Kamis, 19 April 2012

Nasi Goreng Wako Palembang Oke


Wali Kota (Wako) Palembang H Eddy Santana Putra kemarin beradu kemampuan memasak nasi goreng bersama 50 pejabat laki-laki di lingkungan pemkot.

Acara lomba “Semarak Peringatan Hari Kartini” yang digelar Yayasan Bunda Eva ini berlangsung di Taman Kambang Iwak (KI),Palembang. Dalam kesempatan tersebut, Wako berhasil memasak dan menyajikan masakannya dalam 20 menit, dari waktu yang ditentukan 45 menit. Suasana semakin riuh ketika nasi goreng buatan Wako ini terjual dengan harga Rp2 juta. Kepala Dinas PU Bina Marga dan PSDA Kota Palembang Darma Budhy yang mengajukan harga tersebut. Hasil lelang ini selanjutnya disumbangkan ke Yayasan Bunda Eva.

Ketua panitia pelaksana Sumaiyah MZ mengatakan, digelarnya perlombaan nasi goreng bagi pejabat ini untuk memupuk rasa kekeluargaan di kalangan Pemkot Palembang. “Kenapa nasi goreng yang dilombakan, karena proses masak nasi goreng itu ringkas, banyak disukai orang, dan kelengkapannya tidak terlalu banyak dibanding masakan tradisional lain.Ini pertama kalinya seorang Wako turun tangan masak dalam perlombaan,” kata Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Palembang ini di sela-sela acara.

Selain lomba masak nasi goreng, juga digelar beragam lomba yang melibatkan masyarakat luas,antara lain lomba mewarnai anak-anak,lombabusanakebaya, lomba memancing.Selain itu,ada lombaresume buku tingkat SMA, lomba rebana, lomba posyandu terbaik,lomba dokter kecil,dan kantor camat terbersih.“Peserta adalah masyarakat Kota Palembang, mulai anak-anak hingga bapak dan ibunya,”urainya. Dalam kesempatan tersebut, dilakukan pula penanaman pohon bonsai di lingkungan KIF Park yang merupakan bantuan dari pelaku bisnis Palembang, Hermanto Wijaya.

Ketua Yayasan Bunda Eva, Eva Santana Putra, menyatakan, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat bagi perempuan untuk terus berkarya tanpa meninggalkan kodratnya.“Sekarang banyak perempuan yang memiliki karier sebagai dokter, guru, dan lainnya. Itu sah-sah saja, asalkan perempuan tidak melupakan kodratnya sebagai seorang istri dan ibu.Ya, harus berjalan seimbang antara keluarga dan karier,”ujar Eva. Disinggung masih adanya kekerasan dalam rumah tangga yang dialami banyak perempuan, Eva mengimbau agar perempuan dapat mengendalikan diri.

Bila sudah tidak sanggup, lebih baik segera mengadukannya pada lembaga terkait. “Bila sudah tidak ada lagi ketidak cocokan dalam rumah tangga, baiknya diselesaikan secara baik-baik.Jika si perempuan memang sudah tidak sanggup,bisa diadukan.Yayasan Bunda Eva sendiri mempunyai wadah kemanusiaan khusus untuk masalah perempuan,”ungkapnya. Sementara itu,Wako Palembang H Eddy Santana Putra mengatakan, perjuangan emansipasi wanita yang dilakukan RA Kartini memang luar biasa.

“Di tingkat nasional, kita mengenal Megawati. Kalau di tingkat Palembang, kita sudah ada beberapa kepala SKPD yang juga wanita, begitu juga dengan pimpinan puskesmas yang dominan perempuan,”kata Eddy. yulia savitri



Seputar Indonesia, Kamis (19 April 2012)

Tidak ada komentar: