hingga 2.000 meter dengan jumlah usulkan dana Rp 34 miliar kepada pemerintah pusat.
Untuk mewujudkan Mura sebagai gerbang investasi baru, pihak Pemkab Mura sudah menyiapkan beberapa infrastruktur strategis. Selain bandara untuk mempersingkat jarak antara ibukota dan Musi Rawas, Pemkab Mura, sudah membangun terminal peti kemas kereta api.
Akses lewat jalur kereta api ini katanya, akan ditambah dengan akses baru. “Mura tidak hanya bisa diakses lewat jalur kereta api dari Palembang saja, terapi juga dari Bengkulu dan Tanjung Api-Api melalui Muba. Mura punya deposit batubara yang cukup besar sehingga akan ada jalur baru kaereata api,’ ujar Ridwan.
Ke tiga membangun power plant berkaitan langsung dengan infrastruktur listrik. Akhir tahun ada mini IPP 2x7 MW. Sedang dalam proses PPE 2 x 40 MW dan mulut tambang 2 x 600 MW, sedang dalam pendalaman study. Mini IPP dibangun 2x 7 investor lokal. 2x40 merupakan Medco konsorsium dengan Mepogen di Muara Enim. Kedua pembangkit ini merupakan PLTG. 2 x 600 murni IPP diharapkan dari jepang. Untuk 2 x 600 MW belum direalisasi dan masih menunggu pembangunan kabel bawah laut Jawa-Sumatera untuk memenuhi energi listrik Jawa dan Bali.
Ke depan, Mura, katanya juga akan mengembangkan beberapa potensi wisata, yang terintegrasi dengan potensi wisata di kabupaten/kota lainnya yang ada di Sumatera Selatan. “Kita tidak akan berani membuat kebijakan sektor pariwisata tanpa ada dukungan dari daerah lain,” katanya didampingi Kepala Dinas Pariwisata Mura, Hj Retno Trapsilowati..
Menurut Bupati Mura Ridwan Mukti, Mura, miliki potensi wisata, tetapi bagaimana pengembangkan potensi wisata itu sehingga menjadi konkret. Untuk berangkat dari potensi jadi kongkret perlu diskusi secara mendasar dan konfrehensif
Sebagai contoh, katanya, Mura memiliki hutan lindung dan sekaligus ada aliran Sungai Rawas yang arusnya sangat deras, dan airnya jernih yang sangat cocok untuk medan arung jeram.
Sementara Ketua Mura Tourism Board Iwan Kesumah menyatakan bahwa Mura saat ini berusaha menjadi poilot project pengembangan pariwisata. Dimana akan mengajak kabupaten/kota se-Sumsel untuk duduk satu meja menggagas paket wisata yang sinergis. Sehingga wisatawan nantinya daat menikmati paket wisata yang saling tersambung satu sama lain di Sumsel.
Langkah awal, yang manjdi sasaran bukanlah wisatawan mancanegara, tetapi justru wisatawan nusantara dan lokal. Bagaimana dengan dana yang tersedia bisa menggugah keinginan orang untuk berkunjung ke objek-objek wisata di daerah.(sir)
sekolah internasional gratis
Kepsen:
Di Sumsel akan dibangun sekolah unggulan bertaraf internasional yang gratis.
Putra Sampoerna Foundation (PSF) bekerja sama dengan Pemprov Sumsel yang akan mendirikan sekolah unggulan tersebut. Senin (10/11) di Hotel Aryaduta, Palembang dilakukan Penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Gubernur Sumsel H Alex Noerdin dengan Chief Operation Officer SF Elan Merdy disaksikan President of Sampoerna Foundation Ron Perkinson dan Ketua DPRD Sumsel H Zamzami Ahmad
Sekolah Internasional Gratis Dibangun di Sumsel
Palembang:
Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin menandatangani kesepakatan kerja sama dengan Putera Sampoerna Foundation (PSF).
Kerja sama ini meliputi bidang pendidikan melalui program School International Program(SIP).Dalam program ini,PSF memberikan bantuan dana sebesar Rp500 miliar untuk membangun satu unit sekolah bertaraf internasional (SBI) yang akan dibangun di kawasan Jakabaring,Palembang.
“Sekolah ini nantinya dilengkapi dengan asrama, sport and meeting hall, laboratorium, digital library dan lain-lain. Dan yang paling penting, sekolah ini gratis,” ujar Alex seusai melakukan penandatanganan MoU di Hotel The Aryaduta,Palembang, Senin (10/11).
Ditambahkan mantan Bupati Muba ini, sekolah ini nantinya akan menerima 25 persen lulusan SLTP dari seluruh Indonesia. Sisanya, 75 persen dari seluruh kabupaten/kota se-Sumsel.
Menurut dia, program ini akan memberikan kesempatan besar kepada para siswa berbakat di bidang akademis, tetapi secara ekonomi lemah untuk dapat menikmati pendidikan berskala internasional dengan bebas biaya. Selain itu,sekolah ini diharapkan mampu menjadi centre excellence dan knowledge sharing yang akan menjadi model pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Sumsel.
Sekolah ini akan mengombinasikan kurikulum nasional dan internasional dengan penguatan di sejumlah bidang. Sementara itu, Chief Operating Officer Program Sampoerna Foundation Elan Merdy menjelaskan, PSF adalah sebuah organisasi filantropi profesional yang berdedikasi untuk menciptakan pemimpin Indonesia berkompeten dan bermoral melalui pendidikan berkualitas.
“Sejak 2001, kami memberi lebih dari 32.000 beasiswa, mulai tingkat SD hingga S-2, baik dalam maupun luar negeri, khususnya bagi siswa berkemampuan terbaik, tapi mengalami kesulitan keuangan,”ungkapnya. (sir)
pelantikan gunermur didemo
Pengamanan dilakukan ekstraketat dalam pelantikan. Mantan Gubernur Sumsel Syahrial Oesman, meski tak hadir mengirimkan karangan bunga juga.
Pelantikan Gubernur Sumsel Diwarnai Demonstrasi
Oleh
Muhammad Nasir
Palembang - Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel periode ,2008–2013, Jumat (7/11), diwarnai demonstrasi mahasiswa. Demonstrasi dilakukan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Antikorupsi sekitar pukul 14.00 WIB, sesaat sebelum pelantikan.
Aksi yang berlangsung sekitar lima menit tersebut sedianya akan dilakukan di depan Kantor DPRD Sumsel. Namun, karena tertahan aparat, aksi akhirnya hanya digelar di Jalan Radial, sekitar 700 meter dari Gedung DPRD Sumsel, tempat pelantikan berlangsung.
Koordinator lapangan aksi demo Edi Ginting mengatakan, dalam aksi tersebut mereka menuntut Gubernur Sumsel terpilih Alex Noerdin untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi. Beberapa saat setelah massa Komite Mahasiswa Antikorupsi ini membubarkan diri, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Universitas se-Kota Palembang juga melakukan aksi serupa. Tidak seperti massa aksi sebelumnya, massa BEM ini mengambil jalan berbeda menuju Gedung DPRD Sumsel.
Dalam tuntutannya, massa BEM meminta pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih untuk mewujudkan semua janji politiknya kepada rakyat. “Mulai sekolah gratis yang berkualitas, pinjaman usaha tanpa agunan, pemerintahan yang bebas KKN, terutama tanpa nepotisme. Kalau tidak terwujud dalam waktu setahun sesuai janji, mereka harus turun,” ujar Koordinator aksi Liyus Biha.
Berjalan Lancar
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto atas nama Presiden RI, Jumat siang, melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan terpilih periode 2008-2013, Alex Noerdin dan Eddy Yusuf. Pelantikan dilangsungkan dalam rapat paripurna istimewa DPRD Sumatera Selatan dan dihadiri sekitar 6.000 undangan. Pelantikan tak terusik dengan aksi demo mahasiswa. Ini karena pengamanan dilakukan sangat ketat. Pendemo tidak bisa mendekati lokasi pelantikan.
Menteri Dalam Negeri dalam sambutannya menitipkan enam pesan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel, di antaranya dalam menyelenggarakan keuangan pemerintahan harus transparan. Gubernur harus mampu menjadi jembatan antara pemerintah kabupaten/kota dengan pusat. Gubernur juga dapat bekerja sama dengan DPRD serta masyarakat.
Sumsel menurut Mendagri masih memiliki masalah di bidang pendidikan. Tindak kejahatan juga cukup tinggi. Pemerintah daerah perlu bekerja keras dan responsif serta memiliki pelayanan prima terhadap masyarakat. “Sangat diharapkan kemajuan pesat daerah ini pada masa-masa yang akan datang,” ujarnya.
Hadir pada pelantikan ini, beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu di antaranya Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalatta, Menteri Koperasi dan UKM Suryadarma Ali, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Wakapolri, dan beberapa gubernur di Indonesia. Dua mantan Gubernur Sumsel, masing-masing Ramli Hasan Basri dan Rosihan Arsyad juga turut hadir. Sementara itu, Syahrial Oesman yang digantikan Alex Noerdin tidak hadir
Jumat, 07 November 2008
gubernur Lampung Dilantik 2 Juni 2009
PALEMBANG --- Walaupun muncul desakan agar pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung terpilih pasangan Sjachroedin ZP - Joko Umar Said segera dilakukan. Pemerintah tetap akan melantik pasangan tersebut sesuai dengan jadwal berakhirnya masa jabatan gubernur sebelumnya yang akan berakhir 2 Juni 2009.
Penegasan tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto usai melantik Alex Noerdin dan Eddy Yusuf sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2008 – 2013, Jum’at (7/11).
Menurut Mendagri sesuai dengan UU No.32 / Tahun 2004 kemudian disempurnakan dengan UU No. 12 Tahun 2008 bahwa proses pemilihan kepala daerah yang berlangsung pada tahun 2008 diajukan sebelum berakhirnya tahun 2008. ”Kepada calon incumbent yang akan mencalonkan diri kembali diharuskan mengundurkan diri. Kemudian pada 4 Agustus 200 sekitar pukul 10 WIB yang membatalkan ketentuan keharusan mengundurkan diri bagi calon incumbent.”
Sebelum lahirnya putusan MK tersebut menurut Mardiyanto, proses pengunduran diri calon incumbentbukan hanya terjadi pada Gubernur Lampung. Semua pilkada yang berakhir masa jabatan kepala daerahnya tahun 2009 dimajukan tahun 2008 dan pejabat kepala daerah yang menggantikannya menjabat sampai berakhirnya masa jabatan kepala daerah tersebut.
Pada pemilihan Gubernur Lampung, pasca mundurnya Sjachroedin ZP sebagai Gubernur Lampung maka jabatan Gubernur Lampung diisi Wakil Gubernur Syamsurya Ryacudu yang kemudian dilantik menjadi Gubernur Lampung dalam akan melaksanakan tugasnya sampai berakhirnya masa jabatan Gubernur Lampung pada 2 Juni 2009.
Mendagi Mardiyanto menegaskan, ”Saya sudah berbicara dengan Pak Sjachroedin, dia itu kan teman saya satu angkatan pendidikan dengan saya saat di Akabri.”
Sebelumnya di Lampung sempat muncul polemik seputar pelantikan pasangan Sjachroedin ZP - Joko Umar Said sebagai Gubernur – Wakil Gubernur Lampung pasca keputusan Mahkamah Agung RI yang menolak gugatan enam pasang calon gubernur – calon wakil gubernur Lampung lainnya pasca pemilihan pada 3 September 2008.
Juga 40 anggota DPRD Lampung sempat mendesak agar pasangan Sjachroedin ZP - Joko Umar Said segera dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung. Para wakil rakyat ini merujuk pada ketentuan UU Nomor 12 Tahun 2008 dan alasan lainnya,
percepatan pelantikan akan menghindarkan Lampung dari masalah politikyang bisa menghambat pembangunan di Lampung. (sir)