Senin, 17 November 2008

dulmuluk difestivalkan

Dulmuluk Difestivalkan

Palembang:



Sebanyak 10 sanggar seni teater Dulmuluk di Sumatera Selatan (Sumsel) Senin (17/1) berpartisipasi dalam Festival Seni Teater Dulmuluk Provinsi Sumsel.

Sanggar teater Dulmuluk yang tampil, Alon Jaya, Tunas Harapan, Sri Guna, Sentra Tasik, Tunas Muda, Beringin Jaya, Teratai Atni, Sentra Tasik PGRI, Bintang Sriwijaya,dan Karang Taruna Pemulutan.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel Rachman Zeth, menjelaskan, jenis kesenian Dulmuluk perlu mendapat dukungan dalam konteks pelestarian budaya. Pihaknya kini sedang mengupayakan peningkatan intensitas pentas-pentas teater Dulmuluk di tingkatan provinsi hingga kabupaten/kota.

“Kesenian dan kebudayaan daerah membutuhkan ruang publik sehingga mudah dikenal masyarakat dan menimbulkan ketertarikan bagi generasi muda,” ujarnya..

Sementara itu,Ketua Himpunan Teater Tradisional Sumsel Muhsin Fajri menyatakan prihatin dengan minimnya dukungan dalam pengembangan seni budaya daerah, termasuk Dulmuluk.

Karena itu, pembinaan juga harus dilakukan kepada guru-guru kesenian di sekolah-sekolah. Hingga kini, ujar dia, sudah ada 25 sanggar yang sedang dibina. Para anggota dituntut berani tampil dalam setiap pentas seni dan budaya.

”Kisah Dulmuluk sendiri sudah ada sejak abad 18 dan hingga kini ceritanya tetap berkembang di masyarakat. Akan tetapi, dia menyayangkan minat masyarakat yang terus menurun terhadap kesenian daerah ini,” ujarnya.

Kisah dengan penokohan Abdul Muluk yang penuh dengan syair dan nasihat tersebut dikembangkan dengan bentuk lakon semikomedi. Sementara, kisah tersebut bercerita tentang istanasentris dengan dua tokoh utama Zubaidah dan Dulmuluk.

Cerita yang diangkat dengan dua lakon dalam naskah tersebut, lanjut dia, bersifat protagonis kepahlawanan. Dulmuluk juga mengangkat akting dan dialog yang dibawakan secara spontan dan improvisasi. Cerita yang dilahirkan dari cerita Abdul Muluk dan Siti Zubaidah ini diperankan 20–25 pemeran pria/wanita. Adapun bahasa yang digunakan adalah bahasa Melayu (Indonesia),kecuali lawakan (tokoh Khadam) yang mempergunakan bahasa setempat.

Musik, tarian, dan lawakan, merupakan bagian yang sangat integral dalam suatu pertunjukkan. Untuk pergantian babak sendiri ditandai dengan musik atau beremas. (sir)

1 komentar:

Amisha mengatakan...

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut