Selasa, 14 April 2009

Raskin Buruk

Kualitas Raskin Buruk, Warga Mengeluh


Palembang:

Beras untuk masyarakat miskin (Raskin) di wilayah Muaratelang, kualitasnya sangat buruk. Selain patah-patah, bekas kulit padi juga mendominasi.


Warga Muaratelang, Warino mengungkapkan, beras yang diterimanya ini terpkaa diterima dan mereka membersihkannya sebelum dimasak. ”Agak susah saja membersihkannya. Selain itu, berasnya juga butirananya kecil-kecil, karena memang banyak yang patah-patah,” ujarnya.

Kondisi ini memang menjadi temuan Society Corruption Investigation (SCI). Koordinator Kebijakan Public Society Corruption Investigation (SCI), Maruli sebelumnya mengungkapkan, berdasarkan investigasi pihaknya kondisi itu dikarenakan adanya indikasi penyimpangan beras Dolog yang dilakukan rekanan Dolog Sumsel Perusahaan Penggilingan (PP) CV Harras Group di Desa Telang Sari, Muara Telang, Banyuasin.

Akibatnya, volume beras diduga tak sesuai dengan kontrak dan kualitas beras yang sampai ke penerima raskin jauh dibawah standar.

Pengadaan yang dilakukannya, setelah mendapat kontrak pengadaan beras, PP Harras Group tidak mengirim beras ke gudang Dolog Sumsel lagi. Beras itu tetap di gudang yang bersangkutan di jalur 8 Banyuasin untuk kemudian langsung disalurkan ke penerima raskin.

Anehnya, yang bersangkutan dapat mencairkan dana sesuai dengan kontrak ke Dolog Sumsel tanpa melalui prosedur pemeriksaan surveyor dan petugas Dolog. Akibatnya, volume beras diragukan dan beras yang dikirim diduga bercampur sekam dan sebagian besar menir karena brokennya di atas 50 persen. kecil
‘’Jika harga patokan pemerintah (HPP) Dolog Rp 4.600 jika dikalikan dengan 1000 ton maka jumlah kontraknya mencapai Rp 4,6 miliar,” ujarnya

Sementara Abu, koordinator lapangan gudang beras mengakui kalau pihaknya sejak Februari lalu mendapat kontrak pengadaan beras miskin sebanyak 1.000 ton dan menyimpan beras ke gudang miliknya.

Kasi Humas Dolog Divre Sumsel, Arsyad ketika dikonfirmasi menyatakan, memang pengadaan raskin di beberapa daerah memang tidak dikitim ke gudang Dolog di Palembang. Tetapi, sebelum disalurkan sudah melalui pemeriksanaan dan pengawasan pihaknya. Termasuk di wilayah Muaratelang, Banyuasin, menurutnya ada Unit penggilingan beras (UPGB) milik Dolog.

”Petugas kami ada di wilayah tersebut. Jadi, kami hanya menyewa gudang itu. Soal kualitas beras yang diterima masyarakat, akan ditindaklanjuti. Kalau memang terbukti, beras itu akan diganti,” ujarnya. (sir)

Tidak ada komentar: