Rabu, 04 April 2012

Berobat Gratis: Daerah Saja Bisa, Apalagi Ibu Kota Negara


Kesehatan Gratis


Alex Noerdin meninjau pelaksanaan program berobat gratis


Jaminan tidak pernah sakit tentunya mustahil. Namun, kesehatan gratis alias berobat gratis bagi yang tidak mampu bukan hal yang tak mungkin. Tak peduli di desa maupun kota. 


Kesehatan gratis tidak jarang menjadi teriakan tuntutan para demonstran. Tuntutan para demontran itu pun menjadi janji politik kandidat pemimpin daerah. Antara percaya dan tidak, mendengar seorang calon pemimpin daerah meneriakkan janji politiknya tentang pendidikan dan kesehatan gratis. Bukan soal tidak percaya kata-kata yang diucapkan, melainkan apakah benar akan terealisasi ketika sang calon pemimpin daerah telah menjabat atau cuma janji-janji doang.
Atas program berobat gratis, Alex Noerdin menerima anugerah Rekor MURI
Sejatinya, kesehatan gratis atau berobat gratis, Alhamdulillah tidak sekedar menjadi tuntutan para demonstran dan janji politik semata. Namun sudah direalisasikan di beberapa daerah dan Sumatera Selatan menjadi provinsi pelopornya.  
Tiga bulan setelah dilantik menjadi Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin yang berpasangan dengan Eddy Yusuf merealisasikan janjinya tentang kesehatan gratis di Sumsel. Tepatnya, semenjak tanggal 27 Januari 2009, masyarakat Sumsel yang tidak memiliki jaminan kesehatan mendapat pelayanan kesehatan gratis di seluruh puskesmas di Sumsel dan Rumah Sakit tipe C, B dan A yang menjadi rujukan.
Jembatan Ampera menjadi saksi peluncuran program berobat gratis di Sumatera Selatan. Bersama ribuan balon merah putih yang membumbung ke angkasa di atas kepala ribuan masyarakat Sumatera Selatan yang bersorak-sorai, peluncuran program Jamkesos (Jaminan Sosial Kesehatan) Sumsel Semesta masuk rekor Muri (Museum Rekor Indonesia) atas pelaksanaan janji politik tercepat dan pelaksanaan program berobat gratis pertama di Indonesia.
Sejumlah pejabat dari pusat hadir, mulai dari Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari, Ketua DPR RI Agung Laksono, dan Wakil ketua MPR RI HM Aksa Mahmud.
“Di Sumatera Selatan saja bisa, kenapa daerah lain tidak bisa,” ujar Siti Fadilah yang kala itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan menekankan program berobat gratis yang dilakukan Alex Noerdin perlu dicontoh seluruh kepala daerah di Indonesia.
Melalui program ini semua penyakit bisa diobati dan mendapat layanan. Kecuali yang bersifat kosmetika seperti memancungkan hidung atau membuat lesung pipi
Bukan sutau hal yang mudah tentunya, realisasi program berobat gratis di Sumsel memerlukan dukungan dari bupati dan walikota se-Sumsel. Walau seluruh bupati walikota se-Sumsel tidak bulat suaranya mendukung alex Noerdin dan Eddy Yusuf dalam pencalonan Gubernur Sumsel, untuk program kesehatan gratis Alex Noerdin berhasil membuat satu suara dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU) mendukung program Jamkesos Sumsel Semesta.

Kesepahaman dengan bupati dan walikota se-Sumsel dan pemerintah pusat serta pengukuhan Jamkesos Semesta dalam Peraturan Gubernur Sumatera Selatan nomor 23 Tahun 2009 menjadi bukti kesungguhan yang kuat seorang pemimpin terhadap terlaksananya janji politik yang merupakan salah satu hak dasar masyarakat itu.
Realisasi berobat gratis di Sumsel pun ditopang dengan pendanaan APBD yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sejak tahun 2009, sebesar Rp 91 miliar dikeluarkan APBD Sumsel untuk program berobat gratis. Sedangkan pada tahun 2010 sebesar Rp 131 miliar, Rp 136 miliar pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 APBD Sumsel menganggarkan Rp 139 miliar untuk dana Jamkesos Sumsel Semesta.
Rakyat sehat dengan berobat gratis 
Untuk memastikan berobat gratis berjalan dengan baik, Alex Noerdin yang kini juga menjadi calon gubernur DKI Jakarta, tidak segan-segan turun ke lapangan melakukan sidak ke beberapa Rumah Sakit.
Menurut Alex, kendala yang dihadapi menjadi pelajaran untuk memperbaiki pelaksanaan Jamkesos Semsel Semesta. Sehingga dalam perjalannanya akan menjadi lebih baik. Kendala-kendala tersebut pun tidak segan diutarakan Alex Noerdin kepada para pejabat daerah di lainnya yang datang ke Sumsel untuk belajar pelaksanaan Jamkesos Sumsel Semesta.
Pengalamannya menjadi bupati dua kali dan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin yang kini menjadi salah satu calon Gubernur DKI Jakarta, menggaungkan kampanye kesehatan dan pendidikan gratis. Alex Noerdin pun sangat optimistis program berobat gratis dapat dilaksanakan di Ibu Kota Negara.
Tidak tanggung-tanggung, kalau di Sumsel pelaksanaan berobat gratis dapat dilaksanakan dalam kurun waktu 81 kerja. Alex Noerdin yang berpasangan dengan Nono Sampono sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta menjanjikan pelaksanaan berobat gratis di DKI Jakarta akan dilaksanakan satu hari setelah dilantik.
Namun, program yang dicanangkan Alex Noerdin yang berpasangan Nono Sampono ini tidak berlaku untuk semua masyarakat Jakarta. Hanya untuk golongan rakyat miskin DKI Jakarta yang terdaftar atau memiliki KTP DKI Jakarta. "Sekitar 61% Warga DKI Jakarta yang belum memiliki jaminan kesehatan, atau sekitar 5,8 juta jiwa membutuhkan program ini," katanya.
Janji Alex Noerdin memang bukan isapan jempol saja. Berbagai penghargaan telah didapatnya karena pelaksanaan program berobat dan pendidikan gratis. Sebut saja penghargaan Manggala Karya Husada kembali diterima oleh Alex Noerdin dari Menteri Kesehatan RI dalam rangka Hari Bhakti Kesehatan RI pada tahun 2011.
Untuk program kesehatan gratis ini, Alex Noerdin pun masuk rekor MURI. Bersama program sekolah gratis yang digagasnya, dua rekor MURI pun dikoleksi.
Paulus Pangka, senior manager project MURI mengatakan, Gubernur Sumsel mendapatkan dua rekor MURI atas prestasinya. “Pertama untuk pemenuhan janji politik tercepat 81 hari setelah terpilih. Yang kedua berhasil menerapkan program berobat gratis bagi seluruh warganya hingga membawa Sumsel sebagai provinsi pertama yang melaksanakan program itu di Indonesia,” tukas Paulus.
Sebelumnya, penghargaan berkelas internasional di bidang kesehatan juga pernah diterima Alex Noerdin atas keberhasilannya dalam menjalankan sekolah dan layanan kesehatan gratis di Sumatera Selatan. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Dubes Amerika Serikat, Cameron R. Hume, pada tanggal 4 Juli 2009 di Medan.
Lantas, pertanyaan menggelitik menyeruak di benak masyarakat Sumsel. Apakah berobat gratis akan tetap dilaksanakan di Sumsel kalau Pak Alex hijrah jadi Gubernur DKI Jakarta? Ya tentu saja tetap berjalan, karena berobat gratis sudah tertuang di Peraturan Daerah. (***)

Tidak ada komentar: