Kesehatan
Gratis
Alex Noerdin meninjau pelaksanaan program berobat gratis |
Jaminan
tidak pernah sakit tentunya mustahil. Namun, kesehatan gratis alias berobat
gratis bagi yang tidak mampu bukan hal yang tak mungkin. Tak peduli di desa
maupun kota.
Kesehatan
gratis tidak jarang menjadi teriakan tuntutan para demonstran. Tuntutan para
demontran itu pun menjadi janji politik kandidat pemimpin daerah. Antara
percaya dan tidak, mendengar seorang calon pemimpin daerah meneriakkan janji
politiknya tentang pendidikan dan kesehatan gratis. Bukan soal tidak percaya kata-kata
yang diucapkan, melainkan apakah benar akan terealisasi ketika sang calon
pemimpin daerah telah menjabat atau cuma janji-janji doang.
Atas program berobat gratis, Alex Noerdin menerima anugerah Rekor MURI |
Sejatinya,
kesehatan gratis atau berobat gratis, Alhamdulillah
tidak sekedar menjadi tuntutan para demonstran dan janji politik semata. Namun
sudah direalisasikan di beberapa daerah dan Sumatera Selatan menjadi provinsi pelopornya.
Tiga
bulan setelah dilantik menjadi Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin yang
berpasangan dengan Eddy Yusuf merealisasikan janjinya tentang kesehatan gratis di
Sumsel. Tepatnya, semenjak tanggal 27 Januari 2009, masyarakat Sumsel yang
tidak memiliki jaminan kesehatan mendapat pelayanan kesehatan gratis di seluruh
puskesmas di Sumsel dan Rumah Sakit tipe C, B dan A yang menjadi rujukan.
Jembatan
Ampera menjadi saksi peluncuran program berobat gratis di Sumatera Selatan.
Bersama ribuan balon merah putih yang membumbung ke angkasa di atas kepala ribuan
masyarakat Sumatera Selatan yang bersorak-sorai, peluncuran program Jamkesos
(Jaminan Sosial Kesehatan) Sumsel Semesta masuk rekor Muri (Museum Rekor Indonesia)
atas pelaksanaan janji politik tercepat dan pelaksanaan program berobat gratis
pertama di Indonesia.
Sejumlah pejabat
dari pusat hadir, mulai dari Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari, Ketua DPR
RI Agung Laksono, dan Wakil ketua MPR RI HM Aksa Mahmud.
“Di
Sumatera Selatan saja bisa, kenapa daerah lain tidak bisa,” ujar Siti Fadilah
yang kala itu menjabat sebagai Menteri Kesehatan menekankan program berobat
gratis yang dilakukan Alex Noerdin perlu dicontoh seluruh kepala daerah di
Indonesia.
Melalui program
ini semua penyakit bisa diobati dan mendapat layanan. Kecuali yang bersifat
kosmetika seperti memancungkan hidung atau membuat lesung pipi
Bukan
sutau hal yang mudah tentunya, realisasi program berobat gratis di Sumsel memerlukan
dukungan dari bupati dan walikota se-Sumsel. Walau seluruh bupati walikota se-Sumsel
tidak bulat suaranya mendukung alex Noerdin dan Eddy Yusuf dalam pencalonan
Gubernur Sumsel, untuk program kesehatan gratis Alex
Noerdin berhasil membuat satu suara dengan penandatangan nota kesepahaman (MoU)
mendukung program Jamkesos Sumsel Semesta.
Kesepahaman dengan bupati dan walikota
se-Sumsel dan pemerintah pusat serta pengukuhan Jamkesos Semesta dalam Peraturan
Gubernur Sumatera Selatan nomor 23 Tahun 2009 menjadi bukti kesungguhan yang kuat seorang pemimpin terhadap
terlaksananya janji politik yang merupakan salah satu hak dasar masyarakat itu.
Realisasi berobat gratis di Sumsel pun
ditopang dengan pendanaan APBD yang terus mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Sejak tahun 2009, sebesar Rp 91 miliar dikeluarkan APBD Sumsel untuk
program berobat gratis. Sedangkan pada tahun 2010 sebesar Rp 131 miliar, Rp 136
miliar pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 APBD Sumsel menganggarkan Rp 139
miliar untuk dana Jamkesos Sumsel Semesta.
Rakyat sehat dengan berobat gratis |
Untuk memastikan berobat gratis berjalan
dengan baik, Alex Noerdin yang kini juga menjadi calon gubernur DKI Jakarta,
tidak segan-segan turun ke lapangan melakukan sidak ke beberapa Rumah Sakit.
Menurut Alex, kendala yang dihadapi
menjadi pelajaran untuk memperbaiki pelaksanaan Jamkesos Semsel Semesta.
Sehingga dalam perjalannanya akan menjadi lebih baik. Kendala-kendala tersebut
pun tidak segan diutarakan Alex Noerdin kepada para pejabat daerah di lainnya
yang datang ke Sumsel untuk belajar pelaksanaan Jamkesos Sumsel Semesta.
Pengalamannya menjadi bupati dua kali
dan Gubernur Sumsel, Alex Noerdin yang kini menjadi salah satu calon Gubernur
DKI Jakarta, menggaungkan kampanye kesehatan dan pendidikan gratis. Alex
Noerdin pun sangat optimistis program berobat gratis dapat dilaksanakan di Ibu
Kota Negara.
Tidak tanggung-tanggung, kalau di Sumsel
pelaksanaan berobat gratis dapat dilaksanakan dalam kurun waktu 81 kerja. Alex
Noerdin yang berpasangan dengan Nono Sampono sebagai Calon Gubernur dan Wakil
Gubernur DKI Jakarta menjanjikan pelaksanaan berobat gratis di DKI Jakarta akan
dilaksanakan satu hari setelah dilantik.
Namun,
program yang dicanangkan Alex Noerdin yang berpasangan Nono Sampono ini tidak
berlaku untuk semua masyarakat Jakarta. Hanya untuk golongan rakyat miskin DKI
Jakarta yang terdaftar atau memiliki KTP DKI Jakarta. "Sekitar 61% Warga
DKI Jakarta yang belum memiliki jaminan kesehatan, atau sekitar 5,8 juta jiwa
membutuhkan program ini," katanya.
Janji Alex Noerdin memang bukan
isapan jempol saja. Berbagai penghargaan telah didapatnya karena pelaksanaan
program berobat dan pendidikan gratis. Sebut saja penghargaan Manggala Karya
Husada kembali diterima oleh Alex Noerdin dari Menteri Kesehatan RI dalam
rangka Hari Bhakti Kesehatan RI pada tahun 2011.
Untuk program kesehatan gratis ini,
Alex Noerdin pun masuk rekor MURI. Bersama program sekolah gratis yang
digagasnya, dua rekor MURI pun dikoleksi.
Paulus Pangka,
senior manager project MURI mengatakan, Gubernur Sumsel mendapatkan dua rekor
MURI atas prestasinya. “Pertama untuk pemenuhan janji politik tercepat 81 hari
setelah terpilih. Yang kedua berhasil menerapkan program berobat gratis bagi
seluruh warganya hingga membawa Sumsel sebagai provinsi pertama yang
melaksanakan program itu di Indonesia,” tukas Paulus.
Sebelumnya,
penghargaan berkelas internasional di bidang kesehatan juga pernah diterima
Alex Noerdin atas keberhasilannya dalam menjalankan sekolah dan layanan
kesehatan gratis di Sumatera Selatan. Penghargaan tersebut diserahkan langsung
oleh Dubes Amerika Serikat, Cameron R. Hume, pada tanggal 4 Juli 2009 di Medan.
Lantas, pertanyaan menggelitik menyeruak
di benak masyarakat Sumsel. Apakah berobat gratis akan tetap dilaksanakan di
Sumsel kalau Pak Alex hijrah jadi Gubernur DKI Jakarta? Ya tentu saja tetap
berjalan, karena berobat gratis sudah tertuang di Peraturan Daerah. (***)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar