Wali Kota (Wako) Palembang H Eddy Santana
Putra kemarin beradu kemampuan memasak nasi goreng bersama 50 pejabat laki-laki
di lingkungan pemkot.
Acara lomba “Semarak Peringatan Hari
Kartini” yang digelar Yayasan Bunda Eva ini berlangsung di Taman Kambang Iwak
(KI),Palembang. Dalam kesempatan tersebut, Wako berhasil memasak dan menyajikan
masakannya dalam 20 menit, dari waktu yang ditentukan 45 menit. Suasana semakin
riuh ketika nasi goreng buatan Wako ini terjual dengan harga Rp2 juta. Kepala
Dinas PU Bina Marga dan PSDA Kota Palembang Darma Budhy yang mengajukan harga
tersebut. Hasil lelang ini selanjutnya disumbangkan ke Yayasan Bunda Eva.
Ketua panitia pelaksana Sumaiyah MZ
mengatakan, digelarnya perlombaan nasi goreng bagi pejabat ini untuk memupuk
rasa kekeluargaan di kalangan Pemkot Palembang. “Kenapa nasi goreng yang
dilombakan, karena proses masak nasi goreng itu ringkas, banyak disukai orang,
dan kelengkapannya tidak terlalu banyak dibanding masakan tradisional lain.Ini
pertama kalinya seorang Wako turun tangan masak dalam perlombaan,” kata Kepala
Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Palembang ini di sela-sela acara.
Selain lomba masak nasi goreng, juga
digelar beragam lomba yang melibatkan masyarakat luas,antara lain lomba
mewarnai anak-anak,lombabusanakebaya, lomba memancing.Selain itu,ada
lombaresume buku tingkat SMA, lomba rebana, lomba posyandu terbaik,lomba dokter
kecil,dan kantor camat terbersih.“Peserta adalah masyarakat Kota Palembang,
mulai anak-anak hingga bapak dan ibunya,”urainya. Dalam kesempatan tersebut,
dilakukan pula penanaman pohon bonsai di lingkungan KIF Park yang merupakan
bantuan dari pelaku bisnis Palembang, Hermanto Wijaya.
Ketua Yayasan Bunda Eva, Eva Santana Putra,
menyatakan, kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat bagi perempuan
untuk terus berkarya tanpa meninggalkan kodratnya.“Sekarang banyak perempuan
yang memiliki karier sebagai dokter, guru, dan lainnya. Itu sah-sah saja,
asalkan perempuan tidak melupakan kodratnya sebagai seorang istri dan ibu.Ya,
harus berjalan seimbang antara keluarga dan karier,”ujar Eva. Disinggung masih
adanya kekerasan dalam rumah tangga yang dialami banyak perempuan, Eva
mengimbau agar perempuan dapat mengendalikan diri.
Bila sudah tidak sanggup, lebih baik segera
mengadukannya pada lembaga terkait. “Bila sudah tidak ada lagi ketidak cocokan
dalam rumah tangga, baiknya diselesaikan secara baik-baik.Jika si perempuan
memang sudah tidak sanggup,bisa diadukan.Yayasan Bunda Eva sendiri mempunyai
wadah kemanusiaan khusus untuk masalah perempuan,”ungkapnya. Sementara itu,Wako
Palembang H Eddy Santana Putra mengatakan, perjuangan emansipasi wanita yang
dilakukan RA Kartini memang luar biasa.
“Di tingkat nasional, kita mengenal
Megawati. Kalau di tingkat Palembang, kita sudah ada beberapa kepala SKPD yang
juga wanita, begitu juga dengan pimpinan puskesmas yang dominan perempuan,”kata
Eddy. yulia savitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar