Senin, 19 Januari 2009

Jalur Palembang-Bangka Normal Kembali

Palembang:

Setelah sempat terhenti selama empat hari, jalur transportasi kapal laut Palembang-Bangka kemarin kembali beroperasi. Meskipun perkiraan gelombang di perairan Bangka masih tinggi, dua kapal jenis Roro (Feri) dan dua kapal cepat (jet foil) diperkenankan berlayar.

Di pelabuhan Boom Baru, dua kapal Jet foil yang mulai berlayar adalah KMC Sumber Bangka 6 membawa 377 penumpang dan KMC Express Bahari 8 membawa 236 penumpang.

Ratusan penumpang sudah memenuhi dermaga menunggu keberangkatan, kapal berangkat meninggalkan dermaga setelah pihak Syahbandar melakukan pengecekan kelengkapan dan kelayakan semua kondisi kapal.

Kepala Seksi Kesyahbandaran, Warseno mengatakan, setelah melihat kondisi laut sudah agak membaik dan dianggap layak kapal berlayar maka Surat Izin Berlayar (SIB) dikeluarkan.

Meskipun demikian status waspada tetap berlaku, SIB dikeluarkan berkaitan dengan perkembangan kondisi cuaca dari laporan BMG yang diterima Syahbandar
“Surat Izin Berlayar (SIB) kami keluarkan, itupun setelah anggota kami di lapangan melakukan pengecekan kelengkapan dan kelayakan kapal sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku dalam pelayaran,” tegasnya.
Menurutnya, meski SIB diberikan tapi nahkoda tetap diingatkan selalu bersikap waspada karena kondisi cuaca masih dalam status waspada, artinya cuaca tidak dapat diperediksikan karena bisa saja sewaktu-waktu berubah di luar kehendak perkiraan awal.
Ada beberapa faktor yang membolehkan kapal berlayar sejauh kondisi laut dinyatakan layak untuk dilayari, maka SIB akan dikeluarkan Syahbandar.
Namun, jika secara tiba-tiba saat kapal laut sedang berlayar dan cuaca laut berubah, maka semua keputusan sepenuhnya kembali kepada nahkoda yang menjadi tanggungjawab penuh.
“Intinya peran nahkoda kapal menjadi keputusan akhir dalam keselamatan apabila kapal sudah berlayar meninggalkan pelabuhan,” katanya.

Informasi yang dihimpun di Pelabuhan Penyeberangan 35 Ilir, diketahui dua kapal feri yang berangkat mendapat izin dari Adpel dan disetujui nahkoda kapal. Kedua kapal itu berangkat dengan jeda waktu satu jam. Dengan diberangkatkannya dua kapal ini maka antrean kendaraan di Pelabuhan 35 Ilir turut berkurang.
Kepala Pelabuhan Penyeberangan 35 Ilir Palembang, A Ansori dihubungi membenarkan keberangkatan dua kapal tersebut. Menurutnya, KMP Jembatan Musi I, bertolak dari Pelabuhan Penyeberangan 35 Ilir pukul 10.10 siang dengan muatan dua unit bus, 11 unit truk, lima unit mobil kecil dan empat unit motor. Sedangkan penumpang umum 17 orang dan penumpang kendaraan 63 orang.
Sementara kapal feri KMP Srikandi Nusantara, berangkat menuju Tanjung Kelian Mentok pukul 11.20. KMP Srikandi Nusantara membawa muatan satu unit truk fuso, delapan unit truk kecil, enam unit kendaraan kecil dan dua unit motor, dengan 27 penumpang umum dan 40 penumpang kendaraan.

Ansori mengakui kendaraan yang berangkat didominasi oleh truk bermuatan Sembako, sayur, buah dan telur. Truk-truk itu, lanjutnya diutamakan untuk diberangkatkan ke Bangka karena kalau kelamaan antrean akan merugi akibat barang busuk dan rusak.
“Jadi dua kapal itu diizinkan berangkat dengan tetap memperhatikan kondisi cuaca dan gelombang. Diperkirakan dua kapal itu akan bertemu di muara Sungai Musi, ambang luar sungai pada sore ini,” kata Ansori seraya menambahkan bahwa Nahkoda tetap diperingatkan untuk waspada dan memerhatikan keselamatan pelayaran.
“Jadi kalau nakhodanya merasa keselamatan pelayaran akan berbahaya dia diharuskan putar haluan dan tidak meneruskan perjalanan,” ungkap Ansori.
Pantauan di Dermaga 35 Ilir Palembang, ada dua kapal yang masih menunggu (tambat) yakni KMP Jembatan Musi II dan KM Kerapu.(sir)

Tidak ada komentar: