Minggu, 16 November 2008

gigi rusak

70% Gigi Anak di Palembang Rusak

Palembang:
70% anak-anak di Palembang menderita kerusakan gigi cukup parah. Anak usia 1 tahun ke atas memang rentan menderita karies (lubang gigi) dan gingivita (radang gusi).
Menurut Pengurus Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PGDI) Sumatera Selatan (Sumsel) Andhika Sitasari, tingkat kerusakan gigi pada anak sangat tinggi. “Itu disebabkan banyak di antara mereka (anak-anak) yang tidak memahami bagaimana cara menjaga kesehatan gigi sejak dini,” ujarnya di sela acara Pemeriksaan Gigi Gratis di Benteng Kuto Besak (BKB) Minggu (16/11).

Menurut dia,kemampuan untuk membersihkan gigi pada anak-anak menjadi salah satu kendala. Hal ini berhubungan dengan faktor-faktor lain, seperti rendahnya pengetahuan tentang kesehatan gigi di kalangan orangtua, selain belum optimalnya layanan dan tingginya biaya kesehatan gigi.

Konteks kesehatan atau pengobatan gratis yang bakal diterapkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mulai 2009 mendatang, kata Andhika, diharapkan dapat meningkatkan akses pelayanan dan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan menjadi lebih baik.

Sementara itu, Sekretaris Persatuan Perawat Gigi Indonesia (PPGI) cabang Palembang M Yamin menambahkan, peningkatan kesehatan gigi, terutama bagi anak-anak,merupakan tanggung jawab dan peranpentingpemerintahdan organisasi profesi bidang kesehatan.“

Kami berharap pemerintah, pihak swasta, atau perusahaan yang berkompeten dapat melakukan kegiatan yang menarik sehingga anakanak tidak takut atau trauma untuk memeriksakan gigi,” tandasnya. Panitia penyelenggara Fadly Kurniawan Aksana mengungkapkan, pihaknya mengundang lebih dari 20 TK/SD untuk hadir.

“Ditargetkan 5.000 anak dapat memeriksa gigi secara gratis dan mendapatkan kiat-kiat (edukasi) seputar perawatan gigi dan mulut,” ujarnya. (sir)

Tidak ada komentar: