Selasa, 07 April 2009

Karyawan Buana Mogok

Karyawan Bank UOB Buana Mogok Kerja

Palembang:

Layanan Bank UOB Buana Palembang Senin (6/4) sempat terganggu akibat aksi mogok kerja yang dilakukan puluhan karyawan perusahaan tersebut. mogok ini sudah terjadi sejak pagi hari.

Meski masih mengenakan seragam kerja, hampir seluruh karyawan yang bertugas hari itu tidak tampak melakukan aktivitas kerja seperti biasa. Di lantai dasar kantor cabang Palembang di kawasan Masjid Lama misalnya,karyawan terlihat hanya duduk-duduk santai dan mengobrol antarmereka.

Sementara, nasabah terlihat terus berdatangan karena memang mereka tidak dapat bertransaksi di kantor cabang Bank UOB Buana lainnya. “Ini masalah kenaikan dan intensif gratifikasi tahunan. Pada 2008 lalu teman-teman kecewa karena (jumlah kenaikan gaji dan bonus) lebih kecil,kami minta ini disamakan dengan tahun lalu (2007). Apalagi, kami lihat keuntungan perusahaan masih wajar dan tingkat kerugiannya pun tidak terlalu besar,”papar Ketua Serikat Pekerja Karyawan Bank UOB Buana Palembang Tajudin Harun.

Mewakili karyawan lainnya,Tajudin berharap perusahaan bisa lebih transparan soal perkembangan perusahaan.Pasalnya,insentif gratifikasi yang diterima karyawan pada 2008 yang besarnya 25%,sangat kecil dibanding keuntungan yang diperoleh perusahaan.

“Alasan perusahaan, keuntungan saat krisis global ini tidak begitu bagus.Tapi,kami melihat ini masih wajar, makanya kami minta (gratifikasi) sama dengan tahun lalu,”tandasnya.

Pimpinan Operasional Bank UOB Buana Palembang Wanny Siddiq, mengemukakan antara manajemen Bank UOB Buana dengan SPKUOBB memang belum mencapai kesepakatan atas beberapa poin tuntutan yang disampaikan karyawan. Salah satunya, tuntutan SPKUOBB soal pembayaran kenaikan gaji sebesar 26%, termasuk perhitungan indeks kebutuhan hidup.

Menurut manajemen Bank UOB Buana, hal itu sulit dipenuhi, mengingat krisis perekonomian global telah memengaruhi kondisi perekonomian, termasuk industri perbankan. Namun, dengan mempertimbangkan hasil kinerja Bank UOB Buana pada 2008, manajemen tetap memberikan kenaikan gaji, termasuk indeks kebutuhan hidup, dengan kisaran 11–17%. (sir)

Tidak ada komentar: