Rabu, 22 April 2009

sfc juru kunci

SFC Dipaksa Juru Kunci

Palembang,

Tekad Sriwijaya FC lepas dari juru kunci dengan mengalahkan Gamba Osaka dalam pertandingan home Selasa malam (21/4) tak terealiasi. Kebobolan tiga bol, membawa tim pemegang double winner ini menempati kuru kunci tanpa satu poin pun.

Bermain di hadapan penonton sendiri dan didukung cuaca ternyata tak membuat pemain Kayamba dkk bisa menjebol pertahanan Gamba Osaka.


Tiga gol yang dilesakkan pemain Gamba Osaka,mulai dari Leandro Da Silva di menit 30, Sasaki Hayato di menit 45 dan Cho Jae Jin di menit 74,menambah dalam defisit gol menjadi 17 kali kebobolan dalam empat pertandingan Liga Champions Asia (LCA) 2009 ini.

Pelatih kepala SFC, Rahmad Darmawan, usai pertandingan mengungkapkan, sebenarnya mereka memiliki kans untuk membuat gol.

Tercatat sekitar lima peluang yang tidak dapat dimaksimalkan Kayamba dkk. Namun dari awal pertandingan anak asuhnya salah dalam menerapkan offside system, maka gol pertama Gamba Osaka bisa terjadi.

Rahmad mengatakan timnya sudah bermain cukup efektif, tapi tetap saja kematangan lawan yang juga juara bertahan LCA edisi 2008, sangat membuat mereka tidak bisa berbuat banyak.

Pelatih Gamba Osaka Akira Nishino menuturkan, mereka cukup puas dengan hasil tadi malam. Semua berjalan sesuai dengan harapan dan instruksi yang sudah dilakukannya pada pemain.

Diungkapkannya, masih ada 16 pertandingan yang akan dimainkan baik dalam Liga maupun Champions. Untuk itulah, Akira menambahkan masih banyak yang harus dilakukan anak asuhnya, agar dapat membuat yang lebih baik lagi di pertandingan selanjutnya. “Apa yang kami capai tahun lalu (Juara Champions) akan kami lakukan lagi tahun ini. Makanya kami akan berusaha memperbaiki tim,” ucapnya.

Pertandingan sendiri cukup seru. Saat wasit asal Singapura Abdul Malik meniupkan peluit tanda babak pertama dimulai, SFC yang menerapkan skema 3-5- 2 di babak pertama ini mencoba untuk langsung menekan tamunya.


Setelah lebih dari 25 menit mengepung pertahanan SFC, pola serangan Gamba yang cukup sabar bisa menyarangkan gol pertamanya di menit 30.Berawal dari serangan terencana Leandro yang lolos dari jebakan offside dan tanpa pengawalan langsung menghujamkan tendangan kerasnya ke gawang SFC. Kali ini Dede Sulaiman tak mampu menahan kerasnya laju bola tersebut.

Serangan SFC ,masih sangat mudah dibaca barisan pertahanan Gamba. Aliran serangan SFC terlalu monoton tanpa banyak membuat variasi, hingga pekerjaan Yamaghuci di belakang tidak terlalu sulit. Sebaliknya, Gamba malah menambah satu gol lagi tepat di menit 45,melalui kaki Sasaki Hayato setelah menerima bola rebound Takada yang sebelumnya membentur tiang gawang.

Di paruh kedua, Gamba tetap bermain dengan sabar tapi sangat efektif. Sementara SFC tidak menambah intensitas serangan, melainkan lebih merapatkan pertahanan. Rahmad Darmawan pun memasukkan tenaga baru, Ambrizal di menit 58 untuk mengganti Isnan Ali yang kurang maksimal. SFC hampir membuat gol, sayang umpan tarik Worabay dari sektor kiri Gamba masih bisa diblok kiper Matsuyo, setelah Nakazawa tanpa sengaja menahan laju bola yang mengarah kegawang mereka sendiri.

Striker Gamba asal Korea Selatan (Korsel), Cho Jae Jin, juga turut menyumbangkan satu gol untuk Biru Hitam di menit 74. Gol ini cukup matang karena berawal dari serangan yang terencana. Gelandang serang Gamba Yamakazi Masato, yang mendapatkan bola dari sisi kiri pertahanan SFC dengan manisnya mengirim umpan trobos kepada Cho Jae Jin yang telah mendapatkan posisi yang pas.

Tanpa banyak memegang bola, pemain jangkung ini langsung mengarahkan tendangan keras dari jarak pendeknya ke gawang SFC. Hingga wasit meniupkan peluit panjang pertanda pertandingan selesai, skor tetap 3-0 untuk keunggulan Gamba Osaka. (sir)

Tidak ada komentar: