Istri seorang Tentara Nasional Indonesia
(TNI) saat ini dituntut untuk lebih kreatif dalam membantu tugas para suami
membela negara. Salah satunya membantu tugas TNI melalui usaha pembinaan
keluarga yang sejahtera, rukun,dan harmonis.
Demikian dikatakan Ketua Daerah B Dharma
Pertiwi Kodam II/Sriwijaya Sri Puji Lestari kepada wartawan seusai
menyelenggarakan puncak perayaan HUT Ke-48 Dharma Pertiwi di Gedung
Sudirman,Rabu (18/4). Menurut dia, risiko sebagai istri seorang militer
tentunya harus mampu bersikap arif dan membagi waktu bagi keluarga dan ikut
dalam menjalankan tugas TNI.“Kita memang harus mengutamakan keluarga, tapi
sebagai istri prajurit, kita juga diminta bisa melakukan sesuatu yang itu
berguna bagi orang banyak,minimal di lingkungan bagi Dharma Pertiwi itu
sendiri,” kata dia.
Istri Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen
TNI Nugroho Widyotomo itu menyampaikan, di usia yang ke-48, tentunya Dharma
Pertiwi harus bisa memberikan banyak dalam menyelenggarakan kegiatankegiatan
yang membangun serta mengasah kreativitas bagi para istri prajurit TNI. “Mau
tidak mau, memang itu risiko sebagai istri prajurit. Selain memotivasi suami
dalam menjalankan tugas kenegaraan, kita juga harus mampu berkontribusi dalam
mewujudkan keluarga sejahtera, rukun, dan harmonis, baik sesama Dharma Pertiwi
maupun masyarakat luas,”ungkap dia.
Sri mengatakan, untuk perayaan HUT kali
ini, pihaknya telah menyelenggarakan berbagai kegiatan bakti sosial.Mulai anjang
sana ke panti asuhan, donor darah, pengobatan gratis, pelayanan KB, hingga
masih banyak lagi kegiatan lainnya. “Kita berharap dengan kegiatan ini, bisa
terus menguatkan hubungan silaturahmi antar sesama,”kata dia. Kapendam
II/Sriwijaya Kolonel Jauhari A Suraji mengakui, sebagai seorang prajurit
TNI,peran serta istri dirasakan sangat besar dalam melaksanakan tugas menggapai
kesuksesan. Bahkan,dia sangat merasakan peran seorang istri yang begitu besar,
hingga dia bisa duduk sebagai kepala penerangan.
“ Dengan peran istri
yangterorganisasi,kitaberharap dapat membagi waktu dengan baik.Jadi,peran
sebagai istri dan harus menghidupkan organisasi dapat berjalan
beriringan.Karena kita juga sangat sepakat dengan adanya wadah bagi istri-istri
kita, yang bisa mencurahkan kreativitas,”kata dia. ibrahim arsyad
Seputar Indonesia, Kamis 19 April 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar