Kamis, 26 April 2012

Perwira Polisi Terlibat Narkoba di Lapas Terancam Pecat


Perwira Polisi Terlibat Narkoba di Lapas Terancam Pecat

Palembang:


Seorang perwira polisi berpangkap Ipda di Satpolairud Sumsel terancam dipecat karena diduga terlibat peredaran narkoba yang dikendalikan dari lapas. Bandarnya, Sucai, termasuk jaringan internasional.


Pjs Kabid Humas Polda Sumsel AKBP R Djarod Padakova mengatakan jika Ipda Polisi Hary Wibowo terbukti terlibat jaringan narkoba Sucai maka yang bersangkutan terancam dipecat.


“Sekarang yang bersangkutan masih diperiksa secara intensif di Mabes Polri.Apakah benar terlibat atau tidak,” ungkapnya di Mapolda Sumsel kemarin. Djarod menuturkan sampai saat ini belum menerima laporan mengenai perkembangan pemeriksaan terhadap tersangka.” Semua ada mekanisme dan seusai prosedur yang berlaku. Kalau memang terbukti, ada tahapannya mulai dari sidang kode etik, sidang pidana sampai keputusan tetap apakah dia (tersangka) bersalah atau tidak,” pungkasnya.

Terpisah, Direktur Direktorat Pol Air Polda Sumsel,Kombes Pol Omad melalui Kabag Ops Pol Air, AKBP Achmad Iksan,belum dapat memastikan sampai kapan yang bersangkutan selesai diperiksa Bareskrim Mabes Polri.”Kita tidak tahu itu karena kewenangan penyidik disana (Mabes Polri). Yang jelas sampai sekarang belum kembali ke Palembang,” ungkapnya kemarin. Dia mengungkapkan tersangka sudah dua tahun bertugas di Direktorat Pol Air Polda Sumsel.

Namun karena tidak disiplin, maka tidak memiliki jabatan hingga akhirnya ditangkap. ”Dia (tersangka) perwira pertama di bagian Min Direktorat Pol Air Polda Sumsel. Beberapa bulan terakhir dinilai kurang disiplin saat bertugas.Terbukti, dari laporan yang saya terima setelah habis apel tersangka kerap menghilang dan tidak kembali ke kantor. Kadang datang pukul 09.00 WIB, beberapa jam di kantor langsung kabur dan tidak mengikuti apel sore. Besok pagi datang lagi, kadang tidak datang sama sekali,” paparnya.

Sementara itu, di mata yuniornya tersangka Ipda Hary Wibowo merupakan sosok yang pintar saat menempuh pendidikan di Sekolah Calon Perwira (Secapa), Bandung. ”Saya kaget ketika mendapat kabar yang bersangkutan ditangkap polisi gara-gara terlibat kasus ini (narkoba),” ungkap yunior berpangkat perwira pertama yang tidak ingin disebutkan namanya.

Dia menambahkan, Ipda Hary Wibowo merupakan alumnus Secapa angkatan 34 Tahun 2007.

”Kalau bintara polisinya alumus SPN Betung Tahun 1988. Setahu saya dia orangnya tidak neko-neko. Bahkan penampilannya rapi dan cara bicaranya santun. Karena penampilan yang rapi dan santun itu dia pernah dijadikan contoh perwira berpakaian terbaik di Polda Sumsel,” kenangnya.

Oknum

Kriminolog Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP) Sri Sulastri SH.MHum berharap polisi mengusut tuntas jaringan peredaran narkoba yang melibatkan bandar besar Widi Handoyo alias Sucai,44,narapidana (napi) Lapas Merah Mata. Termasuk menindak tegas oknum polisi yang terlibat.

“Seharusnya dia (tersangka) dipecat dari kesatuan kalau benar-benar terbukti. Selain itu,pemecatan juga bisa dilakukan jika dimuat dalam tuntutan jaksa sehingga putusan pemecatan bisa dilakukan di pengadilan masuk dalam pidana tambahan, atau langsung di kepolosian,” tuturnya.

Sementara itu,Ketua Badan Narkotika Provinsi (BNP) Sumsel Chozali Hanan menuturkan fenomena pemberantasan narkotika yang menyeret oknum aparat sangat memprihatinkan.

“Saat seminar atau penyuluhan saya sering ditanya soal ditangkapnya oknum aparat karena narkoba. Ibaratnya maling teriak maling. Kadang publik mempertanyakan sejauh mana keseriusan aparat kalau justru terlibat,” tukasnya. (***)

Tidak ada komentar: