Palembang -
Pemerintah Sumatera Selatan hingga saat ini terus upayakan
penanggulangan bencana kabut asap di sebagian wilayah sumatera bagian selatan.
Gubernur Sumatera Selatan H. Alex Noerdin melalui Asisten Kesra Ahmad Najib
mengatakan bencana ini didasari kondisi hotspot yang terjadi di wilyah Sumsel,
selain musim kemarau yang melanda Sumsel. Saat memimpin rapat penanggulangan
bencana Asap. Senin (13/10) di ruang rapat bina praja. Asisten Kesra Ahmad Najib
mengapresiasi kinerja dinas terkait dalam menanggulangi bencana kabut asap yang
terjadi di Sumsel.
Berbagai upaya sudah kita bahkan terus
ditingkatkan untuk menanggulangi bencan kabut asap, “selain itu Gubernur H.
Alex Noerdin juga mengajak masyarakat untuk melakukan Sholat Istisqa atau
sholat minta hujan” ungkapnya
Pelaksanaan Sholat Istisqa sendiri akan
dilaksanakan di halaman kantor Gubenur Sumsel. Jalan Kapt.Arivai hari Selasa
(14/10).
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Yulizar Dinoto mengataakan dalam rapat
koordinasi penanggulangan bencana asap mengatakan, bencan asap sendiri dilatar
belakangai dari musim kemarau yang sedang melanda dari priode juli – Oktober bahkan sudah mencapai 37 derajat. “ Hal ini menyebabakan terjadinya kebakaran.
Siklus ini lah yang tidak dapat dihindari,
berbagai upaya telah dilaksanakan pemerintah melaui dinas terkait, Gubernur
Sumatera Selatan telah mengeluarakan PP terkait hal tersebut dengan no
PPGUB/609/KPTS/BPDB-SS/2014 tentang penanggulangan tanggap darurat asap akbibat
kebakaran lahan.
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
telah mendirikan berapa posko pemadaman darat yang melibatkan 400 personet TNI,
Mandala Agni sebanyak 240, BPBD sendiri sebanyak 75 orang, Polhut 65, dan Polri
315 pesonel.
Titik api yang sebagian besar berasal dari
daerah Ogan Komering Ilir yang mayoritas memiliki lahan gambut mudah terbakar.
Yulizar menjelaskan terkait pendanaan sendiri berasal dari TMC dan BNPB bukan
berasal dari Dinas Kehutanan. SKPD sebagai faslitator” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kehutana Prov.
Sumsel Sigit Wibowo menerangkan, Saat
ini sumsel berada dalam kondisi cuaca extreem, Sumsel mililki 4 juta lahan
gambut yang tersebar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi banyuasin, Banyuasin
dan Muara Enim.
Tercatat di Bulan september terdapat 1957
hotspot, dan di Oktober sebanyak 1657 hotspot yang sebagian besar di wilayah
Ogan Komering Ilir seperti daerah tulung selapan, pampangan dan pedamaran.
Pihak dinas Kehutanan sendiri telah melakukan
berbagai upaya yang terkait pencegahan, dan mensosialisakikan masalah kebakaran
hutan sendiri.
Kepala dinas kesehatan Prov. Sumsel Dra Lesty Nuraini
melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Pengendalian
Masalah Kesehatan Dinkes Sumsel Dr H Matdani
Nurcik M.Epid mengatakan kasus Inspeksi Saluran
Pernafasan Akut (ISPA) bulan September 2014 mencapai 44 kasus dari 10.00
jiwa.. angka tersebut masih dibawah tahun sebelumnya pada waktu yang sama.
Pihaknya terus melakukan pencegahan serta penyuluhan
sebagai upaya pencegahan penderita ISPA”. Dalam kesempatan ini pihaknya kembali
mengimbau kepada warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruang.
Menurut Matdani pihaknya juga membagikan masker
kepada warga. “Pada tanggal 21 September
lalu telah dibagikan 3.000 masker. Tanggal 29 September juga dibagikan 4.000. Terakhir
tanggal 13 Oktober dibagikan 3000 ribu
lembar,” sebutnya.
Selanjutnya pihak Dinas
Kesehatan akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mensuplai
masker ke sekolah – sekolah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar