Selasa, 19 Juli 2011

Tol Pertama di luar Jawa akan Dilaunching

Tol Hubungkan Kayuagung-Palembang-Betung Di-Launching saat Opening Sea Games

Palembang:

Momen opening ceremony Sea Games nanti akan diwarnai launching tol pertama di luar pulau Jawa oleh Presiden SBY. Tol ini nantinya akan menghubungkan Kota Kayuagung,Ogan Komering Ilir (OKI), hingga Betung, Kabupaten Banyuasin,di Sumsel.


Rencana jadwal launching pembangunan jalan bebas hambatan pertama di Sumsel ini diungkapkan Gubernur Sumsel H Alex Noerdin kepada wartawan Selasa (19/7).

Detil pembangunan tol ini diuraikan Asisten II setda Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel Eddy Hermanto. Menurut Eddy Hermanto, untuk merealisasikan pembangunan jalan tol di Sumsel ruas Kayu Agung– Jakabaring; Jakabaring– Alang-Alang Lebar (AAL); AAL–Betung, maka Pemprov Sumsel, Pemkab OKI, dan Banyuasin sepakat membentuk perseroan terbatas (PT) untuk pengelolaan jalan tol nantinya.



”Diharapkan tahun ini terealisasi karena gubernur sudah beberapa kali menghadap presiden. Rencananya 11 November akan di-launching.Semua aturan dan persyaratan sudah terpenuhi,” ujar Eddy.

Eddy menuturkan, investor pembangunan jalan tol, Plus Expressways dari Malaysia, sudah siap. Adapun Pemprov Sumsel bersama Pemkab OKI dan Banyuasin menyiapkan administrasi dan aturan yang berlaku di Indonesia untuk kelancaran pembangunan serta pengelolaan jalan bebas hambatan itu.


”Kami sudah melakukan beberapa kali pertemuan dengan investor.Mereka (investor) sudah mengirim tim konsultan ke Palembang dan menilai pembangunan tol di Sumsel sangat visibel secara ekonomi dalam 1–2 tahun ke depan,” paparnya.

Eddy menerangkan, pembangunan jalan tol dengan panjang 137 km,termasuk lingkar timur, yang menghubungkan ruas Jakabaring–AAL melalui Tanjung Api Api (TAA) diharapkan tiga tahun mendatang selesai.


Pembangunan jalan dengan lebar 2 jalur dan 3 lajur ini rencananya dilakukan dalam tiga tahap yang dimulai dari ruas Kayuagung–Jakabaring. Sebab, saat ini Pemkab OKI dinilai paling siap mulai dari masalah pembebasan lahan, studi kelayakan, hingga detail desain jalan.

Sementara itu,Sekda Kabupaten OKI Ruslan Bahri menyarankan sebaiknya ditetapkan terlebih dahulu jaringan dan lokasi jalan tol yang akan dibangun sebelum mendapatkan persetujuan presiden.

Termasuk, membentuk regulasi daerah tentang pengelolaan jalan tol. ”Sebab, penetapan jaringan jalan tol yang akan dibangun itulah nantinya menjadi dasar bagi Kabupaten Banyuasin untuk pembebasan lahan,” tandas Ruslan.

Sedangkan,Sekda Kabupaten Banyuasin Parigan HS mengakui, pembangunan jalan tol tersebut mampu menjadi roda penggerak perekonomian Sumsel. ”Kami siap melakukan terobosan-terobosan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat tapi tetap berpegang pada aturan yang berlaku,” katanya. (sir)

Tidak ada komentar: