Senin, 10 November 2008

pelantikan gunermur didemo

Alex Noerdin-Eddy Yusuf dilantik Mendagri Mardiyanto sebagai Gubernur-Wagub Sumsel periode 2008-2013 menggantikan Syahrial Oesman.
Pengamanan dilakukan ekstraketat dalam pelantikan. Mantan Gubernur Sumsel Syahrial Oesman, meski tak hadir mengirimkan karangan bunga juga.

Pelantikan Gubernur Sumsel Diwarnai Demonstrasi


Oleh
Muhammad Nasir

Palembang - Pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel periode ,2008–2013, Jumat (7/11), diwarnai demonstrasi mahasiswa. Demonstrasi dilakukan sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Komite Mahasiswa Antikorupsi sekitar pukul 14.00 WIB, sesaat sebelum pelantikan.
Aksi yang berlangsung sekitar lima menit tersebut sedianya akan dilakukan di depan Kantor DPRD Sumsel. Namun, karena tertahan aparat, aksi akhirnya hanya digelar di Jalan Radial, sekitar 700 meter dari Gedung DPRD Sumsel, tempat pelantikan berlangsung.
Koordinator lapangan aksi demo Edi Ginting mengatakan, dalam aksi tersebut mereka menuntut Gubernur Sumsel terpilih Alex Noerdin untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari korupsi. Beberapa saat setelah massa Komite Mahasiswa Antikorupsi ini membubarkan diri, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam BEM Universitas se-Kota Palembang juga melakukan aksi serupa. Tidak seperti massa aksi sebelumnya, massa BEM ini mengambil jalan berbeda menuju Gedung DPRD Sumsel.
Dalam tuntutannya, massa BEM meminta pasangan gubernur dan wakil gubernur terpilih untuk mewujudkan semua janji politiknya kepada rakyat. “Mulai sekolah gratis yang berkualitas, pinjaman usaha tanpa agunan, pemerintahan yang bebas KKN, terutama tanpa nepotisme. Kalau tidak terwujud dalam waktu setahun sesuai janji, mereka harus turun,” ujar Koordinator aksi Liyus Biha.

Berjalan Lancar
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Mardiyanto atas nama Presiden RI, Jumat siang, melantik Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan terpilih periode 2008-2013, Alex Noerdin dan Eddy Yusuf. Pelantikan dilangsungkan dalam rapat paripurna istimewa DPRD Sumatera Selatan dan dihadiri sekitar 6.000 undangan. Pelantikan tak terusik dengan aksi demo mahasiswa. Ini karena pengamanan dilakukan sangat ketat. Pendemo tidak bisa mendekati lokasi pelantikan.
Menteri Dalam Negeri dalam sambutannya menitipkan enam pesan kepada Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel, di antaranya dalam menyelenggarakan keuangan pemerintahan harus transparan. Gubernur harus mampu menjadi jembatan antara pemerintah kabupaten/kota dengan pusat. Gubernur juga dapat bekerja sama dengan DPRD serta masyarakat.
Sumsel menurut Mendagri masih memiliki masalah di bidang pendidikan. Tindak kejahatan juga cukup tinggi. Pemerintah daerah perlu bekerja keras dan responsif serta memiliki pelayanan prima terhadap masyarakat. “Sangat diharapkan kemajuan pesat daerah ini pada masa-masa yang akan datang,” ujarnya.
Hadir pada pelantikan ini, beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu di antaranya Menteri Hukum dan HAM Andi Mattalatta, Menteri Koperasi dan UKM Suryadarma Ali, Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, Wakapolri, dan beberapa gubernur di Indonesia. Dua mantan Gubernur Sumsel, masing-masing Ramli Hasan Basri dan Rosihan Arsyad juga turut hadir. Sementara itu, Syahrial Oesman yang digantikan Alex Noerdin tidak hadir

Tidak ada komentar: