Kamis, 13 November 2008

ptpn terimbas krisis

Terkena Krisis, PTPN VII Koreksi Laba dan Tunda IPO

Palembang:

PTPN VII merasakan dampak krisis keuangan global yang tengah berlangsung saat ini. Selain mengoreksi proyeksi pendapatan (laba) dari sebesar Rp 0,5 triliun menjadi sekitar Rp 300 miliar, juga akan menunda rencana go public melalui IPO (initial public offering) yang rencana dilaksanakan akhir tahun 2008 mendatang.

Hingga kini, pihak manejemen PTPN VII tidak dapat memastikan bila IPO di lantai bursa itu dilakukan.

Menurut Direktur Utama PTPN VII Andi Punoko, di Hotel Horison Palembang, Selasa (11/11) koreksi laba itu dilakukan berdasarkan harga jual langsung yang diperoleh perusahaan ini. Pada saat RUPS 2008 dan rencana kerja tahun ini beberapa waktu lalu sebetulnya diproyeksi laba sebesar Rp 295 miliar.

“Namun karena kondisi prima sampai pertengahan tahun 2008 maka manajemen menarget proyeksi akan mencapai Rp 0,5 triliun. Ternyata ketika harga turun berdampak pada laba ini. Dengan 60 persen harga jual berarti cash flow berkurang. Pengurangan itu kalau dituruti saja tidak ada upaya akan lebih dari separuh pendapatan. Mungkin Cuma 250 miiar. Resultannya kita masih berada kita nmasih berharap dapat laba diatas Rp 300 miliar,” katanya katanya didampingi Direktur SDM dan Umum, Marjan Ustha, Sekper Busdi Santoso dan beberapa pejabat lainnya.

Menurut Andi, saat ini pihaknya melakukan evaluasi ulang secara mendasar atas biaya-biaya yang akan dikeluarkan baik dalam bentuk investasi maupun biaya pemeliharaan rumah, kantor dan hal-hal yang berhiubungan dengan biaya perjalanan dinas dan administrasi. Namun ada biaya SDM tidak satu rupiahpun yang berani diganggu. Biaya SDM yang paling besar kita keluarkan,” ujarnya.

Sementara menyinggung soal IPO, menurut Andi, pihaknya tidak akan mencancel rencana tersebut. “Kalau delay sudah pasti. Tidak tahu kapan akan dimulai,” katanya.

Namun demikian, katanya, persiapan kea rah itu akan tetap dilakukan, baik persiapan secara legal aspek tapi proses ini agak tertunda. “Yang akan lebih susah lagi, ketika bulan Februari dan Maret kita dihadapkan pada Pemilu 2009 di mana biasanya pasar modal selalu dipengaruhi politik,” ujarnya.

IPO terpaksa ditunda entah sampai kapan. Perizinan dari pemerintah sudah ok. Tapi DPR belum masih di bahas dipanja. Dan alas an ke tiga tergantung pasar. Jika pasarnya sudah siap tentu akan dilaksanakan. Tetapi tetap masih melalui proses yang panjang untuk sampai ke tahap itu.

Untuk urusan penjadwalan ulang katanya, pihak manajemen tidak akan melakukan reschedule terhadap pembayaran. Hanya bentuk investasi yang akan ditunda, seperti pembangunan perkantoran, peningkatan kapasitas pabrik. Repitalisasi pabrik gula yang akan ditingkatkan juga mengalami penundaan.

Meskipun terjadi krisis, penjadwalan ulang dan efisiensi, menurut Andi, pihak PTPN tidak akan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal ini akan dihindari oleh perusahaan dan pihak manajemen tetap memperhatikan kesejahteraan karyawan. Hingga saat ini PTPN VII yang berlokasi di Lampung dan Sumsel memiliki karyawan tetap sedikitnya mencapai 17.000 orang. (sir)

Tidak ada komentar: