Senin, 04 Juli 2011
Disuguhi Mi Instan, Peserta Jamnas IX Demo
Peserta Jamnas demo "Bupati" Perkemahan, mereka protes konsumsi yang tak layak, seperti menu mi instan, sayur layu, dan susu tak standar. (foto: sumatera ekspres, http://sumeks.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=15034:pramuka-demo-menu&catid=125:head-news)
*Diwarnai Pungli
Hanya Diberi Mi Instan, Pramuka Demo
Palembang:
Selama berkemah mengikuti Jamnas IX hanya diberi mi instan, beberapa kwarda peserta Jamnas Senin (4/7) beramai-ramai mendatangi Kantor Ketua Pelaksana (Bupati) Jamnas IX.
Mereka protes karena selama empat hari berkemah sejak dibuka Presiden SBY pada Sabtu (2/7) hanya diberi makan mi instan. Aksi protes dilakukan karena sebelumnya i mengadu ke RT,RW, dan Kelurahan tempat mereka berkemah tidak ditanggapi.
Puluhan peserta penggalang menghamburkan mi instan yang mereka terima sambil berteriak,“Sarimi, Sarimi, Sarimi,”. Agus, peserta Kwarda Lampung yang ikut protes, mengaku kesal dengan panitia Jamnas. Mereka mengaku ikut Jamnas dengan membayar uang makan Rp500.000 per orang. “Ternyata hanya diberi mi dan sayur kol yang layu.Kami sering mengusulkan minta sayuran, tapi tidak pernah ditanggapi,” keluhnya.
Tak lama mereka berorasi, Bupati Pramuka Jamnas Abdul Shobur menanggapi aksi protes peserta. Aksi demo berjalan tertib tanpa kericuhan karena puluhan personel polisi, TNI, dan Satpol PP mengamankan jalannya aksi.
“Pak Bupati menerima keluhan kami, dia berjanji menindaklanjuti apa yang kami rasakan. Saya harap secepatnya kami diberi variasi makanan dan sayur segar. Jangan hanya mi instan,” ungkap Ihzan dari Kwarcab Pariaman Sumbar.
Pungli
Jambore Nasional (Jamnas) yang berlangsung di Bumi Perkemahan Teluk Gelam, Kabupaten OKI, dimanfaatkan sekelompok orang untuk mengambil keuntungan dengan melakukan pungutan liar (pungli) di pintu gerbang masuk lokasi berlangsungnya Jamnas.
Masyarakat umum yang masuk ke kawasan Bumi Perkemahan Teluk Gelam dipungut biaya masuk oleh oknum penjaga gerbang yang mengatasnamakan pengelola wisata Teluk Gelam. Padahal, sesuai aturan panitia, masyarakat umum yang berkunjung ke Bumi Perkemahan Teluk Gelam tidak dipungut biaya.
Nyatanya, oknum pengelola Teluk Gelam menarik retribusi masuk sebesar Rp10.000 per orang, sementara anak-anak dipungut Rp5.000 per orang. Kemudian, kendaraan jenis bus dikenakan biaya masuk sebesar Rp10.000, mobil pribadi Rp2.000, dan sepeda motor Rp1.000. Biaya tarif masuk tertulis dan terpampang di depan pintu gerbang wisata Teluk Gelam. Akibatnya, banyak masyarakat yang ingin mengunjungi stan dan melihat jalannya Jamnas kecewa.
Marlani, pengunjung stan Jamnas, mengaku kesal adanya pungutan liar tersebut. ”Setahu saya masyarakat umum yang masuk mengunjungi stan Jamnas tidak dipungut retribusi, tapi saat saya hendak masuk, dihadang penjaga gerbang dan dimintai uang Rp10.000. Karena saya membawa sepeda motor, dimintai lagi Rp2.000,” kata dia.
Hal sama diungkapkan Wendi yang datang ke lokasi jamnas bersama keluarga.
Dia terkejut ketika hendak masuk dihadang penjaga pintu gerbang dan dimintai uang Rp10.000 per orang. ”Saat saya kasih Rp20.000 untuk saya dan istri, dia minta lagi Rp12.000. Katanya untuk uang masuk kedua anak saya Rp5.000 per orang dan mobil Rp2.000. Baru mau masuk saja sudah dipungli.Bagaimana ini,”ungkapnya.
Sementara itu, ketua pelaksana perkemahan Jamnas Abdul Shobur saat ditemui di Teluk Gelam menegaskan, selama satu pekan Jamnas digelar, masyarakat umum yang mengunjungi stan tidak dipungut biaya.
”Selama Jamnas dalam aturan kami pengelola atau siapa pun tidak boleh memungut retribusi masuk. Nanti akan kami evaluasi agar tidak ada lagi pungutan liar itu,”katanya kemarin.
Sementara Bayu Lasky Vukuoka, Pjs Operasional Manager Parai Lake Resort & Spa Teluk Gelam, mengungkapkan, pemberlakuan tarif masuk memang berlaku untuk pengunjung. “Tapi, kalau mereka membawa ID card Jamnas IX, bisa langsung masuk tanpa harus membayar,”katanya.
Untuk peserta Jamnas, kata dia,disediakan pintu masuk di sekitar lokasi perkemahan penggalang Pramuka. Adapun pengunjung yang masuk melewati pintu khusus perkemahan tidak semuanya diperbolehkan, termasuk pemegang ID card khusus tak bisa masuk oleh polisi dan Sat Pol-PP yang berjaga. (sir)
Presiden SBY saat meninjau perkemahan Jamnas IX usai upacara pembukaan, Sabtu (2/7).
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar