Senin, 10 November 2008

maestro strategos

Diwacanakan, Pemimpin Nasional dari Daerah

Palembang:

Pemimpin nasional ternyata diharapkan muncul dari daerah. Melalui daerah, pemunculan calon pemimpin nasional justru dinilai lebih selektif karena melalui seleksi alam.

Menurut Direktur Eksekutif Maestro Strategos, Adman Mursal, Jumat malam (7/11) ternyata pembangunan juga memiliki teknik pemasaran untuk perencanaan pembangunan dan kebijaksanaan public.

Persemaian pemimpin nasional dari daerah menurutnya, telah dimulai. Melalui pengamatannya, beberapa nama dinilai telah menunjukkan bibit untuk disebut sebagai calon pemimpin masa depan. Hanya saja, tentunya belum mereka siap dalam Pilpres 2009.

Di antaranya Alex Noerdin, mantan Bupati Muba yang kemarin dilantik menjadi Gubernur Sumsel dan Fadel Muhamad. Khusus untuk Alex Noerdin, ada beberapa pertimbangan, diantaranya kemenangannnya fenomenal, lawannya incumbent yang populer.

Lalu survey pertama, keinginan pemilih sangat jomplang, 30% dan 60%. Dan berangsur-angsur meningkat sampai akhirnya unggul meskipun tipis atas rivalnya, incumbent Syahrial Oesman yang berpasangan dengan Eddy Yusuf.

Selain itu, beberapa ciri-ciri sebagai orang yang bisa disebut tipe pemimpin masa depan dimilikinya, yakni cepat menyerap informasi dari berbagai sumber, cepat mengolah dan mengambil yang terbaik, serta cepat memutuskan.

Selain itu, punya program sekolah dan kesehatan gratis yang tidak semua gubernur punya kreasi dan imajinasi yang begitu baik. Selain itu, di dunia politik dia memiliki kedekatan bahkan bagian dari partai besar. Juga punya kedekatan khusus dengan tokoh-tokoh nasional.

Namun, Alex sendiri tak bisa disamakan dengan Sultan Hamengkubuwono X, karena sultan sendiri pemunculannya bukan berdasarkan idiom daerah. Melainkan lebih karena faktor sosiologis.

Jabatannya sebagai Gubernur Sumsel, merupakan seleksi lanjutan apakah dia nantinya bisa memberikan bukti kepemimpinannya dengan merealisasikan program kebutuhan dasar bagi warganya sekolah dan kesehatan gratis. (sir)

Tidak ada komentar: