Kamis, 26 April 2012

Gadis Korban Pembunuhan Ternyata Mahasiswa Unbara


Palembang:
Teka-teki jasad yang ditemukan di tribune Stadion Patra Jaya, Plaju Selasa (24/4) lalu, akhirnya kemarin terungkap. Korban adalah korban penculikan yang dibunuh pelaku karena orangtuanya tidak memenuhi tebusan yang diminta sebesar Rp 500 juta.


Korban diketahui bernama Herna Septiana (21), warga Desa Trans Ratu Kubai 1, Baturaja, OKU.  Terakhir, korban tercatat sebagai mahasiswa FKIP Universitas Baturaja (Unbara). Sementara pelaku adalah mantan pacarnya sendiri.


Kepastian tersebut didapat setelah Hengky (21), sepupu korban mengidentifikasi jasad yang sudah tiga hari tersimpan kamar jenazah Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang.

”Benar Pak, dia (korban) sepupu saya. Kami yakin dia sepupu saya,karena di perut bagian kanan ada bekas operasi serta tiga gigi depan korban tidak rata,” kata Hengky. 

 
Seperti diberitakan sebelumnya, sesosok mayat wanita tanpa identitas ditemukan tewas di tribune atas Stadion Patra Jaya, Plaju, sekitar pukul 10.00 WIB kemarin. Diduga gadis berkulit putih berusia sekitar 20 tahun ini korban pembunuhan.
 
Pasalnya, saat ditemukan, di dadanya masih tertancap pecahan kaca sedalam 4 inci. Selain itu, di bawah telinga kirinya juga terdapat luka robek berukuran 3 inci.Saat ini jasadnya masih berada di Kamar Mayat Rumah Sakit dr Mohammad Hoesin Palembang.
 
Penculikan

Menurut Hengky, korban hilang diculik sejak Minggu (22/4) pagi. Pelakunya, Nyoman (24) dan Efentonius,21 berhasil diamankan aparat Polres Ogan Komering Ulu (OKU) sekitar pukul 12.00 WIB kemarin.

Kedua pelaku penculikan,juga sempat memeras orang tua korban. “Senin (23/4) siang ibu korban sempat ditelepon seseorang menggunakan telepon seluler (ponsel) milik korban yang mengancam akan membunuh korban jika tidak memberikan tebusan sebesar Rp500 juta,” ungkap Hengky yang mulai melakukan pencarian sejak Minggu (22/4) atas perintah ibu korban.


Herna merupakan anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Sariman dan Supinem. Sariman, ayah korban menurut Hengky, adalah tauke karet. “Herna masih kuliah di Universitas Baturaja (Unbara) semester VI Fakultas FKIP TP. Semasa hidup korban selalu mengenakan jilbab saat keluar rumah dan jarang ke Palembang,” terangnya.

Jenazah Herna, menurut Hengky, akan dibawa dan dikebumikan di Baturaja.”Paman kami Mulyono dari Karang Indah Gelumbang Prabumulih yang akan membawa jenazah ke Baturaja,” pungkasnya.

Mantan Pacar

Kapolsekta Plaju,AKP Oskar Heuza mengungkapkan, dua pelaku penculik dan pembunuh Herna sudah ditangkap aparat Satuan Reskrim Polres OKU di Baturaja. Salah seorang pelaku diketahui bernama Nyoman, mantan pacar korban. “Satunya lagi teman Nyoman bernama Sinaga. Sinaga ini yang menusuk dada korban dengan kaca, kalau Nyoman hanya memegang,” ungkap Oskar.

Kapolres OKU AKBP Azis Saputra melalui Kasubag Humas AKP Maman Sumantri menjelaskan terungkapnya kasus ini diketahui setelah tersangka Nyoman mengirim SMS dengan nada ancaman kepada orangtua korban dengan menggunakan ponsel milik korban.

Isinya,”Kalau mau pemilik HP ini kembali dengan selamat, sediakan uang Rp500 juta saya tunggu sampai nanti sore uangnya harus ada. Kalau tidak maka nyawa gadis ini akan melayang. Jangan coba-coba lapor polisi atau pihak manapun kalau sampai saya mencium bau polisi maka saya tidak akan segan-segan membunuh gadis ini. Ingat kalau nanti sore uangnya belum ada maka saya akan mengirimkan salah satu organ tubuh gadis ini,nanti saya hubungi kembali.”


“Lantaran merasa resah dengan ancaman tersangka, orangtua korban langsung melaporkan hal tersebut ke polisi pada Rabu (25/4) dan kami langsung memanggil tersangka Nyoman dan Effen sebab orang tua korban mencurigai pelakunya mantan pacar korban yang tinggal di Bedeng 16 Kemelak Baturaja,” jelas Maman.

Sebelum menetapkan keduanya sebagai tersangka kemarin, polisi sebenarnya sudah sempat memanggil Nyoman dan Effen pada Rabu (25/4). Hal ini didasarkan kecurigaan orang tua korban terhadap Nyoman, mantan pacar korban. Karena tidak cukup bukti, keduanya dilepas. Baru setelah kemarin memastikan identitas korban, kedua pelaku dibekuk.

Sementara kepada penyidik Polres OKU,tersangka Nyoman mengatakan sudah menculik korban lalu meminta uang tebusan. Pasalnya, orang tua korban memang tauke karet yang cukup mapan di eks Trans Rantau Kumpai II Desa Panaimakmur Kecamatan Semidangaji Kabupaten OKU.

Karena permintaan uang tebusan tidak dipenuhi, mereka terpaksa membunuh korban. “Saya kalut, kalau tidak dibunuh mau disekap di mana? Saya juga takut tidak bisa minta uang dari keluarga korban,” kata Nyoman. (sir)

Tidak ada komentar: